All Chapters of Pacar Simpanan : Chapter 41 - Chapter 50
86 Chapters
Membicarakan piknik bersama
"Ih iya boleh banget tuh kita berangkatnya sore ini, soalnya kita kan harus prepare juga untuk di tempat kita piknik di sana," Jawab Luna kepada Gadis yang sedang berbicara kepada dirinya.Ketika mereka asyik mengobrol untuk acara piknik mereka tiba-tiba Bunda datang dan menemui mereka. Bunda pun menyapa dengan sangat ramah kepada Gadis dan juga Brian."Eh ada teman-temannya Luna! Yaampun Luna tidak memberi tahu kalau kalian datang ke sini," ucap Bunda Merlin yang menyapa kepada Gadis dan juga Brian.Sontak Gadis pun tersenyum manis dan memeluk Bunda Merlin."Iya Bunda, ini aku baru saja sampai di sini kok dan niatnya aku dan juga Luna dan juga teman-teman ingin berpiknik bersama karena hari libur jadi kita memanfaatkan waktu yang ada," ucap Gadis dengan bersemangat berbicara kepada Bunda Merlin yang merupakan Bunda dari teman baiknya.Bunda Merlin mendengarkan hal itu tidak sama sekali keberatan dengan apa yang direncanakan oleh anaknya dan juga te
Read more
Menghilangkan penat
Brian merasa gelisah karena dirimu hanya sendiri duduk di ruang tamu di rumah Luna dan tidak ada siapapun yang menemaninya duduk. Dia hanya berfikir jika Ayah Luna datang dan akan memarahi dia jika dia duduk di ruang tamu rumah Luna. kegelisahan pun terus-menerus menghantui Brian yang sedang duduk di ruang tamu Luna berbagai cara Brian memikirkan agar dia tidak gugup dan juga gelisah karena memikirkan kedatangan Ayah dari Luna. "Ya ampun kemana sih mereka, kenapa aku malah ditinggal sendiri di sini ngapaim sih Gadis juga harus beristirahat di kamar Luna jadinya kan aku sendiri di sini kalau Ayah Luna datang aku tidak tahu mau berbicara apa dengannya," gumam Brian dengan sangat pelan. Akam tetapi dirinya selalu saja berusaha untuk tenang agar tidak terlihat sangat gugup dan juga gelisah berbagai cara dia lakukan hanya untuk mendapatkan hati Luna.Setelah beberapa menit menunggu Luna pun telah selesai membantu Bundanya untuk memasak dan pergi menemui Bria
Read more
Bergegas pergi
"Sebelum kita berangkat kita berdoa dulu, ya agar kita diberi keselamatan dan diberi kebahagiaan ketika kita berpiknik nanti," ucap Luna dengan memandang wajah teman-temannya yang sedang berada dihadapannya.Gadis pun menyahut dengan lantang. "Iya kalau begitu kita berdoa dulu!" Ujarnya.Akhirnya mereka pun berdoa bersama-sama untuk meminta perlindungan dan juga kelancaran untuk mereka berpiknik bersama-sama. Setelah mereka berdoa bersama mereka pun bersiap-siap untuk pergi ke tempat dimana mereka akan berpiknik, akan tetapi sebelum itu Luna berpamitan dengan Bunda Merlin dan mencium tangan Bunda Merlin.Bunda Merlin yang sedang berada di depan pintu rumah Luna dan juga memandangi anaknya yang sedang bersiap untuk berpiknik."Jika ingin berpiknik hati-hati ya, Bunda percayakan semuanya kepada kalian dan Bunda tidak ingin mendapatkan kabar yang aneh-aneh," ujar Bunda Merlin dengan tegas kepada Luna dan juga teman-temannya.Luna pun tersenyum
Read more
Sampai di tempat piknik
"Hey kamu berbicara nya masih lama soalnya mereka sudah mengeluh terus dari tadi," ujar Syam dengan sangat lirih."Ya sudah ini! Iya aku akan ke sana kamu kembalilah ke sana tidak lama kok aku berbicara dengan Karina, kamu tenangkan mereka saja sedikit lagi kita pergi," ujar Brian yang berbisik kepada Syam untuk kembali ke mobilnya.Akhirnya ia pun kembali ke mobil dan berbicara kepada Gadis dan juga Luna bahwa Brian sedang bertemu dan berbicara dengan teman baiknya."Ya ampun kalian tahu enggak kenapa Brian sangat lama berbicaranya karena dia bertemu dengan teman baiknya, jadi ya dia mungkin sedikit berbicara tentang mereka berdua," ujar Syam dengan mencoba meyakinkan Gadis dan juga Luna yang sudah merasa sangat kesal dengan Brian yang berbicara sangat lama yang membuat mereka menunggu di dalam mobil."Ya ampun aku kira itu siapa, memangnya masih lama ya berbicaranya soalnya ini sudah sore loh," ucap Luna dengan memandang wajah mereka semua yang berada di da
Read more
Syam berbicara
Brian pun berhasil mengembalikan mood Luna yang sedang berantakan menjadi seorang yang sangat manja kepada Brian. Mereka belum mempunyai hubungan yang khusus tetapi mereka saling menyukai dan saling menyayangi Luna sama sekali tidak pernah mengetahui bahwa Brian telah mempunyai pacar dan mempunyai seseorang yang sudah menjalin hubungan dengannya bertahun-tahun.Brian berusaha menutupi apa yang dia jalani dan lebih memilih membohongi Luna untuk mendekati Luna."Ya sudah ya maafin kalau aku bertingkah seperti ini," ujar Luna dengan tersenyum kepada Brian menandakan bahwa masalah Luna dan juga Brian telah usai."Nah gitu dong kalau ada apa-apa itu lebih baik diomongkan jangan sampai berdiam diri seperti itu tidak bagus lagi jika berdiam diri seperti itu," ujar Luna dengan sedikit meledek Luna yang baru saja berbaikan kepadanya.Luna tersenyum malu-malu kepada Brian karena dirinya sangatlah bahagia ketika berpiknik bersama Brian dan juga teman-temanny
Read more
Membingungkan
"Aku tidak bisa memaksamu untuk berbicara kepadaku Syam, tapi seharusnya kamu tahu sendiri bagaimana cara kamu bersikap dan berbicara apa yang kamu inginkan kepadaku!" tegas Gadis kepada Syam yang sedang menatap dirinya."Maaf ya, mungkin aku terlalu berlebihan ingin dimengerti denganmu, tapi aku juga punya hati asal kamu tahu saja aku ingin dimengerti denganmu," ujar Syam kepada Gadis.Akan tetapi ketika Syam dan juga Gadis sedang berbicara berdua Brian pun memanggil mereka berdua untuk bergabung bersama mereka karena sangat terlihat Gadis dan juga Syam sedang ada masalah."Gadis! Syam! Coba deh kalian kesini enak banget eh lagunya masa iya kalian melewatkan malam piknik bersama kita," ujar Brian dengan lantang memanggil Gadis dan juga Syam. Gadis yang mendengarkan hal itu pun langsung saja bergegas untuk menghampiri teman-temannya ketika Gadis hendak beranjak untuk pergi menemui teman-temannya Syam pun berbicara kepada Gadis 
Read more
Hari terakhir
Akhirnya Luna dan juga Gadis pun tidur dan beristirahat karena mereka sangat lelah dengan piknik yang sangat menyenangkan bagi mereka. Keesokan harinya Luna bangun lebih awal daripada teman-temannya."Aduh ya ampun rasanya lelah, tapi sangat bahagia deh kalau berpikir kebersamaan dengan teman-teman ku seperti ini," gumam Luna dengan sangat pelan karena dia tidak ingin suaranya didengar oleh Gadis yang sedang terlelap sangat terlihat dari wajah Gadis sangat lelah dan Luna tidak berani untuk membangunkannya.Akhirnya Luna pun bergegas untuk membasuh wajahnya di sungai kecil di dekat tempat dimana mereka berpiknik.Air yang sangat jernih dan juga ingin berada tidak jauh dari tempat berpiknik mereka Luna pun bergegas untuk mendekati sungai itu."Ya ampun sungai itu bagus banget dan jernih banget kayaknya aku mau membasuh wajahku di situ deh," ucap Luna dengan bergegas berjalan ke arah sungai tersebut.Sungai yang mempunyai air yang sangat jerni
Read more
Berfoto bersama
Ketika Gadis sedang menuju ke arah Sungai Brian pun bertanya kepada Luna tentang Gadis dan juga Syam aku dengar-dengar Syam menyukai Gadis. Ya sebenarnya bagus sih kalau mereka sampai jadian tetapi itu semua tergantung mereka berdua," ucap Brian dengan nada yang sangat lirih kepada Luna yang sedang duduk di sampingnya."Waduh kalau soal itu aku tidak tahu sih aku juga tidak bisa mengerti dan menebak seseorang dari tingkah lakunya ataupun mimik wajahnya," ujar Luna dangan polos berbicara kepada Brian."Mereka saling menyukai tapi  mereka sedikit ragu akan apa yang mereka rasakan, tapi sajalah mungkin mereka membutuhkan waktu untuk menyesuaikan satu sama lain," ujar Brian.Luna pun hanya tersenyum mendengarkan perkataan Brian dan dia tidak pernah mau menambah kata sedikitpun tentang apa yang dibicarakan oleh berikan kepadanya karena dirinya mengetahui bahwa Gadis masih bingung dengan apa yang dilakukan dan apa yang ada di dalam hati."Sudahlah kita tidak u
Read more
Terfikirkan
"Iya nak, lain kali kamu jangan seperti itu ya Ayah ini adalah Ayah kamu dan tidak mungkin Ayah tidak khawatir kepada kamu jika kamu kenapa-kenapa, ya sudah sekarang kamu bergegaslah ke kamar kamu untuk beristirahat," ujar Ayah Rian dengan nada yang sangat lembut berbicara kepada anak gadisnya yang sangat cantik itu.Akhirnya Luna pun tanpa basa-basi langsung saja bergegas untuk pergi ke kamarnya ketika sampai di kamarnya pun dirinya langsung saja menaruh tas yang dia bawa ketika piknik di lantai dan dia merebahkan tubuhnya ke ranjang di dalam kamarnya."Brug ..." "Haduh rasanya capek banget, tapi sangat menyenangkan untung saja Ayah tidak marah kepadaku sampai Ayah marah kepadaku berarti Bunda tidak membela aku di depan Ayah dan tidak berbicara mengenai aku kepada Ayah," gumam Luna yang berada di dalam kamar merebahkan tubuhnya.Luna berdiam diri dan menghayalkan Brian yang selalu saja berkomentar cantik kepada dirinya.Luna selalu saja terhanyut
Read more
Pertanyaan Bunda
"Enak ya, kalau kayak begini soalnya Bunda merasa enak banget kalau punya anak perempuan apalagi rajin begini biasa juga kamu membantu Bunda memasak sekarang membantu Bunda untuk menyapu halaman, terimakasih ya nak sudah mengerti bagaimana perasaan Bunda menjadi seorang Ibu yang mengurus rumah tangga," ujar Bunda Merlin dengan tersenyum manis kepada Luna yang sering membantu Bundanya itu."Ya ampun sudah jangan berbicara seperti itu lah aku ini anak Bunda jadi sudah seharusnya aku membantu Bunda seperti ini," ujar Luna kepada Bunda Merlin."Oh iya nak ingin bertanya kepada kamu tapi tidak apa-apa kan kalau Bunda bertanya di sini," ujar Bunda Merlin kepada Luna."Ya tidak apa-apa lah Bunda memangnya Bunda mau bertanya apa sih tentang aku?" Tanya Luna dengan wajah yang sangat penasaran menatap wajah Bunda."Tenang ya Bunda tidak bertanya tentang aneh-aneh kok Bunda hanya bertanya tentang Brian dan kamu," ujar Bunda Merlin kepada Luna.Ketika mendenga
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status