Semua Bab Sang Pendekar: Bab 111 - Bab 120
127 Bab
Prahara Di Kerajaan Kundar
Berpalinglah Ki Jasukarna ke arah Senopati Lintang dan Panglima Jaka Kelana, kemudian ia memperkenalkan kawan lama yang merupakan saudara seperguruannya itu kepada Senopati Lintang dan Panglima Jaka Kelana."Ini adalah Ki Buyut Lembu, sebagaimana yang sering Aki bicarakan!" kata Ki Jasukarna tersenyum-senyum.Dengan ramahnya, Ki Buyut Lembu pun mengangguk ke arah Senopati Lintang dan Panglima Jaka Kelana. Kemudian, ia berkata lirih, "Mohon dimaafkan atas kelancangan dua muridku ini, mereka sudah terperdaya oleh hasutan para petinggi istana Kerajaan Kuta Waluya.""Tidak apa-apa, Ki," jawab Senopati Lintang tampak bijaksana.Setelah itu, Ki Buyut Lembu berpaling ke arah dua muridnya yang merupakan dua murid Ki Lembu yang berasal dari bangsa jin. Lalu ia pun berkata, "Sebaiknya kalian pulang dan jangan melakukan teror seperti ini lagi. Jika hal ini kalian ulangi, tidak segan-segan aku akan mengembalikan kalian ke Alengka!" perintah Ki Buyut Lembu tampak geram dengan
Baca selengkapnya
Serangan Balasan Dari Pasukan Kundar
Mengenai laporan peperangan yang terjadi di kerajaan Kundar, Prabu Erlangga dengan cepat langsung mengumpulkan para petinggi istana, untuk membahasa gejolak yang sedang tumbuh kembang di antara kedua kerajaan. Yakni, kerajaan Sirnabaya yang bersikeras ingin melengserkan kekuasaan Prabu Domala dengan terus melancarkan agresi besar-besaran terhadap wilayah-wilayah kedaulatan kerajaan Kundar.Dalam pertemuan tersebut, Prabu Erlangga mengundang dua duta agung kerajaan yang sedang bertikai itu. Raden Wangsa sebagai duta agung dari kerajaan Kundar serta Raden Jabalana sebagai duta agung kerajaan Sirnabaya, turut hadir dalam pertemuan penting itu. Mereka hendak melakukan negosiasi terkait mengambil langkah damai yang hendak ditempuh oleh kedua belah pihak dengan alasan untuk kepentingan rakyat, agar mereka tidak menderita menjadi korban perang."Baiklah, kita mulai sekarang. Aku serahkan kepada kedua belah pihak untuk menilai semua pernyataanku ini, jika ada keberatan jangan ragu
Baca selengkapnya
Runtuhnya Kekuasaan Prabu Domala
Keesokan harinya, serangan balasan dari para prajurit kerajaan Sirnabaya kembali dilancarkan. Saat itu, mereka menyerang dengan kekuatan penuh yang melibatkan sekitar 25 ribu pasukan dengan bersenjatakan lengkap dan menyertakan meriam sundut paling mutakhir yang mereka miliki.Berdasarkan fakta yang ada, kemungkinan besar sebagian wilayah kerajaan Kundar akan luluh lanta dengan serangan meriam-meriam tersebut.Prabu Erlangga tampak khawatir dengan kondisi perang yang terus menerus terjadi, sehingga ia pun memutuskan untuk segera berangkat ke kerajaan Sirnabaya dengan niat ingin bermusyawarah dengan pihak kerajaan tersebut, agar segera menghentikan serangan tersebut.Tiga hari kemudian, Prabu Erlangga sudah duduk bersama dengan Prabu Jala Sena di pendapa istana kerajaan Sirnabaya. Ia pun langsung mengutarakan niatnya, meminta kepada Prabu Jala Sena untuk segera memerintahkan para prajuritnya agar segera menghentikan agresi tersebut, yang sudah berlangsung hampir bebera
Baca selengkapnya
Kunjungan Pertama Prabu Erlangga
Prabu Erlangga menempatkan sekitar 25000 pasukan yang menyebar di seluruh wilayah kerajaan Kundar yang sudah resmi menjadi bagian penting bagi kerajaan Sanggabuana.Karena mulai saat itu, Prabu Erlangga resmi menjadi raja bagi penduduk kerajaan persemakmuran Kundar.Hal tersebut, telah diputuskan oleh para petinggi istana kerajaan Kundar dan sudah mendapatkan restu dari rakyat kerajaan tersebut."Akhirnya kita bisa bergabung dengan kerajaan Sanggabuana dan mempunyai raja yang baik dan bijaksana," berkata seorang pria paruh baya di hadapan rekannya."Ini adalah rahmat Allah, kita sebagai kaum Muslim akan lebih tenang lagi dalam menjalankan ibadah," jawab penduduk lainnya, di sela perbincangannya di sebuah rumah sederhana yang ada di wilayah selatan kerajaan tersebut yang mayoritas penduduknya beragama Islam.Wilayah tersebut merupakan wilayah kadipaten Jaya Kencana yang berbatasan langsung dengan kadipaten Conan Selatan.Dari kejauhan tampak seorang pemu
Baca selengkapnya
Pertarungan Prabu Erlangga Dengan Siluman
Malam harinya, sepulang dari kerajaan Kundar. prabu Erlangga seperti terhanyut dalam sebuah mimpi. Namun itu bukanlah mimpi yang sesungguhnya, roh dalam tubuhnya dipaksa untuk keluar, karena dahsyatnya kekuatan yang mengharuskan jiwa sang raja keluar dari raganya untuk melakukan pertarungan dengan seorang siluman utusan Prabu Wihesa dari kerajaan Kuta Waluya."Hendak melakukan apalagi kau, Siluman?" kata sang raja berdiri di hadapan siluman itu.Siluman tersebut tak lantas menjawab, sorot matanya yang bersinar dengan kelopak mata biru kehitam-hitaman terus menatap tajam wajah Prabu Erlangga. Kemudian, ia pun tertawa, "Ha ... ha ... ha ...."Lalu, makhluk menyeramkan itu berkata, "Hadapi saja aku, tidak perlu kau tanya apa maksud kedatanganku!" tantangannya.Prabu Erlangga masih bersikap tenang dan tidak terpancing emosi oleh bentakkan kasar dari siluman tersebut."Aku tidak ada urusan denganmu," kata Prabu Erlangga. "Sebaiknya kau pergi dari sini dan jangan
Baca selengkapnya
Binasanya Kolana Mandang
Malam harinya, di depan kaputren sudah ada empat belas prajurit pengawal pria, dan tujuh orang prajurit wanita terbaik pilihan. Sengaja ditugaskan oleh sang raja untuk menjaga keamanan sang ratu.Sementara di dalam kamar permaisuri, hadir pula dua prajurit wanita dan dua dayang-dayang istana turut menemani sang ratu malam itu."Sebaiknya, Gusti Ratu beristirahat sejenak. Jangan khawatir dengan keadaan seperti ini, kandungan Gusti Ratu juga harus dijaga!" ucap seorang dayang berbicara di hadapan sang ratu.Arimbi tersenyum dan menganggukkan kepalanya sebagai bentuk apresiasi terhadap kepedulian yang diberikan oleh dayang kepercayaannya itu. Ia pun segera merebahkan tubuh di atas ranjang yang berhiaskan berlian dan permata, serta beberapa pernak-pernik yang terbuat dari bahan emas menghiasai ranjang dan kamar pribadi sang permaisuri.Dua dayang yang sangat setia, mereka rela menahan ngantuk demi menjaga sang permaisuri, begitu pula dengan dua pengawal pribadi sang
Baca selengkapnya
Ki Butrik Dihadang Oleh Dua Pendekar
Dalam perjalanan menuju ke Kuta Tandingan Timur. Tiba-tiba saja, Ki Butrik dan kedua prajurit yang ikut dengannya dihadang oleh kedua orang pendekar.Mereka adalah dua orang pendekar dari Padepokan Wereng Ireng. Namun, mereka sudah diusir oleh Ki Sowandaru terkait persoalan yang menyeret mereka terlibat ke dalamnya."Siapa kalian, Ki Sanak?" tanya Ki Butrik menghentikan laju langkah kuda yang menarik keretanya.Kedua pendekar itu tidak segera menyahut. Dada mereka masih saja diamuk oleh keragu- raguan yang sangat besar. Sejatinya, kedua pendekar itu berniat untuk melakukan perampokan. Namun, mereka tampak ragu ketika tahu bahwa Ki Butrik dan dua orang yang ikut dengannya adalah orang suruhan dari kerajaan Sanggabuana."Mereka adalah para prajurit kerajaan Sanggabuana," bisik salah seorang dari mereka mengarah kepada temannya."Aku tidak peduli, lagi pula kita sudah dapat cap jelek di mata Ki Sowandaru," ucapnya maju beberapa langkah ke depan.Kalimat de
Baca selengkapnya
Ancaman Untuk Adipati Soarna dan Adipati Sargeni
Setibanya di istana, Panglima Jaka kelan segera menemui sang raja dan sang maha patih yang kebetulan sedang berkumpul bersama Adipati Sargeni dan Adipati Soarna."Bagaimana kabar tentang Patih Anggadita? Apakah dia baik-baik saja?" bertanya sang raja sembari menatap wajah Panglima Jaka Kelana."Kabar baik menyertai sang patih. Katanya awal bulan nanti, Gusti Patih Anggadita akan berkunjung ke sini," jawab Panglima Jaka Kelana penuh hormat."Baiklah, silahkan duduk dan nikmati makanan dan minuman ini! Ini semua makanan yang dibawa oleh Adipati Soarna dan Adipati Sargeni!" Sang raja menoleh ke arah dua adipati yang duduk di sebelahnya itu."Iya, Gusti Prabu. Terima kasih banyak." Panglima Jaka Kelana segera menikmati makanan yang sudah tersaji di atas meja yang ada di pendapa tersebut.Setelah itu, Adipati Soarna langsung mengutarakan niat kedatangannya. Ia melaporkan adanya gangguan dari beberapa pemberontak yang berada di dalam hutan Conan, hal demikian dira
Baca selengkapnya
Senopati Lintang Hendak Mengusir Pemberontak
Keesokan harinya tepat menjelang sore, Panglima Jaka Kelana dan Senopati Lintang serta ribuan pasukan dengan persenjataan lengkap sudah bersiap hendak melakukan perjalanan jauh menuju ke kadipaten Conan Selatan dan Conan Utara untuk mengamankan kedua kadipaten tersebut dari teror para pemberontak yang akhir-akhir ini kerap melakukan teror terhadap para penduduk.Tampak seribu prajurit khusus sudah bersiap untuk segera berangkat, ada sekitar 300 pasukan kuda dan 20 pedati yang ditarik oleh beberapa ekor sapi yang membawa peralatan kemah dan juga bahan makanan untuk perbekalan para prajurit selama bertugas di sana."Aku harap kalian berhati-hati dan waspada terhadap para pemberontak itu!" pesan Prabu Erlangga di sela pelepasan para prajurit kerajaan yang hendak bertugas menumpas para pemberontak yang berada di hutan Conan."Baik, Gusti Prabu," ucap Senopati Lintang.Selain dirinya, istrinya pun ikut dalam tugas tersebut. Winiresti bersama ratusan prajurit wanita dan pasuka
Baca selengkapnya
Persiapan Dalam menggempur Para Pemberontak
Ternyata semua rencana berjalan seperti yang telah diperhitungkan. Pasukan pemberontak akhirnya mundur tepat pada waktunya, meskipun para prajurit kerajaan Sanggabuana tidak melakukan gangguan terhadap mereka.Pra prajurit kerajaan Sanggabuana yang baru tiba itu, sangat merasakan kenyamanan setelah melakukan perjalanan jauh, tiba di tempat tersebut tanpa ada halangan."Bersyukurlah, kita datang mereka sudah lebih dulu ketakutan dan menjauh dari tempat ini," ujar Wanakarma sang panglima perang yang baru saja pulang dari Kepatihan Waluya Jaya dan langsung ikut bersama Senopati Lintang ke Alas Conan."Aku harap, kalian bisa menikmati istirahat kalian malam ini," timpal Panglima Jaka Kelana.Dari kelima ratus prajurit yang dipimpinnya itu, yang bertugas jaga hanya sekitar seratus prajurit saja, itu pun secara bergiliran agar mereka tidak terlalu kelelahan ketika akan menggempur pertahanan musuh di dalam hutan tersebut."Kalian harus segera istirahat!" seru Pangl
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status