All Chapters of SUSAN: Chapter 81 - Chapter 90
97 Chapters
BAB 81 SENJATA UNTUK SUSAN
Susan masih tidak menyangka Sidney serius tentang mengajarinya menembak. Menurut Sidney otot Susan terlalu lembek, akan membuang banyak waktu jika mengajarinya memukul. Jadi Sidney pikir membekalinya dengan senjata itu adalah solusi terbaik. Toh Susan sudah memiliki surat ijin kepemilikan senjata api. Jadi Sidney tinggal mengajarinya memegang senjata dengan benar.Sidney benar-benar mengajari Susan menembak selama hampir dua minggu. Sidney lega karena ternyata Susan juga tidak terlalu payah, dia baru saja tepat mengenai sasaran selam dua kali berturut-turut dan cukup bangga ketika mengedip pada Sidney. "Sepertinya kau memang lebih berbakat menembak di banding membuat makanan, " timpal Sidney. Kadang Susan memang agak mengejutkan tapi hal itu juga yang sepertinya membuat Sidney makin mencintai wanitanya itu. Walau kadang Sidney juga masih sering tidak tahan untuk memukul bokong Susan jika wanita itu mulai
Read more
BAB 82 SIDNEY ATAU ERIC
Sementara Sidney masih melacak keberadaan pria gila itu. Sidney harus benar-benar melarang Susan keluar dari apartemennya. Susan berusaha untuk menuruti perkataan Sidney, karena bagaimanapun Susan juga sangat mencemaskannya. Mungkin saja Susan aman dengan tetap berada di rumah, tapi bagaimana dengan Sidney. Karena Susan pikir, bukannya tidak mungkin pria gila itu juga mengincar Sidney. Apalagi Sidney juga sempat mendapat beberapa pesan ancaman. Meski Sidney berulang kali meyakinkan Susan untuk tidak perlu menghawatirkan dirinya, tapi kenyataannya Susan tetap khawatir. Susan hanya bisa berdoa semoga semua ini segera berakhir, karena dia benar-benar tidak tahan jika harus menghawatirkan Sidney seperti ini setiap hari. Susan langsung memeluk Sidney begitu pria itu datang ."Apa kau sudah merindukanku? " goda Sidney yang sebenarnya senang saja jika setiap hari Susan akan langsung memeluknya penuh antusias se
Read more
BAB 83 KAU MILIKKU
Sidney cukup beruntung karena peluru itu hanya menyerempet pinggangnya sehingga dia tidak perlu ke rumah sakit dan hanya Dokter Anton yang menanganinya. Tapi meskipun demikian Susan tetap sangat cemas. Susan tidak berani membayangkan bagaiman jika tadi Sidney benar-benar sampai celaka. "Apa yang terjadi? " tanya Susan setelah dokter selesai membebat luka Sidney."Dia menyabotase mobilku dan menembakku."Susan hanya bisa membekap mulutnya sendiri karena benar-benar tidak tahan membayangkan betapa mengerikannya hal itu. Susan yakin akan ikut gila jika sampai Sidney celaka. "Siapa dia? " "Namanya Paris Parker, " kata Sidney. "Parish Parker!" kutip Susan seperti masih tidak percaya, meski jelas wajah mereka sama persis dan seharusnya nama belakang yang sama sudah bukan hal mengejutkan lagi. Karena nama belakang mereka sama sebab itu Sidney tidak pernah sadar jik
Read more
BAB 84 ERIC!!!!!
Begitu sembuh Paris segera menemui Susan untuk meminta maaf, dia langsung mendatangi Susan di apartemennya. Karena tahu ini hari minggu dia yakin pasti Susan masih ada di rumah.Terang Susan menolak dan tidak mengijinkan Paris masuk ke apartemennya. Kemarin Susan sudah melanggar peringatan Sidney dengan diam-diam menemui Paris, jika sekarang dia memasukkan Paris ke apartemennya pasti Sidney bisa meledak karena murka. "Sungguh aku hanya ingin bicara denganmu, Susan, dan kau tahu aku tidak akan pernah melukaimu. " Parish coba meyakinkan Susan. "Ingat, walaupun sekarang aku Paris tapi aku masih orang yang sama seperti yang bersamamu beberapa bulan lalu. ""Ingat, Susan, apa aku pernah menyakitimu. " Paris menatap Susan dengan segala kesungguhannya dan belum menyerah untuk meyakinkan wanita itu. "Kau boleh mengikat tanganku jika kau takut aku akan melukaimu seperti yang dicemaskan Sidn
Read more
BAB 85 SATU PERMINTAAN
Susan masih duduk di ujung ranjang dengan perasaan yang kesal luar biasa. Sidney juga sama sekali tidak mau mengangkat teleponya, Susan masih tidak percaya Sidney bakal menghukumnya seperti ini. Susan sudah menunggu hampir dua jam dan Sidney belum juga kembali. Sampai Susan hampir ingin tidur saja jika Sidney tidak segera kembali setelah itu. Susan mendengar handel pintunya dibuka dan segera melompat bangun. Sidney berjalan mendekatinya sementara Susan masih ingin marah dan pura-pura mengacuhkannya. "Ayo, Susan, aku sudah membawa orang yang bisa menikahkan kita. " "Menikah! " pekik Susan "Ya, aku ingin menikahimu sekarang juga.""Kau tidak bisa seperti itu! " "Ingat kau sudah berjanji untuk satu permintaan. ""Kau curang, Eric! ""Aku tidak pernah bilang kita akan bermain adil! ""Aku tidak bisa menikah tanpa orang tuaku! " keras Susan.
Read more
BAB 86 SAUDARA KEMBAR
Paris memang sudah berniat untuk pergi dari kehidupan Sidney dan Susan. Tapi ternyata diam-diam dia masih suka memperhatikan mereka berdua. Saat menyaksikan hubungan Susan dan Sidney yang semakin tak terpisahkan, ternyata Paris masih merasa iri. Paris juga tidak pernah tahu kenapa Susan tetap memilih Sidney. Suatu hari Paris coba diam-diam menemui Susan dengan berpura-pura menjadi Sidney. Parish tahu ada tangga manual untuk masuk ke apartemen Sidney. Paris juga tahu jika belakangan ini Susan dan Sidney sudah tinggal bersama. Dia bisa berpura-pura menjadi Sidney untuk menemui Susan. Susan sedang sibuk di pantry sambil membuka-buka buku resep untuk belajar membuat makanan untuk Sidney. Susan sudah mencoba beberapa kali dan masih saja gagal untuk membuat sup tomat. Perut Susan sudah mulai lapar tapi dia belum berhasil membuat makanan yang layak. Akhirnya Susan putuskan untuk merebus pasta insta
Read more
BAB 87 ORANG TUA
Sidney pulang tak lama setelah Parish pergi. Dia langsung menghampiri Susan dan menciumnya seperti biasa."Apa yang kau lakukan hari ini ?""Aku coba membuat sup tomat tapi belum berhasil. ""Besok akan kusuruh bibi An mengajarimu. ""Aku ingin kembali bekerja, Sidney. ""Aku juga merindukanmu, tapi tiga hari ini aku harus ke Dubai, apa kau mau ikut?""Tidak, aku mau di rumah saja. ""Sungguh aku ingin membawamu, Susa.""Aku tidak mau pergi kemanapun sebelum kau membawaku pulang! " sebenarnya Susan juga agak kesal karena Sidney se
Read more
BAB 88 PERTENGKARAN
Susan merasa seperti melalui hari yang sangat berat selama beberapa hari ini. Tiap kali Susan mulai memikirkan orang tuanya rasanya dia tidak sanggup. Tiba-tiba Susan merasa seperti bukan siapa-siapa di antara mereka, dan itu menyakitkan. Susan merasa benar-benar sendiri, Sidney juga belum kembali. Tapi seandainya Sidney kembali sekalipun, Susan juga tidak yakin apa dirinya bisa membagi semua ini dengannya. Padahal dialah orang yang selalu ingin ia ajak berbagi. Susan hanya sangat mencintai Sidney karena itu dia tidak mau pria itu sampai salah paham. Karena Susan taHu bagaimana sifat keras Sidney. Mendengar nama Paris disebut boleh bibirnya saja dia sudah cemburu luar bisa apa lagi jika dia sampai tahu Susan diam-diam pergi dengan Paris ke Bali. Yang bisa Susan lakukan sekarang hanyalah berusaha terlihat baik-baik saja karena bagaimanapun dia tidak ingin saat Sidney pulang nanti melihatnya seperti ini.
Read more
BAB 89 CEMAS
Karena teleponya tidak pernah di angkat, akhirnya Paris nekat untuk menemui Susan meskipun dengan resiko bakal bertemu juga dengan Sidney, dan mungkin mereka akhirnya akan kembali bertikai. Paris benar-benar menghawatirkan Susan karena dia tahu pasti Susan masih syok setelah semua kejadian kemarin. Paris hanya ingin sekedar memastikan jika Susan baik-baik saja. Saat Paris datang ternyata Sidney sedang tidak ada di rumah, tapi Susan tidak memberi tahu Paris jika sebenarnya mereka berdua sedang bertengkar. Bahkan Susan tetap berpura-pura jika hubungan mereka sedang baik-baik saja. Susan yakin jika Sidney tidak akan suka jika dirinya masih menemui Parish, tapi sepertinya Susan juga mulai tidak perduli. Toh Sidney akan tetap marah. Susan tidak mengerti kenapa sekarang rasanya justru Sidney yang jadi sangat membenci Paris. Walaupun menurut Sidney, Paris jahat dan gila, tapi sepertinya
Read more
BAB 90 PERNIKAHAN
Susan benar-benar tidak menyangka jika sebuah pesta sudah di siapkan sedemikian rupa untuk menyambut kedatangan mereka, dan Susan langsung tahu jika semua itu adalah perbuatan Sidney. Yang paling megejutkan bagi Susan ternyata tidak hanya ada ayah dan ibunya tapi ayah dan ibu Jessy juga ada di sana menyambut mereka. Tentu Susan sangat terharu menyaksikan orang tuanya berkumpul seperti itu dan terlihat sudah cukup akrab. Susan yang kemarin sempat merasa seperti orang asing tiba-tiba  merasa seperti menjadi anak paling beruntung di muka bumi ini karena bisa berada di tengah-tengah semua keluarga yang mencintainya. Susan masih tidak tahu bagaimana Sidney bisa berbuat seperti ini dan tidak memberitahunya apa-apa. Semua itu memang perbuatan Sidney. Bahkan dia sendiri yang menjemput orang tua kandung susan dari Bali. Itulah kenapa kemarin Sidney sampai harus pulang menjelang pagi dan mendapati susan yang
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status