Lahat ng Kabanata ng The Escaped Wife (Indonesia) : Kabanata 1 - Kabanata 10
48 Kabanata
Chapter 1 (Apa Kau Bahagia?)
“Madam Gao telah tiba !”Setiap orang mulai memandang ke arah pintu masuk ketika mendengar pengumuman kedatangan sosialita teratas itu. Wanita cantik berambut cokelat keemas yang disanggul dengan rapi memasuki ruangan dengan anggun.  Pemilik pesta menyambut kedatangannya dengan ramah, wanita itu hanya mengatakan kata-kata singkat sebelum melangkahkan kaki jenjangnya memasuki ruangan.Para wanita mulai beramai-ramai mengerubunginya bagaikan lalat. Mereka mulai menyanjungnya dengan kata-kata pujian. Wanita cantik bernama Fallin Ma, hanya menanggapi pujian mereka dengan senyuman formal. Ia tahu bahwa pujian yang mereka berikan hanya bermaksud untuk menjilatnya, sungguh melelahkan baginya untuk mendengar kata-kata palsu itu. Mereka berusaha menyenangkan hatinya ketika berhadapan dengannya, tetapi ketika dibelakang punggungnya, mereka akan membicarakan hal buruk, seperti itulah mereka.“Saudaraku Fallin!”Seorang wanita berambut pirang yang dibiarkan
Magbasa pa
Chapter 2 (Aku Ingin Menemukan Kebahagiaanku)
Satu minggu kemudian, suami dari Fallin Ma- Edzar Gao kembali ke kediaman larut malam. Dia disambut oleh, seorang wanita berpakaian pelayan yang juga merupakan pengasuh putranya. “ Selamat datang, Tuan. Anda sudah bekerja keras! ““Kenapa kau belum tidur larut malam seperti ini?”“Saya belum mengantuk. Tuan, apa anda ingin saya buatkan teh seperti biasa?”“Ya, tolong ya. Antarkan tehnya dan juga, aku ingin kau melaporkan semua hal yang terjadi selama aku pergi!”“Tentu, Tuan!”“Pengasuh Ye, apa kau pelayan pribadi suamiku atau pengasuh Tuan Muda Gao? Bukan tugasmu untuk menyambut tuan besar.”Fallin Ma tiba-tiba datang dan menegur tindakan pengasuh putranya itu. Ia tahu tentang kedekatan suaminya dan wanita cantik itu. Edzar Gao tidak menyukai teguran istrinya itu.“Fallin Ma, apa salahnya baginya untuk menyambutku? Istriku saja tidak pernah melakukannya.”“Maafkan saya, Nyonya!” Wanita cantik dengan figure asia itu segera membungkuk.
Magbasa pa
Chapter 3 (Apa yang membuatnya tidak puas?)
“MAMA JANGAN PERGI! Wu wu wu” Tuan muda Gao  berlari tetapi ditahan  oleh Edzar Gao.“CUKUP! HALBERT GAO, BERHENTILAH MENANGIS! JANGAN MENUNJUKKAN KELEMAHANMU HANYA KARENA WANITA ITU! “ Edzar Gao tidak bisa mengendalikan emosinya.Halbert  Gao berhenti mengis, karena terkejut dengan teriakan kemarahan ayahnya yang tiba-tiba itu. Edzar Gao tidak bermaksud untuk membentak putranya, dia telah kehilangan control atas emosinya yang saat ini meledak-ledak karena wanita itu. Pria yang hampir berusia 30 tahun itu menghela nafas untuk menanenangkan diri, tetapi gagal baginya untuk  mengendalikan emosinya.“Pengasuh Ye, kau urus tuan muda!” Edzar Gao memilih pergi, jika tidak dia mungkin akan menyakiti putranya dengan berteriak padanya.Ye Meyleen adalah wanita cantik yang berhati lembut. Ia tidak tega melihat Tuannya, langsung bergegas untuk memeluknya dan berusaha untuk menghibur tuan mudanya. Ye Meylee mengusap lembut punggung anak laki-laki beru
Magbasa pa
Chapter 4 (Bisakah Anda Meluangkan Waktu?)
    Halbert Gao mengambil bingkai foto bersama keluarganya. Pandangan matanya hanya fokus pada figure mamanya. Telapak tangannya perlahan mengepal. Ia semakin takut dengan mimpi yang selalu datang padanya.“Kenapa? Kenapa aku tidak bisa mencegah mama pergi?”Andai saja, dirinya memiliki tubuh yang lebih besar, mungkin dia dapat mencengkram lengan mamanya lebih erat, andai saja mamanya tidak menolak uluran tangannya seperti dalam foto. Halbert Gao tidak ingin mimpi yang dilihatnya menjadi kenyataan. Jika dia tidak mendapatkan mimpi itu, mungkin dirinya tidak akan mempedulikan mamanya. Kematiannya yang menyedihkan, kesepian dan sendirian yang dilihatnya dalam mimpi membuat hatinya sakit. Ia mulai memperhatikan ibunya dan menyadari tatapan mata yang tajam ternyata menyembunyikan perasaan kesepian. Tuan muda Halbert juga mulai menyadari perhatian kecil mamanya yaitu ketika dia demam saat itu samar-samar Halbert Gao mendengar suara kekhawatiran mamanya dan juga
Magbasa pa
Chapter 5 (Perdebatan Ayah dan Anak)
“Selamat pagi,  little Halbert!”Pria kecil itu mengerutkan keningnya memandang kearah papanya yang menyapanya dengan nada lembut. Biasanya papanya sudah bersiap untuk pergi ketika dia datang. Halbert Gao  balas menyapa papanya dengan sopan, “ Selamat pagi, papa!”Pengasuh Ye menyajikan sarapan di depan Halbert. Edzar Gao memperhatikan putranya yang makan demgan perlahan. “Apa kau tidak menyukai menu english breakfast? ““Eh? Tidak, aku menyukainya!”Edzar Gao mengambil sosis miliknya dan memindahkannya ke piring Halbert. Ia juga memindahkan telur miliknya. Tuan Muda Gao memandang papanya dengan keheranan. Edzar Gao menyadari tatapan putranya, “ Kau membutuhkan banyak nutrisi jadi kau harus makan lebih banyak dan juga bersikaplah santai. Kita tidak sedang melakukan jamuan makan resmi, kau tidak perlu makan dengan hati-hati seperti itu!”“Baiklah!” Halbert Gao terpiasa dengan aturan ketat yang diterapkan mamanya untuk menjaga sikap bah
Magbasa pa
Chapter 6 (Pertemuan Nyonya Besar dan Seorang Pria)
“Apa yang baru saja kau katakan?”“Ada artikel scandal tentang nyonya besar yang tersebar di internet. Nyonya besar juga menjadi pencarian terpanas di weibo. Anda bisa melihat ini!”Edzar Gao mengambil ponsel yang diulurkan Asistennya. Keningnya berkerut melihat foto seorang pria berambut pirang berlutut dan mencium telapak tangan Fallin Ma.  Jari CEO Gao mulai menggulir layar ke bawah menelusuri kata-kata di artikel ini.“Scandal sampah macam apa ini?!” Edzar Gao dibuat sakit kepala dengan isi scandal yang menjelaskan perselingkuhan istrinya itu.Edzar Gao bukanlah orang yang tidak berpikir rasional. Ia tidak terlalu mempercayai artikel-artikel gosip yang dibuat secara berlebihan. Namun, siapapun yang melihat foto itu juga akan merasa hubungan khusus diantara mereka, khususnya bagi orang-orang kota S yang masih konservatif.“Tarik semua artikel yang ada dan cari tahu tentang pria itu! Kau harus menyelesaikan semuanya hari ini juga.”“Baiklah
Magbasa pa
Chapter 7 (Percayalah Padanya!)
‘Papa, bisakah papa pulang lebih awal dan makan malam bersamaku?’ Senyum terukir di bibir tipis Edzar Gao saat melihat pesan yang dikirim oleh Putranya. Jari-jarinya dengan cepat mengetik huruf-huruf merangkai  kalimat persetujuan sebagai balasan. CEO dari perusahaan Gao tahu, mungkin saja putranya saat ini membutuhkannya. Bagaimanapun putranya pasti merasa tertekan karena scandal ibunya ini yang justru meninggalkannya dan bersama pria asing di luar negri. Ia ingin tahu, apa putranya akan menuturkan keluhan padanya. Pengacara yang saat ini bersama Edzar Gao merasa heran melihat senyum lembut yang ditunjukkan CEO Gao yang selalu menunjukkan ekspresinya yang tegas. Ia penasaran, pesan apa yang diterima pengusaha tampan ini hingga membuatnya tersenyum seperti itu. Mungkinkah itu pesan dari seorang wanita. Edzar Gao menyadari pandangan pengacara itu. Dirinya segera memasukkan ponselnya kedalam saku celananya. “Kita sudahi saja pembica
Magbasa pa
Chapter 8 ( Wanita yang Menyedihkan)
Pengasuh Ye mendekati tuan mudanya itu dengan perasaan khawatir saat melihat tuan mudanya yang hanya duduk diam merenung. Pengasuh cantik berambut hitam panjang ini berpikir bahwa makan malam hari ini akan mendekatkan keduanya, tetapi melihat bagaimana ekspresi tuan besarnya yang keluar dengan aura gelap, dia tahu bahwa mereka berdua terlibat pertengkaran lagi. Ye Meyleen mengetahui bahwa pimpinan perusahaan Gao itu tidak bisa mengendalikan diri ketika marah, mungkin tanpa sadar dia telah menyakiti tuan muda.“Tuan muda, apa anda baik-baik saja?”Halbert Gao memandang ke arah Ye Meyleen dengan tatapan dingin. Ia hanya menjawab dengan anggukan. Suasana hati pria kecil itu sedang buruk karena memilikirkan kata-kata yang diucapkan ayahnya itu.“Tuan muda, apa apa terjadi sesuatu? Anda bisa menceritakan pada saya dibandingkan memendamnya sendiri.”“Tidak ada. Aku ingin kembali ke kamarku. Aku lelah hari ini. Selamat malam!”“Tuan muda, apa anda  ingin
Magbasa pa
Chapter 9 (Aku Akan Menepati Janjiku )
Negara F“Mark Jung...ah, maaf maksudku Direktur Jung, kenapa kau ada disini?”“Tidak perlu bersikap formal padaku! Aku ingin mengajakmu makan siang bersama, sekaligus jalan-jalan, kau sudah tidak ada kelas bukan?”“Ya, tidak ada.”“Kalau begitu tidak ada alasan bagimu untuk menolakku bukan? Ayo!” Mark Jung meraih tangan Fallin Ma dan menariknya pergi.“Mark Jung, apa kita akan berjalan kaki? Apa restorannya dekat dari sini ? ““Tidak, kita akan menggunakan bus. Aku ingin mengajakmu makan di tempat terkenal! ”“Bukankah menggunakan alat transportasi akan membutuhkan waktu? Apa kau tidak sibuk?”“Aku tidak memiliki banyak pekerjaan dan juga aku memiliki seseorang yang dapat aku andalkan.”Mark Jung memikirkan Elisa Fu yang saat ini sibuk mengerjakan tugasnya. Ia bisa membayangkan ekspresi wanita itu yang seperti orang terbakar karena dia menyerahkan tugas padanya. Ketika berpikir tentang hal itu membuat Mark Jung tanpa sadar terse
Magbasa pa
Chapter 10 (Tamparan )
Setelah melewati hal-hal menyenangkan yang belum pernah dia rasakan, siapa sangka bahwa badai akan datang menghampirinya. Fallin Ma membeku sesaat ketika pandangannya menangkap pria paruh baya dengan ekspresi tegas berdiri di depan mobil sport mewah. Pria itu menghampirinya dan tiba-tiba menamparnya. Para mahasiswi yang melewati mereka merasa terkejut, apalagi tamparan itu begitu keras. Mereka melirik Fallin Ma dengan rasa iba, tetapi mereka tidak berniat ikut campur urusan orang lain. "Papa, kenapa kau tiba-tiba menamparku?" "Kenapa kau bilang? Kau sudah mempermalukan nama keluarga,tamparan ini bahkan terlalu ringan untuk kesalahanmu itu?"Tuan Ma adalah orang yang tegas. Dia menerapkan pendidikan keras bagaikan kemiliteran. Dia tidak segan untuk memukul ataupun menampar. Fallin Ma sudah terbiasa menghadapi hukuman ayahnya, pipinya yang bengkak dan memerah tidak terlalu dia pedulikan, dia bahkan tidak merasakan apapun. "Kit
Magbasa pa
PREV
12345
DMCA.com Protection Status