All Chapters of Budak Cintamu : Istri Tawanan Bos yang Paranoid dan Berkuasa: Chapter 1 - Chapter 10
2820 Chapters
Bab 1
Kukunya dicabut menggunakan penjepit besi yang dingin, dia merasakan sakit yang sangat hebat, seperti seekor binatang buas yang mengigitnya dengan mulut terbuka lebar dan dipenuhi dengan darah.Beberapa wanita berseragam penjara tengah menindih seorang wanita kurus dengan menggunakan seragam yang sama tengah berusaha untuk melepaskan diri.Ling Yiran hanya bisa menyaksikan saat kuku jarinya dicabut satu per satu. Bau tengik di dalam sel bercampur dengan bau darah yang keluar dari ujung jarinya sangatlah menjijikkan."Mantan pengacara pendatang baru terbaik di masa lalu saat ini tidak lebih baik dari gundukan lumpur." Suaranya yang dingin dan kasar terdengar dari atas kepala Ling Yiran.Dia mengangkat kepalanya dengan perasaan putus asa dan melihat sosok wajah yang sangat menarik berada di depannya. Siapa yang menyangka bahwa seorang artis terkenal, yang dipercaya oleh orang-orang yang berada di lingkungan industry film dan televisi lebih polos daripada bunga teratai, ternyata begitu k
Read more
Bab 2
“Sial! Pria di hadapanku ini hanyalah seorang pejalan kaki biasa yang mengenakan pakaian butut, jadi kenapa aku harus takut padanya?”Sun Tengyang meludah dan ingin langsung melayangkan tinjunya ke pejalan kaki tersebut.Namun, di saat berikutnya, pejalan kaki itu telah menginjak Sun Tengyang, wajah Sun Tengyang tersungkur dekat sekali dengan tanah, betapa malang nasib Sun Tengyang.Dua pria lainnya yang melihat kejadian itu segera bergegas untuk menghajar pejalan kaki yang secara tiba-tiba muncul entah darimana.Segera setelah itu, Ling Yiran hanya bisa melihat si pejalan kaki telah mengalahkan ketiga pria itu. Dan itu adalah sebuah adegan yang sangat brutal.Tidak jauh dari sana, ada sebuah mobil yang terparkir di sudut terpencil di persimpangan jalan. Duduk di dalam mobil, Gao Congming melihat apa yang terjadi di hadapannya dan kemudian berdoa, sambil bergumam, “Sebaiknya Tuan Muda Yi bisa mengontrol dirinya!”Jika Tuan Muda Yi melakukan sesuatu hal yang gila, hasilnya tentu s
Read more
Bab 3
“Apakah kau lapar? Aku akan membuatkanmu sesuatu untuk dimakan,” Ucap Ling Yiran. Hari ini dia tidak melihat Yi Jinli makan apa pun ketika dia sedang membersihkan jalanan.Ling Yiran memasukan beberapa bungkus mie dan telur ke dalam panci untuk membuatkan semangkuk mie untuk Yi Jinli.“Ini, makanlah, tapi jangan makan terlalu cepat. Makanan ini masih panas,” ucap Ling Yiran.Yi Jinli menundukan kepalanya dan memakan mienya dengan tenang. Ling Yiran juga menatapnya dalam diam. Entah kenapa, kesepian yang dia rasakan setiap kali dia kembali ke apartemennya setelah pulang kerja sepertinya telah sirna. Apakah mungkin karena kehadiran pria ini?Setelah dia selesai makan, Ling Yiran membersihkan piringnya. “Aku biasa tertidur dengan lampu menyala, jika kau tidak keberatan,” ucap Ling Yiran. Sejak dia dibebaskan dari penjara, dia memiliki kebiasaan menyalakan lampu saat tidur.“Baiklah.” Ling Yiran berbaring di tempat tidur, sementara Yi Jinli terbaring di atas tikar yang sudah di bent
Read more
Bab 4
Ekspresi wajah Ling Luoyin berubah saat melihat Ling Guozhi menampar wajah Ling Yiran.“Apa yang kau bicarakan! Kau telah menabrak seseorang dan berakhir di penjara karena kejadian itu. Seluruh keluarga telah dipermalukan karena perbuatan yang kau lakukan. Kau sudah tidak memiliki masa depan. Apakah kau ingin merusak masa depan adikmu juga?” Ling Guozhi memarahi Ling Yiran.Mata Ling Guozhi di penuhi dengan rasa kebencian ketika ia melihat Putri sulungnya. Dia memikirkan kembali masa lalu ketika saat itu keluarganya mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga Xiao, kerabat dan teman-temannya sangat menghormatinya dan tidak memandang rendah pada keluarganya.Pipi Ling Yiran terasa sangat sakit dan rasanya seperti terbakar, tetapi ekspresinya tetap tenang, seolah-olah dia tidak peduli dengan semua hal ini.“Awalnya aku hanya ingin mempersembahkan dupa untuk ibuku, tapi sekarang sepertinya aku tidak perlu melakukannya lagi di sini. Aku tidak akan menginjakkan kaki di rumah ini lagi.”
Read more
Bab 5
“Karena…” Dia menelan sisa roti kukus yang dia makan sambil menunggu Yi Jinli menyelesaikan kalimatnya.Rasa dari roti kukus ini jauh di bawah standar. Dulu, mungkin Ling Yiran tidak akan menyukainya, tapi sekarang, rasa menjadi nomor yang kedua, yang terpenting baginya adalah bagaimana dia bisa mengisi perutnya.“Kita memiliki nasib yang sama, kita berdua juga telah ditinggalkan oleh orang lain dan kita hanya bisa mencari nafkah di bagian masyarakat paling bawah. Tidak ada yang menginginkan orang seperti kita, dan tidak akan ada orang yang peduli juga dengan kita, tapi setidaknya kita bisa menjaga satu sama lain. Aku bisa peduli denganmu, begitu juga kau bisa peduli denganku, bukan?”Senyum Ling Yiran mengandung sedikit harapan, keinginan dan juga ketidakpastian.“Apakah benar seperti itu? Sepertinya kita benar-benar memiliki nasib yang sama …” gumam Yi Jinli. Mendengar hal itu, tatapannya seperti seorang pemburu yang sedang mengawasi binatang kecil yang jatuh dalam perangkapnya.
Read more
Bab 6-7
Ling Yiran menjawab, “Saya tidak butuh pujian Anda.”Dibawah pengaruh alkohol, asisten sutradara He bergegas menghampiri Ling Yiran dan menampar tepat di wajahnya, lalu berkata, “Jika aku ingin kamu minum, maka minumlah. Kenapa kamu bertingkah sombong dan berkuasa, padahal sebenarnya kamu sudah gagal?!”Saat asisten sutradara He berbicara, dia mengambil botol alkohol dan menuangkannya ke dalam mulut Ling Yiran.Ling Yiran ingin mendorong tubuh asisten sutradara He, tetapi kekuatan seorang pria jauh lebih besar daripada kekuatan seorang wanita, belum lagi Ling Luoyin membantunya dari samping.Asisten sutradara He berterima kasih atas bantuan Ling Luoyin dan berkata, “Luoyin, kamu sangat pintar. Aku akan berbicara dengan sutradara dan memberikanmu adegan tambahan di film.”Tentu saja, Ling Luoyin berusaha lebih keras lagi. “Terima kasih asisten sutradara He. Kakakku tidak terlalu pintar, jadi mohon pengertiannya.”Ling Yiran tidak tahu berapa banyak anggur yang terpaksa diminumnya.
Read more
Bab 8
Waktu sudah menunjukkan pukul jam 9 malam tapi dia belum kembali pulang juga. Ling Yiran merasa khawatir jika terjadi sesuatu padanya, tapi Yi Jinli tidak memiliki ponsel sehingga Ling Yiran tidak bisa menghubunginya.Ling Yiran keluar dari apartemennya dan berjalan menuju pintu masuk gerbang lingkungan tempat tinggalnya itu. Dia melihat keadaan di sekeliling, berharap bisa menemukan sesosok yang sedang ditunggunya.Setelah beberapa saat, akhirnya Ling Yiran melihat sosok yang telah ia kenal berjalan ke arahnya.“Jin!” Melihatnya berjalan mendekat kearahnya, dia menarik nafas lega.Yi Jinli melihat sosok yang bergegas berjalan ke arahnya dan merasa sedikit terkejut.Dia menatapnya saat wanita itu berlari ke arahnya, nafasnya terengah-engah, wajahnya berwarna merah karena kedinginan, namun matanya yang berbentuk almond terlihat sangat bersinar.“Akhirnya kau pulang juga,” ucap Ling Yiran.“Kakak, apakah kau menungguku?” Yi Jinli menatapnya dan bertanya. Dengan lembut dia menyent
Read more
Bab 9
Setelah keluar dari rumah sakit, Gao Congming berkata, "Tuan Muda Yi, apakah Anda ingin kembali ke kediamanmu, atau ...?""Kita menuju ke Kawasan Barat," ucap Yi Jinli pelan.Kawasan Barat itu adalah tempat apartemen yang disewa oleh Ling Yiran. Gao Congming tidak tahu berapa lama Bosnya berencana untuk tinggal di apartemen sewaan yang kecil itu.Dalam perjalanannya menuju kesana, di sebuah perempatan lampu merah, tiba-tiba Gao Congming menyadari tentang sesuatu. "Tuan Muda Yi, Nona Ling Yiran ada di pinggir jalan."Yi Jinli segera menoleh dan melihat sosok wanita bertubuh kurus itu sedang menyapu sampah dengan sapu di pinggir jalan.Dia mengenakan seragam kerja dengan warna yang menyala dan rambutnya yang dikuncir kuda. Karena cuaca yang sangat dingin, setiap nafas yang dihembuskannya keluar akan disertai dengan kepulan uap putih.Saat ini, sebuah sepeda listrik melaju kencang, mencoba melewati lampu hijau. Sepeda listrik itu menabrak kaki Ling Yiran dan membuatnya terjatu
Read more
Bab 10
"Selama kau tidak melakukan sesuatu yang ilegal, mengapa aku harus kecewa?" tanya Ling Yiran sambil memakai kaus kaki dan sepatunya kembali. Kemudian, dia bangkit dan berjalan menuju meja kotak kecil.Yi Jinli tersenyum dan menatap punggungnya. Matanya berkilat dan dia berbisik pada dirinya sendiri, "Baiklah, kakak, aku sangat berharap suatu saat nanti kau tidak akan kecewa denganku."-Sejak peristiwa yang terjadi di klub malam itu, Ling Luoyin merasa khawatir. Sikap Asisten Sutradara He hari itu sangatlah aneh. Dan keesokan harinya, Asisten Sutradara He tidak muncul di tempat kerja. Dan di hari berikutnya posisi sutradara sudah di ganti dengan orang lain.Mengenai pergantian sutradara, tidak ada seorang pun di kru film yang bisa menjelaskan alasannya. Namun entah kenapa, Ling Luoyin merasa pergantian sutradara film itu ada hubungannya dengan peristiwa yang dilakukan oleh Asisten Sutradara He. Ketika dia memikirkannya lagi, dia menjadi takut karena itu ada hubungannya dengan L
Read more
Bab 11
Ling Guozhi, Fang Cuie, dan Ling Luoyin saling memandang dengan penuh rasa ragu-ragu.Fang Cuie hendak mengutuk Ling Yiran, tetapi tiba-tiba dia dihentikan oleh Ling Guozhi. "Ayo. Mungkin pria itu juga baru dibebaskan dari penjara! Ada banyak jenis orang didalam penjara. Siapa yang tahu mengapa orang ini dijatuhi hukuman penjara?" ucap Ling Guozhi.Mendengar hal itu, setelah beberapa lama Fang Cuie berkata dengan canggung, "Kalau begitu, haruskah kita membiarkannya?"Ling Guozhi sekilas merasa ragu dan berkata, "Mari kita tunggu. Jika nanti Asisten sutradara He meminta pertanggungjawaban pada Luoyin, maka kita akan memikirkan cara lain." Dia tidak memiliki keberanian untuk masuk dan menantang pria itu sekarang.Ling Luoyin mengerutkan keningnya dan berkata. "Apakah pria yang tadi ... benar-benar pernah berada didalam penjara?" Meskipun dia tidak dapat melihat dengan sangat jelas karena mata pria itu tertutup oleh poninya, dia bisa melihat bahwa pria itu sangat tampan.Dan unt
Read more
PREV
123456
...
282
DMCA.com Protection Status