Lahat ng Kabanata ng Victim of Revenge: Kabanata 11 - Kabanata 20
165 Kabanata
Whisper of the Past
Mobil Audy hitam itu melaju kencang membelah jalanan yang tengah ramai. Celine bukan mengurangi laju malah semakin menekan pedal gas lebih dalam. Suara klakson dan umpatan dari pengemudi lain sudah acap kali gadis itu dapatkan. Tangannya yang memegang stir kemudi terkepal kuat, nampak jelas dari kuku jarinya yang memutih. Perlahan, matanya berkabut dan air mata mengalir tanpa bisa ditahan. Rasa nyeri itu masih sangat terasa menghantam hatinya. Kilatan kejadian beberapa waktu lalu masih terngiang di kepalanya. "Aku... sepertinya aku tidak bisa menjadi apa yang kau harapkan selama ini. Aku terlalu naif mengatakan aku mencintaimu. Tapi, sekarang semua telah berubah. Nasib kita bertolak belakang." Kalimat Garvin dihadapannya ini seketika melunturkan senyum manis dibibir Celine. Gadis berparas cantik itu tidak menyangka akan disambut dengan kalimat menyakitkan itu. Sedari tadi, ia sudah sangat bersemangat bertemu dengan
Magbasa pa
Silently crushed
Tampak Arthur tengah berdiri di depan sebuah Gedung Kesenian, di mana dulu ia pernah berada di tempat ini untuk melakukan pentas drama bertajuk Putri Salju dengan ia dan Chloe yang menjadi pemeran utama. "Aku mencintaimu, Putri Saljuku." "Aku juga mencintaimu, Pangeranku." Gemuruh tepuk tangan di Gedung Kesenian ini seketika terdengar. Beberapa orang berdiri seakan kagum dengan pertunjukan yang dilakukan sekolah ini. Seluruh pemain tersenyum lebar. Ya, mereka telah berhasil menghibur. Para pemain dan pihak-pihak yang telah membantu terwujudnya acara ini terlihat meninggalkan panggung satu persatu. Tak terkecuali, Arthur yang sontak saja menggenggam tangan Chloe untuk turun bersama.  "Kau sangat cantik hari ini, Chloe. Aku janji, pernikahan dalam drama ini akan ku wujudkan dalam dunia nyata." bisik Arthur selepas menginjakkan kaki di anak tangga terakhir.  
Magbasa pa
Sacrifice
Dave hanya bisa mendengar rintihan Celine yang menyebut nama Garvin diselingi isakan tangis. Hanya bisa mengepalkan tangannya tanpa bisa melayangkan, melampiaskan amarah pun tidak bisa.  Dave hanya bisa memendam. Memendam dalam diam rasa marah dan sakit yang tanpa sadar melukai hatinya. Meski dalam hati, ia mencoba menenangkan diri dengan kalimat aku akan membalasnya nanti. Meski tidak tahu apa yang terjadi pada Celine yang sebenarnya. Namun jelas terlihat jika gadis itu seperti dicampakkan. Terlebih lagi, Celine memiliki rasa cinta yang teramat dalam pada Garvin. Sedari dulu, sudah acap kali Celine melakukan hal yang membahayakan diri sendiri. Mengingat perkataan saksi mata jika mobil Audy hitam yang dikendarai gadis itu melaju sangat kencang sebelum akhirnya terjatuh ke dalam sungai. Dapat disimpulkan, jika telah terjadi sesuatu antara Garvin dan Celine. Mungkin benar, dugaan Dave yang mengata
Magbasa pa
Weird Feeling
Chloe masih tertidur dengan lampu kamar yang padam ketika Dave baru saja datang. Kemarin, ia langsung memesan tiket penerbangan malam dan kembali saat jarum jam mengarah pada pukul tiga dini hari. Pulang dengan cara yang tidak benar, tanpa ada salam penutup dan kata pamit pada kedua orang tua Celine. Dan juga, meninggalkan pekerjaan yang seharusnya ia selesaikan di sana. Namun, semua sudah terkabuti amarah hingga ia memilih mundur. Dan Dave, membutuhkan pelampiasan yang dapat menenangkan hatinya. Tubuh itu menyusup, ikut masuk ke dalam selimut dan mendekap tubuh Chloe yang hangat, menelusupkan kepalanya pada perpotongan leher si cantik dan menghirup aromanya.Hingga kedua matanya mengarah pada belah bibir Chloe yang terbuka sedikit. Dave mendesis merasakan sesuatu bagian bawahnya yang mulai berkedut, mengembang, dan membuatnya sesak. Tubuh Chloe memang sangat menggiurkan, seperti itu saja membuat Dave terangsang.
Magbasa pa
Not As Usual
"Perumahan Katedral, blok A nomor 14."Sedari tadi, hanya kalimat itu yang diucapkan Arthur berulang kali. Tangannya meraih bungkus sereal dan menuangkannya pada mangkuk dilanjut dengan susu putih yang sudah ia siapkan sebelumnya.Tadi sore, ia berhasil menemukan Chloe dan berinisiatif untuk mengikuti langkah gadis itu. Memasuki sebuah mobil Audy merah dan melesat jauh. Hingga akhirnya, mobil itu terhenti pada sebuah komplek perumahan yang tidak terlalu jauh dari kantor Dave. Sepertinya, anak sulung dari keluarga Taylor itu telah mempersiapkan segalanya. Terlihat dari dua penjaga yang selalu mengawasi sekitar di depan rumah. Selepas memantapkan hatinya, Arthur keluar dari mobil dan berjalan mendekat pada rumah bercat putih itu. Langkahnya memelan ketika dua penjaga itu melihatnya dengan penuh intimidasi."Aku adiknya Dave, anak bungsu dari keluarga Taylor." ujar Arthur yang sama sekali t
Magbasa pa
Something not right
Tadi, pagi-pagi sekali, Garvin sudah tiba dirumah Dave. Tujuannya hanya satu, mengecek kondisi Chloe yang mungkin saja dalam keadaan tidak baik. Mengingat jelas jika Dave kembali dengan perasaan gusar. Garvin merasakan itu, merasakan tatapan berang Dave yang seolah ingin membunuhnya ditempat. Tanpa bertanya, ia sudah menebak apa yang terjadi. Jawabannya hanya satu, Celine.Dibalik tembok, Garvin memandang dengan tangan terkepal melihat Dave keluar dari kamar Chloe. Melihat dari penampilan dan aura wajah, pasti Dave baru saja menyetubuhi Chloe untuk memuaskan dirinya. Lagi, adiknya yang malang itu harus menanggung segala perbuatannya. Tangan Garvin meraih secangkir kopi hitam hangat yang masih mengepulkan asap di atas meja lalu menyesapnya. Cairan pekat itu sedikit membantunya meringankan beban yang berkecamuk di otak. Meski tak berlangsung lama, kepalanya kembali berdenyut sakit seolah ditimpa batu besar. 
Magbasa pa
Falsehood
Sebuah kejutan yang membuat Chloe benar-benar terkejut, Dave mengantarnya ke universitas dan mengijinkannya untuk kuliah, hal baik yang untuk pertama kali dilakukan Dave padanya. Meski dengan syarat, setelah kuliah selesai Chloe harus segera pulang, tidak boleh terlalu lelah karena setiap malam ia harus melayani Dave ketika ingin. Tentu saja, selalu ada timbal balik dalam kamus Dave. "Aku tahu apa yang kau lakukan selama aku tidak dirumah. Tapi, karena semalam kau berhasil menenangkan pikiran dan juga menghangatkan tubuhku dengan sangat memuaskan maka aku mengurungkan niat untuk menghukumu." ujar Dave begitu sensual. Sepertinya, pria itu tidak peduli jika kegiatan malam mereka diketahui banyak orang. Maksud Chloe, ada Nancy dan Garvin di sini."Dan, aku juga telah membayar segala administrasi yang dibutuhkan. Uang yang kau keluarkan, sudah masuk kembali ke dalam rekeningmu." Selain terkejut ini juga sulit dipe
Magbasa pa
Find Out
Arthur mengetuk-ngetukan jarinya di atas meja sebuah kafe untuk menunggu kedatangan seseorang. Tadi, sebelum ia melesat menemui Dave, orang itu lebih dulu menghubunginya dan mengatakan jika ia mendapat informasi dari beberapa hal yang ia ingin ketahui. Maka, ia memilih waktu sekarang ketika selesai menemui Kenneth, akan ada banyak pertanyaan dan informasi yang memerlukan waktu lama. Meski masih terlalu pagi, pukul sepuluh siang.Tidak berapa lama, dari arah pintu muncul seorang bertubuh tinggi menjulang dan berjalan ke arahnya."Sudah menunggu lama?""Tidak terlalu." sahut Arthur enteng. Ya, hanya berkisar sepuluh menit."Baiklah, kau ingin berbasa-basi lebih dulu atau segera ke pembasahan?" Arthur berdecak, ia sudah tidak sabar ingin mengetahui fakta yang di sembunyikan oleh Dave. Dan pria ini, malah membuatnya tersulut emosi. Sejak pertemuannya dengan Dave, suasana hatinya langsung memburuk
Magbasa pa
Feels disgusting
Dave terlihat aneh, tidak seperti biasanya. Jika malam-malam sebelumnya, setiap kali kembali ke rumah, pria itu segera menggerayangi tubuhnya begitu pintu tertutup. Kini, Dave hanya terdiam. Bahkan, sepertinya ia tidak sadar jika sudah sampai ke dalam kamar. Meski belum terlalu lama hidup bersama, sudah sedikit banyak ia mengetahui tentang Dave.Sekarang ini, nyawa Dave seolah tidak sedang bersamanya begitupun pikirannya yang tengah berkelana entah kemana. Terbukti, sedari tadi pria itu hanya merangkul bahunya tanpa ada niat melakukan apapun. Bukan, bukan maksud Chloe ingin disentuh dan melakukan sesuatu. Hanya saja, kondisi sekarang terlihat sangat aneh. Seperti ada yang salah dengan Dave hari ini.Selepas menumbuhkan keberanian, Chloe melepaskan rangkulan Dave dan menghadap sepenuhnya pada pria itu. Tak ada reaksi berlebih yang ditunjukkan, mungkin benar jika sesuatu sedang mengganjal hatinya. Meski ha
Magbasa pa
Back In Time!
Alasan mengapa Garvin menyerahkan Chloe pada Dave adalah ibu mereka dan syarat yang Dave ajukan agar mau menolongnya.Saat itu, menginjak tiga tahun Dave, Garvin, dan Celine saling mengenal dan berteman baik. Sedari dulu, sebelum ada Garvin, Celine sudah sering kali bercerita pada Dave, begitupun sebaliknya, mereka saling berbagi kisah entah apapun itu.Meski terkadang, Celine acap kali mengacuhkannya Dave tetap menjadi sahabat yang selalu ada untuk gadis itu. Seperti sekarang ini, ketika Celine tidak ada yang menjemput Dave menemaninya pulang hingga sampai dirumah seraya menuntun sepedanya, mungkin jika sepeda Dave memiliki jok belakang mereka tidak akan berjalan kaki. "Kurasa aku menyukai seseorang." ujar Celine sore itu selepas sekolah. Tidak ada Garvin di sana, hanya mereka berdua yang tengah berjalan dengan bungkus makanan dan sekotak susu ditangan masing-masing."Benarkah? Siapa?" tanggap Dave saat itu s
Magbasa pa
PREV
123456
...
17
DMCA.com Protection Status