Semua Bab CEO Nakal Kekasihku: Bab 241 - Bab 250
296 Bab
Kerinduan (21+)
“Mereka sudah pulang? Ada apa ini? Formal banget,” ucap Hafiza. “Iya, aku jadi deg-degan. Jangan-jangan ada apa-apa ini?”   kata Rani. Keano dan  Gilang mendekat kemudian mengulurkan tangan untuk menyambut keduanya. ***Meyyis*** “Ada … a-cara apa? Jangan membuatku takut,” ucap Hafiza. “Masuklah,” tawar Keano. Hafiza mengangguk. Kaki mereka melangkah menapaki lembaran mawar yang sengaja disebar sepajang Lorong lilin-lilin kecil itu. Mendung yang menyeru membuat lilin-lilin itu tampak cantik menerangi. Senyum kedua wanita itu tidak lekang dari bibir merah yang mulai memucat karena pudarnya pemerah. Keano menghentikan laju mereka, berhenti tepat di depan pintu. Hal itu diikuti oleh Gilang. Keduanya saling berhadapan dengan kekasih halal mereka. “Mungkin agak  be
Baca selengkapnya
Cemas
“Aku menahannya selama tiga hari, kali ini  kamu milikku,” bisik Keano, masih dengan napas yang saling terengah karena menahan hasrat yang sudah memuncak. Mereka menyatukan gairah yang sudah menyentuh ubun-ubun. Akhirnya pekikan bahagia menandakan puncak asmara sudah menjadi milik mereka. Petualangan belum berakhir sampai di sini. Akan ada babak-babak tambahan setelah pencapaian tersebut. ***Meyyis*** Tim investigasi sudah menemukan titik terang. Beberapa tersangka sudah dikumpulkan untuk membantu penyidik menemkan jejak kejahatan dalm kasus robohnya pabrik itu. Saat kaki tangannya di tangkap,  Brenda merasa gelisah. Wanita itu mondar-mandir di rumahnya. “Kamu bisa cooling down? Kenapa terlihat panik, sih?” ucap Cassandra mamanya. “Ma, orang kita sudah tertangkap dua, bagaimana nggak panik? Mama hanya menerima uang tidak kerja, kalau ada begini? Siapa yang sibu
Baca selengkapnya
Kesepakatan (21+)
Malam ini gerimis bahkan tak henti mengguyur. Cassandra menuju ke rumah lelaki yang sudah bersepakat di telepon. “Masuklah, Nyonya. Tuan sudah menunggu,” ucap pelayan membukakan pintu. “Baiklah,” singkat Cassandra. Wanita berhak tinggi warna merah itu langsung masuk ke bagian belakang untuk memberikan hak sang tuan yang sudah dijanjikannya. ***Meyyis*** Seperti sudah mengetahui yang diinginkan tuannya, Cassandra langsung duduk di pangkuan lelaki bernama Ronald itu. Dia meraba dada lelaki berbadan kurus itu. Lelaki itu memandang Casandra dengan penuh gairah. Yang ada di bawah pangkuan wanita paruh baya yang masih cantik itu mulai bergerak mendongkarak. “Apa aku membangkitkan gairahmu?” manja Cassandra. “Kamu selalu membuatku gila, Cassandra.” Tangan lelaki itu sudah piknik mengarungi dada wan
Baca selengkapnya
Pengganggu
“Berapa pun kamu menginginkan malam ini, sampai tepar juga aku ladenin,” tutur Cassandra. Betapa menjijikkannya mereka. Demi sebuah janji, melanggar norma. Jika memang ada sebuah permasalahan, seharusnya dapat dicapai mufakat dengan sebuah prestasi. Bukan menjual diri untuk memuluskan hasrat. ***Meyyis*** Pagi ini Keano dan juga Gilang memnajakan istrinya masing-masing setelah semalaman sudah bercumbu rayu. Keano membuatkan sarapan untuk sang istri, sedangkan Gilang memanjakan dengan cara melayaninya mandi. Keduanya seakan saling berlomba. “Sudah siap?” tanya Keano saat sang istri turun untuk sarapan. “Tumben, ada apa?” tanya Hafiza. “Aku mencintaimu,” tutur Keano. Bibirnya sudah menyapu bersih bibir Hafiza yang baru saja dipoles dengan pemanis bibir. “Oke, setelah semalem dengan makam
Baca selengkapnya
Cari Muka
“Berjanjilah tidak akan meninggalkanku apa pun yang terjadi. Aku tidak mau ditinggal lagi. Tolong!” pinta Gilang. Seandainya itu seorang wanita, mungkin saja sudah menangis. Gilang memang penuh misteri. Dia bahkan tidak ingin sedetik pun jauh dari sang istri. Ketika harus berpisah sejenak, ketika ada waktu pasti akan menghubungi sang istri. Makanya, saat kemarin tugas di luar kota dan beberapa jam tidak mengabari, merasa sangat bersalah sehingga saat pulang membuat makan malam romantic untuk menebusnya. ***Meyyis*** Wajah Gilang sudah penuh dengan harapan. Rani memeluk dengan erat sang suami yang kini sedang frustrasi. “Katakan agar lebih lega, apa yang terjadi?” tanya Rani. “Wanita setan itu akan memisahkan kita, dia bilang akan … akan mengobrak-abrik panti asuhan tempat masa kecil kamu. Aku takut, kamu akan meninggalkanku,” ucap Gilang. “Lang, kamu l
Baca selengkapnya
Narsistik
“Jangan, aku saja,” utas lelaki berkemeja putih. “Oke, teman-teman … biasa saja. Aku sama dengan kalian, seorang karyawan. Jangan istimewakan aku, karena menjadi istrinya Keano. Oke?” ucap Hafiza sambil mengaduk kopinya. ***Meyyis*** Siska mengintip di balik dinding. Dia memiliki rencana untuk Rani, mumpung Hafiza sebagai pembela masih sibuk dengan urusan sendiri. Dia menyuruh antek-anteknya untuk mengganggu Rani. “Oh, ini cewek yang menggoda Pak Gilang?  Wajahnya biasa saja. Apa yang kamu berikan sehingga Pak Gilang bisa tunduk kepadamu?” tutur Ani salah satu pegawai yang sudah terbakar iri dengan Rani. “Pasti sudah tidur bareng. Eh, Ran … kamu nggak takut? Bos seperti itu punya banyak wanita. Asal kamu tahu aja, ya? Kamu adalah salah satu yang tidak diperhitungkan. Jadi, jangan kegeeran,” tukas Lala.&nbs
Baca selengkapnya
Terkunci
“Apa rencana lainnya itu?” tanya Siska. “Masih abu-abu, Bos. Namun, jangan panik. Rencana besok pasti akan lebih hot dari hari ini. sekarang hanya  sedikit rencana untuk mengganggunya. Besok pangkalnya, untuk membuat dia malu. Setidaknya, Pak Gilang akan merasa malu,” tutur Ani. ***Meyyis***“Ran, kamu harus antarkan ini ke bagian property,” titah Siska pada Rani. Wanita itu memberikan setumpuk kertas untuk diberikan pada bagian property yang berarti ke bagian gudang. Rani patuh membawa kertas-kertas itu untuk di berikan ke bagian yang ditunjuk. Wanita yang kini mengenakan kacamata untuk melindungi penglihatannya dari radiasi computer itu, melangkah pasti menuju ke area gudang yang ada di belakang. Gudang itu sebenarnya kosong hanya berisi barang-barang saja. Gedung itu akan dibuka ketika ada keperluan. Siska memberi tahu pada Ani dan Lala bahwa Rani su
Baca selengkapnya
Terselamatkan
Gilang sudah sampai ke ruang security. Dia menyuruh dua lelaki yang berjaga di ruang itu untuk membuka rekaman hari ini. gilang memperhatikan langkah kaki istrinya dari saat datang bersamanya, bergandeng tangan,  sampai pada satu titik yang membuatnya mengerutkan kening. “Tolong yang bagian ini diulang, Pak,” pinta Gilang. “Apa?” Gilang memekik sehingga membuat  kedua security itu berjingkat karena kaget. ***Meyyis*** “Cepat ambil kunci cadangan gudang itu! Istriku trauma gelap. Cepat!” Gilang berteriak membuat para satpam itu bengong karena tidak menyangka jika wanita yang ada di CCTV itu adalah istrinya. Setahu mereka, Gilang masih bujangan. “Tunggu apa! Kalian tidak dengar!” bentak Gilang. Security tersebut  berbagi tugas. Yang satu jaga CCTV, sedangkan yang lain mengikuti Gilang untuk menyelam
Baca selengkapnya
Fokuslah
Seketika itu perusahaan menjadi heboh karena peristiwa tersebut. Gilang  meletakkan tubuh sang istri di sofa ruangannya. Tak berapa lama, Keano datang dengan kotak P3K, sehingga Gilang mulai berusaha memberikan pertolongan kepada istrinya. Karyawan yang tidak berkepentingan dihalau olah security agar kembali bekerja. Tinggallah Gilang, Keano dan Hafiza yang menjaga Rani ***Meyyis*** “Sayang, bangunlah!” Gilang mengguncang tubuh Rani. “Jangan panik, terus beri rangsangan pada hidungnya. Sudah panggil ambulans?” tanya Keano. “Sudah, aku menuruh security tadi,” cemas Gilang. Tidak berapa lama, ambulans datang. Gilang akan menggendong istrinya kembali  untuk menuju ke lobi, tapi dicegah oleh Keano. “Jangan digendong. Selain kamu akan lelah, tidak nyaman juga untuk istrimu. Sabarlah tunggu pe
Baca selengkapnya
Investigasi
“Tidak usah berpikir tentang saham dulu, istrimu yang tepenting. Aku akan mengurusnya, kami pamit,” pamit Keano. “Rani, kami pamit, ya? Cepat sadar, kasihan suamimu sudah cemas.” Hafiza menggengam tangan sahabatnya itu, kemudian berbalik badan untuk pergi mengikuti suaminya kembali ke kantor. ***Meyyis*** Keano dan Hafiza kembali ke perusahaan. Suasana sudah lebih tenang karena security sudah bertindak. Beberapa wartawan sudah berada di depan untuk mewawancarai Keano sebagai pemilik perusahaan. “Maaf, hal ini sedang diselidiki oleh pihak kepolisaian. Kami tidak bisa memberikan keterangan, sebelum pihak kepolisian tersebut merilis hasil penyelidikan,” ucap Keano. Lelaki itu memeluk Hafiza agar tidak dipotret oleh wartawan. Security menghalangi para jurnalis itu untuk masuk. Keano melepaskan istrinya setelah sampai di ruangannya. 
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2324252627
...
30
DMCA.com Protection Status