Lahat ng Kabanata ng Bahtera pernikahan (indonesia): Kabanata 31 - Kabanata 40
53 Kabanata
Part 30, siapa kamu?
Davin's pov"Siapa kamu?"Pertanyaan itu membuatku tertegun, tak kusangka bahwa ia telah melupakan diriku, suaminya sendiri.. aku mulai mendekat padanya dan menatapnya."Apa saja yang kamu ingat?" Tanyaku sembari berhati hati agar tak menimbulkan masalah."Kamu siapa dulu?"Aku pun mulai menghela nafas dengan lesu dan menatap dalam matanya yang memancarkan kebingungan. Sepertinya ia telah lupa akan semuanya karena pengakuan yang terlalu menyakitkan. Aku harus mulai membawanya pulang dan perlahan memulihkan ingatannya."Aku Davin." Balasku. "Jadi, apa saja yang kau ingat?" Tanyaku balik padanya.."Kamu pikir aku lupa ingatan? Aku saja ingat kalau Rio akan menikahiku saat itu! Dan kayaknya aku dak kenal kamu saja ."Perkataannya menusuk sekali dan mulai menyadarkanku bahwa ia melupakan segalanya tentangku. Dan dari sini, mulai kuketahui bahwa Rio itu
Magbasa pa
Part 31, rumah kita??
Violetta's povAku merasa sangat senang ketika berbicara dengan Rio, namun rasanya seperti ada yang hilang tapi aku tidak tahu apa itu.. Ketika kupandangi pria asing di depanku, aku merasa perasaan aneh yang menjalar dan terasa familiar.' Tidak mungkin, aku telah memiliki tunangan..' sanggahku dalam hatiAku mulai menoleh kembali ke Rio dan tak memedulikan Davin. Lagipula aku tak mengenalnya sama sekali.. Setelah lama berbicara, Davin si pria aneh masih menungguku. Aku pun mulai heran pada pria itu, ia terlihat seperti tidak memiliki pekerjaan sama sekali. "Han, lo kenal sama cowok itu gak?" Tanyaku dan kulihat rautnya yang berubah menjadi kusut"Kita pulang."Aku menoleh ke asal suara dan mendapati bahwa si pria asing itu telah di depan pintu keluar.. aku pun mulai mengikutinya dan berniat juga untuk pulang. Aku berencana akan memanggil taxi namun saat
Magbasa pa
Part 32, wanita malam
Violetta's povKulihat ia yang terjatuh dan menyentuh lantai semen dengan keras. Ia dengan tak tahu malu kembali berdiri dan berusaha memdekatiku. Namun, dengan segera aku menghindar darinya dan menepis pukulannya."Gak kenal aku?!" Ujarnya setengah berteriak dan membuat suaranya yang keras memasuki rumah dan bergema."Gak," balasku sengit dan melipatkan kedua lenganku dengan santai.Entah mengapa, aku memiliki perasaan yang sangat buruk ketika melihatnya. Ditambah akan perlakuannya yang kasar membuatku semakin naik pitam. Lihat saja.. sudah didorong masih saja melawan."Apa kau tahu aku siapa??" "Tadi kutanya gak jawab, sekarang malah nanya ke aku. Mana aku tahu!!" Jawabku dengan heran dan menatapnya dengan malas.."Dasar cewek malam," lanjutku dan mulai menutup pintu dengan keras.Bam!!Aku menutup pintu dan mengu
Magbasa pa
Part 33, lupa ingatan?..
Violetta's pov Hari ini adalah hari dimana aku akan pergi dari rumah Davin. Entah kenapa, aku merasa terdapat rasa yang mengganjal di hatiku ketika akan melangkah keluar dari rumah ini. Namun, aku menekankan keputusan yang telah kuucapkan dan tak akan kutarik sama sekali. Tap, tap, tap.. Ketika menuju keluar, aku melihat seorang pria yang bersender di pintu dengan badan yang tegak dan wajahnya menatap ke bawah lantai. Pada saat aku melihat pria itu, ia menoleh ke arah aku berdiri. Kulihat wajah yang menurutku cukup menawan sekilas lalu mulai melanjutkan langkahku kembali. "Ta, mau kuantar?" Tanya Davin yang berdiri di depan pintu keluar. Aku pun berhenti sebentar dan menolehnya kembali. Aku pun tersenyum sopan padanya. "Nggak, makasih."  "Baiklah... hati hati ya, " balasnya dengan menghela nafas dan tersenyum aneh. 
Magbasa pa
Part 34, mengapa??
Davin's pov Aku sedang melihat lihat berkas yang ditangani oleh adikku dalam perusahaan secara diam diam. Ternyata, dari tadi berkas yang kuperiksa tiada kesalahan sedikit pun! Hingga berkas keterakhir, kegiatanku terganggu oleh suara bel dari luar..Aku pun mulai menghentikan kegiatan yang kulakukan sedari tadi dan mulai pergi ke pintu depan. Tap, tap, tap. Ceklek!! "Siapa-" Aku tertegun ketika melihat seorang wanita sedang menatapku dengan tatapan menyelidik. Aku pun tetap memasang tampang datar padanya.. "Ada apa kesini?" Tanyaku padanya sembari mengeryitkan dahi. "Lo menyembunyikan sesuatu kan??" Ucapan itu membuatku menjadi tersenyum santai dan melihat ke wanita itu. Seolah olah perkataannya tiada artinya juga bagiku. "Menurutmu?" Tanyaku balik. Wanita itu menatapk
Magbasa pa
Part 35, hilang ingatan
Davin's povAku terhelak ketika wanita di depanku menanyakan hal ini. Aku mulai merasa bingung bagaimana menjawabnya.. aku pun mulai mendekat padanya. Namun, ia mundur dan menjauhiku, bahkan ia menampakkan wajahnya yang marah dan bingung pada bersamaan."Kau siapa diriku!!" Teriaknya dengan keras dan nyaring."Aku suami sahmu! Kau hilang ingatan, jadi aku harus memberimu waktu agar dapat mengingatnya.. aku tidak ingin kau shock kembali," jawabku dengan ketar ketir dan menatapnya dengan cemas."Hilang ingatan?" Tanyanya dengan bingung dan mulai terduduk di lantai."Apa saja yang hilang selama ini?.." lanjutnya lagi dan mulai menengadahkan kepalanya ke atas."Pernikahan kita dan.. janin di tubuhmu."Ia mulai menyentuh perutnya yang hampa dan datar dengan sedih.."Sepertinya.. ugh!" Ucapannya terpotong oleh keluhan dari bibirnya
Magbasa pa
Part 36, identitas Davin
Halo readers... ini part selanjutnya sudah di publish. Selamat membaca dan salam sehat untuk semuanya.... mohon maaf bila masih terdapat kesalahan dalam bab ini. Violetta's pov Aku mulai terbangun dan merasakan bahwa aku terbaring di sebuah kasur empuk. Aku pun duduk menghadap dinding kamar dan melihat kamar ini. Walaupun belum yakin akan kembalinya ingatan yang menghilang, aku tetap berusaha menekan perasaan tersebut jauh ke bawah. Tap, tap, tap... Aku mulai membersihkan diri dan merapikan berbagai kain yang berantakan. Kulihat almari yang menampilkan sebuah dress kasual berwarna biru laut yang sudah berada di sini ketika aku mampir dari rumah Rio saat itu.. dengan segera, kugenakan dress biru laut tersebut. Aku pun dengan segera berjalan pelan keluar dari kamar. Setelah itu aku menuruni tangga dan bersiap memasakkan sebuah makanan untuk Davin. Ternyata masih jam 4.30Set
Magbasa pa
Part 37, pembatalan investasi
Salam sehat para readers... hari ini thor baru saja memperbarui tampilan latar pada Bahtera Pernikahan. Semoga kalian menyukainya, hehehe... Sekian, selamat membaca dan menikmati hasil karya saya ya, makasih...Violetta's pov    Dengan segera, ia mulai menarik lengan bajuku dan ketika di dekat meja, ia melemparkan sebuah buku investasi ke depan pandanganku. Aku pun mulai mengambil berkas tersebut dan membacanya secara teliti.    Ketika aku membaca file tersebut, aku mulai mengerti. Sepertinya ia akan membatalkan keikutsertaannya dalam menginvestasikan uang untuk proyek penggalian emas di daerah Sumatera. dengan segera aku melihat laki laki itu yang menungguku dengan malas.    "Apakah kau ingin batal berinvestasi?" Tanyaku to the point dan tak bertele tele lagi. Kulihat ia yang memandangku dengan tegas dan mengangguk.    "Proyek ini kurang menguntungkan bagi investo
Magbasa pa
Part 38, sekamar?!
Malam readers... mon maap atas keterlambatan updatenya. Tadi pagi penyakit alergi kambuh plus pas udah sembuh harus mengerjakan pr yang berjibun. Selamat membaca dan salam sehat semuanyaaa...Violetta's pov    Seketika , aku mulai menoleh ke belakang dan mengangguk dengan ragu. Kulihat Davin yang mulai tersenyum dan mengacak rambutku saat mendekat. Ia pun mulai berjalan ke depan dan tertawa kecil.   "Aku hanya bercanda. Jangan terlalu dianggap serius," timpalnya dan membuatku mulai langsung merasa gregetan. Aku pun mulai menghadangnya dan mengatakan sesuatu secara gamblang dimana perkataan yang telah dikeluarkan itu akan membuatku menyesal di kemudian saat.   "Baik, kita sekamar!"    Ia yang awalnya tertawa tiba tiba merubah wajahnya menjadi serius dan memandangku dengan bingung. Ia pun mulai menyentuh dahiku dan membuatku semakin kesal....
Magbasa pa
Part 39, Cafe Batavia
Violetta's pov    Aku mulai menerima lumatan dari Davin perlahan dan membalasnya. Entah kenapa, aku merasa bahwa tubuhku terasa panas dan bergairah.    Setelah agak lama berciuman, ia mulai melepaskannya dan membuatku menghirup udara sebanyak banyaknya. Namun, masih tak sampai disana, ia mulai mencium leherku dan menurun hingga ke dadaku.     Ia mulai membuka satu persatu kancing bajuku dan menatapku sebentar meminta persetujuan. Aku pun mulai mengarahkan tangannya memasuki bajuku sebagai tanda persetujuan.     Setelah lama bergerumul dengannya, kukeluarkan desahku tanpa sengaja dan dengan segera, aku mulai diam dan menekukkan wajahku . Kami berdua memiliki jarak yang sangat dekat sekarang dan bahkan tidak ada sehelai benang pun yang membatasi kita berdua.    "Jangan tekukkan wajahmu. Pandangi aku," ujarnya dengan lembut dan suaranya yang cukup rendah memas
Magbasa pa
PREV
123456
DMCA.com Protection Status