Share

18. Fuck My Life

Bianca membanting pintu kamarnya dengan keras. Tubuhnya langsung ia hempaskan ke atas ranjangnya yang sempit. Dengan badan menelungkup, Bianca mulai terisak pelan. Merenungi nasibnya yang memang tidak pernah baik sejak dulu.

Tidak ada tempat yang bisa dia jadikan bersandar kalau sedang kalut seperti ini. Dirinya tidak terlalu dekat dengan Sarah dan juga tidak mau menceritakan hal seperti ini pada sahabat dekatnya, Mila. Bianca khawatir Mila akan sangat khawatir padanya nanti.

Selama ini Bianca merasa sudah sangat merepotkan sahabatnya itu. Karenanya Bianca merasa enggan jika ingin meminta tolong.

Getaran yang ia rasakan di saku jaket membuat Bianca merubah posisinya menjadi duduk. Tangannya mengusap kasar air mata yang masih belum berhenti mengalir. Melihat pesan masuk dari nama Ravindra membuat Bianca langsung melempar ponselnya asal tanpa berniat membaca lebih dulu.

"Sialan, gue kesel banget," gerutunya sembari terisak.

Tidak hanya kesal, tetapi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status