All Chapters of The Escaped Wife (Indonesia) : Chapter 11 - Chapter 20
48 Chapters
Chapter 11 (Tuan Besar Ma yang Licik)
"Fallin Ma, ada apa dengan wajahmu itu? Pipimu jadi merah seperti itu? Apa seseorang memukulmu?" "Ya" Fallin Ma berkata jujur, dia tidak ingin membohongi saudaranya, khususnya karena dia selalu mempercayai Elisa. "Siapa yang berani melukai saudaraku yang berharga? Aku akan membalasnya 10x lipat." "Apa kau yakin akan membalas perbuatan orang itu?" "Tentu saja! Katakan padaku! siapa dia?" "Felix Ma!""Apa? Maksudmu Felix Ma, papamu itu?""Benar, apa kau berani membalasnya?" Wajah Elisa Fu tiba-tiba memucat. Felix Ma adalah pria yang keras termasuk pada keluarganya sendiri. Dia tidak segan untuk melukai bahkan membunuh orang-orang yang berani melawannya. "Maafkan aku, saudaraku! Aku tidak beranu melawan pria sepeti itu. Aku nasih menyayangi nyawaku." "Apa kau sudah mengopres pipimu itu?" Fallin Ma menjawab dengan menggelengkan kepala. Wanita itu sudah terbi
Read more
Chapter 12 (Kenapa kau tidak peduli?)
"MAMA! TIDAK!" Halbert Gao terbangun dengan tubuh berkeringat. Air mata telah jatuh mengalir. Perasaannya menjadi buruk karena mimpi yang dia alami. Namun, itu bukan hanya mimpi, setiap mimpi yang dia lihat tentang mamanya adalah petunjuk dari peri itu. Wajahnya menjadi pucat mengingat hal buruk yang terjadi pada mamanya. "Tuan muda Gao, ada apa? Apa terjadi sesuatu?" Pengasuh Ye langsung masuk begitu saja karena khawatir saat mendengar teriakan pria kecil itu. Halbert Gao menoleh ke arahnya dan hanya memandangnya dengan linglung dan mata sendu. Pria kecil itu menggumahkan sesuatu, "Mama dalam bahaya. Seseorang sedang menyiksa mama saat ini." "Tuan muda, anda mungkin hanya bermimpi buruk." "Tidak! Ini bukan mimpi." Halbert Gao bangun dari tempat tidur. Dia berlari keluar kamarnya tanpa mempedulikan Ye Meyleen yang memanggilnya. Halbert Gao memasuki sebuah ruangan, tempat tidur itu masih rapi. Kaki kecilnya
Read more
Chapter 13 (Penderitaan Sang Lady)
Negara F "Menyerahlah! Jika kau menyerah maka aku akan berbaik hati melepaskanmu, putriku tersayang. " Tuan Ma mencengkram erat dagu wanita cantik yang berwajah pucat itu. "Tidak, aku tidak akan menenuruti perintah anda lagi,"ucap Fallin Ma dengan suara pelan dan lemah. "Jadi, kau masih bersikeras untuk melawanku?" Plak plak Tuan besar Ma menampar putrinya secara bertubi-tubi, meninggalkan tanda merah di pipi putih yang terawat itu. Fallin Ma tidak bisa menghindar, tubuhnya sulit untuk bergerak dan dadanya terasa sesak. Racun yang disuntikkan dalam tubuhnya membuatnya tidak berdaya untuk melawan papanya. "Suntikkan cairan itu lagi dan naikkan dosisnya!" perintah Tuan besar Ma. "Baiklah, Tuan!" Dua orang datang mendekati Fallin Ma dan menyuntikkan cairan racun ke dalam tubuhnya. Cairan racun itu dengan cepat bereaksi dan memberikan rasa sakit yang semakin menyiksanya. Namun, wanita
Read more
Chapter 14 (Penyelamat Sang Lady)
"Kalian berdua? Mau kalian bawa kemana nona?" Pria bertubuh kekar memandang tajam ke dua orang yang membawa Fallin Ma. "Kami akan mengantar nyonya ke kediaman utama. Tuan besarlah yang memerintahkan kami." "Kalau kau memang akam mengantar nyonya, kenapa kau melewati jalan ini. Ini jalan yang berlainan arah dengan kediaman utama." "Oh, maaf. Kami salah jalan." "Apa kalian anak baru ? Bagaimana bisa salah lokasi? Aku akan mengantar kalian." "Baiklah!" Mereka berdua mengikutinya. Fallin Ma menghela nafas melihat hal ini, jika seperti ini bagaimana mereka dapat melarikan diri. Kedua pria itu saling pandang seolah memberikan ide. "Ketua, gawat! Ada kelompok mafia lain yang berusaha untuk menembus masuk." "Apa? Kau antar mereka dulu. Aku akan menangani masalah diluar.""Baiklah!" Pria yang mengantikannya terlihat tidak terlalu garang. Pria itu berjalan didepan mereka
Read more
Chapter 15 (Apa Tujuan yang Sebenarnya?)
Halbert Gao dan Edzar Gao telah tiba di Bandara Internasiona Negara F. Pria kecil itu menyalakan ponselnya, ketika itu sebuah pesan baru datang. Tangan kecilnya menekan layar pada kontak itu. Keningnya berkerut saat membaca isi pesan itu.‘Jadi, mama sudah diselamatkan? Orang yang menyelamatkannya adalah seorang pria? Mungkinkah pria itu adalah….’‘Sangat disayangkan bahwa aku terlambat untuk menyelamatkan mama dan membuat plot berjalan seperti sebelumnya’Halbert Gao bersyukur bahwa mamanya  telah terbebas dari kakeknya yang kejam itu. Namun, dia khawatir karena mamanya berada bersama pria yang akan menghancurkan hidupnya. Apakah mamanya juga mulai membuka hatinya pada pria itu seperti sebelumnya seperti cuplikan yang ditunjukkan peri padanya.Halbert Ga berusaha agar plot di masa lalu tidak terulang kembali.  Dia pikir dengan datang langsung ke Negara F, hal ini akan mengubah semua plot yang telah terjadi sebelum
Read more
Chapter 16 (Kenapa Papa Melakukan Ini?)
“Tolong berikan sertifikat ini kepada putrimu! Dia pasti merasa bahagia mendapatkannya.” Edzar Gao menyulurkan sebuah map pada Tuan Besar Ma. Pria paruh baya itu mengambilnya map itu dengan kasar lalu melemparkannya begitu saja ke tanah.  Ia tidak dapat menerima perpisahan ini, dia masih membutuhkan identitas sebagai mertua dari pewaris keluarga Ma.“Aku tidak akan menerima ini. Kau tidak bisa membuang putriku dan keluarga Ma begitu saja. “ “Lucu sekali, aku putrimu sendirilah yang membuang identitasnya dan mengajukan surat perceraian terlebih dulu.""....putrimu lebih memilih untuk bersama dengan pria lain dibandingkan keluarga Gao. Apa  kau pikir keluarga Gao yang terhormat akan menerima putrimu yang sudah berselingkuh?” Tuan Besar Ma ingin membantah semua hal yang dikatakan oleh menantunya ini, tetapi  putrinyalah yang telah pergi meninggalkan keluarga Gao dan juga tidakan ceroboh putrinyalah yang memb
Read more
Chapter 17 (Aku Tidak Akan Menerimanya!)
Tuan Ma mendapatkan perawatan di rumah sakit karena lukanya yang serius. Mungkin, jika anak buahnya tidak segera membawanya untuk perawatan dia mungkin akan mati karena kehabisan darah. Hanya saja peluru yang masuk ke tubuhnya membuat anggota tubuhnya rusak dan harus di operasi. Tuan besar Ma harus menerima kenyataan bahwa dia harus menjadi pria lumpuh. Tuan besar Ma menjadi semakin membenci putrinya itu. Jika putrinya tidak mengambil keputusan ceroboh, semua hal ini tidak akan terjadi. Putrinya telah membuatnya mengalami hal-hal buruk. Ia bersumpah untuk tidak akan pernah menerima putrinya lagi dalam keluarganya. Dia juga akan mencoret nama putrinya dari dalam daftar keluarga Ma. *** Setibanya di kota S, para wartawan justru sudah berkerumun di depan kediamannya. Edzar Gao dengan sengaja mengirim foto Fallin Ma yang berkencan dengan pria lain, foto yang sebelumnya dikirimkan temannya untuk menggodanya. CEO Gao sengaja membua
Read more
Chapter 18 (Aku Mempercayaimu)
Ye Meyleen akhirnya mendapatkan kesempatan untuk berbicara berdua dengan Edzar Gao di ruang kerjanya. Wanita bermata kecil itu tidak bisa lagi menahan diri untuk mengungkapkan pendapatnya. Dia merasa tidak layak untuk mendapatkan posisi ini. "Tuan Besar, kenapa anda memilih saya untuk menggantikan posisi nyonya besar. Wanita rendahan sepeti saya, bagaimana mungkin layak untuk menjadi nyonya di kediaman Gao ini." "Ye Meyleen, kenapa kau merasa tidak percaya diri seperti ini? Kau pantas untuk mendapatkan status ini. Jika kau ingin tahu alasanku melakukan ini, itu karena aku mempercayaimu. Aku percaya bahwa kau dapat melakukan tanggung jawab ini dibandingkan dengan wanita manapun." "Bukankah kau di masa kecil kita, kau selalu mengiginkan untuk menjadi seorang nyonya? " "Itu hanyalah hayalan saya saat kecil. Saya-" Edzar Gao berdiri di depan Ye Meyleen dan meraih tangannya. CEO Gao ini memandang Ye Meyleen dengan tatapan l
Read more
Chapter 19 (Kecemasan)
"Selamat pagi, Tuan Muda!" Sapa Ye Meyleen ketika melihat Halbert Gao menuruni tangga. Pria kecil itu tidak menanggapinya. Ia mengabaikan Ye Meyleen dan menganggapnya hanya sebagai bayangan. Edzar Gao yang kembali melihat sikap kasar putranya segera menegurnya. "Halbert Gao, dimana sopan santunmu? Kau tidak boleh mengabaikan orang lain ssperti itu." Halbert Gao tidak peduli dengan teguran papanya. Pria kecil itu memanggil supir untuk segera menyiapkan mobil. Ye Meyleen meminta Halbert Gao untuk sarapan terlebih dahulu,tetapi sekali lagi niat baik wanita cantik berambut hitam itu diabaikan oleh Tuan Muda Gao. Ye Meyleen merasa kecewa karena 2 hari ini sikap Tuab mudanya  ini menjadi semakin dingin padanya. "Halbert Gao, lebih baik untuk sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah. Bagaimanapun, ini juga masih terlalu awal untuk berangkat." "Aku tidak ingin makan bersama wanita itu." "Halbert, sampai ka
Read more
Chapter 20 (Kenapa Kau Begitu Membencinya)
Halbert Gao mengalami penyakit asam lambung disebabkan oleh pola makan yang buruk. Selama beberapa hari ini pria kecil tidak pernah sarapan ataupun makan malam. Hal ini membuat pencernaannya memburuk. Ye Meylee merasa bersalah ketika mendengar penjelasan dokter membuat Ye Meyleen merasakan perasaan bersalah. Ia lah yang menjadi penyebab Halbert Gao tidak pernah mau keluar untuk makan. Dokter menyarankan beberapa hal untuk dilakukan lalu meninggalkan mereka. "Maaf, ini semua salahku. Aku egois karena tidak mengalah dan membuat Tuan Muda mengalami penyakit ini." Ye Meyleen memandang Tuan mudanya yang tak sadarkan diri dengan perasaan bersalah. "Jangan menyalakan dirimu, Mey. Ini adalah salah anak itu sendiri karena bersikap keras kepala." "Tidak. Ini salah saya sepenuhnya. Tuan Besar, saya akan pergi meninggalkan rumah, dengan begitu maka Tuan Muda tidak akan-""Cukup. Aku mohon padamu untuk tetap tinggal. Mey, aku membutuhkan
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status