All Chapters of I Got You: Chapter 31 - Chapter 40
95 Chapters
Bagian 30 - Oh Tentu Tidak Jera
Awas Typo:) Happy Reading .... *** Regina menyelipkan wajahnya ke dalam dada Raymond yang menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka. Hening, sama-sama diam. Baik si suami maupun si istri sama-sama sedang mengatur napas yang masih terengah. Raymond baru mendapatkan puncaknya setelah bermain hampir satu jam, gila bukan? Ya. Tapi Regina berhasil memberikan itu, walau dia sendiri sudah mendapatkan puncak lebih dari tiga kali. "Abang ..., nggak puas ya?" cicit merasa takut, Regina membawa kedua telapak tangannya menyentuh dada telanjang Raymond. Bibir pria itu singgah ke atas dahi istrinya. Dia ..., Raymond Arthur William, mister William, keturunan William, kehabisan kata! "Aku menahannya," jawab masih berbisik. Iya, Raymond kehabisan kata karena demi segala sesuatu yang ada di bumi dan angkasa, bahkan demi dirinya sendiri, Regina sangat amat luar biasa membuat ia gila. "Maksudnya?" bertanya lagi, kepala Regina terangkat sebab tidak paham akan kalimat sang suami. "Aku mena
Read more
Bagian 31 - Maria Rosalinda
Awas Typo:) Happy Reading .... *** Asli-asli! Walau baru ke sini beberapakali namun memori di dalam kepala Regina masih sangat ingat jelas setiap adegan yang ia lakukan. Pertama, mengejar Raymond untuk menanyai status pria itu, kedua, menunggu Raymond membuka pintu dipagi hari, ketiga, ia menginap di sini satu malam. Ternyata apartemen Raymond cukup bersejarah untuk Regina, jika wanita itu sadar. Oh ya Regina sangat sadar, inilah kenapa dia seakan sedang bernostalgia dengan hari yang kemarin ia lewati. Raymond sendiri melihat dan mendengar gumaman Regina hanya geleng kepala kecil, tidak heranlah kalau wanita itu melakukan hal di luar logika. "Aku nggak jadi bantuin kamu, aku masak-masak aja di dapur," ujar Regina langsung berlari ke arah dapur apartemen suaminya, padahal belum ada kata iya dari si pria. Raymond hela napas akan keaktifan Regina, namun begitu juga tetap ia biarkan selama tingkah pola sang istri, selama itu positif, tidak ada yang salah bukan? So, si wanita ke da
Read more
Bagian 32 - Bertanya
Awas Typo:) Happy Reading .... *** Cklek. Suara pintu dibuka terdengar, namun Raymond tidak merasa terganggu, pria itu bahkan tidak tertarik, ia begitu fokus mengerjakan pekerjaannya yang entah apa. Pastinya setelah suara pintu disambung dengan suara langkah kaki, langkah yang semakin lama semakin mendekati Raymond. "Hah ...." Helaan napas. Oke si pembuka pintu adalah Regina, istri Raymond sendiri. Wanita itu melirik jam di dinding, sudah menunjukan angka setengah sepuluh malam. Jangankan khawatir pada Regina yang terlambat pulang, bahkan si mister William tuli akan semuanya, tuli bahwa perut kelaparan, tuli bahwa jam di dinding sudah siap menjerit menyuruhnya istirahat, tuli juga akan panggilan makanan yang capek-capek Regina masak. Menarik napas, Regina kembali melanjutkan langkah. Tidak butuh waktu lama, hanya beberapa detik saja dan kini nyonya muda William itu sudah berdiri tepat di samping Raymond. Satu hal yang wanita itu lakukan, mengintip pekerjaan suaminya. Ah ..., pr
Read more
Bagian 33 - Bertemu Maria
Awas Typo:) Happy Reading .... *** Jam makan siang hari ini, hari setelah Regina mempertanyakan kira-kira apa yang sahabatnya alami, Raymond dan istrinya itu kini tidak pakai tunda menunda sudah berdiri tepat di atas lantai kamar kos Maria. Maria yang masih duduk bersama wajah pucat di atas ranjang. Wanita itu terus menatap Raymond, begitu pintu terbuka, maka Raymond diberi sambutan sebuah pancaran tak senang ala seorang kaum hawa berumur 25 tahun. Point pentingnya bukan itu, serius bukan itu. Lalu apa? Point pentingnya adalah ..., Maria menatap Raymond dengan pancaran yang luar biasa sinis! Bahkan jika Raymond tidak salah tangkap, dia yakin ada kebencian dari tatapan Maria. Pertanyaannya, why? Bukankah mereka baru pertamakali bertemu? Ya, mereka baru pertamakali bertemu. Dan ya, satu kata tanya yaitu kenapa pasti terlontarkan. "Ri, kenalin ini suami aku, Raymond Arthur William," ujar Regina membuka kata, wanita itu berdiri tepat di samping Raymond yang terlihat membalas tatapa
Read more
Bagian 34 - Mahal versi Regina
Awas Typo:) Happy Reading .... *** Well, sepanjang perjalanan dari kos Maria menuju apartemen Raymond keadaan hening, tidak ada suara. Si nyonya muda William mendadak jauh lebih kalem, menutup mulut serapat mungkin sambil membuang wajah dari si mister William. Jujur, Raymond tahu apa yang membuat Regina bersikap begitu, asli deh istrinya ini memang beda, unik kalau kata Raymond. "Hkm-hkm!" berdeham, Raymond cari perhatian dulu. Krik, krik, krik. Sayang bukan Regina yang tertarik, justru si jangkrik sialan. Sekarang menarik napas, Raymond melirik. Kalau boleh dia akan berkata, duh cakep benar istriku walau sedang buang wajah. Tapi mana mungkin, bisa-bisa putus urat gengsi selangit milik Raymond. "Regina," memanggil. "Hm?" menyahut seadanya. "Aku mau bertanya." "Aku nggak mau jawab." Nahkan! Ngambeknya lebih-lebih perawan pasti. "Aku serius, Re." "Aku nggak bercada." Mampus sudah, mampuskan saja Raymond Arthur Willam. "Dulu kenapa kamu mau ngejar aku?" Serobot ajalah, sia
Read more
Bagian 35 - Makan Besar
Awas Typo:) Happy Reading .... *** Dikarenakan mereka yang belum makan siang, adegan yang kembali terjadi masih sama seperti kemarin. Dimana Regina ke dapur sedang Raymond duduk di meja kerja. Dalam hati Raymond hanya satu, pokoknya ia harus selesai mengerjakan pekerjaanya hari ini dan ..., hkm! Itulah, honeymoon. Well, Regina bersama senyum cerah nan berseri-seri membuka kulkas, melihat sisa stok makanan di sana, harus ia habiskan agar pulang ke rumah belanja stok baru saja. "Abang, mau aku masakin apa?" tanya Regina bersama nada sedikit berteriak. Tidak ada jawaban, bagus, suaminya pasti sudah masuk ke dalam dunia menyebalkan namun sumber rezeky mereka. "Ck!" berdecak kesal lah Regina, bisa-bisanya pria itu selalu tuli. "Aku masakin daging oseng aja ya!" Bodo amat tidak disahuti, Regina akan tetap berucap. Sekarang wanita itu mengambil semua bahan yang ia perlukan. Biar ini Melbourne, dan biar ini kulkas Raymond, namun entah kenapa tetap ada bahan-bahan untuk memasak masakan k
Read more
Bagian 36 - Honeymoon?
Awas Typo:) Happy Reading .... *** Membuka mata pelan-pelan. "Hoam!" Juga menguap, itu adalah ulah Regina Adinda Putri istri dari Raymond Arthur Willam. Regina langsung mengerutkan dahi begitu melihat sekitarnya, di-dia ..., ada di dalam pesawat! Apa pula ini? Apakah Regina diculik? Menegakan duduk dengan cepat, nyonya muda Willam menoleh menatap ke luar jendela pesawat yang berada di sisi kiri tubuhnya. Gila, gila, gila! Pemandangan di luar sana hanya ada hamparan awan. Maka sekarang waktunya Regina menoleh ke kanan tubuh. "Abang!" Taraaa! Pemandangan kedua Regina adalah suaminya sendiri, suaminya yang sedang duduk menyandarkan punggung membaca satu majalah, bersama pose kaki kanan memangku kaki kiri. Tidak ada sahutan, Raymond masih diam dan fokus. "Abang, kenapa kita di pesawat? Wait-wait, aku mimpi ya?" Habis bertanya dengan Raymond, Regina pun bertanya kepada dirinya sendiri. Menunduk, ciuttt. "Argh!" Regina meringis detik ia mencubit tangannya sendiri, si gila ternyata
Read more
Bagian 37 - Maria?
Awas Typo:) Happy Reading .... *** "Sesekali tuh manut kenapa sih, Bang, nurut sama istri, jangan istri aja yang disuruh nurut sama suami." "Ingat-ingat lagi," sahut Raymond tanpa menatap Regina, si pria tengah sibuk dengan layar kecil di hadapannya. Setelah membaca majalah agaknya Raymond mau menikmati satu movie sebentar. "Apanya? Apa yang harus aku ingat?" tanya Regina mendekatkan tubuh dengan suaminya. "Berapakali aku mengikuti kemauanmu." "Itu ...." Tidak bisa melanjutkan kalimat, Regina menghela napas kecil. Iya sih, Raymond lebih banyak menurut padanya. "Ck, tapikan kali ini untuk kesehatan kamu juga. Bang, untuk apa kaya kalau endingnya itu uang habis untuk ke rumah sakit, mau sakit ha? Mau?" Memeluk lengan kiri Raymond yang ada di dekatnya, Regina menjatuhkan dagu ke atas bahu lebar suaminya. Saat ini sudah pukul sembilan pagi, tapi masih waktu Melbourne. Namun ya tetap saja, sembilan pagi loh. Raymond tidak ada tidur, kalau kurang waras harusnya jangan gitu juga. "P
Read more
Bagian 38 - Sayang?
Awas Typo:) Happy Reading .... *** Menatap wajah Raymond yang terlelap adalah kegiatan Regina saat ini, mungkin wanita itu sudah sekitar tiga puluh menit menatap wajah suaminya, menikmati paras yang tidak mempengaruhi Regina saat pertama mereka bertemu. Berani sumpah Regina memang tidak memandang fisik Raymond, ia tertarik karena sikap yang pria ini perlihatkan kepadanya pertamakali. Menarik napas, tangan kiri Regina terangkat, jatuh ke atas rahang kanan Raymond, membawa kepala si pria untuk menghadap dirinya. "Udah cinta belum ya?" bergumam tanya. "Nggak ngerti ini apa, tapi aku selalu khawatir sama kamu, Ray," berbisik, kepala Regina maju lebih mendekat agar jarak wajahnya dan wajah Raymond semakin menipis. Detik bergerak, diam dan menatap adalah kegiatan Regina. Mau tahu apa isi kepala wanita itu? Lumayan banyak, dan hampir rata semua yang berhubungan dengan Raymond Arthur William. Mengusap lembut rahang Raymond dengan ibu jarinya, Regina tersenyum lembut. Dia merasakan itu,
Read more
Bagian 39 - Ya
Awas Typo:) Happy Reading .... *** Diam, hanya saling menatap. Regina menelan liur, sebarbar apapun dia, ini ..., urusan perasaan bukan? Sudah pasti wanita itu akan merasa gugup. Apalagi Raymond menatap sangat intens, sabar pula menunggu walau mereka berdiiri di tengah-tengah bandara internasional Soekarno Hatta. Oke-oke, beri waktu Regina menarik napas sejenak. Huh! Juga berikan dia beberapa detik untuk menghembuskan napas. "Iya." Dia jawab tegas. Sekarang gantian, beri Raymond waktu untuk menangkap jawaban Regina. Ini ..., serius istrinya mengaku? "Iya, Abang, aku sayang. Ya perasaannya bertahap dulu ya," jeda. "Pertama suka, terus sayang, besok ..., cinta," lanjut Regina menggigit bibir bawahnya kecil. Dalam hitungan ketiga Regina digendong ala-ala karung beras oleh Raymond. "Abang!" "Shut up," sahut Raymond menarik koper mereka dengan tangan satunya yang tidak menahan tubuh Regina. Coba-coba, apa yang akan Raymond lakukan kali ini? **** "Egh ...," mengerang, Regina ber
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status