All Chapters of CEO Nakal Kekasihku: Chapter 261 - Chapter 270
296 Chapters
Hujan Meteor (21+)
“Au,” pekik Hafiza. Tangan keano sudah menggendong tubuh wanita itu yang kini sudah sempurna menjadi miliknya dan siap mengarungi nirwana. Lelaki itu meletakkan tubuh sang istri ke atas ranjang berseprei biru tersebut. Hafiza sudah siap memberikan sensasi kenikmatan pada suaminya dan pada dirinya. Kedua tangan Keano mengungkungnya, mekanjutkan aktivitas menyenangkan yang hanya dipahami oleh mereka berdua. Mereka saling mencumbu dengan sangat rakus menyesap dan melumat hingga tidak tahan untuk menciptakan ranjang itu menjadi bagai tertimpa tsunami. ***Meyyis***Malam ini, bintang lebih terang dari biasanya. Keano berada di beranda depan kamarnya untuk menyaksikan kerlipannya. Lelaki itu mengenakan baju tidur biru tua. Di tangannya menggenggam minuman hangat untuk menyelimuti diri dari embusan angin malam yang menyapa tubuhnya. Hafiza yang baru saja mengeringkan rambutnya datang memeluknya dari belakang. “Lihatin apa?&
Read more
Bodyguard
Kini mereka memberikan kebahagiaan pada pasangan masing. masing. penyatuan malam ini membuat mereka melayang kea lam bawah sadar hingga peluh membanjiri seluruh tubuhnya. Pori-porinya tertutup rapat dengan keringat itu. Deru napas menandakan semangat berbahagia. Penyatuan kali ini membuat keduanya memekik lebih tajam menyadari kamar mereka kedap suara. Senyum mengembang dikedua bibir mereka ketika sudah melepaskan beban kebahagiaan itu.***Meyyis*** Rani sudah kembali dari rumah sakiit. Gilang lebih over protektif bahkan memberikannya bodyguard karena kejadian kemarin itu. Kedua bodyguard itu berjaga di luar ruangan tempat Rani bekerja. “Pak, saya ‘kan di sini banyak temen. Bisa kalian di luar saja? saya risi,” tutur Rani pada sang bodyguard.“Maaf, Nyonya. Ini perintah Pak Gilang. Saya tidak bisa mengelak.” Rani mengangguk. Kakinya menghentak karena kesal. Dia masuk ke ruangan Gilang untuk menghen
Read more
Rencana Resepsi
“Jangan usil, kamu tidak ingat sama Ani dan Lala. Gara-gara usil berakhir di penjara. Yang penting kita kerja, pulang dapet uang. Jangan pikirin yang lain,” kata perempuan yang lainnya. Rani di dalam bilik tersenyum karena ada juga ternyata yang bijaksana dari pada menebar  rumor dan gosip. “Kamu nggak asik. Bukankah dulu kamu ratu gosip.” Perempuan itu mengembuskan napas panjang. dari tutukan sepatunya, sepertinya keluar dari toilet itu. ***Meyyis***“Kalian lihat? Rani dijaga bodyguard. Ada dua cekep-cakep lagi. Eh, aku jadi iri dengan dia.” Wanita berambut sebahu  yang dari divisi keuangan itu.“Rani yang mana, sih?” Wanita berbaju warna putih mengkonfirmasi karena tidak tahu Rani. “Ah, dasar kamu kudet. Cinderella jaman nownya perusahaan Dawson,” ujar wanita berambut sebahu. “Rani? Rani
Read more
Martabak Cinta
“Tidak bisa, Fiz. Kalian bos, tentu aku harus melayani.” Rani kali ini yang  mengatakan. Dia ingin menjadi pengiring pengantin sahabatnya itu. Maka, tentu saja hanya dapat terwujut jika resepsi itu dilakukan terpisah. ***Meyyis*** Malam ini, angin berembus sangat kencang. Hafiza dan Keano menuju ke tempat resepsi untuk melihat sekaligus berkoordinasi dengan para penata gedung untuk menata jalannya resepsi nanti. Untuk undangan baru dicetak akan jadi sesegera mungkin. “Aku pingin nanti ada semacam jalan karpet merah seperti saat menerima penghargaan para artis itu,” tujuk Hafiza. Tangannya mengarahkan tempat untuk memberikan gambaran pada sang penata. Sedangkan Keano menurut saja keinginan sang istri. “Maaf, ada telepon,” sela Keano. Dia merogoh benda pipih itu dan menggeser tombol terima. “Iya, Ma.” Ternyata itu dari Zahwa sang
Read more
Ah, Nakal (21+)
“Ah, kalian membuatku ingin cepat pulang.” Keano dan Hafiza terkikik kecil mendengar sang penjual megeluh karena merindukan sang istri. Mereka melanjutkan makan sendiri-sendiri. “Setelah ini serang sang istri, Pak.” Mereka tetawa meskipun tidak saling kenal.  ***Meyyis*** Mereka pulang ke rumah dengan membawa sejuta kebahagiaan. Minggu depan akan melangsungkan resepsi pernikahan, untuk mengumumkan bahwa mereka sudah menikah sekaligus untuk memperkenalkan produk baru yang akan diluncurkan bukan depan. Sudah pasti akan banyak rintangan yang terjadi, apalagi menurut tilik sandi juga perusahaan Brenda yang bergerak di bidang yang sama akan memperkenalkan produk baru juga. “Sayang, kenapa?” Zahwa memeluk Keano yang sedang memandang nyalang lurus ke langit. “Tidak apa-apa. Kemarilah!” Keano mengubah posisi menjadi Hafiza yang ada di
Read more
Seputih Cintaku, Setupa Salju Abadi
Seluruh penghalang sudah berpindah berserakan di lantai. Suara-suara kesenangan mulai meluncur dari bibir masing-masing membuat mereka fokus dengan seluruh aktivitas yang menggoda untuk dinikmati lebih panjang. bercak-bercak jejak kepemilikan tercetak lebih banyak dari hari biasanya. Mereka larut dalam pesona cinta yang panas malam ini. Sebuah keajaiban dalam hubungan yang bernama cinta. ***Meyyis*** Pesta yang sudah dirancang malam ini akan menjadi kenyataan. Seluruh karyawan di perusahaan hadir sebagai bentuk penghormatan pada atasan mereka. Di ruang ganti, Keano dan Hafiza sedang dirias oleh sang penata.  Keano yang duduk berdampingan dengan sang istri memberikan dukungan moril karena wanita itu terlihat gugup dan gelisah. “Sayang, tidak udah panik,” ucap Keano. “Aku gugup,” jawab Hafiza. “Tarik napas panjang.” Hafiza menuruti perkataan
Read more
Peredam Amarah
seorang penata risa berjalan menuju pelaminan untuk membenarkan lipstick yang  berantakan karena ulah Keano yang menyesap bibir merah merkah itu. “Lain kali lakukan saat sudah selesai, Bos. Berantakan ini,” tukas sang penata rias. Keano dan Hafiza hanya tersenyum.***Meyyis***Malam ini pesta sangat meriah. Sepulang pesta, Gilang menemui Vita yang kali ini datang dengan saing papa. Lelaki itu akan memberikan peringatan kepada sang ibu tiri akan tindakannya. Lelaki itu mencegat langkah kedua paruh baya tersebut yang meringsek menuju keluar gedung. “Tunggu!” cegah Gilang. Kedua paruh baya itu berhenti. “Aku akan memberikan peringatan untuk yang terakhir kali. Jangan sentuh dan mengusik istriku. Kalau tidak berhenti, jangan bertanya apa yang akan aku lakukan kepadamu!” bentak Gilang“Tunggu, Sayang. Apa maksudmu?” Vita pura-pura bodoh dengan kalimat Gilang tersebut.
Read more
Dendam Siska
“Kamu selalu membuatku menggila,” pekik Gilang. Rani mengikuti tempo lambat sang suami dan menerima sentuhan-sentuhan halus yang membuat lelaki bermata elang itu bergairah karena merasakan tantangan datang dari sang istri. Tangannya sudah menyusup ke dalam kaos tipis yang masih membalut tubuh wanita itu.  ***Meyyis***Malam setelah pesta Keano dan Hafiza langsung pulang. Belum habis kebahagiaan mereka karena sudah selesai melakukan resepsi yang selama ini diimpikan, sudah datang masalah baru. Salah satu cabang menelepon ada masalah dengan pengiriman produk di wilayah Jawa. “Ada apa?” tanya Hafiza. “Ada kesalahan  produk di bagian Jawa Tengah. Aku curiga ada sabotase atau kesalahan pengiriman. Sebab saat uji kelayakan sudah benar-benar diuji sampai lolos. Maaf, Sayang. Aku harus meninggalkanmu.” Keano menangkup kedua pipi sang istri dan menyatukan kening mereka. 
Read more
Rani Panik
Hafiza memegang lehernya yang terkena sabetan pisau. “Bagaimana aku menjelaskan kepada suamiku? Sisika tidak akan lolos kalau Keano tahu. Hal itu akan memperparah dendamnya, hingga mmebuat Rani terancam bahaya,” analisa Hafiza. Dia menekan lehernya agar darah tidak keluar terlalu banyak. Setelah menemukan kotak obat, langsung membalut lukanya.“Bagaimana? Ah … sepertinya akan sulit, karena Siska melakukannya tepat di bawah CCTV.”***Meyyis*** Hafiza memebersihkan lukanya. Baru terasa perih, saat luka itu menyentuh air. Setelah darahnya tidak lagi mengucur, wanita itu membalut lukanya. Dengan hati-hati melepas baju yang bersimbah darah. Agar suaminya tidak curiga, wanita berlesung pipi tersebut mencuci segera baju yang terkena darah itu, tetapi sedikit sulit. “Ini kenapa aku enggan mengenakan baju putih. Selalu sulit kalau terkena noda. Lebih baik aku buang saja.” Hafiza menjadi tidak s
Read more
Sebenarnya Siapa?
“Kita lakukan di rumah temanmu. Keano ke luar kota.” “Apa? Kita harus ke sana.” Rani langsung turun dari ranjang. Hampir saja akan jatuh jika Gilang tidak menopangnya. “Ayo, buruan! Bengong?” Gilang tersenyum, bangkit dari duduknya. ***Meyyis***Giang dan Rani sampai di rumah Hafiza. Mereka sudah tahu sandi masuk ke rumah itu, jadi tidak mengetuk. Lagi pula, ada satpam yang menjaga. Kedua insan itu langsung ke kamar Hafiza. “Dia baik-baik saja,” ucap Rani, “lebih baik tidur saja,” lanjutnya. Mereka keluar dari kamar Hafiza bernaksud untuk pergi ke kamarnya yang biasa di tempati saat mereka menginap. Rani berhenti saat melihat barang yang tidak sesuai letaknya. Hafiza dan Keano tipe perfeksionis. Bukan, Keano saja. Sehingga Hafiza biasanya mengikuti. “Tunggu,” pinta Rani. Gilang berhenti mengikuti instr
Read more
PREV
1
...
252627282930
DMCA.com Protection Status