“Bagaimana rasa saladku kemarin?”
Suara laki-laki dewasa masuk ke dalam pendengaran Charisa, gadis itu menatap sumber suara. Seorang laki-laki tinggi berambut hitam dengan senyumannya yang ramah berdiri di hadapannya. Charisa, gadis berambut cokelat panjang itu tidak bisa untuk tidak mengucek kedua mata bulatnya.
“Kak Ashton!” ucap gadis itu, tak bisa menahan senyumannya.
“Iya, aku disini, kenapa?” kata orang itu sambil tersenyum.
Laki-laki yang dikenal oleh Charisa sebagai Kak Ashton itu berjalan mendekat kepadanya. Pria berjas hitam yang mahal itu tersenyum pada gadis yang mata bulatnya terus memperhatikan semua pergerakannya. Gadis itu sudah lama sekali tidak melihat pria tinggi itu menginjakkan kaki di tanah Australia.
Ashton Gray mengambil tempat duduk di sisi kiri Charisa yang kosong. Laki-laki dewasa itu memperhatikan gadis muda itu dengan pandangan rindu. Sudah selama ini dia tidak melihat gadis remaja itu dengan jarak yang bisa diukur dengan se
Sebagai Author dari cerita ini, selain Skandar, entah mengapa aku suka dengan karakternya Ashton Gray ini. Bagaimana dengan chapter ini? Kasih komen please ...
“Kak Ashton ke rumahku?” Charisa menyentuh tangan Ashton, membuat si empunya sadar akan kekosongan pikirannya. Ashton langsung menoleh pada gadis muda itu.“Iya, aku kesana. Kamu sudah pindah rupanya, mengapa tidak memberi tahuku, Charisa?”“Banyak hal yang terjadi secara tiba – tiba, kak, Kak Noah dimutasi kerja ke luar negeri, dan aku telah menikah sekarang. Aku ingin memberi tahu kakak, tetapi Kak Ashton masih di Amerika saat itu,” ucap gadis itu dengan riang. Charisa tersenyum sampai ke pipinya.“Kamu benar sudah menikah?” Lagi-lagi Ashton menanyakan hal ini. Pria tinggi itu begitu ingin jika hal itu hanya sekedar sebuah mimpi buruk.“Iya, kak. Aku sudah menikah dengan seorang paman. Hihihi. Kakak tidak memberiku ucapan selamat?” Gadis itu tertawa tertahan, suara tawanya kecil terdengar.Andai di awal dulu kamu memberi tahuku,
Sudah selama satu minggu berturut-turut, Ashton datang ke sekolah Charisa untuk mengajak gadis itu makan siang. Laki-laki tinggi itu selalu datang dengan membawa banyak sekali makanan cepat saji. Burger, pizza, hotdog, dan masih banyak macam lagi yang selalu dibawa oleh Ashton. Laki-laki itu tidak tahu jika semua makanan itu yang selalu dilarang oleh suami gadis itu jika Skandar tahu apa yang dimakan istrinya saat di sekolah. Tidak bisa dielak jika Skandar benar-benar menjaga Charisa, laki-laki itu bahkan jarang memperlihatkan dirinya di depan umum saat mereka berada di lingkungan sekolah Charisa, istri mudanya itu. Hingga banyak yang sering melihat Ashton di sekolah Charisa daripada saat gadis itu bersama Skandar, suaminya. Charisa sering sekali kembali ke kelas dengan membawa banyak sekali berbungkus-bungkus makanan cepat saji yang belum dimakan olehnya. Awalnya teman-temannya mengira Charisa dikirimi oleh kakaknya sehingga mereka dengan mudah untuk ikut makan maka
Di sebuah hotel bintang lima, sudah dari beberapa jam yang lalu banyak sekali pesohor industri hiburan yang sudah datang sejak tadi sore di ballroom hotel tersebut. Mulai dari artis, penyanyi, hingga model papan atas sangat mudah untuk dijumpai disana, di pesta pernikahan seorang model ternama dengan jaksa muda yang sangat mumpuni di mahkamah agung Australia, Hannah Alba dan Adam Howard.Sekarang waktunya pengantin wanita untuk berganti gaun yang dia gunakan untuk sesi ketiga dari resepsinya. Sementara para tamu undangannya sudah diarahkan untuk menikmati hidangan makan malam. Sesi pergantian tersebut membuat groom men dan brides maid Hannah dan Adam bisa lepas dari tugasnya sebentar.“James, apa kau lihat istriku?” tanya Skandar pada sahabatnya. Pria dewasa itu sangat tampan malam ini.“Bukannya Charisa tadi bersama brides maid yang lain untuk foto bersama ya?” ucap sahabat dari Skandar yang tak bisa dikatakan cukup kurus itu.&ld
Charisa, Leo dan Skandar sudah menikmati makan malamnya. Sekarang gadis muda dengan gaun brides maidnya bewarna merah maroon itu membuntuti Paman Skandarnya yang akan mengantarkan Leo ke ibunya. Leo, anak kecil itu masih setia dalam gendongan Paman Skandarnya.“Kita akan mencari mamamu dulu, Leo,” ucap Skandar pada batita itu.“Mamaku?”“Hemm ... Mamamu Leo,” gumam Skandar dengan tangan yang masih menggenggam tangan istrinya. “Apa kau tidak apa-apa, Risa?”Skandar menanyai istri remajanya, gadis itu berubah menjadi diam. Gadis muda itu sedari mereka makan malam, merasa jika perasaannya entah mengapa jadi tidak enak. Suatu perasaan yang tidak bisa ia tahu penyebabnya.“Paman- Aku merasa tidak enak b-”“CHARISA!!”Charisa dipanggil oleh teman sesama brides maidnya. Wanita yang memakai warna gaun yang sama dengan Charisa itu mengatakan jika Hannah mencarinya, membuat
“Tidak mungkin! Skandar- Skandar!” suara Adam hampir menghilang, tangan laki-laki itu menggapai bahu Skandar yang langsung membalikkan badannya. “Ada a-“ BUAGHHH “PAMAN SKANDAARR!!!!” jerit Leo yang kepalanya langsung ditutupi oleh tangan ibunya. Ibu Leo langsung membawa putranya menjauh dari tempat itu. BUAGHHH Suara bogem tangan yang keras sekali lagi membuat Skandar hampir kehilangan keseimbangannya. Pukulan tangan dari laki-laki yang wajahnya bahkan belum sempat dilihat oleh Skandar itu membuat sudut bibirnya robek, dan berdarah. Skandar Alexander Hemingway merasakan kesakitan yang berdenyut di sekitar tulang pipinya. “KAKKK! KAU GILA!!” Adam, laki-laki itu tidak menyangka jika ada orang yang berani untuk bertindak kriminal di dep
“Sekarang akan delapan bulan,” ucap gadis itu, lalu tersenyum pada Skandar dengan retina mata yang sudah berlinang dengan bekas air mata. “Karena aku hamil darah dagingmu, Skandar.” “Paman!!” Charisa muncul di belakang Adam, Hannah mengejarnya dengan susah payah. Gaun pengantin warna merah maroonnya membuat banyak tamu undangannya memperhatikan mereka berdua. Hannah tidak memperdulikannya, perempuan itu seperti turut lupa jika hari ini adalah hari bersejarah dalam hidupnya. Tragedi mendadak yang terjadi di kehidupan sahabatnya membuatnya menaruh empati pada istri dari Skandar tersebut. Istri muda dari Skandar Alexander Hemingway itu terlihat bingung dengan apa yang terjadi di depan matanya. Charisa Hemingway dapat melihat punggung suaminya, Paman Skandarnya terlihat sedang berbicara serius dengan seorang perempuan yang tengah hamil tua. Tetapi ia tidak dapat mendengar apa yang sedang dikatakan oleh mereka berdua. Perasaan Charisa tiba-tiba merasa tida
“TOLONGG!! SIAPAPUN TOLONGG!!” “DIAM KAU!!” “Ti- Tidak, to- tolong ja-ngan pa- paman ...!” Suara seorang gadis muda memohon-mohon sejak tadi. “Mulutmu tak bisa diam hah!” Laki-laki seumuran bapak gurunya di sekolah itu lalu menyumpalkan kaos kaki ke dalam mulut gadis itu. Gadis itu berusaha menghindar, tetapi laki-laki itu menarik rambutnya, hingga ia mendongak dan kaos kaki kumal itu masuk ke dalam mulutnya yang kecil. Bau kaus kaki kumal itu sangatlah bau, semakin masuk ke kerongkongannya, membuatnya ingin muntah. “Erghhh, Errghhh ...” Gadis itu ingin memuntahkan kain kumal itu. “Jangan mendesah, belum waktunya sayang!!!” Laki-laki yang tadi memberinya kaos kaki itu lalu semakin mendekatinya, menyobek ujung rok gadis itu dan menaikkan sisa roknya, hingga terpampanglah celana dalam warna jingga milik gadis itu. Pria tua di atasnya sudah menyeringai kejam, lidahnya sudah keluar dan mendesis seakan tubuh gadis muda itu adalah ma
“Aku sudah menunggu paman satu jam lamanya sebelumnya. Aku juga sudah menelfon paman tetapi tidak ada yang mengangkat. Aku kira paman sedang ada pekerjaan yang penting, sehingga aku berniat untuk pulang sendiri, kemudian tiba-tiba aku tertabrak.” Gadis itu mengelap air matanya dengan punggung tangannya, Skandar merogoh sakunya dan mengeluarkan sapu tangan miliknya. Laki-laki itu memberikan sapu tangannya untuk istrinya. “Aku akan menjemputmu meski aku sedang sibuk, Risa. Aku akan menjemputmu.” Dengan peluh yang terus jatuh, dengan suara nafas yang memburu, Skandar sampai di ballroom tempat Hannah mengadakan resepsi pernikahan. Laki-laki itu baru saja berlari dari taman depan apotik. Taman tempatnya berbicara terkait sebuah kesepakatan dengan Jennie tadi. Sesampai di ballroom hotel itu, pria dewasa itu langsung berkeliling ballroom untuk mencari istrinya.