All Chapters of When meet the Devil Sniper: Chapter 31 - Chapter 40
48 Chapters
Part 30
—30—Setelah merutuki keberengsekan yang dilakukan Leonard dan Richard. Shello terpaksa untuk keluar dari mobil. Dengan sumpah serapahnya mengumpati mobil dan pemiliknya yang begitu menyebalkan baginya.Ia menendang mobil tersebut demi melampiaskan kekesalannya."Dasar mobil bodoh! Sama seperti pemiliknya!"Shello menatap tajam memicingkan matanya ke arah jendela rumah yang terbuka. Menampilkan keceriaan Leonard yang tertawa lepas melihat Anna bergurau bersama wanita asing yang mungkin bernama Rachel."Hah… Bagaimana bisa kau tertawa disaat aku berada di luar sendirian! Kenapa kau tak bisa sedikit lebih peka dan mengerti bahwa aku ingin dibujuk!" gerutu Shello.Membalik tubuhnya dan bersandar di kap mobil Richard. Disaat yang sama… Leonard menoleh keluar dan melihat Shello yang masih keras kepala dan enggan masuk ke dalam rumah.Shello kembali menengok ke dalam disaat Leonard mengalihkan tata
Read more
Part 31
—31—Setelah makan malam yang cukup mengenyangkan dan menegangkan bagi Sheryl. Karena dia terus merasakan aura berbeda yang terasa dingin dari Richard.Yang hanya diam dan tersenyum sekedarnya karena tingkah Anna yang terus bercerita dengan gaya sombongnya mirip seperti Richard.Sheryl merindukan Richardnya yang dulu saat melihat Anna. Namun saat dia mengalihkan pandangannya kepada Richard… Seketika itu juga dia terdiam kaku.Sungguh begitu mendebarkan saat mata tajam nan dingin itu membalas tatapannya yang berharap bisa berubah menjadi hangat seperti yang selalu ditunjukkan Richard sebelumnya."Kau sudah selesai Sheryl?" pertanyaan Rachel membuatnya tersentak dari lamunan.Dia menoleh dan mengangguk, mengulas senyuman tipis kepada Rachel."Ya… biar kubantu mencucinya," tawar Sheryl."Tidak… kau tamuku, Sheryl. Jadi aku tak ingin merepotkanmu," ujar Rachel dengan senyum.
Read more
Part 32
—32—Keesokan paginya…Baik Sheryl dan Shello bangun lebih awal untuk membantu Rachel menyiapkan sarapan. Mereka bertiga dengan mudahnya mengakrabkan diri dan berbincang membicarakan hal-hal sederhana.Dapur kecil yang membuat gaduh dengan kehebohan mereka, membangunkan bocah kecil yang berdiri di ambang pembatas ruangan.Sambil bersedekap dada, Anna menggelengkan kepalanya."Hah… adakah dari kalian yang bisa mengantarku sekolah? Karena kedua daddyku begitu sulit dibangunkan!" tanya Anna."Hm… aku bisa, tunggu sebentar," kata Sheryl."Aku saja, Sheryl," sela Shello.Shello mendekati Anna dan mengelap tangannya setelah dia selesai membasuh tangannya dengan air bersih."Sebelumnya kita belum berkenalan dengan benar, bukan?" tanya Shello.Anna menatap Shello yang berjalan menghampirinya.Shello mengulurkan tangannya, saat ia sudah berada di depan Anna."
Read more
Part 33
—33—Beberapa bulan setelah penjelasan Richard dan Leonard mengenai Rachel dan Anna serta Richard yang ternyata memiliki kembaran.Richard pamit kepada sang ibu untuk kembali ke London dan berniat menjalani hidupnya dengan normal seperti permintaan Lincone. Ia dan Sheryl sudah sepakat memilih London sebagai tempat mereka menetap untuk menjalani hidup seperti orang lain pada umumnya.Namun mereka tak kembali secara bersamaan. Karena Sheryl meminta waktu untuk mengemasi barang-barangnya di apartemen dan rumah peninggalan orang tuanya dulu. Walau semua itu hanyalah sebuah alasan.Karena yang sebenarnya dilakukan Sheryl adalah mendatangi Shello untuk bernegosiasi agar menghentikan niatnya yang hendak kembali mendatangi Sergio untuk menuntaskan apa yang telah disepakati Sheryl sebelumnya.Namun kakaknya tak pernah mau merubah keputusannya. Dan dia sudah berjanji untuk meyakinkan Richard bahwa apa yang dilakukannya saat ini a
Read more
Part 34
-34-Sebuah rumah yang cukup besar untuk ditinggali oleh seorang Richard, berdiri angkuh di kota London yang cukup banyak dihuni oleh kalangan elit pebisnis dan mungkin saja beberapa diantara tetangganya memiliki pekerjaan gelap dan keras seperti hidup yang dijalani oleh Richard selama ini.Berkedok memiliki perusahaan yang ditinggalkan ayahnya... Richard dikenal begitu ramah dengan para tetangganya. Dan kedatangan Sheryl ke daerah Mayfair yang terletak di London selatan bersebelahan dengan Hyde Park dan Buckingham Palace.        Tempat dimana Richard membangun kerajaannya sendiri. Tak pernah disangka oleh seorang Sheryl, bahwa pria sekonyol Richard memiliki kekayaan layaknya seorang sultan. Memiliki salah satu tempat tinggal favorit warga kaya dari Qatar, Arab Saudi, Kuwait, Abu Dhabi dan banyak negara lain yang memiliki hunian termahal di sana hingga mencapai ratusan juta poundsterling.Sheryl dan Shell
Read more
Part 35
—35—Richard menggeliat dalam tidurnya dan mendaratkan tangannya ke samping tempat tidurnya. Berniat memeluk Black Swannya ke dalam dekapannya.Namun… saat tangan kirinya mendarat ke samping tempat tidurnya… ia tak mendapati siapapun, membuat keningnya berkerut walau matanya tetap terpejam.Richard menaik turunkan tangannya mencoba meraba dan memastikan bahwa tak ada siapapun di sana. Hanya bantal berbulu angsa yang diusapnya berkali-kali. Karena angsa yang sesungguhnya tak ada di sana.Samar-samar ia mendengar suara wanita yang menghilang dari sampingnya itu. Sheryl terdengar merutuki seseorang walau suara tersebut terdengar sangat jauh.        Lantas Richard membuka matanya, dia bangun dari baringnya. Dan melirik ke arah pintu balkon dimana suara Sheryl bersumber di sana."Siapa yang menghubunginya sepagi ini? Kenapa dia terlihat kesal?" Richard bergumam dan bertanya-tany
Read more
Part 36
—36—Seorang sniper tengah mengeker dari kejauhan setelah dia berhasil memberikan tembakan isyarat kepada Sheryl. Hingga memaksa wanita itu untuk melakukan tugasnya sebagai perjanjiannya dengan Sergio.Sergei... Pria keturunan Amerika Latin itu terkekeh setelah menyaksikan langsung penembakan yang dilakukan Sheryl kepada keturunan Dowson. Dia bahkan menunggu beberapa saat untuk memastikan bahwa Richard sungguh tak lagi bernyawa.Dirinya berhenti mengintai Sheryl dan Richard yang terlihat memuakan baginya. Karena Sheryl meraung di depan tubuh Richard yang tergeletak tak bernyawa."Mission complete, Sir!" seru Sergei kepada Sergio yang memantau dari kediamannya."Ya... Dengan begitu, secara otomatis kau telah naik menjadi di urutan kedua. Kembalilah ke tempatku. Berjagalah... karena aku yakin, Leon akan muncul, setelah mengetahui kematian sepupunya," perintah Sergio yang terdengar dari 
Read more
Part 37
—37—"That's impossible, Shello!"_____Shello hanya menggeleng dan tersenyum mencurigakan, menanggapi respon Sheryl akan ucapannya barusan. Ia menyeringai dan kembali menjalankan mobilnya.Membiarkan adiknya kembali mengingat dan menyadari adanya sesuatu yang sudah direncanakannya sebelum ia meminta Sheryl mendatangi Sergio kembali.Sheryl menatap Shello dengan kening berkerut dan alis yang melengkung rapi melihat senyum mencurigakan Shello... Jelas dia tak akan percaya jika ia tak melihatnya sendiri.Bisa saja Shello mengatakan hal itu hanya untuk membuatnya tenang dan fokus untuk melakukan serangan.Lalu Sheryl kembali memutar otaknya mundur pada kejadian saat ia bernegosiasi dengan Shello.Sheryl sempat mendatangi rumah Shello di Jerman sebelum ia kembali ke London untuk hidup bahagia bersama Richard. Ia berniat membatalkan niatnya yang hen
Read more
Part 38
-38-"Siapa lagi? Kau pikir hantu bisa melakukan tembakan dari jarak sejauh seperti itu?!"_______Beberapa jam sebelumnya....Leonard mempercepat laju mobilnya menuju kembali ke rumah Richard. Setelah mendatangi Richard dan Sheryl di restoran yang sudah berantakan. Dirinya dan Shello membagi tugas.Jika Shello langsung membawa Sheryl ke tempat Sergio demi menahan kepergian tua bangka yang hendak melarikan diri dan mengingkari janjinya.Sementara itu Leonard membawa Richard ke rumahnya untuk mengambil beberapa senjata milik sepupunya yang masih terlelap di kursi penumpang bagian belakang.Sesekali matanya melirik ke kaca spion untuk melihat apakah Richard sudah tersadar atau belum. Karena dia masih tak percaya dengan apa yang dikatakan Shello. Tentang senjata buatannya.Shello menceritakannya tepat disaat Sheryl dan Richard pamit p
Read more
Part 39
-39-"Why are you silent, Black Swan? Are you surprised to see me so real?" tanya Richard.______Richard berjalan mendekati Sheryl yang masih enggan menatap ke dalam matanya. Dia tahu wanita di hadapannya itu menjadi canggung dan segan setelah apa yang dilakukan kepadanya.Richard berdiri menjulang di hadapan Sheryl.        "Look at me Black Swan...," perintah Richard.        Namun wanita itu tetap menunduk dan malah menggeleng sampai seketika air matanya menetes serta getaran dibahunya mulai terlihat karena tangisnya yang semakin kuat.Richard menaikkan dagu Sheryl, mendongakkan kepala wanitanya. Melihat air mata yang keluar dan mengalir dipipi mulusnya."Kau menyesalinya?" tanya Richard berbisik.Sambil mengusap air mata Sheryl. Menangkup pipinya, lalu menelusupkan jari tangannya ke rambut
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status