“Tidak mungkin! Skandar- Skandar!” suara Adam hampir menghilang, tangan laki-laki itu menggapai bahu Skandar yang langsung membalikkan badannya.
“Ada a-“
BUAGHHH
“PAMAN SKANDAARR!!!!” jerit Leo yang kepalanya langsung ditutupi oleh tangan ibunya. Ibu Leo langsung membawa putranya menjauh dari tempat itu.
BUAGHHH
Suara bogem tangan yang keras sekali lagi membuat Skandar hampir kehilangan keseimbangannya. Pukulan tangan dari laki-laki yang wajahnya bahkan belum sempat dilihat oleh Skandar itu membuat sudut bibirnya robek, dan berdarah. Skandar Alexander Hemingway merasakan kesakitan yang berdenyut di sekitar tulang pipinya.
“KAKKK! KAU GILA!!” Adam, laki-laki itu tidak menyangka jika ada orang yang berani untuk bertindak kriminal di dep
Tiba di detik-detik conflict utama, please kasih komen dan pendapat kalian ya ...
“Sekarang akan delapan bulan,” ucap gadis itu, lalu tersenyum pada Skandar dengan retina mata yang sudah berlinang dengan bekas air mata. “Karena aku hamil darah dagingmu, Skandar.” “Paman!!” Charisa muncul di belakang Adam, Hannah mengejarnya dengan susah payah. Gaun pengantin warna merah maroonnya membuat banyak tamu undangannya memperhatikan mereka berdua. Hannah tidak memperdulikannya, perempuan itu seperti turut lupa jika hari ini adalah hari bersejarah dalam hidupnya. Tragedi mendadak yang terjadi di kehidupan sahabatnya membuatnya menaruh empati pada istri dari Skandar tersebut. Istri muda dari Skandar Alexander Hemingway itu terlihat bingung dengan apa yang terjadi di depan matanya. Charisa Hemingway dapat melihat punggung suaminya, Paman Skandarnya terlihat sedang berbicara serius dengan seorang perempuan yang tengah hamil tua. Tetapi ia tidak dapat mendengar apa yang sedang dikatakan oleh mereka berdua. Perasaan Charisa tiba-tiba merasa tida
“TOLONGG!! SIAPAPUN TOLONGG!!” “DIAM KAU!!” “Ti- Tidak, to- tolong ja-ngan pa- paman ...!” Suara seorang gadis muda memohon-mohon sejak tadi. “Mulutmu tak bisa diam hah!” Laki-laki seumuran bapak gurunya di sekolah itu lalu menyumpalkan kaos kaki ke dalam mulut gadis itu. Gadis itu berusaha menghindar, tetapi laki-laki itu menarik rambutnya, hingga ia mendongak dan kaos kaki kumal itu masuk ke dalam mulutnya yang kecil. Bau kaus kaki kumal itu sangatlah bau, semakin masuk ke kerongkongannya, membuatnya ingin muntah. “Erghhh, Errghhh ...” Gadis itu ingin memuntahkan kain kumal itu. “Jangan mendesah, belum waktunya sayang!!!” Laki-laki yang tadi memberinya kaos kaki itu lalu semakin mendekatinya, menyobek ujung rok gadis itu dan menaikkan sisa roknya, hingga terpampanglah celana dalam warna jingga milik gadis itu. Pria tua di atasnya sudah menyeringai kejam, lidahnya sudah keluar dan mendesis seakan tubuh gadis muda itu adalah ma
“Aku sudah menunggu paman satu jam lamanya sebelumnya. Aku juga sudah menelfon paman tetapi tidak ada yang mengangkat. Aku kira paman sedang ada pekerjaan yang penting, sehingga aku berniat untuk pulang sendiri, kemudian tiba-tiba aku tertabrak.” Gadis itu mengelap air matanya dengan punggung tangannya, Skandar merogoh sakunya dan mengeluarkan sapu tangan miliknya. Laki-laki itu memberikan sapu tangannya untuk istrinya. “Aku akan menjemputmu meski aku sedang sibuk, Risa. Aku akan menjemputmu.” Dengan peluh yang terus jatuh, dengan suara nafas yang memburu, Skandar sampai di ballroom tempat Hannah mengadakan resepsi pernikahan. Laki-laki itu baru saja berlari dari taman depan apotik. Taman tempatnya berbicara terkait sebuah kesepakatan dengan Jennie tadi. Sesampai di ballroom hotel itu, pria dewasa itu langsung berkeliling ballroom untuk mencari istrinya.
“Apa yang sedang kau bicarakan?” Skandar tak bisa faham ucapan temannya itu, dia tak faham. “Charisa-lah korban pemerkosaan itu!!” Apa ini? “JAMES BLOOM, JANGAN BERGURAU!!” “JANGAN BERGURAU TENTANG CHARISAKU!!” Dia sudah berteriak pada James, keras, keras sekali. “JANGAN PERNAH!” “Istrimu korbannya!! Istrimu!! Charisa Hemingway!! Dia ditemukan dikepung oleh tiga preman, Skandar. Charisa ditemukan dengan rok yang sudah terkoyak.” Istrinya diperkosa? Risa-nya diperkosa? Charisa-nya yang sangat polos dan masih remaja Charisa-nya .... “Tuan Gray, Tuan Ashton Gray ....” Seorang laki-laki berambut hitam melangkah sedikit terhuyung-huyung. Pria itu men
“Istri-ku, Istriku diperkosa, Hannah ... Risa-ku terluka ....” Skandar mengucapkannya dalam satu jeda nafas yang tercekat. Hannah menatap sahabatnya itu dengan mata yang berair. Skandar Hemingway terisak di kala luapan curahan hatinya. “Ak –Aku tak bisa menjaga istriku, Hannah ... Aku yang merusak Risa-ku. Demi tuhan, apa yang telah aku lakukan!?” Pria itu memukuli kepalanya berulang kali, Hannah langsung menghentikannya. “A- Ak- Aku Aku telah gagal menjaganya, Hannah ....” “Skandar ... Tidak, tidak seperti itu ....” “Sekarang ia harus dirawat di rumah sakit, aku ada di dekatnya tetapi aku tak bisa melihatnya, Hannah. Ak- aku tak bisa menemuinya. Aku- Aku bahkan tak dapat melihat keadaannya.” Laki-laki itu menarik rambutnya yang sudah kusut. “Noah membenciku, Hannah ... Mereka melarangku, me- mereka memintaku menceraikannya. Men- menceraikan Charis-“ Pria itu tak bisa melanjutkan ucapannya. Hannah bisa menyambungkan terusan uca
Stuart, laki-laki itu berada di dalam mobil putih miliknya. Pria itu mengamati perusahaan elektronik paling besar di semenanjung Australia. Dia seharusnya lekas ke kantornya, tetapi entah apa yang membawanya ke jalan dimana gedung perusahaan milik Skandar Alexander Hemingway berasal. Yang diingat pria itu, ia tadi sedang memeriksa bekas luka dari baku hantam milik Skandar Alexander Hemingway hari Sabtu yang lalu, dan tanpa sadar setir kemudi mobilnya membawanya ke arah Gedung Chagall Coorperation berdiri. Dia membenci Skandar Alexander Hemingway tetapi dia malah pergi ke perusahaan pria itu, ke Chagall Corporationnya. “Aku menghajarnya, agar dia datang! Shit, bagaimana bisa dia tak datang.” Stuart Kim mengumpat. Laki-laki itu mengakui dia mengkonfrontasi Skandar Alexander Hemingway agar gadis bernama Jennie Kim itu datang dan memunculkan wajahnya. Namun hingga dia terlibat perkelahian keras dengan Skandar Alexander Hemingway yang ahli taekwondo itu, Jennie Ki
Seorang gadis muda, gadis yang masih bersekolah menengah atas itu terlihat memilin-milin ujung blouse bewarna birunya. Beberapa kali ia menggigit bibir bagian bawahnya yang telah sangat kering. Charisa Hemingway tengah berusaha menenangkan kemelut batinnya.“Mungkin, paman sedang sangat sibuk sekarang, mungkin ia sedang ada di luar kota.” Begitu gumam gadis remaja itu di hari terakhirnya di rumah sakit.“Tetapi selama ini, paman tidak pernah ke luar kota tanpa memberi tahuku.”Benar, selama masa pernikahannya dengan seorang laki-laki dewasa bernama Skandar Alexander Hemingway, suaminya itu hampir tak pernah keluar kota hingga menginap berhari-hari. Ia selalu beralasan tidak akan tega untuk meninggalkan Charisa seorang diri di apartemen mereka. Pria yang memiliki surai hitam itu juga selalu memberinya kabar bila ia akan pergi ke suatu tempat untuk urusan kantornya.Jadi apa benar, paman Skandar-nya sedang diluar kota? Selama inikah
Gadis itu, Charisa Hemingway, tidak memiliki tawa ceria lagi, ia terlihat murung. Gigi kelinci yang biasa sering dilihat oleh banyak orang itu kali ini tersembunyi dibalik pipi gembilnya. Matanya yang indah sekarang tak nampak bercahaya lagi. Charisa Hemingway seakan kehilangan kemampuannya untuk tersenyum. Ironis sekali seseorang bisa kehilangan karakternya hanya dalam hitungan hari.Charisa hanya duduk di bawah gorden putih selambu kamarnya. Gadis itu sudah pulang dari rumah sakit sejak kemarin. Tetapi sedari kemarin yang ia lakukan hanya bermuram durja seperti itu. Amanda, kakak iparnya sudah mengajaknya berbicara dengan berbagai cara, tetapi Charisa tetap menutup mulutnya. Amanda merasa begitu empati dengan apa yang terjadi pada adik ipar kesayangannya itu.“Charisa, sudah makan, Sayang?” tanya Noah, laki-laki itu baru pulang dari kantornya rupanya.“Masih tidak mau makan.” Amanda menggeleng. Itu memang benar, Charisa belum makan seja