Semua Bab Pacar Simpanan : Bab 21 - Bab 30
86 Bab
memilih gaun
"Oh iya tidak apa-apa kok, tapi setidaknya kamu menjaga bicara kamu ya, soalnya aku ini orangnya sensitif banget," ucap Luna dengan sangat lembut kepada Brian."Iya maafin aku ya kalau aku sedikit membuat hati kamu sakit dengan perkataanku, aku jadi tidak enak deh dengan kamu," ujar Brian kepada Luna.Akhirnya mereka berdua pun bergegas untuk pergi ke suatu tempat dimana tempat itu sangat bagus dan banyak sekali baju yang dipajang.ketika itu Luna cuci mata ketika memandang pakaian dan baju yang sangat indah dan juga cantik dipandang oleh mata."Ya ampun aku belum pernah lo kesini dan ini tuh seperti surga bagi perempuan," ujar Luna kepada Brian dengan tersenyum bahagia.Dia merasakan bahagia yang sangat luar biasa ketika melihat semua pakaian yang sangat cantik dan juga mewah."Ah masa sih kamu belum pernah ke sini di sini tempat baju dan gaun untuk ke pesta loh," ujar Brian kepada Luna."Ih kesini yuk, aku mau melihat yang itu loh," ujar L
Baca selengkapnya
Perubahan Luna
"Tidak kok aku tidak kenapa-kenapa, aku hanya saja memikirkan bahwa dirimu sangat baik kepadaku sampai-sampai kamu mau membelikan aku gaun, hanya untuk pergi ke pesta ulang tahun Anggun bersamamu," ucap Luna dengan lantang kepada Brian yang bertanya kepada dirinya.Brian pun tersenyum dan memandang wajah Luna yang memerah.Tenanglah, aku tidak mau mendapatkan imbalan kok! Aku hanya ingin memberikan kamu dan itu memang benar-benar murni kemauanku," ujar Brian kepada Luna. Luna sangat bahagia ketika itu karena dia mendapatkan banyak perhatian dari Brian. Dia selalu saja membahagiakan dirinya dengan cara mendekatkan dirinya kepada Brian.Setelah beberapa saat Brian telah mengantarkan Luna pulang. Akhirnya Luna pun sampai di rumahnya dan Bunda Merlin bertanya kepada dirinya. "Kenapa jam segini baru pulang?" tanya Bunda Merlin dengan tegas kepada anak gadisnya itu yang baru saja pulang bersama Brian."Bunda ini aku saja baru pu
Baca selengkapnya
Kedatangan tamu
Bunda Merlin tetap saja bertanya kepada Luna, sebenarnya apa yang terjadi mengapa dirinya sangat berbeda dengan yang biasanya.Bunda Merlin masih menatap dengan tajam mata anak gadisnya itu tetapi Luna selalu saja membuat Bunda Merlin tidak menanyakan hal itu lagi."Bunda, Bunda memangnya tidak percaya ya kepada Luna? mengapa Bunda sampai bertanya seperti itu?" tanya Luna dengan sangat lembut kepada Bunda Merlin.Dia sangat takut jika Bunda Merlin mengetahui bahwa perubahannya dilakukan untuk menutupi bahwa dirinya menyukai seorang lelaki idamannya."Bunda sama sekali tidak mengerti kenapa kamu menjadi seperti ini karena yang Bunda tahu kamu itu adalah anak yang baik, tapi sekarang kok Bunda perhatikan kamu sangat kasar sih!" tegas Bunda Merlin kepada Luna."Bunda aku tidak kasar kok kalau memang aku kasar kepada Bunda aku minta maaf ya Bunda, mungkin aku lagi kecapean saja karena banyak tugas di kampus," ujar Luna kepada Bunda Merlin. Sonta
Baca selengkapnya
Menyembunyikan sesuatu
"Ya bukannya aku sok tahu ya, tapi bukannya kalau berpasang-pasangan itu berarti aku dengan Brian," ujar Luna kepada Gadis."Aku juga belum tahu dan syam juga sebelum mengabari aku jadi aku bertanya kepada kamu, memangnya kamu pengennya berangkat dengan siapa?" tanya Gadis kepada Luna."Ya kalau aku sih mana-mana saja asalkan sampai di pestanya Anggap saja," ujar Luna kepada Gadis.Tak lama kemudian Bunda Merlin pun datang dengan membawakan kue dan juga es teh."Ya ampun ngobrolnya kok asik banget sih ya, memangnya mau kemana sih kok sepertinya lagi serius gitu," ujar Bunda Merlin kepada Gadis dan juga Luna.Tampak dari wajah Luna dirinya sangat takut jika Gadis berbicara bahwa mereka akan pergi ke pesta ulang tahun teman kampusnya dan berpasang pasangan. "Loh kok pada diam sih Bunda Merlin ini cuma mau bertanya saja kok dan tidak mau ikutan juga kok, tenang saja hehe," ujar Bunda Merlin dengan tertawa kepada mereka berdua.Sontak Luna
Baca selengkapnya
Luna merasa kesal
Tak lama kemudian terdengar suara klakson tepat berada di depan rumah Luna."Tin tin ..." suara klakson itu sangat nyaring di depan teras rumah Luna.Sontak Bunda Merlin pun bertanya kepada Luna. Kamu mau berangkat ke pesta teman kamu bersama siapa?" tanya bunda Merlin kepada Luna.Luna pun langsung saja menjawab bahwa dirinya akan pergi bersama teman-temannya termasuk Gadis. "Ya biasalah Bunda teman-teman Luna yang ada di kelas dan ada Gadis juga kok tapi yang menjemput Luna itu namanya Brian karena Gadis sudah berada di pesta duluan," ujar Luna menjawab pertanyaan dari Bunda Merlin yang sedang ada dihadapannya. "Oh Bunda kira kamu hanya berdua dengan Brian saja, kamu hati-hati ya dan ingat jaga diri dan juga jangan melakukan hal yang Bunda tidak sukai,"ucap Bunda Merlin kepada anak gadisnya yang hendak berangkat ke pesta ulang tahun temannya.Luna pun tersenyum manis kepada Bunda Merlin dan juga memeluknya sambil mem
Baca selengkapnya
menikmati pesta
Luna merasa jantungnya berdebar sangat keras karena Brian menggandeng tangannya untuk masuk ke pesta ulang tahun Anggun."Ya ampun gini banget rasanya, aku jadi malu kalau dia tahu jantungku berdebar sangat keras seperti ini ketika dia menggandeng tanganku," batin Luna.Luna sangat gugup disamping Brian tetapi Brian selalu saja menggandeng tangannya agar terlihat romantis."Kamu kenapa sih kamu gugup?" tanya Brian dengan memandang wajah Luna.Luna pun tersenyum dan berusaha menutupi kegugupannya."Ah tidak kamu apaan sih ngapain juga gugup kan cuma digandeng saja tangannya kan," ujar Luna kepada Brian."Ya aku kira kamu gugup gitu atau pertama kali digandeng sama cowok yang ganteng hahaha," celoteh candaan Brian kepada Luna.Mereka pun masuk ke dalam pesta Anggun dan ketika itu Luna langsung melihat Gadis yang bersama-sama duduk berdua.Luna pun memanggil Gadis."Gadis ..." Panggil Luna kepada Gadis yang sedang duduk bersama Syam
Baca selengkapnya
Apakah yang akan terjadi
Luna semakin curiga ketika Brian menghalang-halanginya ketika Luna hendak bertemu dengan Gadis, akan tetapi Luna diam dan tidak berkata apapun kepada Brian.Tak lama kemudian pesta ulang tahun Anggun pun selesai dan Luna pun mencoba untuk menghubungi Gadis tanpa sepengetahuan Brian.Luna langsung saja menelepon Gadis. "Halo, kamu di mana sih? aku dari tadi mencari kamu lho, aku ingin berfoto bersama kamu tapi tidak tahu kenapa Brian selalu saja menghalang-halangi aku untuk bertemu dengan kamu!" Tegas Luna kepada Gadis."Kamu bicara pelan-pelan lah, kenapa sih kamu berbicara seperti orang-orang yang dikejar-kejar dengan setan," ujar Gadis kepada Luna."Kamu tidak tahu keadaan disini, Brian itu tidak tahu kenapa dia selalu menghalang-halangi aku buat bertemu dengan kamu!" ujar Luna kepada Gadis. "Ih beneran kamu dia menghalang-halangi kamu untuk bertemu denganku kok sama ya, Syam juga menghalang-halangi aku untuk bertemu dengan
Baca selengkapnya
Rayuan maut
Dengan beriringnya waktu Brian dan juga Luna semakin lama semakin dekat dan mereka berdua pun saling tahu satu sama lain.Tak lama kemudian Brian menawari Luna untuk jalan berdua lagi di lain waktu."Kamu suka akan makan berdua dengan aku seperti ini?" tanya Brian kepada Luna."Pertanyaanmu kok seperti itu aku jadi malu mau menjawabnya hehe," ucap Luna dengann malu-malu menatap wajah Brian.Tampak wajah Brian telah kehabisan ide untuk mengajak Luna untuk pergi keluar bersamanya. Dia selalu membujuk Luna agar mereka berdua selalu bertemu."Ya kan aku selalu saja ingin berdua denganmu, entah kenapa aku ingin selalu ada di dekatmu!" Ucap Brian yang memandang wajah Luna.Sangat terlihat wajah Luna merah sangat malu ketika ditatap oleh Brian.Akan tetapi Brian selalu saja menatapnya dengan tajam."Aku jika kamu seperti itu, aku langsung gugup kalau kamu bertanya sambil menatap mataku gitu," ucap Luna kepada Brian."Kenapa sih kamu mem
Baca selengkapnya
Hal aneh pada gadis cantik
Ayah yang berusaha tegar dan menasihati Bunda Merlin masih saja tetap tegar, tetapi di hatinya sangat terpukul ketika mendengarkan anak gadis yang dia sayangi, sekarang tumbuh menjadi seorang gadis yang terlalu berani kepada kedua orangtuanya.Tak lama kemudian Bunda Merlin pun memutuskan untuk beristirahat dan tidak terlalu memikirkan apa yang dilakukan oleh Luna pada malam itu.Akan tetapi ketika Bunda Merlin beristirahat, Ayah Rian masih saja berpikiran tentang Luna karena dirinya sangat menyayangi Luna.Mereka selalu memikirkan bagaimana jika Luna tetap saja bertingkah seperti itu."Sebenarnya apa yang dilakukan Luna di belakang aku dan juga Bundanya, kenapa dia semakin hari semakin membuat Bundanya bersedih," gumam Ayah Rian dengan sangat pelan.Bunda Merlin sudah terlelap, sangat terlihat Bunda Merlin sangat lelah dengan sikap Luna. Sementara itu di dalam kamar Luna.Luna terbaring dan merasa sangat lelah karena baru saja pulang dari pesta u
Baca selengkapnya
Sikap Brian
"Kenapa dia pergi begitu saja dari tadi kan dia di sini, kenapa pas aku datang dia pergi seperti itu?" tanya Luna kepada Gadis dengan nada yang sangat kesal ketika melihat Brian pergi meninggalkan dirinya.Selalu memikirkan apa yang terjadi kepada Brian. Entah Luna mempunyai salah kepada dirinya ataukah tidak."Ya mana aku tahu kamu kira aku dukun yang bisa mengetahui, kenapa dia pergi begitu saja, coba kamu tanya saja kenapa dia seperti itu!" ujar Gadis kepada Luna.Gadis pun melanjutkan mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosennya."Untuk apa aku menanyakan kepada dia sedangkan dari tadi juga aku tidak ditoleh sedikitpun dengannya,* ujar Luna kepada Gadis.Gadis pun heran ketika mendengarkan perkataan Luna yang sama sekali tidak masuk akal karena Gadis mengetahui bahwa baru saja tadi malam mereka berdua jalan berdua akan tetapi mengapa sekarang menjadi seperti orang yang asing."Kamu sebenarnya kenapa sih kalau memang ada masalah kamu cerita l
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status