Semua Bab Two Times: Bab 41 - Bab 50
100 Bab
Chapter 2
Disebuah taman kampus yang tampak sepi terlihat lima orang mahasiswa sedang asyik bercengkrama sambil mengerjakan tugas kuliah mereka."Kalian tadi kenapa sih ? bikin heboh seisi kelas aja." Ujar Natya."Iya nih, kebanyakan tidur sih, jadi halu kayak ngeliat hantu." Ucap Reisa."Haha iya nih kalian berdua aneh banget hari ini." Ucap Ezra."Ehm aku sama Adam emang abis begadangan semalaman dirumahku, jadinya ngantuk deh sampai di kelas." Ucap Arvin sambil melirik sekilas ke arah Adam."Eh iya semalam aku begadangan dan menginap di rumah Arvin, jadinya aku ngantuk sekali hari ini." ucap Adam.Ezra, Natya dan Reisa saling melirik satu sama lain, dan tak lama mereka pun tertawa lepas."Dirumah Arvin ? bukannya semalam kita berlima kumpul di Rumah Ezra sekalian ngerjain tugas kayak biasanya, udahnya aku sama Reisa pulang duluan sementara kalian masih lanjut di rumahnya E
Baca selengkapnya
Chapter 3
Sore itu masih dirumah Adam.."Hahh kau yakin Dam mau melakukan hal itu ???" Ucap Arvin dengan wajah yang memerah."Yakin Vin, memang kau tidak ingin menyampaikan hal yang sama pada seseorang yang kau sukai selama ini ?sedangkan ini kesempatan terakhir kita untuk bisa mengungkapkannya Vin." Ucap Adam."Tapi aku malu Dam jika mengungkapkannya dengan cara seperti yang kau katakan tadi, kau kan tahu jika suaraku, agghh memikirkannya saja aku tidak terbayang Dam." Ucap Arvin."Haha tapi hanya cara itu yang ampuh Vin, lagian suaramu bagus begitu jika dibandingkan diriku yang jika berbicara saja sudah terdengar fals." Ucap Adam terkekeh.Arvin yang mendengar perkataan Adam hanya tersenyum kecil."Kau tahu saat kita bertiga Ezra bermain akustik dan kau sempat menyanyikan beberapa part dari lagu Plain White T's ?" Ucap Adam."Orang yang sangat antusias adalah Reisa dan Naty
Baca selengkapnya
Chapter 4
Keesokan harinya di kampus..Tampak tiga pasang manusia yang saat ini sedang duduk saling berhadapan di taman kampus dengan keadaan sekelilingnya yang tampak ramai dengan beberapa mahasiswa lainnya disekitar mereka.Beberapa diantara mereka terlihat sedang asyik bercengkrama dan beberapa yang lainnya sibuk mengerjakan tugas kuliahnya."Ehm besok kalian beneran jadi ikut kegiatan di kota Y nih ?" Tanya Arvin."Iya lah masa gak jadi sih, aku udah nyiapin semuanya nih." Ucap Reisa.Adam yang mendengar perkataan Reisa tampak sedikit panik sambil sesekali melirik ke arah Alya dan Arvin."Ehm, kita bertiga ada rencana nih yang tidak kalah seru sama kegiatan kampus." Ucap Adam."Apa tuh ?" Tanya Ezra."Gak seru dong kalau diceritainnya sekarang, makanya janji dulu kalau besok kalian tidak ikut kegiatan ke kota Y." Ucap Alya."Rencana apa s
Baca selengkapnya
Chapter 5
 Pagi itu diantara sejumlah mahasiswa tampak dua orang wanita dan satu orang Lelaki sedang sibuk memeriksa kembali segala perlengkapan yang akan mereka bawa untuk mengikuti kegiatan ke sebuah kota yang dalam beberapa jam akan mereka datangi itu. Sesaat Reisa teringat dengan pesan dari seseorang kepadanya semalam. "Eh iya semalam Adam mengirim pesan untukku. Sepertinya ada sesuatu yang ingin dia katakan. Apa dia mengirim pesan juga padamu ?" Ucap Reisa. "Tidak, Adam tidak mengirim pesan padaku, Semalam Alya yang mengirim pesan kepadaku. Dia mengirimkanku tempat yang biasa kita berenam datangi di akhir pekan." Ucap Ezra. "Semalam Arvin juga mengirimkan pesan untukku. Dia mengatakan jika ada sesuatu yang belum sempat ia katakan kepadaku." Ucap Natya. "Aku merasa sikap mereka kemarin aneh sekali tidak seperti biasanya, dari perkataan dan ekspresi mereka seperti mereka ti
Baca selengkapnya
Chapter 6 ( The End )
Sepertinya aku melihat sesuatu ??Hei bukankah itu.."Natya ???" Teriak Arvin terkejut saat menyadari apa yang dilihatnya saat ini.Tak lama Adam dan Alya menatap ke arah pandang Arvin saat ini."Reisa ???""Ezra ???"Ucap Adam dan Alya bersamaan.Tampak tiga orang yang sangat mereka khawatirkan saat ini berjalan mendekat ke arah mereka dengan keadaan mereka yang tampak sedikit berantakan dan wajah mereka yang tampak sedikit pucat dengan nafas yang tersengal."Kalian tidak apa - apa ?" Ucap Adam."Kenapa kalian telat ? Mengapa keadaan kalian sedikit berantakan begini ?" Tanya Alya dengan cepat."Nat kau tidak apa - apa ?" Tanya Arvin cemas saat melihat Natya.Tak lama Natya tersenyum kepadanya."Aku tidak apa - apa, maaf kami terlambat datang, kalian pasti sudah lama menunggu." Ucap
Baca selengkapnya
Two Times Series 6 ( Chapter 1 )
Di suatu kota 1999Siang itu tidak seperti biasanya matahari tidak menunjukkan teriknya. Terlihat keramaian orang di salah satu pusat kota sedang menyaksikan suatu pertunjukkan yang ditampilkan oleh sekumpulan anggota prajurit Nasional.Diantara kerumunan orang itu tampak tiga orang manusia sedang asyik menyaksikan pertunjukkan itu.Terlihat mereka sangat antusias melihat pertunjukkan yang ditampilkan beberapa prajurit anggota kepolisian dan tentara Nasional itu.Terlihat seorang pemimpin pertunjukkan itu sedang memainkan tongkatnya dengan lihainya.Tampak anak lelaki yang duduk diantara ayah dan ibunya itu memperhatikan ibunya yang berada di samping dirinya."Bu ibu suka ya melihat lelaki yang sedang memainkan tongkat itu ?" Tanya anak lelaki itu.Tak lama wanita itupun menoleh ke anaknya sambil tersenyum."Iya, ibu suka sekali melihatnya, mungkin
Baca selengkapnya
Chapter 2
Aku masih termangu melihat apa yang sedang aku alami saat ini. Wanita yang berada tak jauh dari hadapanku itu tampak nyata dan aku berharap ini bukanlah mimpi.Sesaat aku berjalan dan tak lama aku berlari kecil menghampiri wanita yang sangat aku rindukan selama ini."Ibu ?? Aku sangat merindukanmu." Ucapku sambil memeluk wanita yang ada di dekatku saat ini."Ruri ? Kau kenapa nak ? Baru lima menit yang lalu kau berlari meninggalkan ibu untuk memainkan sapu itu, sekarang dirimu sudah berlari memeluk ibu." Ucap ibuku sambil tertawa kecil."Ini bukan mimpi kan Bu ?" Ucapku yang masih memeluk ibuku dengan erat."Kau kenapa nak ? Ayo mandi dulu, baru sarapan, ibu tunggu disini." Ucap ibuku sambil tersenyum.Tak lama tampak seorang lelaki berjalan menghampiri kami sambil membawa seragam putihnya."Ruri ? Kenapa ini, tumben pagi - pagi sudah memeluk ibu ?" Ucap ayahku samb
Baca selengkapnya
Chapter 3
Suasana riuh teman - teman di kelasku tiba - tiba perlahan menjadi hening saat ibu dan seorang gadis kecil datang ke kelas kami.Beberapa dari bocah lelaki itu ada yang berbisik - bisik sambil tersenyum melihat ke arah gadis kecil yang sedang berdiri dan memperkenalkan dirinya di depan kelas saat ini.Tak lama selesai gadis kecil itu memperkenalkan diri.."Ayo Raina silahkan duduk di kursi kosong baris ketiga sebelah kanan ya." Ucap ibuku sambil tersenyum kepadanya."Aku ingin duduk di kursi yang didepannya." Ucap gadis kecil itu.Sesaat aku dan Dega saling berpandangan, tak lama ibuku mengucapkan sesuatu."Kalau begitu Ruri pindah ke kursi kosong disebelah kanan ya ?" Ucap Ibuku sambil menganggukkan kepalanya padaku.Tak lama akupun mengambil tasku hendak berpindah ke kursi kosong tersebut."Bukan dia yang pindah, tapi anak lelaki yang disebelahnya
Baca selengkapnya
Chapter 4
Siang itu masih di kelas yang sama.."Bagaimana kau tahu ???" Tanyaku."Karena aku adalah Raina yang berasal dari tahun itu." Ucap gadis kecil itu sambil tersenyum.Melihat senyuman gadis kecil itu akupun yang semula tampak kagum kepadanya sekarang berubah menjadi rasa sedikit takut terhadapnya."Hei.. kau ini bercanda ya ?" Ucapku.Dengan wajah cantiknya gadis kecil itu masih menatapku dengan tatapan dinginnya."Kau jangan berpura - pura, aku tahu jika kau yang saat ini juga berasal dari tahun yang sama denganku." Ucap gadis kecil itu."Bisa saja kau berbohong kan, buktinya apa jika aku berasal dari tahun yang sama denganmu." Ucapku."Bukankah dua hari yang lalu kau berada dirumah sakit bersama dengan ayahmu, dan tak lama kau dan ayahmu bertemu denganku dan mengenalkanmu kepadaku ?" Ucapnya.Kulihat kembali wajah gadis kecil di had
Baca selengkapnya
Chapter 5
Siang itu masih di kelas yang sama terlihat dua anak manusia tampak saling memandang dengan wajah seriusnya."Maksudmu ???" Tanyaku tak mengerti."Sepertinya kita kembali kesini untuk hal yang sama." Tak lama ia kembali meneruskan perkataannya."Kau dan aku tiba - tiba bisa datang ke tahun ini karena kemungkinan kita bisa mencegah kejadian yang sudah seharusnya terjadi." Ucap gadis kecil itu."Maksudmu kau dan aku bisa mencegah kecelakaan yang terjadi kepada ibu kita saat itu ?" Ucapku.Tak lama Raina kecil itu tampak mengangguk mantap sambil tersenyum kepadaku."Iya kau benar, pasti kedatangan kita kesini untuk mencegah hal itu terjadi." Ucapnya."Lalu saat ini yang harus kita lakukan adalah ? Mencari Dega dan membujuknya agar ia tidak datang ke perpustakaan saat hari kejadian itu ?" Ucapku.Tampak Raina kecil itu menjentikkan jarinya didepan matak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status