Share

15. Ciuman?

Bersemu merah pipi Zefanya ketika anggota gengnya Lulu, Rayesa dan Lampita menggoda gadis itu setelah menerima telepon dari Zeino.

“Ehem – ehem.”

“Jangan lupa maem ya, Sayang.”

“Love you, muach muach.”

“Love you too, muach!”

Bersahutan ketiga gadis centil yang masih sibuk mengurus skripsi itu bertingkah seolah-olah sedang menerima sambungan telepon dari pacar masing-masing. Tentunya mereka sedang mengolok Zefanya.

“Ish, apaan sih!” balas Zefanya sambil melangkah kembali ke atas ranjangnya.

Keempat gadis yang seumuran itu sedang melewatkan sore hingga malam di rumah Zefanya. Mereka sengaja datang selepas gadis itu selesai bekerja. Tentu saja kedatangan mereka menyambangi rumah gadis itu untuk meminta bantuan mengenai segala hal yang berhubungan dengan skripsi.

“Jadi udah baikin nih? Mesra banget kayaknya.” Rayesa menatap dengan mengedipkan sebelah matanya.

Zefanya hanya tersenyum tak menjawab. Ia langsung memaink

ayyona

Halo Pembaca semua! Terima kasih atas kunjungannya. Krtitik dan saran membangunnya ditunggu, ya....

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status