All Chapters of WHEN LOVE MEET: Chapter 21 - Chapter 30
243 Chapters
Senjata makan Tuan
“Kek, bilang pada Anggun bahwa Kakek ingin segera mendapatkan cucu,” tutur Rico dengan wajah memohon. “Menunggu 1 semester bukan hal yang lama untuk Kakek. Biarkan Anggun menyelesaikan kuliahnya dulu,” sahut sang Kakek. Rico berlutut dan memegang kaki kakeknya. “Ayolah, Kek!” “Apa-apaan kamu Rico?” tanya sang Kakek yang berusaha melepaskan kakinya. “Kek, aku ingin segera memiliki seorang bayi, aku yakin bayi kita nanti akan cantik seperti ibunya dan tampan seperti aku. Kakek tidak mau menggendong cucu cepat-cepat?” tanya Rico. “Hais, baiklah nanti pulang dari kantor kakek akan berbicara kepadanya,” tutur sang Kakek. Suasana hati Rico yang buruk kini berubah menjadi ceria. Dia berpikir keras agar Anggun menjadi miliknya. Hanya dengan seorang bayi, Anggun bisa tetap bersamanya dan tidak men
Read more
Sabun pencuci muka berubah bentuk
“Kek, Mas, aku berangkat dulu, ya!” pamit Anggun kepada Kakek dan sang suami. “Iya, sayang hati-hati!” sahut sang kakek. Sedangkan Rico tidak menjawab sepatah kata apapun, dia sedang merasakan reaksi dari obat tersebut. ‘Gila, reaksi obat itu cepat juga,’ ungkapnya dalam hati. Rico mulai merasakan kegerahan di seluruh tubuh, pasalnya dia memasukkan 3 butir tablet ke dalam minuman yang tadinya dibuat khusus untuk Anggun. Dia merasakan gairah yang tak terhingga. Sungguh, ingin sekali dia melakukan hubungan suami istri pada saat ini juga. Namun, sangat di sayangkan umpan sudah pergi, jika pergi ke tempat Nisa, khawatir kakeknya akan curiga. Wajah Rico nampak seperti orang yang sedang menahan buang air besar, tubuhnya dibanjiri oleh keringat. Dia memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan berpamitan kepada kakek dengan alasan sakit perut. Rico lari terbirit-birit ke kamar,
Read more
Kedua hati yang mulai menyatu
“Ambil pisau di dapur atau racun yang mematikan kemudian bunuh aku. Karena selama aku masih hidup, aku tidak akan pernah menceraikanmu. Kamu hanya bisa menikah lagi jika aku mati. Walaupun aku mati, tetap saja aku akan menjadi arwah gentangan yang akan menghantuimu dan pasangan barumu,” ujar Rico dengan pelan tapi tegas. “Uwu, suamiku tercinta sepertinya sudah mulai jatuh cinta kepadaku?” tanya Anggun sembari menggoda sang suami yang sedang terkulai lemas. “Jangan mimpi! Mana mungkin aku jatuh cinta kepadamu? Aku hanya tidak ingin kamu bahagia, aku akan selalu membuatmu menderita,” sanggah Rico karena gengsi tidak mau mengakui bahwa dia sudah jatuh cinta kepada wanita yang sedang duduk di sampingnya di tepi tempat tidur. “Sayang sekali, padahal aku—” “Aku apa? Jawab!” tanya Rico berharap jika Anggun pun merasakan hal yang sama dengan d
Read more
Bagaimana cara membuatnya berdiri?
“Kamu terlihat tampan mengenakan koko dan peci hitam ini, Mas,” tutur Anggun pelan sembari malu-malu. “Benarkah? Jika begitu aku akan mengenakannya setiap hari di hadapanmu, agar kamu tidak melihat pria lain di belakangku,” tegas Rico. Mereka pun saling memandang satu sama lain dan menatap lekat ke satu titik. Rico pun mendekatkan wajahnya dan kemudian memegang tengkuk Anggun. Dia mencumbu lembut bibir Anggun yang ranum. Awalnya Anggun tidak membalas, tetapi entah mengapa, ada dorongan kuat dari dalam dirinya untuk membalas cumbuan Rico kepadanya. Ada senyuman di bibir Rico pada saat Anggun membalas ciumannya. Hatinya sungguh berbunga-bunga. Bibir mereka saling berpagut dan tidak ingin segera berhenti. Anggun melepaskan lebih dulu cumbuannya karena kehabisan oksigen. Kemudian dia melontarkan pertanyaan kepada pria yang halal baginya. “Apakah kamu mau melakukannya, Mas?&r
Read more
Kepolosan Anggun
Rico membuka sarungnya tanpa malu sedikit pun, bahkan dia sangat percaya diri dan bahagia. Akhirnya, Anggun bisa melihat dan menyentuh si junior. Anggun mengeluarkan isi salep di ujung telunjuknya. ‘Ya ampun ternyata benda seperti ini, alat untuk membuat dede bayi.’ Walaupun Anggun merasa risih, tetapi dia harus melakukan agar dia bisa segera pergi ke kampus dan melakukan aktivitas lainnya. “Anggun, tadi kata dokter kamu harus membuatnya menegang atau berdiri terlebih dahulu. Untuk apa itu dilakukan? agar kamu tidak salah mengoleskan salep, paham!” ujar Rico sedikit kesal kepada Anggun. “Ini itu belum berdiri? Lalu cara membuatnya menegang dan berdiri itu, bagaimana?” tanya Anggun serius. Seringai senyum licik terbit di wajah Rico. Dia menuntun tangan Anggun untuk menyentuh si junior. “Kamu bisa usap-usap dengan lembut, nanti dia akan ter
Read more
Kekhawatiran Rico
Anggun dan kakek Bara menatap aneh ke arah Rico. Sang kakek pun tersentuh dengan apa yang dilakukan oleh sang cucu. Baru kali ini Rico bersikap seperti itu kepadanya. Namun, masih ada yang harus diselesaikan, urusan pekerjaan di Bali. Jadi, mau tidak mau kakek Bara tetap harus pergi.“Kek, kumohon!” pinta Rico dengan wajah memelas.***“Maafkan kakek, tetapi pengawal kakek sudah berada di depan untuk menjemput kakek,” tutur Bara kepada cucurnya.Rico terdiam dan termenung, dia sedang meratapi nasibnya. Sedangkan Anggun dan kakek Bara menatap aneh ke arah Rico yang masih berlutut.“Sini, aku bantu berdiri, Mas!” ucap Anggun menawarkan.Rico menatap sendu ke arah Anggun. Mungkin ini terakhir kalinya, dia akan mendapatkan perhatian dari sang istri. Setelah kakek pulang akan lain lagi ceritanya, dan itu membuat Rico tidak rela.Pasangan suami istri tersebut mengantarkan
Read more
Ketika cinta mulai bertemu
Mereka tiba di ruang keluarga dan duduk di sofa panjang yang menghadap langsung ke arah televisi. “Bolehkah, aku tidur di pangkuanmu? Sepertinya aku belum bisa duduk terlalu lama!” Rico mulai melancarkan modusnya. “Kemarilah!” ajak Anggun yang kemudian mengambil bantal sofa kecil dan menyimpan di pahanya untuk di tiduri oleh sang suami. Rico kemudian tidur di pangkuan Anggun dan tidak sadar sembari menonton drama Korea tangan Anggun mengusap lembut rambut Rico. Rico benar-benar menikmati momen kebersamaannya bersama Anggun. Tiba-tiba di drama korea tersebut ada adegan berciuman dengan posisi pria yang tertidur di pangkuan wanitanya. Rico berinisiatif mengubah posisinya seperti di adegan drama tersebut dan kemudian memejamkan mata untuk menerima perlakuan yang sama. “Euh, ka-kamu mau apa, Mas?” tanya Anggun yang salah tingkah. 
Read more
Menjalankan kewajiban sebagai istri
Di dalam kamar selain berdo’a tidak ada yang mereka lakukan lagi. Hingga waktu isya tiba, mereka pun melanjutkan dengan sholat berjama’ah isya. Setelah selesai sholat berjama’ah, Anggun beranjak untuk pergi ke kamarnya. Namun, Rico mencegahnya. “Jangan pergi! Izinkan untuk malam ini aku menjadi suamimu sesungguhnya. Tidur bersama istri sahku, dimanja oleh bidadari hatiku, dan merasakan kasih sayang istri. Besok, Nisa sudah kembali. Aku pasti akan sulit bermanja-manja denganmu. Dan, kamu pun akan kembali menjadi sosok Anggun yang cuek kepadaku.” Mendengar penuturan Rico membuat Anggun sedih dan dia memeluk Rico dengan erat. “Mas, maafkan aku! Aku tidak bisa menjadi istri yang baik bagimu. Aku tahu diri dengan posisiku. Aku tidak mau merusak hubunganmu dengan Nisa. Dan, aku adalah wanita yang paling egois. Aku tidak mau jika Mas dimiliki oleh wanita lain.” “Maafkan, aku juga.
Read more
Apakah kamu menyukainya?
Rico menelan saliva dengan kasar ketika melihat pemandangan indah di depan mata. Ternyata, dia adalah pria beruntung yang telah menyia-nyiakan bidadari yang dinikahinya. Jiwa Rico sudah membara karena gairah. Kali ini, dia mendominasi dan menguasai tubuh sang istri. Dia pun mulai menyentuh puncak dada Anggun yang berwarna pink muda dengan bibirnya kemudian memasukan benda tersebut ke rongga mulutnya. Di dalam sana, benda bulat berbentuk seperti kismis dimainkan dengan lincah oleh lingualnya. “Mas …!” rintih Anggun yang mulai bergairah. “Iya, Sayang,” sahut Rico dengan mesra. Tatapan mendamba di mata Anggun begitu ketara oleh Rico. Rico melengkungkan bibirnya dan dia tersenyum begitu manis kepada sang istri. Senyuman yang dipersembahkan Rico membuat dirinya terhipnotis. Dia pun tanpa sadar membalas senyuman itu dengan tulus. &lsq
Read more
Sedang datang bulan
“Da-darah,” Rico tiba-tiba cemas dan kemudian dia melihat pusat kenikmatan milik Anggun dan sudah ada genangan darah di seprai putih tempat tidurnya. Dia berpikir sejenak, dia merasa bahwa dirinya belum melakukan apa-apa terhadap istrinya itu, ‘kenapa bisa ada darah?’ tanyanya dalam hati. “Kenapa kamu diam, Mas?” tanya Anggun yang segera ingin dimasuki oleh Rico. “Anggun maafkan aku, kenapa ada darah di area kewanitaanmu?” “Apa?” Anggun terkejut dan menyentuh organ kewanitaannya. “Sekarang tanggal berapa?” tanya Anggun penarasan kepada Rico. “Dua puluh sembilan,” jawab Rico. “Hehehe, sepertinya aku sedang menstrulasi alias tamu bulanan,” ucap Anggun merasa bersalah. “Apa, menstrulasi?” Wajah Rico tampak frustasi mendengar kata menst
Read more
PREV
123456
...
25
DMCA.com Protection Status