Share

Chapter 44

"Kak Dina apa kabar?" Vina menumpangkan tangan di atas jemari kakaknya. Mencoba memberi kehangatan pada tangan dingin Dina. Saat ini Vina tengah duduk di bangku panjang Rumah Sakit Jiwa, tempat Dina dirawat. 

"Baik, Vin," jawab Dina lirih. Setelahnya Dina kembali membisu. Dina tidak mau memandang Vina. Namun Dina balas meremas jemari Vina erat di pangkuannya. Ada kegembiraan tak terucapkan dalam eratnya genggaman tangannya. Vian tersenyum lega. Dina tidak lagi menunjukkan penolakan terhadap sentuhan. Biasanya Dina menolak siapa pun yang mencoba berinteraksi skin to skin dengannya.

"Tapi Mbak tidak betah di sini, Vin. Mbak kepingin pulang," keluh Dina sedih. Ia memang sudah sangat tidak betah di rumah sakit ini. Sebagian besar rekan-rekannya sangat agresif. Pemarah, suka memukul, terkadang mereka menangis dan tertawa secara bersamaan. Ia takut berdekatan dengan mereka semua. Makanya ia lebih memilih menyendiri, entah di kamar atau di tam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Mardiati Badri
wah ada lara n sesil, putri yg tertukar
goodnovel comment avatar
RusTi Ema
buang ajah tuh arya ke laut biar dimakan hiu...
goodnovel comment avatar
Umroh Purnama
Vina dan Rajata memang cocok, tegas dan saling melengkapi. cara bersikap dengan mantan juga perlu diacungi jempol jika mantannya seperti itu.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status