All Chapters of The Escaped Wife (Indonesia) : Chapter 41 - Chapter 48
48 Chapters
Chapter 41 (Pelukan)
Seberapa keraspun Fallin Ma memaksa untuk Halbert Gao menjauh darinya, anak itu tetap saja datang padanya. Bahkan menunggunya di depan pintu apartemennya. Fallin Ma merasa kesal sekaligus tersentuh dengan kegigihan anak itu. Namun, dia tidak bisa bersamanya. “Tuan Muda Gao, saya mohon untuk tidak membuat saya dalam kesulitan. Bisakah kau menghubungi Tuan Besar Gao untuk membawamu pulang.” Fallin Ma masih menunjukkan sikap dinginnya. “Tidak. Aku tidak akan meninggalkan mama. Biarkan aku berada disisi mama. Aku tidak akan membiarkan mama kesepian.” “Kesepian? Aku tidak merasa seperti itu.” “Mama, kau tidak bisa menutupinya dariku. Aku tahu bahwa mama merasa kekosongankan? Banyaknya masalah yang menekan mama dan membuat mama berusaha untuk tetap kuat. “ “Tuan Muda Gao, apa kau memandangku sebagai wanita lemah seperti itu? Aku .... “ Tangan kecilnya menggenggam tangan lentik yang lebih besar
Read more
Chapter 42 (Jebakan)
“Kenapa kau tiba-tiba ingin membatal pertunangan ini?” “Itu karena tidak ada harapan untuk hubungan ini. Aku merasa tetekan untuk mengambil peran sebagai seorang nyonya.” “Kalau begitu, kau tidak perlu melakukan pekerjaan yang memberatkan seperti itu. “ “Ini bukan tentang hal itu, aku merasa tertekan dengan segala pandangan orang tentangku yang terus membandingkanku dengan Nona Ma.” “Aku akan membereskan mereka semua, kau tidak perlu khawatir tentang hal itu.” “Edzard Gao, aku sungguh tidak bisa lagi melanjutkan hal ini. Aku kehilangan kebebasanku dan harus menjalani aturan ketat. Desakan para tetua juga tidak bisa dihindari. Aku tidak ingin lagi terikat dalam tekanan ini.” Edzar Gao terdiam sejenak melihat ekspresi Ye Meyleen yang hampir menangis. Dia memahami beban berat yang harus ditanggungnya. Ye Meyleen adalah salah satu orang paling berharga baginya. Kebahagiaannya adal
Read more
Chapter 43 (Perasaan Cinta yang Telah Berkembang)
Sejak dia merasakan puding buatan Fallin Ma, dia menginginkan menikmati masakan lain darinya untuk bisa bertahan hidup. Awalnya Fallin Ma menolaknya, “ Aku bukan seorang pelayan, kenapa aku harus menyiapkan makanan untukmu.” Wanita itu menunjukkan sisi angkuhnya, tetapi pada akhirnya dia membuatkan dua porsi dan memberikan satu untuknya. Fallin Ma memberikan sebuah alasan, “ Aku tidak ingin menjadi tersangka karena membiarkan Tuan Besar Gao menjadi kurus dan mati karena kelaparan.” Meskipun disindir seperti itu, Edzar Gao tidak melawan. Mereka mulai sering makan bersama, tetapi Falin Ma tiba-tiba memberikan kesepakatan yang aneh. “Mulai hari ini kita akan bagi tuas. Aku sudah memasak dan sungguh melelahkan untuk melakukan semuanya sendiri sedangkan kau hanya duduk diam tanpa melalukan apapun, jadi lebih baik kau membantuku untuk mencuci peralatan makan.” “Apa? Fallin Ma. Kau memintaku untuk mencuci? Kau sudah terlalu berani
Read more
Chapter 44 (Pengkhianatan)
Mereka akhirnya dapat kembali ke kota. Edzar Gao menegur saudaranya yang juga terlibat. Fallin Ma juga menegur Halbert Gao. “Jika kau melakukan cara tercela lagi maka aku tidak akan pernah menemuimu lagi.” “Maaf, Ma. Tolong jangan marah. Aku hanya ingin kalian bersama lagi.” “Tidak mungkin untuk bersama lagi. Halbert, kau harus mengerti bahwa sesuatu yang buruk terjadi baik.” 
Read more
Chapter 45 (Mengejar Cinta)
“Terima kasih atas bantuanmu, Tuan Besar Gao.“ “Apa hanya ucapan terima kasih saja? Aku telah melakukan banyak—“ “Kau sendirikan yang memaksa untuk melakukan itu? Apa kau mulai mengeluh karena membantuku?” “Bukan seperti itu. Aku—“ “Apa yang kau inginkan? Aku ingin untuk membayar hutang atas kebaikanmu!” Fallin Ma mengucapkan dengan nada dingin. “Kau bisa lakukan satu hal untukku!” Senyum licik terukir dibibirnya. “Jadilah kekasihku!” .“Apa kau sudah gila? Kau masih bertunangan tapi kau... “ “Aku sudah bilang pertunanganku dan Ye Meyleen telah berakhir.” “Publik masih menganggap kalian bertunangan. Namaku akan menjadi sorotan scandal lagi jika seperti itu. “ “Aku akan mengumumkan semuanya ke publik. Jika itu yang kau inginkan.” “Tua
Read more
Chapter 46 (Minum Bersama)
“Masuklah dulu, kita bicara didalam!” “Apa kau yakin aku boleh masuk?” “Ya, asalkan kau tidak melakukan hal yang aneh.” Edzar Gao masuk ke dalam apartemennya. ruangannya begitu sempit, tidak banyak kursi yang ada di rumah ini. “Apa kau nyaman di tempat seperti ini? Aku memiliki mansion lain, kau bisa tinggal disana.” “Tempat ini cukup baik.
Read more
Chapter 47 (Kecemburuan) 21+
Edzar Gao mulai merasa cemburu pada Fallin Ma yang lebih memperhatikan Halbert Gao. Alasannya membawa putranya agar mereka bisa menjadi sebuah keluar. Pada akhirnya yang terjadi justru diluar perkiraannya. Fallin Ma bahkan menyiapkan makanan kesukaan Halbert Gao.  “Kenapa kau tidak pernah membuat makanan kesukaanku?” “Apa kau mempunyai makanan kesukaan? Aku pikir kau menyukai semua makanan.” Fallin Ma menjawab dengan datar. “Tentu saja aku memilikinya. Haruskah aku membuat daftarnya agar kau percaya?”.“Tidak perlu. Jika kau ingin makan yang kau inginkan maka masaklah sendiri. Aku tidak memaksamu untuk makan jika kau tidak menyukainya.Edzar Gao memilih mengalah dan menikmati makanan itu. Halbert Gao merasakan tatapan tajam dari ayahnya yang memiliki aura gelap yang mencekam. Pria kecil itu justru tersenyum karena bisa mengalahkan papanya. Walau dia merasa kasihan padanya yang berusaha menarik
Read more
Chapter 48 (Masa Depan Telah Berubah) TAMAT
Beberapa bulan berlalu, saat mereka bertiga menjalani kehidupan yang damai. Tiba-tiba sebuah badai datang dalam keluarga ini. Kejadian yang seharusnya merenggut nyawa salah satu dari mereka.  “Berani sekali seseorang ingin melenyapkan putraku!” Edzar Gao mendapat laporan bahwa telah menjadi incaran seseorang. Beruntung orang-orangnya dapat menangkapnya. Dia tidak bisa membayangkan jika sampai mereka tidak dapat menahannya. “Siksa orang-orang itu sampai mereka m
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status