Share

Bab.41 Cinta Pertama Rey

Cinta Pertama Rey

“Eza, boleh kita ikut belajar bareng lu?” tanya Zora pada sang juara kelas.

Mimpi apa Eza tadi malam, pagi-pagi sudah mendapati Zora dan Lani di depan pintu. Dia saja baru sampai, belum duduk belum ambil nafas.

Ambil nafas sih jelas sudah, ada-asa saja Eza!

“Boleh, ayo!” Eza sengaja menarik tangan Lani. Mau menarik tangan Zora, dia belum berani. Zora masih sedingin bongkahan gunung es.

Sulit untuk menaklukkan hati Zora. Setidaknya begitulah pendapat Eza.

“Bukan sekarang.” Zora masih berdiri di depan pintu.

Baik Eza maupun Lani menoleh ke belakang. Lani bahkan sudah geregetan menghadapi tingkah Zora.

“Kapan?” tanya Eza. “Maksudnya, kapan saja terserah kamu,” ralat pemuda itu cepat.

Zora tersenyum canggung. Tujuan utama belajar bersama Eza bukanlah untuk memperbaiki nilai ulangan. Ada satu misi khusus yakni menyelidiki tentang kehidupan pribadi pemuda itu dan Mamanya yang bernama Elisa.

Meski kemungkinannya sangat kecil, tapi Zora sangat berharap bahwa Eza adala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status