Semua Bab My Girl [Elsha - Aris]: Bab 21 - Bab 30
41 Bab
21. Kecewanya Aris
Aris memijat pelipisnya dan memejamkan mata. Masalahnya benar-benar runyam karena adik bajingannya itu. Bisa-bisanya Andreas merusak kesenangannya bersama Elsha dengan menyakiti Sashi. Sial."Mas, gue...."Aris langsung berdiri dan melayangkan kepalan tangannya tepat di bibir Andreas. Laki-laki itu baru saja tiba dan hendak menjelaskan kepada Aris kejadian yang sebenarnya. Sayangnya, Aris yang
Baca selengkapnya
22. Pilihan Si Duda
Aris mengumpat berulang kali, lalu menjambak rambutnya dengan kesal. Dia tidak tahu kenapa mudah sekali dipermainkan oleh Elsha. Apa karena Aris terlalu mencintai wanita itu sampai Elsha jadi semena-mena padanya?“Sial!”Aris menendang meja di depannya hingga benda tak bersalah itu bergeser jauh membentur sofa di seberang sana. Aris ingin sekali melampiaskan kekesalannya pada barang apa pun dan membuat barang tersebut hancur berderai seperti hatinya saat ini.Si duda mulai mengenaskan.“Mending gue balik dan minta restu Mami. Sekalian ditambahi penyedap bilang Elsha hamil anak gue. Kira-kira Mami serangan jantung gak, ya?” Aris bermonolog sendiri, lalu beranjak dari duduknya untuk segera pergi ke rumah Donita.Sekitar satu jam, Aris akhirnya memberanikan diri untuk keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah. Butuh tiga puluh menit untuk Aris memikirkan kalimat apa yang akan dia gunakan untuk memulai pembicaraan kepada Donita
Baca selengkapnya
23. Tangisan Elsha
Elsha mengernyit bingung saat pintu kamarnya terbuka dan sosok yang sejak beberapa waktu lalu dia tangisi masuk sambil menyeret dua koper besar. Elsha masih diam memperhatikan Aris yang menutup serta mengunci pintu kamar, lalu pria itu berjalan ke arahnya meninggalkan kopernya di dekat pintu kamar."Kamu ngap-" Elsha dibuat bungkam oleh tingkah Aris.Tidak ada yang bisa keluar dari bibir Elsha
Baca selengkapnya
24. Buah Anggur
Aris tersentak dari tidurnya kala mendengar ringisan pelan di sampingnya. Pria itu menoleh dan mendapati wajah Elsha dengan ekspresi menahan sakit."Sayang, kenapa?"Elsha menggeleng, "gak tahu ini perutku sakit banget, Mas," adunya."Kita ke rumah sakit," Aris segera bergegas turun dari ranjang dan berlari ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya."Ayo," Aris kembali dengan keadaan wajah yang lebih segar. Pria itu juga sudah mengenakan pakaian lengkap, lalu membantu Elsha mengenakan pakaiannya. Maklum, habis bercinta semalam suntuk membuat keduanya tertidur karena kelelahan sehingga lupa untuk mengenakan sehelai kain pun.Elsha mengalungkan kadua lengannya ke leher Aris. Dia biarkan Aris membawanya keluar kamar, lalu keluar rumah dan memasuki mobil. Hari masih gelap. Bisa Elsha pastikan kalau ini masih subuh."Sebentar," Aris berlari ke arah pintu rumah dan menguncinya. Sashi masih tidur dan Aris juga harus melindungi calon adik iparnya itu m
Baca selengkapnya
25. Bed Rest
Elsha sudah dipindahkan ke ruang pemulihan. Dokter bilang, Elsha harus berada di sana selama beberapa jam ke depan. Karena dokter harus memastikan, apakah Elsha baik-baik saja, atau mengamali perdarahan berat, maupun komplikasi lainnya. Wanita itu tengah terlelap. Aris memandangi wajahnya yang pucat dengan pandangan khawatir.“Maaf,” Aris berbisik pelan sambil mengecup telapak tangan Elsha berulang kali. Pria itu merasa bersalah. Karena keegoisannya yang ingin mengikat Elsha, lalu membuatnya hamil secepat mungkin, Elsha harus mengalami hal menyedihkan seperti ini.Perasaan Aris jelas hancur saat tahu benihnya tidak sesuper itu. Apalagi saat dokter menjelaskan kalau kehamilan Elsha ini bermasalah dan bersumber dari spermanya. Sial. Aris merasa gagal menjadi pria yang sebenarnya. Kenapa si kental itu harus ada yang kosong atau berebut sel telur, sih? Kan, rencana Aris jadi gagal total ingin punya anak cepat.Aris sudah menghubungi Sashi dan mengabari p
Baca selengkapnya
26. Persiapan Masa Depan
Perdebatan kecil antara Elsha dan Aris masih tidak bisa terelakkan. Apalagi kalau keduanya membahas soal pernikahan. Aris ingin pesta yang mewah dan meriah, sedangkan Elsha ingin pesta yang sederhana saja. Wanita itu memikirkan kehidupan mereka ke depannya. Biaya hidup yang jelas semakin mahal, membuat Elsha sedikit berhemat untuk ke depannya.“Jadi, gimana? Semuanya udah lo urus, kan?”Elsha memperhatikan Aris yang saat ini sedang berbicara dengan Andreas. Kedua adik-kakak itu membahas persiapan pernikahan yang sudah Aris rencanakan. Ya, Elsha kalah. Aris-lah pemenangnya. Pesta mewah dan meriah akan tetap terlaksana.“Udah. Aman. WO yang lo minta udah menyanggupi pesta mewah sesuai keinginan lo. Gue juga udah bilang kalau ada spot buat relasi bisnis yang agak terpisah dari undangan luar. Jadi, ya, amanlah. Ngomong-ngomong, Mas, lo gak minta Mas Arjun buat jadi sponsor? Mayan, kan, tuh tua lapuk banyak duitnya.”Aris mengg
Baca selengkapnya
27. Momen Penting
Karena kedua orangtuanya sudah tidak ada, bukan karena sudah meninggal dunia, tapi karena keberadaannya tidak jelas di mana, Elsha hanya didampingi oleh Sashi sebagai satu-satunya anggota keluarga yang ia punya. Hari ini, tepat setelah lima minggu melewati proses serba dadakan ala Aris, akhirnya hari penting itu tiba juga.Pernikahan. Elsha masih seperti bermimpi di siang bolong. Wanita itu tidak pernah menyangka kalau takdir akan membawanya kembali pada pria pertama yang mencuri hatinya. Lalu, takdir juga mempersatukan mereka dalam sebuah hubungan yang sah.Ya, sah.Akad nikah Elsha dan Aris sudah dilangsungkan tadi pagi di kediaman Elsha. Lalu, untuk acara pesta mewah yang Aris minta dilaksanakan di sebuah hotel mewah milik salah satu sahabatnya, Dio.Elsha tengah Bersama Sashi di ruang khusus untuk mempelai wanita. Elsha tampak cantik dengan balutan gaun pesta yang mewah dan indah melekat di tubuhnya. Tidak ada bagian tubuh yang terbuka banyak karena i
Baca selengkapnya
28. Status Baru
Malam pertama Elsha dan Aris menjadi suami istri jangan diharapkan romantis. Elsha jelas sangat Lelah setelah melayani para tamu undangan yang ia yakin pasti lebih dari perkiraan undangan. Apalagi kondisi Elsha juga membuat Aris sedikit was-was. Sejak kemarin, Elsha mengeluh sakit kepala. Lalu, Aris? Pria itu jelas tidak akan memaksa. Lagi pun, mereka sudah sah. Mau berkuda kapan saja dan di mana saja sudah aman."Yang, ini masih dipake gak?"Pagi pertama menjadi suami, Aris bersikap sangat perhatian. Pria itu bahkan menawarkan diri untuk memasak sarapan. Sayangnya, Elsha tidak mengizinkan suaminya menginjak dapur untuk melakukan keinginan pria tersebut."Apa itu?" tanya Elsha masih dengan mata terpejam karena kantuk."Bra sama celana dalam.""Itu belum dipake!" seru Elsha."Terus kenapa ditaruh di sini?" Aris mendekatkan kedua kain di tangannya ke depan hidung. Wangi. Bukan wangi khas kepemilikan Elsha.Mantan duda tidak berubah sama
Baca selengkapnya
29. Kabar Mendebarkan
Aris sedang bersiap ingin berangkat ke kantor saat ponselnya berdering. Panggilan masuk dari Donita adalah yang Aris tunggu sejak satu bulan menikah. Senyum geli Aris seketika langsung terbit membayangkan betapa kesalnya Donita saat ini.“Halo, Mi?” sapa Aris kalem.“Kamu masih inget punya Mami?” tanya Donita dengan sinis di sebrang sana.Aris menahan kedut bibirnya yang ingin sekali menyemburkan tawa. “Hampir lupa, sih, kalau enggak ditelpon ini,” katanya.“Anak durhaka,” desis Donita.Tawa Aris akhirnya menyembur juga. Walaupun merek sempat berdebat dan saling berkeras suara karena perihal Elsha waktu itu, tapi Aris bukan tipe pria pendendam. Apalagi ini pada Donita, wanita yang sejahat apa pun, tetap ibunya.“Mentang-mentang kamu udah nikah, jadi bisa seenaknya? Udah sebulan ini, dan kalian gak ada inisiatif buat ke sini? Hebat.”Aris menggaruk p
Baca selengkapnya
30. Hasil Yang Ditunggu
"Mas," panggil Elsha.Aris segera mendekat dan meraih tangan Elsha. Dikecupnya telapak tangan wanita itu dengan segala perasaan yang sulit Aris jelaskan. Antara bahagia dan juga takut. Bahagia kalau benar istrinya hamil. Takut jika kejadian sebelumnya kembali terjadi. Hamil anggur.“Haus,” gumam Elsha.Mereka masih berada di rumah Donita. Wanita itu menyuruh keduanya untuk di sini lebih dulu sampai keadaan Elsha sedikit membaik. Donita juga menyuruh ART untuk ke apotek membeli beberapa test pack agar bisa digunakan oleh Elsha.“Kalau bangun, pusing gak?” tanya Aris setelah Elsha selesai minum air yang ia berikan.Elsha menggeleng dan dibantu untuk duduk oleh suaminya. Wanita itu menatap kamar yang jelas masih sangat asing oleh penglihatannya. Ini pertama kalinya Elsha masuk ke dalam kamar Aris di rumah ini. Jelas saja, Elsha juga baru pertama kali ke sini.“Tadi dokter udah periksa kamu, katanya disuruh
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status