Semua Bab My Villain Gentleman: Bab 21 - Bab 30
164 Bab
Chapter 20: Foreign Feeling
Enjoy!-----Tanpa pikir panjang, Gavriel melesat begitu saja meninggalkan kandang Carita dan Arlo. Ia berlari seraya menekan layar ponselnya dengan buru-buru. Ia tak tahu di mana keberadaan Liora saat ini, sehingga ia memutuskan melacak posisi nomor ponsel wanita tersebut.Gavriel tiba di dekat helipad. “Di mana Marcus?” tanya Gavriel nyaris membentak salah satu bodyguard-nya yang tengah berjaga.“Ia berada di dalam mansion, Don Gavriel. Apa saya perlu memanggilkannya untuk Anda?” jawab pria itu takut-takut.Gavriel hanya berdecak dan mengibaskan tangan. Percuma menunggu pilot pribadinya berlari kemari. Gavriel pun segera masuk ke kursi cockpit helikopter.Tangannya dengan tangkas menekan berbagai tombol untuk menyalakan mesin dan menghubungi ATC (Air Traffic Controller) untuk meminta izin terbang. Setelah berkomunikasi dengan ATC dan mendapatkan posisi Liora yang s
Baca selengkapnya
Chapter 21: Just Desire?
Enjoy!-----Seluruh dugaan buruk dan kekhawatiran Liora seketika hancur mendengar permintaan izin nan sopan itu. Ia tak menyangka Gavriel benar-benar meminta izin seperti yang pernah pria itu katakan.“Bagaimana jika aku tak mau?”Gavriel menelan saliva pelan dan kuat, lalu mata biru itu mendaki pada sinar lingkaran perak yang tengah bergetar di sana. Pertanyaan itu bukanlah sebuah pancingan, mata itu menyuarakan kebimbangan.Usapan ibu jari Gavriel di bibir bawah Liora terhenti, pun dengan ia yang terdiam beberapa saat.Gavrel menggigit bibir bawahnya sendiri. Menahan desakan nalurinya sebagai pria untuk tak menyergap wanita itu. Lalu, Gavriel akhirnya menarik wajah menjauh. Begitu pula dengan rengkuhan tangan yang terlepas di lengan kecil Liora.Ia bisa saja mengeluarkan kalimat-kalimat rayuan, seakan ia mulai mencintai wanita itu hanya untuk mendapatkan ciuman manis atau bergairah, jauh lebih d
Baca selengkapnya
Chapter 22: New Perspective
Enjoy!-----Liora keluar dari mini market dengan membawa sebungkus snack Vierra. Ia mengajak sang putri berkeliling pada area taman. Beberapa anak kecil tampak berlarian dengan ceria di antara pepohonan rindang dan rerumputan hijau.Mata bulat Vierra bersinar dan tawa menggemaskan itu beberapa kali meluncur, mendamaikan pendengaran Liora. Tangan mungil itu juga sesekali terentang ke udara ketika mencoba mengambil daun dari atas ranting yang tertiup angin.“Kau senang di sini? Kita akan menyempatkan singgah lain waktu.” Liora tersenyum merapikan rambut sang anak ketika ia baru saja duduk di salah satu kursi taman.Ia menyiapkan papan portable sebagai meja di stroller, lalu ia menuangkan snack Vierra di meja itu setelah membersihkan tangan sang anak dengan tisu basah. Bayi itu pun dengan semangat memakan camilannya sembari memperhatikan orang yang berlalu-lalang.Satu burung kecil tiba-ti
Baca selengkapnya
Chapter 23: Dangerous Desire
Tinggalin jejak kalian di paragraf yaa, biar si Mely makin semangat up. Ti amo.Enjoy!-----Liora dapat melihat bagaimana langkah tenang Gavriel yang menunjukkan kepastian sekaligus kekuasaan tanpa perlu pria itu mengangkat dagu. Seolah angin yang bertiup menerpa anak rambut gelap Gavriel yang bergelombang itu pun tahu, siapa pemimpin mafia terkuat di Amerika ini.Setelan jas mewah berlapis mantel serba warna gelap itu membungkus tubuh proporsional sang Don. Beberapa cincin hitam menghiasi jemari Gavriel yang sedang mengapit cerutu. Sedang mata sebiru lautan yang dalam itu mematri manik Liora, seolah meyakinkan wanita bersurai golden blonde itu bahwa hanya wanita itulah yang menjadi pusat perhatiannya selama ini.Napas Liora perlahan berubah menjadi berat dan sesak karena genderang dalam dadanya menyentak terlalu keras. Pria itu kemudian mematikan cerutu di asbak atas tempat sampah.“Aku tak
Baca selengkapnya
Chapter 24: Must Be Mine
Enjoy!-----Liora masih tak bisa memercayai dirinya sendiri. Kini ia sedang menatap pantulan tubuhnya di depan cermin. Gaun satin bermodel sheath menjuntai sampai menutupi sepatu high heel-nya.Ia menghela napas berat sebelum menggelengkan kepala, lalu menyibak surai golden blonde-nya yang hari ini ia gerai dengan tatanan ikal. Pundak Liora yang hanya terlapisi tali spaghetti, kini terpampang. Kulit putihnya begitu kontras dengan keseluruhan warna hijau pada gaun tersebut. Terlebih dengan model backless yang mencapai belakang pinggang.Salah satu pelayannya telah mengabarkan bahwa Gavriel sudah menunggu di bawah. Liora lagi-lagi menemukan batinnya merutuki diri karena membiarkan mulutnya menyetujui kesepakatan Gavriel beberapa hari lalu. Andai ia tak mengambil keputusan secara emosional, mungkin ia dapat berpikir jernih seperti saat ini dan Gavriel tak akan berada di penthouse-nya seka
Baca selengkapnya
Chapter 25: Another Trick
Enjoy!-----“Di mana pilotnya?” tanya Liora saat mereka tiba di helipad gedung, tetapi ia tak menemukan seorang pun di dalam helikopter milik Gavriel.“Kau sudah melihatnya.”Gavriel tersenyum geli dan membuat satu alis Liora terangkat, tak yakin. Tak mungkin pria itu yang mengemudikannya sendiri, bukan?Gavriel membukakan pintu cockpit untuk Liora dan membiarkan wanita itu dihantui tanya. Setelah turut membukakan pintu bagian belakang untuk Anna, Gavriel masuk ke helikopter.“Jangan menyentuh ini, Sayang.” Liora menarik tangan mungil Vierra yang mengarah pada banyaknya tombol di depan mereka.Bagi Vierra, semua ini pasti menarik, tetapi tidak bagi Liora sebagai ibu yang lebih cenderung was-was putrinya memencet tombol yang pasti tidak seharusnya.“Kemari, menghadap Mommy saja.” Liora mengubah posisi sang anak.“Cara mia
Baca selengkapnya
Chapter 26: Ti Voglio Baciare
Enjoy!-----Dekorasi serba putih yang menjadi konsep utama pernikahan Adeline dan Daniel, menjadi pemandangan sepanjang mata Liora dan Gavriel di area mansion. Pria itu membawa Liora menemui kedua mempelai dan membuat Daniel sedikit terkejut melihat kedatangan kebersamaan mereka. Ada mimik geli dan ledekan di wajah Daniel yang membuat Liora heran.Namun, itu tak berlangsung lama karena orang demi orang, silih berganti menemui Gavriel dan menjabat tangan pria itu penuh rasa hormat. Gavriel justru tampak seperti sang pemilik di acara ini. Bahkan, Liora sampai mengernyit ketika beberapa dari mereka mencium punggung tangan Gavriel, seolah pria itu adalah orang suci. Percampuran bahasa Inggris dan Italia pun terasa begitu kental di telinganya sedari tadi.Liora benar-benar tak habis pikir, seorang bajingan seperti Gavriel dapat begitu dielukan. Liora sampai meminta Anna membawa Vierra pergi, karena ia sendiri pun tak nyaman berada di
Baca selengkapnya
Chapter 27: Omerta
Enjoy!-----Setiap denyut jantung Liora seolah denting detik hitungan mundur. Ia takut, tetapi juga ada getaran menanti yang membuat Liora merutuki diri.“Tunggu!” cegah Liora tiba-tiba dengan menarik mundur wajahnya.Mata Gavriel berlarian tanya, tetapi bibir pria itu terkatup menunggu. Liora mengembuskan napasnya dalam jumlah yang banyak, mencoba menghidupkan aliran darahnya yang terasa sudah kehilangan oksigen.“Bisakah kita berada di tempat lain? Kau juga harus menepati janjimu dan aku tak ingin menyedihkan di depan orang banyak.”Bibir Gavriel kemudian mengembangkan senyumannya yang khas. “Tentu. Cara mengulur waktu yang bagus, Cara mia. Namun, kau tak akan bisa terus menghindar,” ledek Gavriel yang tak selaras dengan nadanya yang begitu lembut.Liora memalingkan mata. Ia tahu dan ia sudah merasakan malu yang mengakar karena telah menyerahkan harga dirinya. Pr
Baca selengkapnya
Chapter 28: Stop It!
Enjoy!-----Gavriel dengan cepat terpejam dan mengisi bibir yang ia dambakan itu dengan keras. Liora dapat merasakan tarikan napas Gavriel yang kuat, sekuat pria itu memeluknya saat ini.Bibir mereka beradu dengan kasar. Kedua tangan Liora yang semula berada di leher Gavriel, kini berlari pada sela-sela rambut gelap pria itu dan menjambaknya.Tak ada gerakan penuh kasih atau sekadar hasrat dari apa yang sedang Liora bagikan saat ini. Hanya ada kemarahan dan kekecewaan yang besar, hingga dadanya terasa sakit dan air mata yang terus menetes.Namun, Gavriel tak peduli. Entah apa pun yang sedang wanita itu rasakan, ia hanya peduli pada bibir menakjubkan seorang Liora yang sudah berulang kali membuatnya tak sabar dan menanti.Kasarnya cara bibir itu memperlakukannya justru terasa seperti sentuhan yang menggebu dan bergairah. Ia membawa tubuh Liora bangkit, tetapi ketika wanita itu ingin segera menghindar darinya,
Baca selengkapnya
Chapter 29: Prospero's General Meeting
Enjoy!----- Pergi dari hadapan Gavriel nyatanya tak memberikan kedamaian yang seperti sempat Liora rasakan sebelum mengenal pria itu. Seminggu berselang dari pertemuan mereka pun, rasa dan segala sentuhan itu masih berbekas tajam dalam diri Liora. Meskipun beberapa jam selalu berhasil membuatnya lupa karena fokus kerja yang menuntut. Batin Liora selalu memohon tanya. Mengapa harus Gavriel? Mengapa harus pria itu yang membunuh Alex? Mengapa pula tubuhnya harus bereaksi sehebat itu jika Gavriel yang menyentuhnya? “Maafkan Mommy, Sayang,” bisik Liora pada Vierra setiap kali ia teringat akan malam itu. Bahkan ketika ia meminta Grayden untuk datang ke penthouse-nya seperti biasa, pria itu tak berhasil menghapus jejak Gavriel dan Liora pun justru tak lagi menikmati percintaan mereka seperti biasanya. Betapa ia merasa begitu buruk ketika pelepasan itu ia raih setelah membayangkan Gavriel di dalam dirinya. Ia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
17
DMCA.com Protection Status