Share

14. Dilarang Baper

"Aku harus pulang!" Nesta berlaku demikian bukan karena berlebihan. Melainkan takut gaji dipotong. Lagi pula, aturan dari Viano adalah dia tidak boleh berdekatan.

"Iya, biarkan Kak Nesta pulang," timpal Viano.

Mendengar Viano mendukung Nesta pergi, gadis itu merajuk.

"Lagi pula, Ayahmu sudah ada di sini. Dia bisa temani kamu main apa saja."

Raja sedikit muram. Tadi, dia memang merasakan hal yang paling menyenangkan. Nesta bukan perempuan dewasa yang harus jaga image di depan semua orang. Apakah papanya bisa sebebas Nesta? Raja ragu soal itu.

"Sana pulang!" Viano memandang tajam pada Nesta, ketika Raja tengah diam.

Otak nakal Nesta malah aktif kalau diperlakukan seperti ini.

"Ya, Pak. Saya maklum, kok, kalau Bapak mau jaga wibawa di depan anak."

Viano mengangkat dagunya sedikit, bergaya angkuh.

"Karena bakal malu, kalau ayah yang kekar, wibawa, pimpinan perusahaan kalah main game." Tutup mulut, dengan gaya malu-malu ala gadis manja. Nesta jelas mengejek bosnya.

Viano tidak suka melade
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status