Share

Bab 4

last update Last Updated: 2023-12-10 15:40:02

Wedding Drama Bab 4

Pagi ini Althea terjaga saat matahari sudah merangkak naik. Mengerjap malas lantas meraih weker yang bertengger di nakas. Mengintip melalui kelopak matanya yang membuka sedikit untuk melihat jarum jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.

Menyadari bahwa bangunnya kesiangan, bukannya segera beranjak ke kamar mandi, gadis imut itu malah menarik selimut dan berguling-guling di atas kasur. Menggulung tubuhnya menyerupai kepompong lalu kembali meringkuk memejamkan netra. Lagi pula jadwalnya ke kampus untuk hari ini jam satu siang, jadi tidak masalah jika memutuskan bermalas-malasan sebentar lagi. 

Semalam, setelah mengerjakan ulang tugas memusingkan dari Zayn, ia menonton Drama Korea Vicenzo hingga lupa waktu. Asyik bercengkerama dengan laptopnya yang menampilkan akting ciamik Song Joong Ki sampai-sampai tak menyadari waktu terus bergulir. 

Pukul tiga dini hari ia baru berhenti tatkala baterai di laptopnya menjerit kehabisan daya dan padam seketika. Padahal cerita sedang seru-serunya, layarnya mati saat scene yang membuatnya baper baru saja dimulai. 

Terdengar derit pintu yang didorong kasar. Althea sudah menebak, itu pasti ibunya yang masuk. 

"Althea! Bangun. Anak gadis jam segini masih asyik tidur? Mandi sana. Jadi perempuan itu enggak boleh jorok. Harus berseka. Bersih dan wangi. Kamu juga kan harus berangkat kuliah!" Ajeng ibunya Althea, mengoceh sambil menarik paksa selimut yang dipakai Althea, lalu menarik kedua lengan anak gadisnya itu supaya bangun. 

"Mama, please. Aku masih ngantuk. Lagian ngampusnya juga jam satu siang!" rengeknya sembari merebahkan diri kembali di kasur empuk kesayangannya. 

"Bukan alasan untuk bangun siang mau kapan pun jam ngampusmu. Tugasmu bukan cuma kuliah, Sultan juga harus diurus sesuai dengan kesepakatan kita saat kamu memutuskan merawatnya dulu. Mama jadi ingin memberikan kucingmu pada orang yang lebih serius mau merawatnya ngeliat kamu ogah-ogahan begini. Kasihan Sultan, kalau punya pemilik yang malas mengurus dan merawatnya." 

Sultan adalah kelemahan Althea. Begitu nama Sultan disebut, ia langsung terperanjat bangun. Turun dari tempat tidur dan terbirit-birit ke kamar mandi tanpa disuruh lagi saking takutnya terpisah dengan si kucing oren gembul kesayangannya. Althea berhenti sejenak di ambang pintu kamar mandi dan membalikkan badan. 

"Oh iya hampir aja lupa. Ma, tolong tanda tangani surat keikutsertaan berkemah ya. Ada di meja belajarku. Aku mau ikut. Suratnya harus diserahkan nanti siang," pintanya cepat sebelum masuk dan menutup pintu kamar mandi. 

Ajeng meraih surat yang dimaksud Althea, bergumam keheranan setelah selesai membacanya. 

"Tumben ini anak mau ikut kegiatan begini?" 

*****

“Al, serius kamu mau ikut acara berkemah? Bukannya kamu itu takut dengan alam bebas?” tanya Ajeng sangsi sembari membantu Althea berbenah, memasukkan berbagai keperluan anak gadisnya untuk kemping besok ke dalam ransel besar berwarna merah tua. 

“Akh … aku juga enggak mau ikut, Ma. Tapi si dosen es mambo itu mengharuskan semua ikut kalau ingin mendapat nilai tambahan, apalagi aku sempat bolong mengerjakan tugas darinya. Haish, aku kesal!” Althea meremas geram handuk warna pink di tangannya.

“Hush, enggak boleh ngata-ngatain dosenmu! Bagaimanapun juga guru itu pahlawan tanpa tanda jasa.” Ajeng melipat handuk warna pink yang tadi sempat diremas Althea dan memasukkannya ke dalam ransel.

“Dih, pahlawan apanya? Kalau dia beneran pahlawan aku bikinin monumen atau tugu peringatan buat manusia acuh itu. Terus kunyanyikan lagu gugur bunga untuk mengenang jasa-jasanya yang telah menindasku!” geramnya. 

Althea memukulkan tinjunya di udara kala teringat kembali bagaimana datarnya Zayn saat dirinya mencoba bernegosiasi. Ia masih jengkel setengah mati akan hukuman mengesalkan tak terkira yang diberikan Zayn, membuat Althea pulang tiga jam lebih lambat dari yang seharusnya, sehingga hari itu tiket bioskop yang susah payah didapatkannya hangus begitu saja.

“Kamu kayaknya sebel banget sama dosenmu yang siapa itu namanya? Za, Zay_"

“Namanya Zayn! Dia itu emang super nyebelin. Kalau negur ngomongnya extra pedes melebihi level bon cabe. Kalo ngasih hukuman kayak kerja rodi, padahal aku udah jelasin baik-baik penyebab tugasku enggak selesai waktu itu. Dasar tak berperikemahasiswaan!” cerocosnya  bersungut-sungut hingga bibirnya maju beberapa senti.

“Tapi enggak baik lho benci berlebihan, kalau terlampau benci nanti biasanya malah jadi cinta. Benci dan cinta itu pembatasnya cuma setipis kulit bawang,” celetuk Ajeng menggoda sembari terkikik geli.

“Hih, Mama … apa-apaan sih. Tapi dia itu memang ganteng sih, ganteng banget malah,” tukasnya polos. 

“Ah enggak tahu ah, kenapa dunia ini enggak adil? Seharusnya wajah tampan rupawan kayak gitu buat pangeran baik hati, bukan buat si es mambo muka datar talenan kayak dia!” umpatnya geram. 

Althea berjongkok meraup Sultan si kucing oren kesayangannya yang sejak tadi mengeong mengekor ke sana kemari meminta perhatian saat majikannya sibuk memaki. 

“Tapi bagus juga sih kamu ikut, sesekali kamu harus keep in touch dengan alam bebas, baik untuk kesehatan."

“Apanya yang baik buat kesehatan yang ada aku hipertensi di usia muda!" Tanpa sadar Althea meremas ekor Sultan membuat kucing gembul itu mengaum protes.

“Aku do’akan semoga saat kemping nanti kedatanganmu disambut para penghuni hutan. Kali aja ada tarzan yang naksir kamu terus dibawa kabur deh, jadi rumah ini aman damai sentosa tanpa suara berisikmu dan si kucing baumu,” celetuk Lingga, adik Althea dari ambang pintu. Segera berlari tunggang langgang ke kamarnya setelah selesai menyemburkan kalimat mengganggunya.

“Dasar adek nyebelin!” 

*****

Pagi-pagi sekali semua mahasiswa yang hendak mengikuti perkemahan sudah berkumpul di pelataran kampus. Mereka akan berangkat menggunakan bus menuju lokasi berkemah yang terletak di Puncak, tepatnya di Eagle Hill Outbound Camp. 

Dalam jadwal pun tertera, bahwa para mahasiswa akan melakukan kunjungan ke perusahaan yoghurt terkenal di Indonesia. Selain belajar tentang trik jitu berbisnis ala perusahaan sukses tersebut, mereka juga akan dibekali pembelajaran tentang produk yang dipasarkan. Haruslah yang terbaik kualitasnya dengan ikut terjun melihat langsung proses pembuatan. 

Para senior kakak kelas yang menjadi panitia juga sudah tampak berkumpul di sana, tak terkecuali Kiana si primadona yang dipuja bak dewi di kampus tersebut.

“Hei … hei, lihat itu Kak Kiana yang populer itu kan. Dilihat dari dekat ternyata memanglah sangat cantik. Gosipnya dia itu punya hubungan dekat sama Pak Zayn.” Rena mulai bergosip berbisik-bisik bersama Reni, Althea, juga dua temannya yang lain. 

“Wah, memang serasi. Kita ini hanyalah butiran debu huhuhu,” timpal salah satu temannya yang berkacamata sambil sibuk membuang ingusnya menggunakan tisu akibat terkena alergi dingin di pagi hari.

Tak berselang lama, muncullah Zayn mengendarai Range Rover dark grey miliknya. Auranya selalu sukses menyedot perhatian. Dia menanggalkan pakaian formalnya hari ini, memakai celana kargo warna khaki juga sweater turtle neck hitam yang membalut tubuh tinggi tegapnya. Setiap pakaian yang dikenakan Zayn selalu melekat begitu pas bak model, sepertinya didesain dan dijahit khusus hanya untuknya.

Dalam balutan busana santai, Zayn semakin menggiurkan tak tertahankan, membuat jantung para gadis meloncat liar, tak mampu mengalihkan pandangan dari keindahan ragawi yang begitu sedap dipandang mata. Senyum memikatnya, tatapan mata tajamnya, suara maskulinnya, bahkan aromanya semua yang ada pada diri Zayn sungguh membuat para gadis tak henti mendamba.

"Reni! Ni anak mangap mulu! Keselek lalat baru tau rasa!" seru Rena kesal. 

Rena terus berusaha mengatupkan mulut kembarannya yang sejak tadi menganga karena terpesona, sementara dua temannya yang lain memekik histeris kala Zayn tersenyum dan menyapa yang sudah hadir. Tak terkecuali Althea yang katanya sebal itu ikut melongo dan terhipnotis. 

Bersambung. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Jangan terlalu benci sama zayin ntar cinta loh Althea hihihi Itu kucing gemesin namanya sultan
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Wedding Drama    Ending

    Wedding Drama Season 2EndingSemilirnya udara segar Puncak menguarkan relaksasi alami. Jakarta dengan kadar tinggi polutannya, memang paling ideal dinetralisir di sini. Tempat favorit para penduduk ibukota mencharge ulang energi termasuk Zayn. Desain interior kamar villa didominasi warna monokrom juga material kayu-kayuan. Ranjang dan furniturnya pun terbuat dari kayu jati berukir khas Jepara. Kelambu putih yang menaungi tempat tidur menguarkan aura nyaman untuk merebahkan diri. Berpadu hawa sejuk pegunungan menambah syahdu tempat yang dibuat khusus untuk berlibur dari kesibukan mengais pundi-pundi. Berdandan cantik, mengenakan pakaian terbaik, sekali lagi Althea mengecek penampilannya di depan cermin. Dalam rangka menyambut sang suami yang beberapa saat lalu mengabarkan sudah sampai di daerah Ciawi, Althea ingin terlihat berbeda malam ini. Althea mulai berpikir untuk perlahan menata diri sebagai ibu juga istri, termasuk mengubah penampilan menjadi lebih anggun demi keutuhan rumah

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 29)

    Wedding Drama season 2 Bab 29Prang!!!“Awhhh!”Bunyi gaduh perabotan jatuh berpadu pekikan, mengejutkan Tante Esme yang sedang khidmat membaca Alkitab. Baru sepuluh menit dibuka, Alkitab ditutup dan kembali disimpan ke meja bertaplak rajutan tangan. Kacamata baca turut ditanggalkan, ditaruh berdampingan. Meninggalkan ruang baca, Tante Esme bergegas ingin memeriksa apa gerangan yang sedang terjadi di dapur pada pukul enam pagi ini. Tante Esme mendapati Chelsea sedang meringis-ringis di depan wastafel. Keran air mengalir deras menyiram punggung tangan kiri yang dari jauh pun tampak kemerahan, kontras terpantul di permukaan kulit Chelsea yang putih pucat. “Chel, tangan kamu kenapa?“Oh… i-ini barusan sauce pannya nggak sengaja kesenggol.” Tante Esme hendak memangkas jarak, tetapi terhenti saat slipper sandal rumahan yang mengalasi telapak kaki menemukan sensasi basah. “Hati-hati, Tan!” Chelsea berseru khawatir. Marmer dapur dipenuhi ceceran makanan begitu pula di atas kompor. Sauce

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 28)

    Wedding Drama Season 2 Bab 28“Mas, apa suaraku kekencengan ya?” cicit Althea yang masih terengah. “Tapi aku suka,” bisik Zayn, mengerling nakal. “Desahanmu lebih merdu irama dari piano dan biola.”Pipi Althea bersemu. Zayn beringsut mengecup mesra bibir Althea yang setengah terbuka. Melirik ke tengah ranjang, keduanya tertawa kecil.Si bayi cantik berpipi chubby itu merengek manja didera haus dan lapar lumrahnya para bayi. Tak mungkin egois karena memang beginilah dinamika menjadi orang tua, Zayn memberi ruang agar Althea bisa leluasa memberikan hak putri mereka. Zayn melebarkan selimut guna menutupi tubuh Althea yang nyaris polos kemudian ikut bergabung naik ke atas kasur. “Maaf ya, Mas. Karena Iza keburu bangun,” cicit Althea terdengar tak enak hati. Zayn paham maksud kalimat Althea. “It’s okay, sebagai orang tua, Iza tetap menjadi prioritasku. Dan aku senang karena sekarang Iza juga jadi prioritasmu. Thank you, Mommy.” Althea mengangguk malu. Apresiasi Zayn selalu sehebat in

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 27)

    Wedding Drama Season 2 Bab 27. Gempa Bumi “Nah, aku udah geser dikit. Mas tinggal terlentang aja, biar aku bisa naik.” Althea berkata dengan nada tanpa dosa sembari menyentuh dada bidang Zayn, sorot manis netra imutnya menyihir.Jantung bertabuh riuh menggemparkan raga juga jiwa yang sedang bertarung. Tetap mematuhi titah ego yang mengungkung atau menyerah pada gejolak purba yang meraung. Disuguhi percikan-percikan kerling nakal namun lugu, elusan merayu. Sungguh, benteng beku yang dibangun Zayn mulai retak tanpa disuruh. “Kenapa mukanya merah? Mas demam ya?” cicit Althea panik seraya menyentuh kening sang suami. Buru-buru Zayn menepis telapak tangan halus Althea. Bukan apa-apa, efeknya menyaingi daya kejut listrik. Menyengat dahsyat sekujur pori, meremangkan bulu roma, mendidihkan gelora kelelakiannya yang terlanjur memanas. Gaun minim tipis yang dikenakan Althea tersingkap hingga mencapai pinggul. Ditambah keharuman favoritnya yang menguar dari tubuh Althea merasuki celah hidun

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 26)

    Wedding Drama Season 2 Bab 26Sejak pulang dari gereja, gangguan overthinking menjangkiti Althea. Ketika mengikuti misa, perasaan Althea berkecamuk terganggu. Niatan untuk fokus berdo’a terbelah-belah dikarenakan kehadiran Chelsea yang seakrab itu dengan Zayn. Interaksi mereka ternyata sedekat yang digosipkan teman-teman sekampusnya. Sikap Zayn terhadap Chelsea juga ramah dan ceria. Berbanding terbalik seratus delapan puluh derajat dengan respons Zayn ketika bertukar kata dengannya. Parahnya, kebanyakan hadirin misa mengira Chelsea adalah istri Zayn membuat pikiran Althea bertambah keruh, berbeda dengan para suster dan pendeta yang sudah mengetahui fakta bahwa Zayn hanyalah bosnya Chelsea. Cepat-cepat Chelsea bertindak meralat. Menjelaskan bahwa dirinya hanya sekretaris Zayn dan sebatas teman saja saat sedang tidak bekerja. Chelsea juga tak lupa memperkenalkan Althea sebagai istri Zayn, sedangkan si empunya lebih banyak diam. Hati Althea mencelos kecewa karena untuk pertama kalinya

  • Wedding Drama    Season 2 (BAB 25)

    Wedding Drama Season 2 Bab 25Menggeliat, Althea terjaga dari tidurnya. Selain cahaya matahari pagi yang menginterupsi menerobos ventilasi, ia juga dibangunkan oleh si kecil yang mirip dengan Zayn versi perempuan, sudah tengkurap di dekatnya.“Sayang,” sapa Althea sengau, lantas menilik kasur juga mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Hanya ada dirinya dan Aliza tanpa Zayn di dalam kamar. “Daddy ke mana ya? Apa sudah bangun duluan?” tanya Althea pada si kecil yang menyentuh-nyentuh pipinya, menarik perhatiannya. “Anaknya Mommy ini juga rajin kayak Daddy nih, pagi-pagi banget udah bangun aja.” Althea bercicit memuji. Menjawil gemas dagu Aliza yang dibalas senyuman lebar oleh putrinya itu, memamerkan gusi merah yang belum ditumbuhi gigi. Menyaksikan betapa pintarnya Aliza merespons interaksi yang Althea bangun setelah berbulan-bulan tak ingin peduli, serbuan rindu menyerang. Seolah sudah sekian lama tak berjumpa, Althea meraih Aliza dan membawanya ke atas tubuh, memeluknya denga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status