Share

Bab.38 Hikmah dari Kepergian Nisa

Hikmah dari Kepergian Nisa

“Kamu yang khilaf. Kalau saya melakukannya dengan sadar.” Nisa sengaja memancing.

Nah loh, rasakan itu Ryan.

“Kenapa mau melakukan itu bersama saya?”

“Terlambat sekali kamu baru menanyakan ini?”

“Lebih baik terlambat daripada penasaran seumur hidup.”

“Sudahlah, Yan. Aku mau pulang. Capek, ingin istirahat. Ingin tidur.”

Nisa bergeser ke kiri, Ryan mengikuti. Nisa bergeser ke kanan, Ryan juga mengikuti. Begitu terus sampai lima kali.

“Tolong minggir, aku mau lewat.”

“Jawab dulu.”

“Minggir.”

“Jawab dulu. Kenapa tidak menghindar saat saya memulainya?”

“Perlu dijawab, Yan?”

“Harus.”

“Seharusnya kamu bisa membaca jawabannya dari tatapan mata saya.”

Tidak ada tulisan di mata indah itu. Lalu bagaimana Ryan bisa membaca tatapan mata Nisa.

Seharusnya bisa. Jika menilik ke belakang, pada tahun-tahun yang telah berlalu. Ryan tidak pernah melihat Nisa menatap pria manapun dengan mata berbinar seperti tatapan wanita itu kepadanya.

Ryan mendapat jawabannya. Dia tersenyu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status