Semua Bab Mr Bolton: My Possessive CEO (Bahasa Indonesia): Bab 71 - Bab 80
91 Bab
Chapter 71 Ikatan Ayah dan Anak
Jantung Brian berdegup kencang saat dia melihat anak laki-laki di depannya, yang terlihat persis seperti dia. Matanya mirip dengan Anna dan penampilannya seperti Brian waktu kecil. Dia berjongkok dan berkata, "Siapa namamu?"“Ben. Benjamin Berg”"Kenapa uncle bertanya?" Benjamin tampak bingung“Dengan siapa kamu di sini?” Brian mengabaikan pertanyaan Ben“Uncle Damian!” Benjamin menjawab Brian dengan wajah bingung Brian secara tiba-tiba tersenyum lebar. Dia 100% yakin anak laki-laki di depannya adalah anaknya. Dia mengangkat Benjamin ke pelukannya, membuat Benjamin semakin bingung.“Uncle, apa yang kamu lakukan?” Benjamin berte
Baca selengkapnya
Chapter 72 Malam Yang Panjang
Anna kembali ke London bersama Katie, sementara Fai dan Jack ada meeting mendesak dan perlu tinggal satu hari lagi. Fai ingin Anna tinggal bersamanya, karena dia ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengannya, tetapi Anna memohon untuk kembali ke London, dia merindukan putranya dan tidak ingin meninggalkannya terlalu lama. Untungnya, Fai mengerti dan membiarkannya kembali.Anna tiba di London sekitar jam 5 sore dan dengan cepat menelepon Damian. Brian meminta Damian untuk pergi makan malam, tetapi Damian memutuskan untuk tidak pergi, dia ingin memberikan waktu keluarga unruk Brian, Anna dan Ben. Anna naik taksi ke restoran. Dia memasuki restoran, Clos Maggiore, dan terkejut. Ini adalah restoran Perancis kelas atas dengan dekorasi romantis. ‘Mengapa Damian ingin makan malam di sini?’Di depan, seorang anggota staf menanyakan namanya dan membantunya
Baca selengkapnya
Chapter 73 Brian vs Fai
Jam 4 pagi“Kamu serius tidak akan membiarkan aku tidur?” Anna bertanya lagi"Sayang…."“Ayolah, kamu membuatku sakit di bawah sana. Aku lelah, Brian! Aku juga harus bekerja besok,” protes AnnaBrian menciumnya dan kemudian memberinya perintah, “Oke! Tidurlah!"Beberapa jam kemudian, Brian bangun dari tempat tidur setelah mendengar seseorang mengetuk pintu. Itu adalah Smith.Smith ingin memberi tahu Brian tentang pertemuannya dengan Mr Meier. Ben juga bersamanya, ketika dia melihat Brian, dia menjadi bersemangat."Daddy ... selamat pagi"“Di mana m
Baca selengkapnya
Chapter 74 Pilih Mana? Memaafkan Atau Pergi?
“Mom, apa yang terjadi?” Ben bertanya setelah dia melihat mommy nya keluar dari kamar ayahnya sambil menangis dengan kerasAnna menyeka air matanya dan tersenyum, "Tidak ada apa-apa!"“Mommy, apakah daddy menyakitimu?” Ben bertanya lagi“Apakah kamu ingin tinggal di sini atau pulang dengan mommy?” Anna bertanya pada putranya, mengabaikan pertanyaannyaMelihat betapa sedih mommy nya, Ben yang sangat ingin tinggal bersama daddy nya akhirnya berkata, “Ayo pulang mommy!” Dia memegang tangannya dan memeluknya“Madam, biarkan saya mengantar kalian pulang,” kata Smith kepada AnnaAnna mengangguk dan mereka meninggalkan hotel. Ke
Baca selengkapnya
Chapter 75 Mengungkap Kebenaran Pada Fai
Brian meninggalkan apartemen malam itu tanpa sepatah kata pun. Di pagi hari, Daniel membuka pintu dan menemukan Smith berdiri di sana, siap untuk mengantar Benjamin ke sekolah. Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Ben, Daniel kembali ke kamar Anna, memeriksanya. Anna merasa lebih baik dan demamnya sudah hilang, namun dia memutuskan untuk tinggal di rumah, mengajukan cuti. Daniel sibuk di dapur, memasak sarapan untuk Anna, sementara Damian meninggalkan apartemen dengan tergesa-gesa untuk rapat, tanpa sarapan. Sekitar jam 9.30 pagi ketika Daniel selesai memasak, bel pintu depan berbunyi. Daniel pergi untuk membukanya dan melihat seorang pria yang tampak persis seperti Chris berdiri di sana. Pria itu tersenyum dan berkata, "Apakah Arianna ada di rumah?"Daniel, yang masih kaget, mengangguk.“Ngomong-ngomong, aku Fai!” Fai memberitahunya dan berja
Baca selengkapnya
Chapter 76 Melamar Anna
Anna berbalik dan matanya bertemu dengan mata Brian. Brian mencium bibirnya, dan melepaskannya. Dia membelai wajahnya saat Anna berkata, “Aku mencintaimu Brian. Aku selalu mencintaimu. Hanya kamu!"Dia tersenyum mendengar apa yang Anna katakan."Aku mencintaimu lebih dari apapun. Lebih dari masa laluku, kamulah yang terpenting saat ini dan kamulah masa depanku. Kamu dan Ben” Dia terus menciumnya dan keduanya berbagi ciuman penuh gairah sebelum berubah menjadi percintaan yang romantis.Anna bangun di pagi hari dan menemukan Brian tidur nyenyak di sampingnya. Dia tersenyum, tenyata ini adalah kenyataan, dia pikir itu adalah mimpi. Dia menghabiskan beberapa menit menatapnya. Ben, tiba-tiba mendorong pintu kamarnya dan masuk."Mommy…." Dia setengah mengant
Baca selengkapnya
Chapter 77 Anna Hamil
Di kantorAnna baru saja tiba saat dia melihat Fai masuk ke kantornya.“Kenapa kamu datang ke kantor? Apakah kamu sudah sembuh?” Fai bertanya padanya"Sudah lebih baik. Terima kasih telah merawatku tempo hari lalu, Fai!”Fai tersenyum padanya, matanya melirik cincin berlian barunya di tangan kirinya."Aku melihat Brian mengantarmu. Kalian berdua kembali bersama?""Oh ya! Dia melamarku tadi malam. Untuk pertama kalinya” Anna tertawa"Apa?" Fai sedikit terkejut“Sebelumnya saat dia tahu aku hamil Ben, dia memutuskan menikah tanpa bertanya padaku,” Anna tert
Baca selengkapnya
Chapter 78 Sangat Kecewa
Anna berlari ke arahnya, dia memeluknya. Dia menangis bahagia. Brian tidak mengatakan apa-apa kecuali memeluknya erat.“Aku akan meminta Smith untuk mencarikanmu seorang dokter kandungan nanti,” Dia berkata padanya“Dimana Ben? Aku ingin mengatakan ini padanya!" Anna bertanya padanya“Pergilah ke kamarnya, sayang!” Brian memberitahunyaAnna melepaskan lengannya dari Brian dan berjalan keluar dari kamar tidur, menuju ke kamar Ben. Brian mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Smith.“Smith, buatkan Anna janji dengan Dokter Kandungan besok.”“Smith, satu lagi,” Brian ragu-ragu pada awalnya tetapi akhirnya dia mengatakannya, &ld
Baca selengkapnya
Chapter 79 Anak Itu Adalah Anakmu
Ben berjalan keluar dari kamarnya, dia menemukan Mary di lantai bawah dan melihat staf lain membersihkan lantai yang memiliki bekas darah.“Mary, apa yang terjadi? Aku tadi mendengar suara berisik dari bawah!”"Di mana mommy dan daddy?"“Master, sir dan madam pergi keluar untuk makan malam. Apakah master lapar? Saya akan menyiapkan makan malam di atas jika master sudah lapar," Mary berbohong padanya"Baiklah kalau begitu! Aku akan makan di kamarku. Terima kasih!" Dia kembali ke kamarnya tanpa curigaSekitar 10 menit kemudian, Mary membuka pintu dan melihat dua pria berdiri di sana."Oh, Mr Davis," Dia segera mengenali Fai yang berdiri di samping Damian
Baca selengkapnya
Chapter 80 Mencoba Bunuh Diri
Dokter dan perawat meninggalkan Anna sendirian di ruang VIPnya yang besar namun dingin. Dia menangis tanpa suara di tempat tidurnya. Jari-jarinya menyentuh perutnya, 'Bayiku, maafkan mommy karena telah melepaskanmu!'Dia ingat kesalahannya dulu ketika dia bersama Chris. Hatinya sangat terluka, mengetahui bahwa dia gagal sebagai seorang ibu, untuk melahirkan kedua bayinya ke dunia ini.Dia berjuang untuk berdiri, dia melepaskan jarum infus dari lengannya dan dia berjalan ke kamar mandi. Dia melihat bayangannya sendiri di cermin kamar mandi. Dia tidak tahan melihat dirinya seperti itu. Dia menyalakan air dan mengisi bak mandi dengan air hangat. Matanya menatap gelas minum di wastafel.Di luar kamar, Brian menunggu dengan tidak sabar. Segera, Mary datang bersama Benjamin. Dia berlari ke daddy nya, memeluknya.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status