Saya sangat ingin kembali kepadamu. Namun, apakah kamu masih menunggu di sana? Bila penantian adalah sebuah rasa sakit yang akan membuatmu menangis, maka saya tidak akan pernah melakukannya. *** "Sejak datang ke sini, kamu terlihat tidak fokus, Pak Dosen!" Itu suara lembut Celine yang tidak mampu membuat Irham berhenti memandang handphone di tangannya. "Saya rasa, kedatangan saya ke sini adalah langkah besar yang salah," gumam Irham. Celine yang sedang fokus dengan laptop pun menoleh. "Wow! I can't believe I heard this from Irham Nusahakam. Sepertinya telingaku agak bermasalah." Irham benar-benar berusaha keras untuk menaikkan mood-nya. Namun, bayang-bayang senyum Raina bergantian dengan wajah sedih gadis itu selalu melintas. "Ada seseorang yang kamu tinggal di sana? Sejak hari pertama kita berjumpa lagi, aku tuh sebenernya pengen nanya, tapi mukamu itu, lho ... bikin orang malas ngobrol." Irham mematikan program pada laptop dan menutupnya perlahan. Dia memijat kening. "Tanpa
Read more