All Chapters of Dragon King's Lover (INDONESIA): Chapter 21 - Chapter 30
64 Chapters
Bab 21
Semenjak Lucas menceritakan kisahnya dulu ketika di gua itu, entah kenapa Calista menjadi kasihan kepada pria itu. Lucas terlihat kesepian, rindu, dan terlihat bahagia karena kehadiran dirinya. Calista mempercayai ucapan Lucas, pria itu terlihat tidak berbohong sama sekali.Calista juga telah tahu jika Lucas telah pernah menikah, tapi Lucas tidak menceritakan detail kematian istrinya. Calista hanya tahu jika mereka menikah karena perjodohan dan istri Lucas meninggal beberapa jam setelah menikah. Tentu saja Lucas tidak menceritakan jika ia yang membunuh istrinya sendiri.Calista menunduk ketika ia ingat kalung yang ia pakai. Lucas menceritakan jika kalung ini dapat memberitahu di mana dirinya berada, Calista pikir kalung ini memakai pelacak, tapi rupanya Lucas telah melakukan sesuatu pada kalung ini. Calista tidak terlalu tahu."Memikirkan apa?" Calista mendongkak  ketika Gabriel datang kepadanya. Hubungan mereka sudah mulai mem
Read more
Bab 22
   "Kita ke mall" Calista mendongak menatap bangunan besar di hadapannya, ia tidak tahu apa yang menyebabkan Lucas membawanya ke sini. Yang benar saja, apakah Lucas membawanya berbelanja?Lucas mengangguk."Ya, ke mall." Lucas menarik tangan Calista. "Ayo masuk," lanjutnya. Calista menatap Lucas yang menarik pergelangan tangannya, pria ini semakin berani kepadanya, meskipun demikian Calista membiarkannya."Kita sebenarnya ingin ke mana?" tanya Calista, bola matanya bergerak liar memperhatikan sekitarnya."Ikut saja," kata Lucas. Calista yang mendengarnya pasrah. Toh, pria ini pasti tidak akan macam-macam padanya, Calista susah membuktikannya sendiri.Deretan tas mewah dan cantik menjadi pemandangan Calista ketika ia masuk ke sebuah toko, ia mengernyitkan dahinya heran, apakah Lucas ingin membeli tas? "Hei, Lucas. Kau ingin membeli tas?" Malas berpikir dan menebak-nebak, Calista memutuskan untuk bertanya lan
Read more
Bab 23
Calista merasa ada yang berbeda ketika bia bertemu Lucas di kampus, entah perasaan Calista saja, ia merasa Lucas berubah. Pria itu tidak lagi mengganggunya, tidak lagi mengikutinya, dan tidak ada panggilan ratu padanya. Lucas saat ini sangat berbeda.Calista menatap Lucas yang jauh duduk di sana, di bangku yang paling belakang. Padahal biasanya pria itu sebisa mungkin duduk di sampingnya, di dekatnya. Calista menatap bangku kosong di samping kanannya lalu menoleh untuk menatap bangku di samping kirinya yang diduduki oleh Gabriel. Ada apa dengan Lucas?"Kenapa Cal?" tanya Gabriel, sejak tadi ia terus melihat Calista menoleh kanan-kiri.Calista yang mendapatkan pertanyaan itu memusatkan perhatiannya pada Gabriel lalu gadis itu menggeleng. "Tidak ada apa-apa, Gab."Gabriel mengedikkan bahunya, lalu kembali fokus pada Dosen di depannya. Meskipun demikian, Gabriel tahu jika Calista menyembunyikan sesuatu. Calis
Read more
Bab 24
    Calista menatap Lucas, pria yang baru saja mengusap lehernya hingga menyebabkan tanda yang ia tutupi menjadi terlihat lebih jelas. Bukan tanpa alasan Calista menutupinya, tanda ini sudah sangat memerah dan jika dilihat dari jauh orang-orang pasti akan mengira itu adalah kiss mark.    "Apa yang kau lakukan?" Itu suara Lea, ia berdiri dan menatap Lucas dengan tangan yang bersedekap. Kenapa pria playboy ini mengganggu sahabatnya, bukankah ia tadi sibuk bersama wanita lain?    "Jangan menutupi tanda ini, aku tidak suka. Ini adalah tanda bahwa kau milikku," kata Lucas mengabaikan perkataan Lea. Pria itu bangkit dan menarik tangan Calista agar berdiri juga.    "Apa maksudmu dengan semua ini?" Calista bertanya dengan nada yang tidak bersahabat. Ia bingung sekali, Lucas terlihat senang bersama wanita lain tapi juga mengklaim dirinya sebagai milik pria
Read more
Bab 25
Calista dan Lucas berjalan di hutan, hutan penghubung antara Amovrion dan dunia manusia. Sekarang Calista sudah tidak lagi berada di dunia manusia, melainkan di Amovrion. Gadis itu memperhatikan sekitarnya yang terlihat sudah tidak asing lagi untuknya, ya, waktu ia kembali dari Amovrion ia juga melewati hutan ini dengan naik kuda bersama Lucas."Ratuku, apa kau lelah?" tanya Lucas pada Calista.Calista menggeleng. "Tidak juga.""Kalau kau lelah aku bisa memberimu tumpangan," goda Lucas. Ia berencana untuk memperlihatkan wujud naganya pada Calista, tapi ia ragu apakah Calista takut atau tidak."Tumpangan?" Calista mengeryitkan dahinya. Ia tidak melihat kendaraan apapun saat ini, lagipula ini di hutan mana ada kendaraan."Aku bisa berubah menjadi naga, kau mau melihatnya?" tawar Lucas.Calista terdiam sejenak, ia juga penasaran dengan wujud lain dari Lucas. Ia tidak pernah melihat Luc
Read more
Bab 26
"Pengerjaan terowongan rahasia telah dimulai, tapi harus menggunakan cara manual. Jika memakai kekuatan itu akan menarik perhatian," kata Aslan. Ia mengasah pedang, yang telah selesai ia letakkan di dalam peti agar tidak tercampur dengan yang belum di asah."Baguslah. Berapa vampir yang berkerja?" tanya Alberio."Sekitar 5 orang. Namun, hanya untuk area yang telah aku rencanakan. Ada satu area yang sulit karena harus melewatkan sungai.""Sungai?""Ya, jika membuat terowongan di sungai, nanti airnya masuk, di sana juga terlalu ramai. Aku harus memikirkan cara lain.""Sungai bagian mana yang kau maksud?" "Sungai yang dekat dengan pasar, seperti yang kau tahu di sana penjaga sering kali lewat. Jika ketahuan, rencana kita akan gagal." Aslan meraba mata pedang yang telah tajam, lalu memasukkannya dalam peti dan mengambil pedang tumpul yang baru untuk di asah."Deka
Read more
Bab 27
"Astaga. Ini sangat Indah sekali." Calista menatap air terjun yang berada di depannya, air terjun ini sangat indah dan terlihat sangat alami. Apalagi burung yang berkicau yang semakin membuat suasana menjadi tenang."Kau suka?" tanya Lucas. Ia mengulurkan tangannya untuk membantu Calista mendekati air terjun itu. Calista menggapai tangan Lucas yang terulur di depannya."Ya, sangat indah." Tentu saja Calista menyukainya. Calista adalah pencinta dan penikmat keindahan alam, itu alasannya ia sangat suka mendaki gunung. Ketika mendaki gunung ia menemukan keindahan yang jarang ia lihat.Lucas membawa Calista lebih dekat pada air terjun, lumayan dekat hingga Calista merasakan kulitnya terkena embun yang berasal dari air itu diterbangkan oleh angin. Calista menutup mata, tangannya ia rentangkan kemudian ia menarik nafas dan mengeluarkannya perlahan. Ah, ini adalah suasana yang sangat Calista sukai. "Ah ... Tenangnya.
Read more
Bab 28
Lea duduk di atas jendela kamarnya seraya menunggu kedatangan Nicholas. Seperti biasa, Nicholas akan datang pada malam hari seperti ini. Beberapa saat sebelum jam tidurnya."Kenapa lama sekali?" Lea menatap keluar jendelanya, yang berhadapan langsung dengan taman belakang rumahnya. Lea berdiri, tapi sesuatu menabrak tubuhnya dengan keras hingga ia terjatuh di atas ranjang. "Ah." Lea sangat terkejut. Ketika ia membuka matanya ternyata itu Nicholas, Werewolf jantan itu kini membenamkan wajahnya di leher Lea seraya menghirup dalam-dalam aroma Lea."Astaga, kau mengagetkan aku." Lea pasrah ketika Nicholas menindihnya. Ini sudah seperti rutinitas Nicholas setiap malam seperti ini, ia akan menghirup aroma matenya selama beberapa menit atau yang paling lama bisa satu jam. Lea tidak bisa melakukan apa-apa karena Nicholas terlihat sangat menikmatinya."Sudah?" tanya Lea begitu Nicholas mengangkat wajahnya. Nicholas men
Read more
Bab 29
"Seperti yang kalian lihat, mereka dengan kejamnya membakar tubuh para Vampir bangsawan setelah membunuhnya." Aslan mengambil sebuah pedang dan mengusap-usap mata pedang yang tumpul itu."Bagaimana mungkin?""Tidak bisa di percaya." Suasana gua itu menjadi berisik karena gumaman-gumaman tidak percaya mereka, tidak percaya jika Vampir bangsawan mereka dibunuh begitu saja."Ya, tidak bisa di percaya. Raja yang selama ini kalian hormati, kalian junjung, dan kalian ikuti ternyata dalang dibalik tewasnya semua anggota kerajaan. Bukankah itu sangat kejam?" Aslan semakin memprovokasi vampir-vampir yang ada di sana."Kalian tahu dia melakukan itu untuk apa? Untuk keserakahan daerah kekuasaannya. Lihat! Siapa yang diuntungkan karena tewasnya Vampir yang tidak bersalah itu? Mereka, kerajaan Dragon dan semua yang terlibat.""Lalu kau bilang pemuda itu Vampir bangsawan yang terakhir, apakah benar?" Salah satu V
Read more
Bab 30
"Peri tumbuhan?" Calista bertanya tidak percaya. Ayahnya seorang peri? Ini adalah hal tidak terduga sama sekali."Ya, tapi peri tumbuhan telah menghilang 30 tahun terakhir, aku tidak percaya ada yang masih hidup dan ternyata itu adalah ayahmu," kata Lucas.  Yang ia tahu memang begitu, peri tumbuhan telah punah sejak puluhan tahun yang lalu. Entah apa sebabnya Lucas tidak tahu."Lucas, bisakah kita mencarinya sekarang?" pinta Calista."Mungkin kita harus ke Amovrion, kita bisa bertanya di sana." Calista mengangguk cepat."Ibu, aku dan Lucas akan pergi mencari Ayah. Bolehkah?" Calista meminta izin dulu kepada ibunya."Pergilah. Lucas, tolong jaga putriku." Sela mengizinkan, bagaimanapun ia tidak dapat mencegah putrinya mencari tahu tentang ayahnya. Lucas menganggukkan kepala ketika Sela meminta tolong, tanpa diminta pun Lucas pasti akan menjaga Calista.Setelah mendapat izin dari
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status