Semua Bab I love you, Calon Ipar: Bab 11 - Bab 20
25 Bab
Chapter 11
Tiga bulan telah berlalu dan Bunga masih bersikukuh tidak mau kembali sedangkan kehamilannya sudah memasuki bulan keenam.Bunga sedang menikmati teh camomile di beranda rumah kecilnya di Bali. Sudah dua bulan ia berada di Indonesia karena usaha yang dirintis olehnya tidak bisa ditinggal terlalu lama.
Baca selengkapnya
Chapter 12
“Ayo dong cepat tebak!” ujar Bayu.
Baca selengkapnya
Chapter 13
“Ah, Arya jangan,” tolak Bunga dengan nafas tersengal saat Arya sudah berhasil melucuti seluruh pakaiannya.Arya mendekatkan wajahnya menyisakan jarak sejengkal dari bibir ranum Bunga. “Jangan berhenti kan sayang? Pasti.” Setelah berkata demikian Arya bangkit dan melucuti pakaiannya.
Baca selengkapnya
Chapter 14
“Karena aku tak ingin terlibat denganmu,” ucap Bunga memberanikan diri menatap manik indah Arya.Arya menangkup wajah Bunga dengan kedua tangannya. “Demi Tuhan Bunga, kau sedang hamil anakku bagaimana mungkin kau mengingkari hadirku hah?!” Arya melumat bibir Bunga dengan ciuman yang dalam dan intens.
Baca selengkapnya
Chapter 15
Brata Mahendra sedang bersama dengan seorang informannya di dalam ruang kantornya.“Jadi bagaimana hasilnya? Apakah benar gadis itu seperti yang aku kira?” tanya Brata menatap tajam pria yang duduk diseberang meja kerjanya.&
Baca selengkapnya
Chapter 16
Setelahnya Arya membalikkan tubuh Bunga dan merengkuhnya dalam pelukannya. Tangan Bunga mendarat di dada Arya mencari pegangan kakinya seolah-olah melemas laksana agar-agar.“Tubuhmu indah sayang.” Tak ada bualan dalam kata-kata Arya, padangan matanya memuja gadis dalam pelukannya ini. Tangannya mengusap wajah Bunga menyingkirkan anak rambut yang menjuntai menutupi sebagian wajahnya. Arya menunduk dan memagut bibir Bunga dengan lembut dan membuai agar bibir Bunga membuka dengan
Baca selengkapnya
Chapter 17
Asti mengangguk pasti. “Kalau begitu aku hubungi orangtua Bunga dulu.”“Siapa?!” seru Bunga dari dalam kamar.“Cempaka nan cantik jelita hadir!” Suara merdu si gadis cilik membahana.
Baca selengkapnya
Chapter 18
Lea mengucapkan selamat kepada pengantin. Mata Bunga bertemu dengan mata sang pria pasangan Lea.“Louis Cruz, is that you?” tanya Bunga. Rupanya dia mengenali pasangan Lea.Arya y
Baca selengkapnya
Chapter 19
Sekar menelepon Anton suaminya, supaya memberikan ijin untuknya ke rumah sakit menemani Bunga. Namun ternyata Anton pun tak memberikan ia ijin. Bahkan sekarang Anton yang tadi ada di kantor Arya ikut pergi ke rumah sakit. Jadi sekarang hanya tertinggal Sekar dengan para keponakannya.Suara deru mobil memasuki halaman rumah mereka. Narendra melihat keluar siapa gerangan yang datang.
Baca selengkapnya
Chapter 20
Bunga menangis semakin kencang bukan karena sakitnya jalan lahir yang sedang dibersihkan dokter tetapi karena  ungkapan Arya, seolah pria yang sudah menjadi suaminya ini amat sangat mencintainya. Sesak sekali rasa di hatinya. Rasa nyeri saat melahirkan sudah ia lupakan.Seluruh keluarga yang bersuka cita berhamburan mengelilingi keduanya. Saat Bunga sudah dipindahkan ke dalam ruang rawat inap.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status