All Chapters of SKANDAL SANG PENGUASA: Chapter 71 - Chapter 80
235 Chapters
Bab 71. Gagal Kencan
“Liebe, siapa yang kamu hubungi?” tanya Leon kepada wanita yang sedang bersandar pada dadanya ketika wanita itu membuka kunci layar ponselnya.“Aku ingin menghubungi Julie. Aku penasaran dengan kencan buta yang ia lakukan, ini pertama kalinya dia berkencan.”“Saya kira kamu mau menghubungi Tuan Alan,” ucap Leon.“Memangnya boleh ya kalau aku menghubunginya?” Jessi berpura-pura bahagia untuk menggoda laki-laki itu.“Selama itu tentang pekerjaan, saya tidak akan melarangnya. Saya hanya tidak mau anda berkencan dengan mereka lagi."Jessi tidak mendengarkan ocehan Leon lagi karena ia sedang menghubungi sekretarisnya.“Halo, Nona, apa ada pekerjaan yang penting untuk saya?” tanya Julie yang baru saja selesai mandi dan berpakaian. Tidak biasanya sang boss meneleponnya malam-malam jika tidak ada pekerjaan yang mendesak.“Tidak, Julie. Aku meneleponmu karena
Read more
Bab 72. Cinta Tak Bersyarat
Leon segera membungkam mulut Jessi dengan telapak tangannya saat sang kekasih mengumpat dirinya sendiri.“Jangan berbicara seperti itu lagi. Cinta itu tidak bersyarat, tidak peduli siapa kamu, apa pekerjaanmu, bagaimana masa lalumu, yang saya cinta kamu yang sekarang. Satu-satunya tujuan saya adalah terus membahagiakanmu supaya kamu bisa memaafkan kesalahan yang pernah saya buat.”“Apa kesalahanmu?” tanya Jessi dengan serius. Setahunya sang pengawal itu tidak pernah melakukan kesalahan yang akan membuatnya “Hanya orang yang saya sakiti yang tahu seberapa besar kesalahan saya padanya di masa lalu. Semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan, hanya bagaimana kita tidak melakukan kesalahan itu lagi dan berusaha untuk memperbaikinya.”"Kamu bilang cinta tidak bersyarat. Aku mencintai kamu dan ingin selalu bersamamu, tapi aku tidak mau menikah. Apa kamu akan memaksaku untuk menjalin hubungan di atas pernikahan?&rdqu
Read more
Bab 73. Belajar Menjadi Seorang Istri
Leon membuka matanya, lalu menoleh ke samping sambil tersenyum untuk menyapa sang kekasih, tapi ternyata wanita cantik yang tidur bersamanya sudah tidak ada di tempat tidur.“Ke mana dia?” Leon mengucek matanya. Ia segera turun dari tempat tidur untuk membersihkan tubuhnya.Walaupun Jessica sudah menjadi kekasihnya, tapi ia tidak boleh lalai dengan tugasnya sebagai pengawal wanita cantik itu.Tidak butuh waktu lama, Leon sudah selesai mandi dan berpakaian. “Kenapa dia bangun sepagi ini? Apa dia tidak bisa tidur karena ucapan saya semalam?” gumam Leon sambil memakai dasinya.Setelah penampilannya sempurna, Leon segera keluar dari kamarnya hendak masuk ke kamar sang kekasih yang bersebelahan dengan kamarnya.Namun, ketika tangannya hendak memutar kenop pintu kamar Jessi, aroma wangi kopi menguar hingga menusuk penciumannya. Leon mengurungkan niatnya untuk pergi ke kamar sang nona, ia berbalik melangka
Read more
Bab 74. Mengkhayal
“Kenapa cemburu kepada layar komputer?” Jessi menatap lekat wajah kekasihnya, menunggu jawaban dari laki-laki itu.“Karena kamu lebih sering menatapnya dari pada menatap saya.”“Hahaha … kamu ada-ada saja.” Jessica memasukkan roti ke dalam mulut. Ia mengunyahnya perlahan karena baru kali ini ia memakan roti dengan sajian yang berbeda dari biasanya. "Ini tidak terlalu buruk,” ucapnya setelah menelan makanan itu."Sudah saya bilang, makanan ini sangat enak, apalagi kamu memakannya sambil menatap wajah laki-laki setampan saya, pasti akan lebih sempurna,' ucap Leon sambil tersenyum."Percaya diri sekali kamu." Jessica tersenyum sambil menggelengkan kepalanya."Itu memang nyata 'kan?"Leon berusaha mengobrol santai dengan kekasihnya karena wanita itu terlalu serius menurutnya. Tidak ada pembahasan lain yang ia sukai selain berbicara tentang pekerjaannya.“
Read more
Bab 75. Memabukkan
"Ayo kita berangkat! Aku nggak mau terlambat lagi. Beberapa hari lagi perilisan produk baru Beauty Corporation, aku mohon jangan mengganggu pikiranku."Jessica bangun dari duduknya, lalu menyampirkan tas di bahunya. Ia tidak mau membahas tentang pekerjaan kekasihnya."Baik, Nona." Leon pun bangun dari duduknya.Jessi berbalik dan menatap Leon sembari bertanya, "Kamu tersinggung?"Pengawal tampan itu menyunggingkan sudut bibirnya, sambil berjalan mendekati sang kekasih.Leon melingkarkan lengannya di pinggang ramping Jessica. “Liebe, aku tidak tersinggung sama sekali. Kamu memang Nona cantik yang harus saya jaga.” Leon melihat jam yang melingkar di tangannya. “Ini sudah saatnya saya berperan menjadi pengawal pribadi Nona Jessica Anastasya Moris.”“Kamu pengawal hatiku dan tetaplah seperti itu.” Jessi memperbaiki dasi kekasihnya, lalu menangkup wajah tampan laki-laki itu. "Aku mencintaimu."“Apa
Read more
Bab 76. Kamu Kekasihku
"Jangan menggoda terus! Kalau sampai adik kembar saya bangun, bagaimana?" Leon meraih tangan sang kekasih, lalu menciumnya dengan sangat mesra. "Katakan sejujurnya apa kamu ingin saya melakukannya atau kita segera pergi ke kantor?"Jessica melihat jam yang melingkar di tangannya. "Sayang sekali, sepertinya kita harus segera pergi ke kantor," ucap Jessica pelan sambil menoleh pada kekasihnya."Baiklah, Nona, kita berangkat sekarang, sebelum para pegawai anda mengeluhkan boss-nya yang sering datang terlambat akhir-akhir ini." "Ini semua gara-gara kamu." Jessi memukul lengan Leon."Kamu yang salah karena terlalu cantik, jadi saya tidak bisa mengabaikanmu begitu saja." Leon terkekeh sambil menancap gas kendaraannya membelah jalanan pagi di kota itu.Di sepanjang perjalanan tidak ada yang mengeluarkan suara. Jessica sibuk dengan ponselnya, sedangkan Leon fokus dengan kemudinya. Sesekali ia melirik wanita yang duduk di sampingnya, tapi
Read more
Bab 77. Pasangan Serasi
“Benar dugaanku, Boss dan Tuan Leon berkencan. Mereka sangat serasi, yang satu cantik dan yang satunya lagi tampan tak tertandingi," ucap wanita yang memakai blazer berwarna hitam yang dipadukan dengan blus berwarna putih."Status pekerjaan tidak menghalangi cinta mereka, semoga Nona Jessi dan Tuan Leon selalu bersama. Aku sangat mendukung hubungan mereka," timpal wanita berambut pendek.“Kami juga mendukungnya, mereka benar-benar sangat serasi," ucap pegawai lainnya yang terus menatap pasangan baru itu.“Mereka tidak serasi, bagaikan langit dan bumi. Nona Jessica seorang CEO, sedangkan Tuan Leon hanya seorang pengawal,” celetuk pegawai laki-laki yang memakai kemeja berwarna putih.“Kamu itu belum merasakan jatuh cinta makanya kamu bisa berbicara seperti itu,” balas wanita yang memakai blazer berwarna hitam. “Aku berdoa supaya kamu berjodoh dengan preman wanita yang sering ada di halte bus.”“Ja
Read more
Bab 78. Pengawal Pemuas Nafsu
“Pasti ada yang tidak suka atau tidak menyetujui dengan hubungan kita karena saya ini hanya seorang pengawal, tidak sepantasnya saya bersanding dengan pengusaha sukses sepertimu.” Leon yakin pasti ada yang tidak menyukai hubungannya karena dia hanya seorang bawahan sang nona.“Aku tidak akan terpengaruh hanya karena ucapan seseorang yang tidak bertanggung jawab.” Jessi melingkarkan lengannya di leher sang pengawal, lalu mencium bibir laki-laki yang sejak tadi banyak bicara. “Aku akan menghukummu seperti ini jika kamu berani protes kepada boss-mu sendiri,” ucapnya setelah melepas ciuman itu.“Saya sangat menyukai hukuman ini, sepertinya saya harus sering-sering melakukan kesalahan seperti tadi.” Leon menarik tubuh Jessica, hingga semakin merapat dengan tubuhnya, ia kembali menempelkan bibirnya dan melakukan ciuman itu tanpa jeda.Ketika mereka sedang asyik berciuman tiba-tiba pintu ruangan terbuka. Alan masuk sambil
Read more
Bab 79. Dua Kali Diselingkuhi
“Hahaha … itu hanya taktiknya saja untuk menaklukkanmu Jessica,” balas Alan sambil tersenyum mengejek. “Dia hanya seorang pengawal, apa yang kamu harapkan darinya?Yang pasti dia hanya mengincar kekayaanmu saja.” "Itu tidak masalah karena aku mencintainya, baru kali ini aku jatuh cinta kepada laki-laki. Hanya dia yang bisa membuatku merasa nyaman berlama-lama berada di sisinya.” “Kamu bilang hanya mencintai pekerjaanmu saja dan tidak akan pernah mau berkomitmen.” “Tapi Leon berbeda, hanya dia satu-satunya laki-laki yang bisa meyakinkan aku untuk mau berkomitmen, hanya dialah yang bisa membuatku merasa dicintai.” “Lalu kamu anggap apa aku ini?” tanya Alan yang tidak terima dua kali diselingkuhi. “Alan, jangan sok suci!” Jessica tertawa pelan sambil menegakkan duduknya. “Aku tahu selama di luar negeri kamu bersama seorang wanita yang selalu menemanimu setiap malam, jadi jangan merasa dikhianati dan merasa sangat tersakiti ketika melihatku dan Leo
Read more
Bab 80. Menua Bersamamu
"Baiklah, aku akan secepatnya ke kantor," ucap Alan pada seseorang di balik telepon.Alan bangun dari duduknya setelah mendapatkan telepon dari sang asisten.Kemudian, menghampiri Jessica yang sedang fokus dengan layar komputernya. “Jes, aku benar-benar minta maaf.” Alan kembali memohon kepada Jessica, tapi wanita itu tidak sedikitpun merespons mantan teman kencannya itu.Melihat Jessica hanya diam, Alan pun tidak mau membuang waktunya karena perusahaannya sedang ada masalah.“Aku Pulang dulu, lain kali aku akan menemuimu lagi.” Alan keluar dari ruangan sang CEO dengan terburu-buru.“Apa yang Leon lakukan?” Jessi tersenyum menatap punggung Alan yang menghilang dari balik pintu. “Ini bahkan belum sepuluh menit, dia sudah keluar dari ruanganku.” Jessica melihat jam yang melingkar di tangannya sambil tersenyum puas dengan kinerja pengawalnya.Melihat Alan keluar dari ruangan kekasihny
Read more
PREV
1
...
678910
...
24
DMCA.com Protection Status