All Chapters of The Magic Of Friddenlux: Chapter 21 - Chapter 30
58 Chapters
Sumpah Xavier
The Magic Of FriddenluxEpisode 21"Menggendongku?" tanya Audrey dengan polosnya."Iya. Tapi tolong jangan salah paham, aku tidak bermaksud untuk menggodamu. Jika aku ingin menggodamu, dari awal kita berangkat tadi aku sudah menggendongmu," kata Xavier dengan wajah yang memerah."Baiklah, aku mengerti. Kalau begitu gendonglah aku," ungkap Audrey dengan malu-malu.Xavier berjalan perlahan ke arah Audrey. Jantung Audrey langsung berdetak kencang. Hatinya sangat berdebar."Um. Maaf permisi ya," kata Xavier yang mulai membuka tangannya untuk menggendong Audrey.Dia sangat sopan dan memperlakukanku secara tidak sembarangan. Ternyata dia memang mempunyai sifat sebagai raja, kata Audrey di dalam hatinya.Kini Audrey telah berada didalam gendongan Xavier. Tubuh Audrey yang gemulai itu bukan apa-apa bagi Xavier."Maaf jika aku memberatkanmu," ujar Audrey dengan suara pelan."Tidak, kau sama sekali tidak berat," balas Xavier."Kau
Read more
Tangisan Audrey
The Magic Of FriddenluxEpisode 22"Mohon terima sumpahku, Audrey Jo."Swushh..Angin berhembus membuat rambut indah Audrey menjadi melayang, saat Xavier mengucapkan sumpahnya."Kenapa kau ingin melindungiku? Kita bahkan tidak pernah berbicara sebelumnya, kenapa kau melakukan ini?" tanya Audrey yang terduduk didepan Xavier."Karena aku ingin melakukannya," kata Xavier sambil berjalan maju ke arah Audrey."Aku ingin melakukannya seuumur hidupku. Tidak aku ingin melindungimu selamanya, bahkan jika aku sudah mati, aku akan tetap melindungimu Audrey," sambung Xavier sambil menunduk setengah badan dengan lutut yang tertumpu ditanah.Duumm..Terdengar suara reruntuhan dari dalam gua yang ada dibelakang Audrey.Secara refkles Xavier langsung menarik tangan Audrey dan membawanya berlari. Mereka berlari melewati semak belukar.Greekk..Suara tebasan tumbuhan.Seekor belalang sembah raksasa berwarna hitam kini
Read more
Pertarungan Lagi
The Magic Of FriddenluxEpisode 23"Audrey, Audrey Jo," teriak Xavier.Namun tidak ada orang disekitar Xavier. Audrey kini benar-benar telah pergi. Sedangkan Xavier masih terduduk diatas batu dipinggir sungai."Sial. Audrey tidak boleh pergi kesana sendirian. Jika mereka bertemu Audrey, maka semua keturunan Arthur Johanson akan berada ditangan mereka semua," kata Xavier sambil mengepalkan tangannya.Xavier mencoba untuk bangkit dari duduknya. Walaupun dengan tertatih-tatih Xavier masih mencoba untuk berjalan menyusul Audrey masuk ke hutan.Xavier berjalan dengan sangat pelan. Ia masih merasakan nyeri akibat ledakan dan benturan tubuhnya ke air. Xavier berjalan sambil memegang tubuh yang masih terluka.Di jalan, Xavier sambil menoleh ke kiri dan kanan. Ia berjalan sembari mencari sesuatu yang bisa membantunya menopang tubuhnya. Pandangan Xavier tertuju pada akar gantung yang tebal. Ia kemudian berjalan ke arah akar itu. Xavi
Read more
Senyum Xavier Tawa Audrey
The Magic Of FriddenluxEpisode 24"Audrey Jo. Kau tidak bermaksud untuk menyentuh ular itu kan?" tanya Xavier.Audrey masih terdiam, bukan karena ia takut menjawab pertanyaan dari Xavier. Tapi karena ia terkejut dengan kedatangan Xavier yang datang dengan menggunakan tongkat untuk menopang tubuhnya."Audrey Jo, ular itu adalah ular giok, ular yang memiliki banyak racun, bahkan di kulit terluarnya juga terdapat racun," sambung Xavier."Audrey Jo, jawab aku!" seru Xavier sedikit keras.Audrey menjadi tersadarkan dari diamnya. Lalu Audrey menundukkan kepalanya karena malu kepada Xavier."Audrey..""Kenapa kau datang? Aku kan sudah bilang, aku akan pergi sendirian. Aku tidak mau melibatkan kau lebih jauh lagi dari ini," kata Audrey dengan emosi yang meledak."Audrey Jo. Kau adalah takdir bagi kami," ucap Xavier."Apa?" Audrey yang tidak mengerti dengan perkataan Xavier."Ini masih kemungkinan, tapi kau bisa jadi adalah ketu
Read more
Sumpah dan Keinginan
The Magic Of FriddenluxEpisode 25"Kenapa kalian menyebut aku sebagai keturunan Arthur Johanson? Padahal nama keluargaku adalah Jo," tanya Andrew dengan jelas."Lalu kenapa kau bisa tahu bahwa aku tinggal di kota Remeny?""Kau punya mata-mata di dekatku?"Sebuah pertanyaan dari Andrew belum dijawab sama sekali oleh Theodore Sorton. Ia hanya memandangi Andrew saja. "Duduklah, kita akan berbicara sambil minum dan makan. Bukankah kau lapar," kata Theodore."Nah itu juga yang ingin ku katakan. Kalian ini tidak memiliki tahanan lain? Aku sangat kesepian di kurunganku," tanya Andrew."Kalau kau kesepian, kau boleh tinggal disini," jawab Theodore sambil berjalan ke arah meja makan."Benarkah? Hufh, syukur lah kalau begitu, aku tidak suka sendirian di tempat gelap, lagipula kurungan kalian itu sudah usang, seharusnya kalian memperbaikinya. Bagaimana kalau kalian punya tahanan yang kuat, mereka akan mudah meloloskan diri," ungkap Andr
Read more
Permulaan
The Magic Of FriddenluxEpisode 26"Jawab aku dengan jujur Xavier Killman, kalau seandainya aku mati lebih dulu apa yang terjadi? Apa kau akan membiarkan aku mati begitu saja?" tanya Audrey."Aku tidak akan pernah membiarkan kamu mati begitu saja Audrey. Tidak akan pernah," jawab Xavier."Kau belum menjawab pertanyaanku Xavier Killman," kata Audrey dengan nada datar."Jika kau mati lebih dulu, maka aku dan seluruh Friddenlux akan hancur," ucap Xavier sambil memalingkan matanya."Begitu ya. Baiklah ayo kita.." belum selesai Audrey berbicara, tiba-tiba saja ranting pohon tempat ia berpijak itu patah dan membuat Audrey terjatuh.Melihat Audrey terjatuh, langsung membuat Xavier bereaksi. Xavier langsung melompat dan meraih Audrey. Xavier memberikan senyumnya kepada Audrey dan langsung berlanjut ke udara"Terima kasih," kata Audrey dengan suara lembut."Tidak usah berterimakasih Audrey, karena nanti kau juga akan menerima bantuanku t
Read more
Pelepasan Serangan
The Magic Of FriddenluxEpisode 27Tekanan yang dibuat oleh Xavier begitu besar dan berat. Tekanan itu mampun menekan tubuh dan kekuatan setiap orang. Semua penyihir dan Rou tidak mampu untuk bangun dan berdiri karena tekanan itu.Namun tiba-tiba ada perlahan tekanan energi sihir Xavier itu mulai terangkat. Xavier pun terkejut, karena penyihir yang mampu mengangkat energi sihir yang menekan mereka, hanyalah penyihir dengan karakteristik warna sihir biru.Saat semua penyihir dan pasukan Rou bisa terlepas dari tekanan sihir itu, mereka langsung tidak sadarkan diri karena beratnya tekanan dari Xavier."Ternyata level sihir birumu tinggi juga ya, Mark."Xavier langsung menajamkan tatapannya. Saat Xavier melihat orang yang bisa mengangkat tekanan sihirnya adalah Clint, orang yang menangkap Audrey dan Andrew."Apa alasanmu menyerang istana kami?" tanya Clint."Nanti juga kau tahu," jawab Xavier dengan singkat."Baiklah kalau beg
Read more
Dalam Istana
The Magic Of FriddenluxEpisode 28Cuuftt..Suara tembakan yang melesat.Tembakan yang Audrey layangkan itu mengenai penyihir merah. Tapi tembakan yang Audrey berikan itu membuat Clint dan yang lainnya sadar, bahwa ini adalah taktik mereka."Serangan ini adalah sebuah pengalihan," teriak Clint.Mereka semua langsung melihat ke arah istana. Tampak Audrey yang muncul dari jendela dengan senapan didekapannya. Clint dan penyihir lainnya langsung bergerak menuju istana.Sementara itu Audrey yang baru sadar atas apa yang telah ia lakukan, langsung membalik badannya. Ia memeluk senapan itu, karena hanya senapan itu yang bisa dijadikan sebagai senjatanya.Duk..Duk..Terdengar langkah kaki seseorang yang semakin dekat"Hei disini ternyata!" seru seorang penjaga.Audrey terkejut dan melihat ke arah penjaga itu. Dari arah belakang Audrey, terdapat beberapa penjaga juga yang datang.Penjaga yang ada di depan Audrey langsung meny
Read more
Penyihir Ungu
The Magic Of FriddenluxEpisode 29"Apa yang membuat seorang manusia datang kemari?" Pertanyaan yang membuat Audrey merinding. Mata Audrey membulat sempurna, keringatnya mengalir dari kepalanya hingga ke leher.Saat Audrey menoleh, ia langsung terkejut karena tepat di sebelah Audrey ada wajah kera raksasa itu. Audrey spontan terjengkal karena takutnya.Ahh..Teriakan kecil dari AudreyAudrey memang terkejut, namun ia juga heran karena wajah kera itu, hanyalah sebuah wajah dan transparan. Dengan menahan gemetar tubuhnya, Audrey mencoba untuk bangkit dan melihat apa yang sedang terjadi.Kini Audrey lebih terkejut, karena ternyata kera itu tidak pergi dari tempatnya dan masih memakan buah-buahan.Audrey masih kebingungan dengan apa yang terjadi. Ia berkali-kali melihat kera yang asli dan wajah kera transparan itu. Sedikit demi sedikit ketakutan Audrey mulai menghilang."Kau tidak usah bingung. Kau pasti telah berte
Read more
Liur Racun
The Magis Of FriddenluxEpisode 30Kali ini di lorong, tampak Audrey yang berlari lebih cepat dari sebelumnya. Kali ini Audrey dikejar oleh seekor cicak raksasa.Cicak raksasa itu mengeluarkan liur yang dimana jika ada benda yang terkena liur itu, maka benda itu akan meleleh.Audrey sekuat tenaga berlari. Segala upaya Audrey lakukan saat berlari. Sepanjang ia berlari, Audrey menjatuhkan semua barang yang terlihat oleh matanya.Namun itu sia-sia. Karena yang mengejar Audrey sekarang ada seekor cicak. Yang dimana keahlian cicak itu adalah menempel di dinding.Jadi saat Audrey melemparkaj barang untuk menghalangi cicak itu, pasti cicak itu melompat ke dinding. Kini cicak itu mengejar Audrey dengan merayap di dinding.Zlepp..Terdengar suara lidah cicak yang keluar masuk Cicak itu berusaha untuk menangkap Audrey dengan menggunakan lidahnya. Tapi Audrey masih bisa mendengar suara lidah itu keluar, sehingga ia masih bisa menghindar dar
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status