All Chapters of WHEN LOVE MEET: Chapter 181 - Chapter 190
243 Chapters
Sakitnya tuh di sini
“Rico, di mana Anggun?” tanya Vino mengalihkan pembicaraan. “Dia ada di kamarku,” jawab Rico. “Cepat susul dia! Bagaimana jika ada yang mengintip ketika dia sedang mengganti pakaian. Ini, kan, kapal untuk laki-laki. Dan ada beberapa mahasiswa laki-laki di sini. Jika kamu tidak mampu menjaganya. Biar aku saja yang menjaganya,” ujar Vino pura-pura merajuk. Rico membelalak setelah mendengar ucapan dari sahabatnya. Dia pun bergegas pergi ke kamarnya yang berada di dalam yacht untuk menemui, Anggun. Ketika Rico masuk, dia mendapati sang istri sedang tidur dengan posisi miring dan membelakangi pintu masuk. Anggun tampak menggoda dengan mengenakan kemeja putih tangan panjang miliknya yang terlihat kebesaran. Rico pun mengganti pakaiannya yang basah dan kemudian ikut berbaring seraya memeluk tubuh langsing itu dari belakang. Tangan Rico mulai nakal, rasanya penasaran jika
Read more
Dansa
"I-itu," jawab Anggun terbata-bata. "Kenapa aku bisa keceplosan begitu, sih?" gumam Anggun dalam hati. "Owh jadi benar?" tanya Rico kecewa."Itu tidak seperti yang kamu bayangkan, Mas. Jika tidak percaya aku ada rekaman CCTV-nya." Anggun memberikan ponselnya kepada Rico.Anggun melihat ekspresi sang suami pada saat melihat rekaman CCTV tersebut. Awalnya dia tersenyum, kemudian dia marah dan yang terakhir dia tertawa. "Jadi maksud Romeo dan Vino ngubeuk-ngubeuk anu itu, ternyata ini," gumam Rico dalam hati.Setelah melihat rekaman video CCTV itu, Rico pun memeluk Anggun dan menggendongnya ala bride style ke kamar. "Sayang, lagi, yuk!" ajak Rico."Pinggangku masih pegal. Tadi, kan, aku yang bekerja dari awal sampai akhir. Nanti malam saja, ya!" mohon Anggun kepada Rico."Baiklah, kalau begitu telepon teman-temanmu beserta dosenmu kemari! Biarkan mereka bergabung dengan kita di sini.""Mas, kamu tidak mara
Read more
Mau tidak? (Adult 21+)
"Ya, jadi bagaimana jawabannya?" tanya Vino dengan serius."Ehm, itu anu--""Kamu mau enggak, nikah sama aku?" tanya Vino yang sudah agak kesal. "Ya sudah, kalau tidak mau!""Mau sih, tapi, enggak ada gitu kaya di film-film ngasih waktu si calon istrinya itu untuk berpikir!""Enggak ada, kalau mau ya mau, enggak ya enggak! Karena, jika tidak diterima sekarang, jika tersandung aku akan mengurungkan lagi niatku," ancam Vino agar Vita segera menerimanya. Dia tidak mau ditolak wanita untuk yang kedua kalinya."Ikh bapak kok gitu," keluh Vita kecewa. Namun, diapun takut jika dosennya itu tersandung dan berubah pikiran. Dia sedang patah hati karena Romeo dan Allina bersama. Dia tidak mau kehilangan pria tampan untuk yang kedua kalinya. Dia berharap, semoga dengan menerima lamaran dan menjalin hubungan bersama Pak Vino bisa mengobati patah hatinya. Dia pun tanpa sungkan-sungkan memberikan jari manisnya kepada Vino."Kenapa?" tanya Vino bingung.
Read more
Obrolan para pria
Romeo merasa malu ketika sang dosen tahu dengan apa yang telah dia lakukan bersama Allina. Dia pun terdiam, tidak ada pembahasan apa-apa lagi di antara mereka berdua. Mereka pun menjadi canggung sendiri karena dalam hati mereka menyadari telah berbuat sebuah kesalahan kepada para wanitanya. Anggun pun keluar kamar dengan masih mengenakan kain pantai sembari di gendong ala bride style oleh Rico. Langkah Rico terhenti ketika melihat Vino dan Romeo sedang berada di ruang tengah. Wajah Vino dan Romeo memerah karena melihat Anggun yang sangat cantik dengan hanya berbalut kain pantai bermotif bunga-bunga yang dililitkan di tubuhnya. Rico buru-buru membawa Anggun masuk kembali ke dalam kamar. “Sayang, aku akan mengambilkan susu untukmu. Kamu tetap di sini jangan keluar kamar!” titah Rico dengan posesif karena tidak mau kecantikan sang istri di lihat oleh kedua pria yang sedang duduk di ruang tengah. Rico sengaja ber
Read more
Meluruskan kesalahpahaman
Ketiga pria tampan itu menunduk lemas sembari memakan menu masakan yang dipesan Anggun untuk mereka semua. Mereka berpikir bahwa akan diberi cucus kembali. Namun, prakiraan mereka salah.“Kenapa makanannya tidak enak?” tanya Anggun kepada ketiga pria yang sedari tadi terlihat tidak bersemangat.“Enaaakkk,” jawab mereka lemas.“Bagus, kalau begitu habiskan!” titah Anggun kepada mereka. “Mas, malam ini tidur sendiri, ya. Aku mau tidur bersama Allina dan Vita. Ada yang harus kami bicarakan!”“Ngobrol, ya, ngobrol saja. Kenapa harus meninggalkanku tidur sendiri? Aku tidak bisa tidur jika tidak ada kamu di sampingku,” keluh Rico dengan wajah memelas.Anggun mendekatkan wajah ke wajah Rico yang duduk di sampingnya, kemudian—, Cup! Satu kecupan Anggun mendarat di pipi Rico.“Bagaimana? Bolehkah aku malam ini tidur bersama sahabat-sahabatku?” tanya Anggun dengan lembut sem
Read more
Nisa menelepon mama Anggun
Ketiga pria tersebut langsung berlari ke arah para wanitanya. Mereka mengambil kain pantai secara random kemudian memakaikan ke tubuh para wanitanya masing-masing.Ketiga wanita yang sedang melakukan pemotretan itu dibawa dengan ala bride style ke penginapan. Sepanjang perjalanan tidak ada sepatah kata apapun yang keluar dari mulut ketiga pria itu.Allina, Anggun dan Vita hanya bisa diam dan menurut. Mereka tahu bahwa prianya sedang merajuk.Setiba di penginapan, Rico, Vino dan Romeo mendudukkan wanitanya di sofa panjang. "Apakah kalian tahu, kesalahan kalian?" tanya Vino kepada ketiga mahasiswanya.Mereka pun tidak mengeluarkan sepatah kata apapun dan menjawab pertanyaan dengan hanya menganggukkan kepala. "Apa?" tanya Vino lagi."Kami, pergi tanpa izin dan kami memakai pakaian terbuka," jawab Anggun."Hanya itu?" tanya Vino."Ya!""Apakah kalian tahu, banyak pria yang menonton kalian. Apakah kalian ba
Read more
Ketahuan
Anggun hanya bisa menangis dan mulutnya seakan terkunci untuk mengatakan kepada Rico yang sebenarnya. Dia melihat Rico dengan begitu dalam, sembari menangkupkan kedua tangannya di wajah sang suami. Hal yang paling ditakutkan terjadi. Kali ini, apakah dia masih bisa hidup bersama pria yang berada di hadapannya.“Sayang, ada apa? Jangan membuatku khawatir dan bingung seperti ini!” tutur Rico kemudian membawa Anggun ke dalam dekapannya.“Heks … heks … heks,” Anggun bukannya berhenti menangis. Tangisnya semakin kencang. Dia pun membenamkan wajahnya di dada bidang sang suami dan mengeratkan pelukan. “Aku takut kehilanganmu, Mas. Aku takut jika kita tidak bisa hidup bersama lagi!” ucap Anggun sembari menangis tersedu-sedu.“Kenapa kamu berkata seperti itu?” tanya Rico penasaran.“Mama, Mas.”Iya kenapa dengan mama? Mama mengatakan apa?” tanya Rico penasaran.“Nis
Read more
Menenangkan Anggun
"Hahaha," gelak tawa Nisa menggema di sebuah ruangan yang temaram. Dia merasa menang karena telah membuat ibu Anggun murka. Diam-diam dia menyelidiki Linda melalui anak buah Bimo. Kali ini dia benar-benar ingin menghancurkan pernikahan Rico dan Anggun melalui Linda. Anggun harus merasakan apa yang dia rasakan. 'Dia kira aku bodoh, orang tua Rico pasti akan memaafkan pernikahan siri Rico dengan dirinya karena yang berbuat adalah anggota keluarga mereka. Namun, bagaimana bisa orang tua Anggun menerima jika anaknya telah diduakan oleh suaminya. Rico, kamu akan kembali lagi ke pelukanku, itu pasti!' gumamnya dalam hati.Namun, ketika dia melihat foto Bimo berukuran raksasa yang terpanjang di dinding. Dia merasa bersalah kepada pria tersebut. Ya, dulu dia memang mencintai Bimo tetapi sekarang cintanya hanya untuk Rico seorang. "Reino," teriak Nisa memanggil orang kepercayaan Bimo."Ya, Nona Nisa!" sahut Reino."Bagaimana keadaan Bimo?" tanya Nisa.
Read more
Menaklukkan rasa takut
Vita melihat perut Anggun yang rata, kemudian berkata. “Anggun harus segera hamil!” Mereka semua langsung melihat ke arah Vita dan kemudian tersenyum. “Terkadang idemu itu luar biasa,” ungkap Allina sembari tersenyum manis. “Bukankah, jika istri sedang hamil tidak boleh bercerai? Setidaknya, kalau pun mama Linda tetap marah kita bisa mencari bukti-bukti untuk meyakinkannya dan berusaha meluluhkan hatinya. Mata Anggun mengkristal, dia merasa terharu karena para sahabatnya rela membantu mereka. Ternyata, menceritakan suatu masalah kepada orang-orang terdekat tidak salah. Bahkan, dia mendapatkan solusi atas masalah yang sedang dihadapi. Namun, senyum Anggun tiba-tiba memudar dari bibirnya. “Kenapa lagi?” tanya Rico sembari menatap sang istri. “Tetapi, bagaimana jika bulan ini aku tidak hamil?” tanya Anggun khawatir. “Maka d
Read more
Berembuk menyelesaikan masalah
Pembahasan di antara mereka pun selesai, dan kini mereka semua sedang makan siang dengan lahap karena bermain banana boat membuat mereka kelelahan dan kehabisan energi. Vita menyelesaikan makan siang lebih dulu karena ada telepon masuk. “Semuanya, maaf aku angkat telepon dulu!” ucap Vita meminta izin. Dia pun pergi ke balkon penginapan, karena tidak enak takut mengganggu aktivitas makan siang para sahabatnya. Dalam hati dia bergumam, ‘tumben, papa telepon?’ Vita pun menekan tombol menerima panggilan dari layar ponselnya. “Hallo, Pa!” sapa Vita. “Sayang, sedang apa?” tanya Papanya dengan bahagia karena bisa terdengar dari nada bicaranya. “Sedang teleponan sama papa,” jawab Vita yang merasa aneh dengan papanya. Tidak biasanya dia menelepon dan menannyakan aktivitasnya. Vita pun agak sedikit curiga. “Hemm, ya kalau it
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
25
DMCA.com Protection Status