Semua Bab Crazy Playboy - Gairah dan Obsesi Aktor Tampan (INDONESIA): Bab 21 - Bab 30
52 Bab
Crazy • 20
KELAB menjadi tempat yang membuat Syila sedikit waspada. Mengingat kesialan pertama yang membawanya mengenal Jake berasal dari tempat ini. Kali ini ia harus waspada, kalau kejadian seperti dulu tidak mau terulang kembali.Walau seharusnya dia bisa sedikit lega. Ada Rein yang sejak tadi mengawasinya dari sana, laki-laki itu walau kadang terkesan tak acuh, tapi dia sebenarnya sangat peduli pada Syila."Mau main ToD lagi, Syil?" Pertanyaan Diandra dibalas dengan gelengan panik.Rein yang sejak tadi menyimak tersenyum miring. "Dia payah, pasti milih Truth daripada Dare.""Eh, iya?" Diandra mengamati wajah Syila. "Bukannya dulu lo milih Dare, ya?"Rein mendelik. "Dare-nya disuruh apa?"Diandra tampak berpikir sejenak sebelum menjawab, "Nyium orang pertama yang dia lihat waktu keluar toilet." Diandra nyengir kuda. "Yang lo
Baca selengkapnya
Crazy • 21
"DI mana dia?" tanyanya pada seorang laki-laki berseragam pelayan yang kini menunduk hormat seraya menunjuk pintu toilet wanita. "Ada orang lain di dalam?""Tidak ada, Tuan."Jake mengangguk puas. "Mana obatnya?"Pelayan itu menyerahkan dua buah botol pada Jake yang diterima tanpa banyak tanya. Jake tahu botol-botol apa yang diberikan pelayan itu padanya.Dia sudah pernah bercerita, bukan? Ada keluarga Adytama yang bergerak sebagai mafia, pengedar narkoba, bahkan penjual obat-obatan haram. Jake jelas memahami obat apa saja yang mereka jual. Itu mengapa, Jake juga berani menggunakannya.Satu; obat bius.Dan yang satunya lagi; obat perangsang.Bukan salah gue, kalau gue sampai makai obat-obat ini cuma buat dapatin lo, Syila!***Syila membasuh wajahnya mengguna
Baca selengkapnya
Crazy • 22
KOSONG.Tidak ada Syila di kamar itu."Lo yakin, ini tempatnya?" tanyanya pada seorang laki-laki bermantel hitam panjang yang menyembunyikan kedua tangannya ke saku celana.Evan hanya diam, dia melangkah masuk dan menemukan sebuah ponsel yang ia ketahui pasti sebagai ponsel adik sepupunya."Cerdik," komentarnya seraya menyalakan ponsel itu dan melihat langsung video berdurasi tiga puluh detik yang dimainkan adik sepupunya dengan aktor papan atas Indonesia."Itu punya Syila, kan? Terus ke mana anaknya?"Evan hanya diam saja, dia menatap satu pesan yang belum dibaca di ponsel Syila. Sedangkan Rein mulai menghubungi seseorang di seberang sana.Evan tidak memedulikannya. Dia menatap pesan itu dengan ekspresi tak terbaca."Batalin pertunangan kalian, kalau lo mau dia balik ke lo, Rein!"***
Baca selengkapnya
Crazy • 23
REIN mengumpat berulang kali karena panggilannya sama sekali tak ditanggapi. Jam dua belas malam lewat, tapi ia belum mendapat petunjuk apa pun untuk mencari keberadaan adiknya sekarang.Hanya satu hal yang mereka ketahui dengan pasti. Syila sedang bersama dengan Jaguar Adytama. Entah di mana laki-laki itu menyembunyikan Syila sekarang, tapi Evan akui, Jake cukup pintar karena bisa menyembunyikan keberadaannya dari seorang Lionel Ervan Gunawan.Namun, kali ini Evan menemukan petunjuk lain atas aksi nekat yang dilakukan sahabat baik Rein itu."Rein!" panggil Evan dengan nada dingin, tatapan tajam dia hunuskan ke arah Rein yang mengernyitkan dahi tak mengerti."Kenapa?""Jelaskan padaku, kenapa Jaguar Adytama bisa membawa lari adikmu tanpa kamu sadari?"Rein tersenyum masam, dia memutar otak, mencoba mencari penjelasan yang paling masuk akal untuk menjawab soal se
Baca selengkapnya
Crazy • 24
"DI luar ramai banget, Bang!" ujar Syila panik.Jake tak peduli, dia malah membungkam bibir Syila dengan ciumannya kembali. Hal seperti ini mengingatkannya akan percintaan panas mereka yang kedua. Waktu itu, Syila juga panik dan berpikir kalau orang tuanya atau saudaranya yang datang, tapi kenyataannya bukan.Apalagi sekarang? Rumah ini hanya Jake, Dio, dan kakeknya yang tahu alamatnya. Tidak ada yang lain dan Jake tidak pernah menempatinya, agar Tiger tidak mengungkapkan keberadaan rumahnya pada Clarisa.Lalu, siapa yang berani mengganggu mereka? Pasti hanya orang-orang tidak penting saja, kan?"Sebentar lagi, Sayang," gumam Jake seraya mempercepat tempo permainannya hingga keduanya mencapai puncak.Suara gedoran keras dari pintu kamarnya membuat Jake menarik selimut guna menutupi tubuh Syila dan tubuhnya. Jake masih berada di atas Syila, dia memeluk Syila, menyembunyikan pere
Baca selengkapnya
Crazy • 25
DI ruang tamu, Jake bisa melihat Dio sedang melambai-lambai dan menatapnya dengan senyuman lebar. Jake mendengkus keras, dia menarik tangan Syila agar lekas sampai sana dan berhadapan langsung dengan calon papa mertua.Oh, Tuhan! Kalau saja Jake tahu akan begini akhirnya, dia tidak akan menculik Syila tadi, bahkan sampai membuat video sialan itu untuk ia kirimkan pada si Bangsat Rein.Rein sialan!Mampus sudah riwayatnya sekarang. Mana ada orang tua yang terima-terima saja anaknya diculik, lalu ditiduri playboy berengsek plus bajingan seperti dirinya? Tidak mungkin ada."Pegangan tangan mulu lo berdua? Baru jadian, ya?" godaan Dio dibalas Jake dengan delikan tajam.Tidak tahu apa kalau nyawanya sedang berada di ujung tanduk sekarang? Tidak lihat apa, ada tiga pasang mata yang sedang memberinya tatapan mematikan?"Duduk!" Raffa menunjuk sofa yang berada
Baca selengkapnya
Crazy • 26
"I-ITU karena ....""Kalian lama sekali," suara itu membuat mereka kompak menoleh ke arah pintu masuk, "aku sama Rein nungguin sampai lumutan di rumah."Seorang wanita berpakaian piama bermotif Doraemon dilapisi jaket hitam yang harganya puluhan juta berjalan ke arah mereka. Jake mengernyitkan dahi, dia sempat berpikir kalau wanita itu ibu Syila dan Rein, tapi entah kenapa dia merasa kalau wanita itu masih seumuran dengannya.Lalu dia siapa? Istri keduanya Om Raffa?Jake sontak saja menatap Raffa yang kini menggeleng-gelengkan kepala. Dari bahunya yang lemas membuat Jake berpikir yang tidak-tidak.Jake menyentuh tangan Syila, menarik perhatian perempuan itu agar mau berhadapan dengannya. "Itu siapa?" tanyanya sambil menunjuk wanita yang berjalan di samping Rein.Syila tersenyum penuh kemenangan. "Mama!" teriak Syila yang lantas
Baca selengkapnya
Crazy • 27
"MA, masa Mama mau nyuruh Kak Evan buat mukulin Rein sama Jake, sih? Kalau Rein, sih, terserah, ya, tapi Jake, kan, anak orang, Ma," protes Syila tiba-tiba yang membuat Jake mengernyitkan dahi.Memangnya kenapa kalau dia dihajar sama Evan? Laki-laki itu bahkan tidak lebih besar darinya. Tubuh Evan memang kurus dan tinggi, tapi dilihat dari bentuk ototnya, jelas saja menang Jake ke mana-mana."Kenapa? Kamu nggak setuju?" Syila menggeleng cepat. "Kenapa enggak? Kamu suka sama dia? Kamu kasihan sama dia? Kamu mau langsung menikah sama dia?""Iya, enggak gitu juga, Ma, tapi kasihan dia, Ma. Ya ampun!"Entah sejak kapan Evan sampai di belakang Syila dan langsung menepuk-nepuk puncak kepalanya. "Nggak akan jadi samsak, kok, Syil. Dia boleh ngelawan kalau mau.""Tetap aja, ish! Dia bukan tandingannya Kak Evan!"Jake mendengkus keras. Apa dia terlihat selemah itu sampai
Baca selengkapnya
Crazy • 28
"AHHH ... pelan-pelan, Sayang!""Ini udah pelan banget tahu," gerutu Syila yang tidak tahu lagi harus bagaimana."Aaahhh ... sssttt sakit, Sayang!"Syila membanting kapas yang sudah diolesi obat dengan kesal. Dia menatap Jake yang kini tersenyum manis menatapnya."Sengaja, ya?" tanya Syila yang dibuat geram, lantaran sejak tadi Jake terus merintih bahkan lebih cenderung mendesah saat Syila mengobatinya. "Tahu gini, gue biarin aja waktu lo mau diseret ambulan tadi!""Jahatnya," gumam Jake lalu meringis saat Syila menyentuh luka di tulang pipinya dengan sengaja, "beneran sakit, Syila.""Lagian salah sendiri, kan? Udah gue bilangin, Kak Evan itu jago beladiri, situ nekat aja kayak punya nyawa kucing. Untung aja tadi Mama sama Papa mau keluar, gimana nasib lo kalau mereka nggak keluar? Kepala udah dipenggal sama Kak Evan?"Jake mende
Baca selengkapnya
Crazy • 29
BISA dibilang, ini pengalaman pertamanya bangun tidur dan berhadapan langsung dengan wajah Jake yang masih terlelap. Laki-laki itu terlihat kalem, kalau begini mungkin tidak akan ada yang percaya kalau Jake itu orangnya sangat mesum sekali.Wajahnya mirip malaikat, terlihat polos dan tenang, tidak seperti kenyataannya yang mesum dan punya mulut yang suka mengatakan kalimat kasar.Syila mencoba melepaskan dirinya dari pelukan lengan Jake, tapi laki-laki itu tiba-tiba saja membuka mata dan menatap Syila tajam."Mau ke mana?" tanyanya, nadanya terdengar tidak suka."Mau bikinin lo makanan, udah hampir siang dan kita belum makan." Syila memegangi tangan Jake yang sejak tadi menahan lengannya. "Lepas, ya?"Jake menggeleng. "Di sini aja. Biar gue minta orang buat masak dan nganterin ke sini." Jake tersenyum. "Jangan repot-repot, Syil, pelayan gue banyak banget di sini."
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status