Semua Bab Two Times: Bab 31 - Bab 40
100 Bab
Chapter 3
- Mimpi yang terulang.. -Hari telah menjelang sore saat aku sampai dirumahku saat ini. Akupun memutuskan untuk menaruh buku yang kupinjam di perpustakaan siang tadi di meja kamarku. Kuambil kartu perpustakaan yang masih berada di saku celanaku. Kulihat tanggal pemulangannya, 9 Desember 1996."Owh masih lama.."ucapku.Tak lama akupun menyelipkan kartu itu di lembar pertama buku itu.Lima bulan yang lalu tahun 1996..Siang itu terlihat tiga orang anak lelaki sedang bermain di area lingkungan bermain di daerah itu."Ih lucu banget tuh kucing nya!" Seru salah satu dari anak itu."Dit kamu aja nih yang bawa kucingnya, kalau di rumahku aku pasti akan dimarahi ibuku". Ujar salah satu diantara anak lelaki itu."Gak ah aku gak suka kucing, kamu aja yang bawa bim"."Tapi aku takut dimarahi ibuku."Tak lama muncul seorang lel
Baca selengkapnya
Chapter 4
- Sesuatu yang terungkap.. -Guyuran air di tubuhku kembali menyegarkan tubuh dan pikiranku dari penatnya rutinitasku hari ini. Setelah selesai menyegarkan tubuhku kulirik jam diatas meja kamarku yang saat ini menunjukkan pukul 16.00.Aku pun berniat untuk melanjutkan membaca kembali buku yang semalam kuletakkan di atas meja. Kubuka kembali buku itu tampak ada sesuatu yang menarik perhatianku.Kartu perpustakaan siapa ini ? Setahuku kemarin aku menyelipkan kartuku saja di buku ini. Kubaca kartu pendaftaran itu. Nadine Soraya. Tanggal peminjaman 2 Desember 2020. Tanggal Pengembalian 9 Desember 2020.Sepertinya aku pernah melihat nama itu. Tanpa sadar aku pun teringat dengan wanita yang mengembalikan buku sakuku dan wanita yang di perpustakaan waktu itu."Wanita itu..?" Gumamku.Aku pun membaca tahun yang tertera di kartu itu berulang kali. 2020? Apa aku tidak salah lihat ? Saat aku m
Baca selengkapnya
Chapter 5
- Pengakuan.. -Hiruk pikuk kota dimalam ini menemani riuhnya sekelompok orang yang tampak sedang menikmati acara makan malam mereka.Tampak beberapa dari mereka sedang asyik berbincang tanpa mereka menyadari jika ada seseorang yang berjalan mendekati mereka."Eh Nadine ayo gabung sama kita disini". Ucap Tio.Tak lama Raya pun ikut bergabung bersama mereka."Dit kenalin nih Nadine salah satu rekanku disini, kemarin saat kita bertemu di kantin aku belum sempat mengenalkannya kepadamu, ohh iya dia juga adiknya Bima".ucap Tio sambil melirik sekilas ke arah Raya."Kau tahu jika aku adiknya Bima ?" Tanya Raya."Maaf Nad aku tidak pernah memberitahumu tentang hal ini". Ucap Tio."Ohh adiknya Bima, setahuku Bima mempunyai adik yang bernama Raya, aku juga baru tahu kalau Bima punya adik secantik ini, kenalin aku Radit". Ucap Radit sembari mengulurkan tangan
Baca selengkapnya
Chapter 6 ( The End )
- Hari terakhir - Malam pun terus berlanjut mengiringi suasana makan malam pada acara itu yang tampaknya masih membuat para pengunjungnya enggan untuk meninggalkan tempat itu. Tampak dua sosok wanita masih berdiri dan saling berbincang di tempat yang sama. Raya tampak masih memikirkan wanita yang saat ini sedang berdiri di hadapannya. "Apa kita pernah bertemu sebelumnya ?". Tanya Raya. Wanita dihadapannya itu tampak berpikir. "Sepertinya ini pertamakalinya kita bertemu". Ucap wanita itu. Wanita itu tampak tersenyum. "Kau sangat mengingatkanku kepada seseorang". Ucap wanita itu. "Maksudmu ?".tanya Raya. "Kau mengingatkanku dengan seorang teman lamaku".ucap wanita itu. "Apakah teman lama yang anda maksud adalah orang yang sangat anda cintai saat itu ?" tanya
Baca selengkapnya
Two Times Series 4 ( Chapter 1 )
Sebuah tempat 2005 Senja sore ini menemani langkahku berjalan menyusuri stasiun kereta yang sudah tampak sepi.Setelah memesan tiket akupun menunggu di salah satu kursi di stasiun ini. Tak lama kereta yang kutunggu datang  dan aku segera masuk ke dalamnya. Kupandangi lingkungan sekelilingku yang tampak berbeda dari hari biasanya.  Hari ini penumpangnya sangat ramai tidak seperti biasanya. Tubuhku yang relatif kecil terhimpit diantara kerumunan orang - orang ini. Tumben ramai sekali ? Batinku.Tak lama aku mendengar suara yang memberitahukan mengenai tempat  pemberhentian berikutnya. Setelah sampai di tempat pemberhentian selanjutnya akupun segera melangkah turun. Sesaat setelah turun di stasiun aku kembali merasa ada yang aneh dengan tempat dan orang - orang disekitarku. Stasiun dimana diriku berada saat ini tampak  lebih besar dan k
Baca selengkapnya
Chapter 2
Chapter 2"Nad ? Nadia ?". Panggil lelaki disebelahku."Iya, ada apa ?" Ucapku."Tidak apa - apa". Ucap lelaki itu."Kita langsung pulang aja yah, kelihatannya kamu lelah" ucapnya.Tak lama Lelaki itu membawaku ke sebuah tempat dan ia pun turun seperti membeli sesuatu. Akupun menunggunya di dalam mobil, sambil membuka ponsel yang ada di tanganku.Kulihat foto yang ada didalamnya dan isi pesan singkat di ponselku. Terlihat banyak foto diriku dan lelaki itu. Tak lama aku mengetahui nama lelaki itu lewat nama kontaknya di ponselku.Keenan Pranata ? Nama yang bagus, batinku.Tak lama lelaki itu kembali kedalam mobil sambil membawa sesuatu."Aku sudah membelikan makanan kesukaanmu, saat kau lelah kau pasti suka memakan ini" ucapnya sambil tersenyum.Wangi makanan itu sangat tidak asing bagiku, ternyata dia membelikan kwe
Baca selengkapnya
Chapter 3
Hangatnya mentari pagi sama sekali tidak bisa menghangatkan perasaanku kali ini. Aku masih memikirkan semua hal yang terjadi kepada diriku saat ini.Sesaat aku kembali teringat dengan ayah dan ibuku.Bagaimana hal itu bisa terjadi, aku masih sulit mempercayai jika ayah dan ibuku sudah tidak ada lagi di dunia ini."Nad, sedang memikirkan apa ?" Tanya Lelaki disampingku sambil sesekali menoleh kepadaku dan tak lama ia fokus kembali mengemudikan mobilnya."Hari ini hari peringatan ayah dan ibuku, bisakah kau mengantarku ke makam mereka ?"tanyaku."Saat ini aku memang ingin membawamu kesana, aku lupa untuk memberitahumu semalam".ucapnya sambil tersenyum dan tak lama ia menggenggam tanganku.Aku yang sedikit kaget dengan perlakuannya kepadaku hanya bisa membalas genggamannya sambil berusaha menahan kesedihanku.Sesampainya di makam ayah dan ibuku aku sudah tidak bisa menahan se
Baca selengkapnya
Chapter 4
Aku masih terdiam dan terpaku berdiri ditempatku saat ini, memikirkan segala apa yang diucapkan wanita yang kini sudah berlalu dari hadapanku sejak beberapa menit yang lalu.Rintik hujan yang perlahan mulai membasahi tubuhku sama sekali tidak bisa kurasakan lagi saat ini, aku masih termangu memikirkan apa maksud dari semua kejadian yang menimpaku saat ini.Tak lama kurasakan rintik hujan sudah tidak mengenai tubuhku, sesaat kulihat keatas ternyata ada sebuah payung yang melindungiku dan tak lama kudengar suara seseorang dihadapanku."Nad ngapain disini ? Ayo kita kedalam" ucap Lelaki itu lembut.Sesampainya didalam.."Ini Nad minum dulu tehnya" ucapnya.Tak lama akupun menanyakan sesuatu."Apa kau bersedia membantuku ?" Tanyaku.Lelaki yang saat ini duduk dihadapanku itu tampak bingung mendengar pertanyaanku."Maksudmu ?" Tanyanya.
Baca selengkapnya
Chapter 5 ( The End )
Aku masih memikirkan isi dari buku catatan diriku dimasa ini, namun tiba - tiba suara seseorang membuatku kembali tersadar dari lamunan ku."Nad lagi mikirin apa ?" Ucap lelaki itu.Sesaat aku segera menyembunyikan buku catatan yang berada digenggamanku.Lelaki itu tampak tersenyum saat melihat tingkahku."Aku sudah mengetahui semuanya Nad" ucap lelaki itu."Maksudmu?" Tanyaku."Aku sudah mengetahui semuanya, aku sudah membaca buku itu, dan aku juga sudah tahu jika selama ini kau sangat berusaha untuk mencari tahu siapa orang yang telah membunuh kakakku dan juga kedua orangtuamu" ucapnya."Kau sudah berusaha sayang, aku tahu kau sangat menyayangi orangtuamu dan juga diriku, tapi aku sangat menderita melihat orang yang aku sayangi merasa tertekan dan menanggung beban seorang diri" ucapnya sambil memegang erat tanganku."Aku tahu beberapa bulan ini ka
Baca selengkapnya
Two Times Series 5 ( Chapter 1 )
Sore itu di salah satu ruangan di tempat makan di kota ini tampak begitu ramai dan terlihat beberapa orang bersuka ria sambil bernostalgia mengingat masa kuliah mereka disaat 10 tahun yang lalu. Ruangan itu telah dipesan oleh salah satu alumni angkatan 2010 fakultas ekonomi dari salah satu universitas di kota ini. Beberapa dari mereka tampak asyik bercengkrama disalah satu sudut ruangan ini. "Vin ingat tidak saat kita kumpul berlima di Rumah Ezra ?" Ucap Lelaki yang bernama Adam itu. "Haha iya dam, ingatlah, mana mungkin aku lupa, itu kan awal mulanya kita ketemu." Ucap Arvin. "Haha iya kikuk banget kita awal ketemu dulu, apalagi saat pertama melihat Reisa dan Natya" ucap Adam. Seketika mereka terdiam saat Adam menyebut kedua nama wanita itu.Tiba - tiba suara seorang wanita membuyarkan lamunan mereka. "Hei, kok pada bengong sih, g
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status