All Chapters of Romeo for Princess Swan: Chapter 71 - Chapter 80
97 Chapters
No More Than a Friend
Loreta meremas tangannya gugup sementara berada di ruang tunggu untuk menemui ratu Theodore. Ada beberapa hal yang ingin ia sampaikan dan Loreta sangat khawatir ratunya tidak akan setuju, apalagi senang mendengar berita yang akan diutarakan.“Menteri Deiz, Yang Mulia siap menemuimu,” ucap sekretaris kerajaan, Tina Fey.“Terima kasih,” ucap Loreta dengan senyum kikuk.Begitu masuk ke ruangan tempat Theodore berada, Loreta disambut dengan sapaan hangat. Setelah duduk dan menunggu selama beberapa saat, akhirnya ratunya mempersilahkan Loreta bicara.Dengan terbata-bata dan sedikit gugup, Loreta mengungkap siapa saja yang telah dicurigai menjadi komplotan yang akan melawannya.Theodore menjatuhkan pulpen yang tadinya ia pegang dan wajahnya tampak syok.“Weston? Daniel Weston?” Theodore bertanya seperti mencoba menyakinkan dirinya sendiri akan nama yang ia dengar.“Betul, Yang Mulia. Daniel Weston.&
Read more
Nothing to Hide Anymore
Semua terlihat tidak menyenangkan seperti sebelumnya. Swan menghela napas dengan mata terpejam. Matahari sudah cukup tinggi tapi ia masih bermalasan di sofa bulat di teras, sembari melipat kaki.Lexia sudah mulai menyiram kebun serta memberi makan ternak mereka. Swan seperti kehilangan semangat juga motivasi untuk bergerak.Matanya hanya memandang ke depan, menerawang dan termenung.Sebuah truk dengan bak datang dan parkir di depan pagar rumahnya. Susan keluar dengan menenteng keranjang tertutup.Tampak Lexia menyapa Susan dan keduanya menoleh ke arah Swan.Gadis itu baru menyadari jika mereka membicarakan dirinya. Namun tidak ada keinginan untuk menyembunyikan kondisi yang sekarang sedang ia rasakan.Sementara Lexia melanjutkan berkebun, Susan melanjutkan langkah dan mendekati Swan.“Selamat pagi, Nona Reinard!” seru Susan seraya meletakkan keranjang di meja.Sapaannya terkesan menyindir dan menyatakan pada Swan ba
Read more
Everything Happen for Reason
Seandainya dunia ini seperti kisah drama, mungkin akan jauh lebih mudah menjalaninya. Karena dalam setiap cerita, yang jahat selalu mendapat hukuman dan peran protagonist selalu menang.Itu tidak terjadi dalam hidup Swan.Pemberitaan yang semakin menyudutkan ayahnya, membuat Swan dalam dilemma terbesar. Gejolak perasaan membuatnya kadang lelah memikirkan semuanya.Antara memaafkan semua perbuatan Hector dan kembali, atau membiarkan ayahnya tenggelam dalam kegagalan yang memalukan.“Dia semakin terlihat kacau dan menyedihkan,” cetus Lexia seraya membersihkan senapan yang baru saja ia beli dua hari lalu.“Jangan mengarahkan senjatamu ke arahku, Lex!” teriak Swan dengan kesal.“Senapan ini kosong! Tidak akan meletupkan peluru!” bantah Lexia dengan geli.Swan memberengut dan membuang muka seperti tidak percaya.“Kau tidak mendengar koemntarku tentang ayahmu?” Lexia meraih remot dan me
Read more
Queen Biggest Changes
Tidak pernah ada yang menduga jika akhirnya ratu Theodore memanggil Loreta dan mengatakan mengenai rencana yang akan ia lakukan dalam minggu ini.“Adakan sebuah rapat akbar yang akan dihadiri oleh seluruh perwakilan rakyat dari berbagai organisasi yang mewakili suara mereka, termasuk Polin, orang kepercayaanmu.”Loreta terkesima dan setiap kalimat yang ratunya katakan terekam dengan baik dan tersusun rapi dalam benaknya.Theodore kemudian mengatakan tanggal dan tempat pertemuan tersebut dan berjanji akan hadir sebagai kejutan yang tidak pernah akan ia katakan pada siapa pun.“Sudah waktunya aku melangkah keluar dari pagar yang dibangun oleh parlemen untuk membatasi gerak gerikku sebagai ratu. Kate telah menyusun dan mengurus semuanya, kau tidak perlu khawatir akan Weston karena Kate juga telah koordinasi dengan pria yang ia sebut sebagai kepala keamanan orgnisasi Polin. Dusk Garcia, jika aku tidak salah mengingat.”Loreta mu
Read more
Don't be Too Kind
Swan melihat ke berita yang baru saja berlangsung, dan ia memekik memanggil Lexia yang ada di depan teras, sedang memetik buah strawberry.“Revolusi sedang dimulai!” seru Swan dengan antusias.Lexia hampir menjatuhkan mangkuk yang penuh dengan buah strawberry di tangannya.Keduanya menatap dengan mata tidak berkedip ke layar kaca dan setiap perkataan pembawa berita membuat hati mereka mengembang, penuh dengan kebahagiaan.Saat yang ditunggu oleh seluruh rakyat Northery akhirnya tiba. Kebebasan wanita dan perombakan pemerintahan yang jauh lebih adil karena mendengarkan aspirasi rakyat akan menjadi harapan bagi semuanya.“Jika semuanya telah kembali seperti semula, mungkin kita harus kembali ke Barner,” ucap Swan. Lexia tersenyum dan tidak menanggapinya. Baginya, kembali ke kota tersebut tidak lagi menarik minatnya.“Entahlah, Swan. Mungkin kita harus memikirkan ulang. Tidak ada lagi yang bisa kita lakukan di sana
Read more
Tears of Joy
Hari yang ditunggu akhirnya tiba.Sedari pagi, seluruh petugas keamanan berjaga dan mengelilingi lokasi yang akan dijadikan pertemuan akbar tersebut. Dusk tidak berhenti memastikan semua anggotanya dalam koridor yang semestinya, sementara Lockey menunjukkan diri sebagai orang andalan yang bisa Dusk percayai sepenuhnya.Selama tiga jam lebih, pertemuan pun digelar.Ratu Theodore tampil dengan memukau dan kharismanya jelas terpancar. Ketika akhirnya mereka mendengar keputusan yang digaungkan dengan lantang oleh ratu mereka, gegap gempita terdengar memenuhi lapangan kota Barner.Dusk tersenyum dengan penuh kebanggaan dan ia melirik ke arah Rose yang juga menatapnya dengan tawa.Di balik senyum itu, Dusk berharap Swan bersamanya saat ini.Pernyataan ratu yang meniadakan beberapa peraturan yang memberatkan wanita seharusnya menjadi perayaan mereka berdua. Seandainya Swan ada di sampingnya, mungkin tawa bahagia ini akan jauh lebih sempurna.
Read more
Honesty in Denial
Leon baru saja tertidur kembali. Dusk akhirnya bisa merebahkan diri di samping bayi mungil yang tampak terlelap dengan sesekali senyum.Meski lelah mendera tubuhnya, Dusk tidak memejamkan mata. Ia menikmati pemandangan yang ada di depannya saat ini.Leon. Bayi yang menjadi tanggung jawabnya tersebut mengisi hari-hari Dusk dengan cara yang dirinya sendiri tidak pernah bayangkan sebelumnya.Apakah dia siap akan hal ini?Keraguan itu sempat membuat Dusk hampir menarik diri dari janji yang terlanjur ia ucapkan pada Crane. Tapi Rose selalu mengingatkan dirinya akan hal tersebut dan Dusk kembali memperoleh kekuatan untuk berjuang mengatasi gejolak dalam dirinya.Bagaimana reaksi Swan nanti? Dusk tidak bisa membayangkan dan ia memilih untuk melupakan semua rasa khawatir dalam-dalam. Seandainya Swan tidak bisa menerima kondisinya sekarang, mungkin dia bukan perempuan yang menjadi pilihan tepat.Ponselnya bergetar dan pesan dari Polin yang mengabarka
Read more
New Day in Northery
Pukul sembilan pagi, ratu Theodore mengumumkan susunan parlemen yang baru setelah mengadakan rapat selama tiga hari penuh.Dari lima belas menteri, lima di antaranya adalah wanita. Loreta menjadi penasehat utama kerajaan dan Kate menjadi menteri pertahanan yang akan membawahi semua anggota polisi dan tentara.Sementara itu, Anne mendapat posisi sebagai menteri luar negeri. Koneksi ayah Anne yang bagus, bisa memperlancar hubungan dengan negara lain dan Theodore memilih orang yang tepat untuk itu.Polin mendapat tempat sebagai menteri pemberdayaan wanita dan pelayanan masyarakat, sementara Markus, kakak sulung Anne, menjadi Jaksa Agung tertinggi.Fabrice menggantikan Markus sebagai kepala imigrasi.Semua mendapat porsi dan bagian yang tepat juga adil.Swan masih menelusuri nama yang ada di layar kaca televisi, namun tidak menemukan nama ayahnya.“Tidak ada nama Hector Barnes Reinard,” gumam Swan dengan kecewa.Lexia b
Read more
Crowned as Princess
Lexia membangunkan Swan dan gadis itu terbangun dengan tergagap.“Bangun, Swan!” seru Lexia dengan suara keras.Tubuhnya masih terasa lelah karena baru terlelap setelah berkemas untuk rencana kepulangan mereka siang nanti.“Ini masih gelap dan baru jam tiga pagi!” protes Swan sembari menyibak selimutnya.“Ayahmu mengadakan kudeta, Swan!” pekik Lexia dengan kalut.Swan hampir tersandung sandalnya sendiri.“Apa?!”Swan mengejar Lexia yang sedang mengangkat koper ke atas mobil.“Cepat ganti baju dan kita harus kembali ke Barner secepat mungkin!”“O-ok!”Dengan kalang kabut, keduanya membereskan semua dan berangkat dengan buru-buru. Tidak sempat berpamitan atau mengirim kabar pada Susan dan Hary. Situasinya sangat mencekam.Rose menelepon Lexia dan mengabarkan jika Hector menyerang istana dan hampir mencelakakan bibinya, ratu Theodore.
Read more
Living in Palace
Segalanya menjadi berubah untuk Swan. Dirinya tidak menyangka akan hidup dalam jadwal tersusun rapi yang telah Loreta canangkan untuknya.Anne, ibunya, memang mendampingi selama Loreta menjelaskan dan membimbingnya. Tapi Swan tidak bisa terus menerus meminta ibunya untuk berada di sampingnya. Anne memiliki pekerjaan dan tanggung jawab sendiri saat ini.Swan akhirnya mengandalkan Lexia untuk menemani dirinya.“Ini tidak cocok untukku, Lex.” Swan melepas blazer dan menghela napa dengan dengusan kesal.“Lelah?”“Melelahkan teramat sangat! Ini jauh lebih buruk dari berkebun dan tidak menyenangkan sama sekali!”Lexia tersenyum dan menarik tangan Swan untuk duduk bersamanya di sofa.“Aku menolak untuk hidup terkungkung di balik tembok kastil mawar, tapi sekarang terperangkap dalam situasi yang sama!”“Hei! Berhenti bicara dan lihat ini!”Swan mengalah dan menuruti per
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status