All Chapters of Bahtera pernikahan (indonesia): Chapter 11 - Chapter 20
53 Chapters
Part 10, gadis dalam potret
Violetta's pov Bruk!! Aku hampir terpelanting dan tiba tiba ditahan oleh seorang perempuan yang menggenakan dress berwarna biru laut. "Terima kasih kak," ucapku sembari tersenyum dan senyumku mengeras ketika melihat wajah gadis itu.. "Sama sama juga kak," balasnya lalu mulai berjalan melewatiku menuju ke dalam bar. 'Apakah itu gadis yang bersama Davin di potret itu?'  Pikiranku mulai melayang ke kejadian sebelumnya ketika aku melihat sebuah potret gadis di kamar ku.Lalu aku membandingkan wajah gadis itu dengan perempuan tadi dan dapat kusimpulkan bahwa wajah mereka cukup mirip.Hanya saja wajah perempuan tadi lebih menawan dibandingkan saat di potret dan membuktikan bahwa ia adalah salah satu perempuan tercantik yang pernah kulihat. Aku pun mulai merasakan perasaan yang tidak berdaya dan kurang percaya diri.Jik
Read more
Part 11, apa salahku?
Violetta's pov "Cowok lo ngomong sama cewek asing itu selama beberapa jam." "Benarkah?" Tanyaku padanya kembali. "Iya, dari awal masuk kerja mereka lagi ngebahas sesuatu.." Aku pun mulai berbalik dan meninggalkan mereka semua. Kepalaku sangatlah terasa pusing. rasanya aku ingin pergi dan keluar dari semua pusaran masalah ini. 'Sepertinya..aku terlalu melibatkan perasaan dalam rumah tangga ini' Aku pun mulai pergi ke sebuah taman tempatku sering bernaung bersama Rio dan Feysya saat itu. Aku pun duduk di tempat yang dikelilingi oleh pohon dan mulai menangis.. Tidak tahu kenapa, kali ini tangis ini bukan hanya kesedihan belaka. Melainkan disertai oleh hati yang terasa sakit dan sesak..Aku memukul dadaku yang terasa sesak sekali dan berusaha menenangkan diri dahulu. Tiba tiba, terdapat sebuah tangan yang menyodork
Read more
Part 12, memilih
Davin's pov "Ta!!...." ujarku sembari mengangkat tubuhnya yang lemas dari lantai yang dingin. "Astaga... denyutnya lemah," Gumamku dengan panik dan agak bergetar. Dengan cepat, aku mengeluarkannya dari rumah lalu membawanya masuk ke dalam mobil . Aku membaringkannya di jok belakang.Setelah selesai,aku mengemudikan mobil itu menuju rumah sakit. Jantungku berdetak dengan cepat ketika melihatnya dalam kondisi seperti ini. Aku mulai mempercepat laju mobil menuju rumah sakit sembari memperhatikannya dari kaca dalam mobil. Brum!! Setelah sampai, aku memberhentikan mobilku dan kembali menggendongnya yang tergeletak di belakang. Ketika aku melihat wajahnya yang sayu dan pucat, perasaan tidak enak muncul dalam hati.. 'Aku bodoh sekali'  Dengan rasa takut dan gelisah, aku membawanya masuk ke dalam rumah sakit .
Read more
Part 13, file perusahaan dibajak
Davin's pov Aku mulai menuju kantor kerjaku dengan segera dan melakukan hal yang dulu sering kukerjakan selagi masih remaja, menghacker akun orang..... Aku mulai mencari akunnya untuk di hack dan setelah ketemu, aku memasuki sebuah tempat . Aku meregangkan jariku terlebih dahulu dan mulai kumainkan jari jariku di atas keyboard dengan sigap dan kebut. Trik! Trik! Trik! Terdengar sebuah ketukan dari keyboard dan aku masih mengetik terus menerus. Terkadang, aku memindahkan mouse nya ke segala arah untuk mengatur sesuatu.. Setelah agak lama, aku mulai berhasil memasuki identitasnya. Aku hanya perlu menunggu dan mulai melihat berbagai file yang berada di tangannya. Aku menghapus file file yang ia ambil dariku serta memberikan virus pada file miliknya sebagai balasan atas kelakuannya. Setelah selesai, aku mulai mengatur file yang tiada dalam komputer perusahaan kar
Read more
Part 14, aku mantan pacarnya
Violetta's pov"Sore, apakah kamu salah satu karyawan baru?" Tanyaku pada gadis itu dengan berpura pura tidak tahu."Tidak," balas gadis itu padaku."Cukup Natasha! Keluar dari sini!" Perintah Davin dan menunjuk ke pintu keluar."Tapi-""Tidak ada bantahan, keluar!" Potong kembali Davin dan mulai berdiri menatapnya dengan tajam.Dengan segera, gadis itu menatapku dengan sinis dan mulai meninggalkan ruang suamiku. Seketika, ruangan menjadi hening karena aku lupa ingin melakukan apa.Aku pun ingin keluar juga dan tiba tiba..Sret...Aku tertarik oleh pegangan suamiku dan ia memelukku. Aku pun tetap diam sebagai balasan bahwa aku masih kesal pada sikapnya sebelumnya.."Maaf.." gumamnya dengan suara rendah di dekat telingaku dan membuatku bergidik sedikit."Hmm.." balasku dan dengan segera melepaskan pelukannya la
Read more
Part 15, penjelasan
Violetta's pov Aku pun mendengarkan penjelasannya dengan seksama dan mulai mengetahui beberapa hal tentang gadis itu. Ketika aku mengetahui bahwa posisinya cukup besar, aku merasa bahwa diriku tak dapat dibandingkan dengannya sedikit pun..Aku pun tetap diam dan berusaha mencerna berbagai informasi yang diungkapkan oleh suamiku.Setelah selesai mencerna semua informasi, aku mulai bertekad untuk belajar lebih banyak dan dapat menyaingi mantannya. Aku pun kembali menatap Davin dan tiba tiba, ia mengucapkan sebuah hal.. "Aku akan mengangkatmu menjadi sekretaris baruku. Apakah kau mau?" "Tapi.. aku tidak terlalu pandai dalam hal itu," balasku dengan tak yakin. "Nanti kuajari. Sekalian aku ingin kau untuk mencoba mempelajari hal hal baru. Apakah kau mau?" Tanyanya dengan nada hangat.  "Baiklah," balasku kembali padanya dengan tersenyum.&
Read more
Part 16, pengklarifikasian
Violetta's pov " Ta, ada yang ingin kubicarakan denganmu.." ungkap Davin dan membuatku memandangnya dengan raut bertanya. "Nanti akan kuberitahu ketika kita selesai sarapan," lanjutnya kembali dan kubalas dengan anggukan. 'Apakah yang akan ia sampaikan padaku?'Pikiran itu terus menerus tercantum di benakku dan mengganggu konsentrasi diriku ketika makan. Aku pun tetap berfikir positif dan mengusir jauh jauh semua pikiran negatif yang berkeliling di kepalaku. Akhirnya, sekeliling menjadi hening sejak perkataan Davin. Hanya terdengar denting sendok garpu yang bertabrakan dengan piring dan detak jam yang terus berputar mengikuti iringannya.  "Vin, jadi tugas saat jadi sekretaris kamu itu apa saja?" Tanyaku padanya sembari memecahkan keheningan yang melanda.  "Nanti akan kuperintahkan sekretaris lamaku untuk mengajarimu dan memberitahumu
Read more
Part 17, menyelidiki
Violetta's pov Selang setelah beberapa bulan, aku telah berhasil menguasai berbagai teknik dan menyelesaikan berbagai tugas dalam jabatan sekretaris. Selain itu, aku juga diajarkan oleh suamiku sendiri cara menghack akun orang hanya untuk kepentingan yang sangat mendesak. Sekretaris lama suamiku telah mengundurkan diri sejak 1 bulan lalu. Aku melihat Felis meraung raung ketika sekretaris itu pergi.. rasanya saat itu ingin tertawa namun kasihan juga padanya... Hari ini, ketika aku sedang mengolah keuangan di perusahaan, aku menajamkan mataku pada nominal yang tertulis pada file file pendistribusian emas. Aku membolak balik semua informasi itu dan merasa ada yang salah. Aku pun berjalan menuju meja kerja suamiku.. Tap, tap, tap... Sret.. "Vin.. kayaknya ada yang salah sama berkas ini. Coba kamu perhatiin filenya sama pemasukan perusahaan,"
Read more
Part 18, mencari Violetta
Davin's povTak kusadari, hari telah berubah menjadi malam, kerjaanku masih banyak dan aku pun melepas kacamataku sebentar.aku mulai memijat pelipisku karena rasa nyeri yang muncul di kepalaku.Ketika aku memejamkan mataku,tiba tiba saja aku baru mengingat Violetta. Rasa kuatir muncul perlahan karena sekarang telah gelap dan ia belum mengabariku sama sekali."Sial, aku melupakannya!" Ujarku pada diri sendiri.Dengan segera, aku berdiri mengambil kunci mobilku. Lalu aku pergi dari kantorku dan melajukan mobil ke tempat yang dituju Violetta sebelumnya, pabrik distribusi.Ketika aku sampai, pabrik itu telah tutup. Sementara di sekeliling telah gelap gulita yang membuatku mulai menyesal menyuruhnya untuk menyelidiki orang itu. Dengan rasa panik aku mulai menelponnya."Jawablah Ta..." harapku dengan segenap hati.Namun yang terdengar adalah suara operator, bukan suaranya
Read more
Part 19, calon anak
Davin's pov "Calon anak?!.." Tanyaku dengan tidak yakin pada dokter tersebut. Ia pun mengangguk padaku dan mulai membuatku tercengang. "Jika tuan ingin melihatnya, tuan boleh masuk sekarang." "Baiklah.terima kasih ," balasku padanya dan dibalas dengan senyuman darinya sembari pergi.  Tap, tap, tap...  Krit....  Aku membuka pintu perlahan dan mendapati istriku sedang terbaring di ranjang dengan mata tertutup. Aku pun merasakan dadaku yang sesak ketika melihatnya seperti ini. Aku bahkan tidak menyadari bahwa ia telah mengandung anakku dan karena insiden sebelumnya,calon anakku hampir mati! Aku pun mulai berjalan dan duduk menghadap istriku yang memejamkan matanya.. Terdapat lingkar hitam di bawah matanya yang menandakan bahwa ia telah kelel
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status