Semua Bab Sepuluh Dewa Iblis: Bab 11 - Bab 20
50 Bab
11 - Namaku Arthur Wild
(Markas Bandit)"Hmmm… Kenapa ketiga orang itu belum kembali juga? Bila terjadi sesuatu pada gadis itu, lihat saja! Akan ku jadikan mereka bertiga sebagai contoh bagi yang lain! Berani sekali bermain-main denganku!" Dengus seorang pria berperakawan besar dan berkulit gelap.Pria yang sedang duduk diatas kursi kayu yang di desain khusus menyerupai singgasana ini, tampak memasang ekspresi kesal. Perawakannya yang tinggi besar, dikombinasi dengan salah satu matanya yang memiliki bekas luka menyeramkan, membuat sang pria tampak sangat gahar.Sementara disamping sang pria, pada kanan kirinya. Terdapat dua orang gadis cantik yang mengenakan pakaian sangat minim, begitu minim sampai tak mampu menutupi beberapa bagian intim tubuhnya. Pada leher kedua gadis ini, juga terpasang rantai besi yang ujung-ujungnya terikat pada kaki singgasana sang pria gahar.Dua gadis ini tampak memasang ekspresi senyum yang sangat terpaksa, samb
Baca selengkapnya
12 - Sedikit Brutal
"Groaaahhh….!!!"Suara teriakan liar segera bermunculan dari berbagai arah saat Arthur selesai memanggil seluruh pasukan tulang api nya.Teriakan-teriakan tersebut, membuat beberapa wakil pemimpin Bandit secara tak sadar mengambil satu langkah mundur kebelakang."Iblis?""Setan?""Makhluk neraka?"Berbagai gumaman mulai terdengar diantara kelompok Bandit begitu melihat para pasukan Arthur. Ekspresi wajah setiap dari mereka berubah ngeri seketika.Hal ini di sebabkan tak lain karena selain wujud makhluk panggilan Arthur begitu menyeramkan, mereka juga mengeluarkan aura yang begitu buat, beberapa dari makhluk ini bahkan memiliki aura dari Demonic Beast kelas menengah tingkat rendah. Suatu eksistensi yang jarang di temui di wilayah pegunungan kabut hitam, dimana sebagian besar Demonic Beast yang hidup di wilayah ini hanya memiliki kekuatan pada kelas rendah tahap punca
Baca selengkapnya
13 - Sebuah Token
"Tuan muda Arthur! Terima kasih! Aku tak tahu bagaimana kau bisa tumbuh menjadi begitu kuat! Tapi ini mungkin berkah dari surga atas semua cobaan yang dialami keluarga kita!""Dengan kekuatan barumu itu, kau bisa membangun ulang Klan Macan Kumbang Illahi, dan menuntut balas atas Klan-klan picik yang telah menghancurkan keluarga kita!" Kata salah satu tetua Klan Macan Kumbang Illahi. Pria tua ini begitu bersemangat saat menyampaikan kalimatnya.Mendengar itu, Arthur yang saat ini tengah sibuk menghitung tumpukan harta yang berhasil ia jarah dari gudang harta kawanan Bandit. Segera menoleh untuk menatap kearah sang pria tua."Hmmmm… Apakah kau tak lihat aku sedang sibuk? Benar-benar mengganggu moodku saja!" Dengus Arthur. Kemudian mengabaikan sang tetua yang tampak masih tertegun. Benar-benar tak menyangka bahwa Arthur akan menanggapinya seperti itu.Arthur segera kembali menghitung tumpukan hartanya setelah mengabaik
Baca selengkapnya
14 - Reruntuhan Klan
"Token ini merupakan kunci ruang rahasia dari Klan Macan Kumbang Illahi, dimana di dalamnya tersimpan harta paling berharga milik Klan!" Kata sang tetua. Yang langsung disambut kerutan dahi oleh Arthur."Harta paling berharga?" Kata Arthur. Tak bisa menyembunyikan ekspresi wajah antusias nya begitu mendengar kata harta berharga dari mulut sang tetua Klan."Memang harta berharga macam apa? Lagipula bukankah Klan sudah hancur? Semua harta pasti sudah di rampas oleh musuh!" Lanjut Arthur, ekspresi antusianya berubah menjadi malas saat mengingat fakta tersebut."Kurasa tidak seperti itu tuan muda! Ruang rahasia ini berada di lokasi paling tersembunyi yang hanya akan di ketahui keturunan resmi, dan kurasa ayah anda pasti pernah menunjukkan lokasi tersebut pada anda!""Bahkan tempat ini dianggap ruangan suci bagi seluruh anggota Klan, sehingga kami dilarang untuk bahkan menyebut nama ruangan tersebut, khawatir akan mengot
Baca selengkapnya
15 - Tak Termaafkan
"Hmmm… Dari ceceran darah yang masih segar, kurasa yang melakukan hal keji tersebut adalah kelompok pemburu harta yang ada di depan!" Kata Arthur, setelah mengamati dengan cermat lingkungan tempat dari deretan kepala terpajang di hadapannya."Tak bisa dimaafkan! Bahkan setelah mengalami bencana kehancuran Klan, tidak bisakah mereka beristirahat dengan tenang!" Gumam Kayla, sambil menggertakkan giginya dengan keras. Tampak sangat marah.Didorong oleh rasa marah, Kayla segera berdiri dari posisi berlututnya. Namun, sebelum gadis ini maju kedepan dan mengekspos keberadaannya pada kelompok pemburu harta yang ada di depan, Arthur dengan sigap menariknya kembali."Apa kau ingin mati konyol dan berakhir sama dengan orang-orang Klan yang ada disana?" Kata Arthur. Sambil menunjuk kearah deretan kepala tertancap ujung tombak usang."Tuan muda!" Mendengar itu, Kayla bukannya menjadi tenang, tapi malah semakin keras berjuang me
Baca selengkapnya
16 - Garis Darah
(Ruang Rahasia Klan Macan Kumbang Illahi)Dengan sedikit bujuk rayu dan secara terpaksa meminta maaf pada Kayla, Arthur akhirnya bisa membuat sang gadis untuk menunjukkan tempat ruang Rahasia Klan Macan Kumbang Illahi berada. Tepat sebelum para pengejarnya dapat mendeteksi keberadaan Arthur.Saat ini, dihadapan Arthur, ia bisa melihat sebuah gerbang berwarna hitam pekat yang memiliki berbagai ukiran berbentuk kepala Macan kumbang yang tengah membuka lebar mulutnya. Tampak sangat garang.Gerbang ini, selain dihiasi oleh berbagai ukiran, entah kenapa memiliki kesan kuno bagi siapapun yang memandangnya. Suatu aura aneh juga terus memancar keluar dari bagian dalam gerbang."Hmmm… Gerbang yang sungguh misterius, dengan aura aneh yang misterius juga!" Gumam Arthur, begitu merasakan aura kuno yang memancar dari dalam gerbang. Aura ini seperti sedang menyambut Arthur, terus berputar di sekitar tubuhnya."Au
Baca selengkapnya
17 - Chi Kuno
Setelah menenangkan diri sejenak, Arthur mulai mengeluarkan token keluarga Klan Macan Kumbang Illahi yang sebelumnya diserahkan tetua Klan kepadanya."Hmmmm… Ini pastilah lubang kunci dari token Klan!" Gumam Arthur, saat berada tepat di hadapan lubang bekas dari ukiran kepala Macan Kumbang yang tenggelam.Tanpa menunda terlalu lama, Arthur segera mencoba memasukkan token yang ada di tangannya kedalam lubang. Dan benar saja, ukuran lubang begitu pas dengan token tersebut.*Klak…!!!*Klang…!!!*Klang….!!!*Klang….!!!Bersamaan dengan Arthur selesai memasukkan token kedalam lubang, suara mekanis aneh tiba-tiba terdengar dari dalam pintu gerbang. Dilanjutkan dengan garis-garis rune bercahaya yang tampak mendominasi dengan warna merah terang seperti darah, mulai timbul pada permukaannya.Melihat kejadian itu, Arthur yang masih sedikit trauma dengan kejad
Baca selengkapnya
18 - Hell Panther
"Baiklah, saatnya pintu yang ini!" Kata Arthur, saat sudah berada di depan pintu selanjutnya.*Ngaaakkkk…!!!Suara berderat yang sedikit memekakkan telinga, kembali terdengar begitu Arthur mulai membuka pintu kayu sebelah kanan. Dan begitu pintu tersebut sudah sepenuhnya terbuka, Arthur langsung mengambil satu langkah mundur kebelakang. Bersiap menghadapi sesuatu yang mungkin akan tiba-tiba melompat keluar dari dalam ruangan di balik pintu."Hmmm…?"Namun, setelah ia tampak memandang dengan tajam kedepan, sambil terus menjaga kewaspadaannya dalam beberapa waktu, ternyata tak terjadi sesuatu apapun begitu pintu dihadapannya terbuka. Hanya hembusan angin ringan yang membawa sedikit rembesan dari Chi petir kuno, beberapa kali terasa menerpa tubuh Arthur."Sepertinya aku terlalu khawatir!" Gumam Arthur, kini mulai menurunkan kewaspadaannya.Setelah mengamati lagi dengan hati-hati untuk
Baca selengkapnya
19 - Sergapan
"Ada apa dengan kepalamu itu?"Begitu Arthur yang telah menyelesaikan semua urusannya melangkah keluar dari dalam ruangan, suara khawatir Kayla segera menyambut nya."Hmmm… Tidak apa-apa, hanya luka ringan!" Jawab Arthur, sambil beberapa kali mengusap keningnya yang tampak masih mengucurkan darah segar."Bagaimana bisa tidak apa-apa, itu sama sekali tak ringan! Bila di biarkan saja, kau akan mati kehabisan darah!" Kata Kayla. Mulai maju beberapa langkah mendekati Arthur."Kayla! Sudahlah! Bila kubilang tak apa-apa ya berarti tak apa-apa! Jadi, berhenti disana! Aku tak perlu perawatan mu!" Dengus Arthur, kembali mengibaskan tangannya. Menolak Kayla yang tampak akan membantunya."Hmmmm… Dasar keras kepala! Suatu hari aku akan mencari kesempatan untuk memukul dengan keras kepala batumu! Mungkin saja itu akan bisa membuat ingatanmu yang hilang kembali!" Dengus Kayla, tampak sangat kesal. Ia juga langsun
Baca selengkapnya
20 - Pertumpahan Darah
"Sayangnya, aku lebih memilih pertumpahan darah!" Kata Arthur. Seraya mulai membocorkan aura kegelapan pekat dari dalam tubuhnya."Aura Kegelapan? Bagaimana mungkin?" Gumam salah satu orang dari kelompok yang mengepung Arthur."Jangan takut! Mungkin dia adalah salah satu Hunter dengan kemampuan mutasi! Meskipun Chi mutasi memang kuat, tapi Bocah ini tetap hanyalah seorang yang baru membuka dua pintu dalam Gerbang putih nya!""Jadi, dengan bekerja sama! Kita pasti mampu mengatasinya!" Jawab pria yang tampaknya adalah pemimpin kelompok.Bersamaan dengan kata-kata pemimpinnya barusan, puluhan orang pengepung Arthur, mulai membocorkan aura masing-masing yang ternyata adalah aura seorang Hunter Gerbang putih tahap puncak. Mereka telah membuka lima pintu dalam Gerbang jiwanya. Hanya memerlukan satu langkah dorongan, untuk bisa memunculkan Gerbang selanjutnya."Hmmm… Ternyata konsep Hunter di dunia ini, ma
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status