Semua Bab Penguasa Benua Timur: Bab 91 - Bab 100
782 Bab
90 – Upaya Menyelamatkan Diri
90 – Upaya Menyelamatkan Diri “Menurut dugaan saya, Paduka mengirimkan undangan dengan tujuan untuk memancing saya ke sini. Lalu, paduka akan dengan leluasa bertanya tentang keberadaan saya selama lebih dari sepekan setelah dari pelabuhan Dengguang,” jawab Zhou Fu berhati-hati, ia tahu ada energi asing yang mempengaruhi kepalanya. Sepertinya, energi yang dikirim oleh Mao Mingzao memang diniatkan untuk merasuki isi kepala Zhou Fu. Sebisa mungkin Zhou Fu pun menutup akses-akses ingatan di kepalanya agar energi tersebut tak bisa melacak beberapa ingatan yang menurutnya berbahata jika ketahuan. Sekali ingatannya terlacak oleh energi itu, maka serta merta mulutnya akan menyampaikan semua yang ada di kepalanya. “Anak pintar, sekarang, kau bisa bercerita tentang lokasi pengembaraanmu berhari-hari selepas dari Dengguang.” “Tentu saja, Laut Luzon. Saya menemukan banyak hal di sana, saya juga membawa pulang setumpuk harta karun berharga yang sek
Baca selengkapnya
91 - Teluk Yin Mimi
Ketika mendengar bahwa ia akan dibawa ke sel tahanan Teluk Yin Mimi, Zhou Fu merasa beruntung karena tempat itu adalah tempat yang memang ingin ia kunjungi sebelumnya. Teluk Yin Mimi diduga menjadi lokasi akhir pengiriman mayat-mayat keluarga bangsawan yang mati mendadak tanpa sebab. Selain itu, Zhou Fu juga yakin jika Zhao Yunlei saat ini sedang berada di sel tahanan Yin Mimi juga sehingga ia cukup lega ketika mendengar kabar akan dikirim ke sana. Dari ruangan pertemuan bersama Mao Mingzao itu, Zhou Fu digiring tanpa perlawanan menuju ke Teluk Yin Mimi. Lagi pula, Mao Mingzao juga menyadari jika Zhou Fu bukanlah pemuda sembarangan, ia beserta segenap anggotanya memperlakukan Zhou Fu seperti tamu meski tamu itu hendak dibawa ke sel tahanan. Hal tersebut dilakukan oleh Mao Mingzao demi mengantisipasi hal-hal buruk yang mungkin bisa dilakukan Zhou Fu jika ia berlaku keras pada pemuda itu. Dalam beberapa perkara, beramah-tamah kepada musuh memang sangat diperlukan. Dan
Baca selengkapnya
92 - Menuju Sel Tahanan
Angin laut berhembus cukup kencang malam itu. Tirai kelambu kereta kuda Zhou Fu berkelebat dimainkan angin, udara dingin segera menyeruak menembus permukaan kulit Zhou Fu. Ketika hal itu terjadi, Zhou Fu tahu jika ia telah tiba di Teluk Yin Mimi. Benar saja, kereta kuda berhenti dan seorang pengawal memberi tahu pada Zhou Fu jika mereka telah tiba di tempat tujuan.Zhou Fu turun dari kereta kuda bak seorang tamu terhormat. Satuan pasukan pengawal khusus yang mengantarnya serentak membungkuk memberinya jalan. Ada sekitar 15 pengawal khusus yang mendampingi perjalanannya menuju Teluk Yin Mimi. Dari 15 pengawal itu, sepuluh di antaranya berada di level aura biru pekat sedang lima sisanya telah berada di level aura merah.Lima adalah jumlah yang teramat banyak untuk ukuran pendekar dengan kemampuan tenaga dalam di level aura merah. Di masa itu, keberadaan pendekar di level aura Merah bisa dibilang cukup langka. Bahkan, dalam suatu negeri atau suatu kepulauan besar, kerap d
Baca selengkapnya
93 – Kekuatan Lain Nona Zhao
Bunyi langkah kaki Zhou Fu dan Si Pengawal terdengar begitu nyaring begitu mereka memasuki bagian dalam sel tahanan. Ruang tahanan tersebut tak ubahnya sebuah lorong goa yang terus dan terus memantulkan suara-suara. Menandakan jika sel tahanan yang kini sedang dimasuki Zhou Fu merupakan sel tahanan yang didominasi oleh udara, bukan manusia.Benar saja, setelah berjalan hampir setengah mil jauhnya, Zhou Fu masih belum menemukan manusia. Hanya ada sel-sel kosong yang diterangi dengan lampu minyak yang cukup redup dan temaram. Sesekali juga terlihat sarang laba-laba yang cukup besar yang menggantung di beberapa sisi sel tahanan. Dilihat dari besarnya sarang laba-laba tersebut, Zhou Fu yakin sel tahanan itu sudah lebih dari satu tahun tak dihuni.“Sel tahanan di bagian luar ini memang sudah tak digunakan lagi, Tuan Pendekar.” gumam Si Pengawal seolah ia mengerti apa yang membuat Zhou Fu tertegun beberapa saat.“Ehm, mengapa demikian? Apakah banyak
Baca selengkapnya
94 – Proyek Besar
“Sialan! Kekuatan macam apa ini?!” Zhou Fu mengumpat. Kali itu ia mengumpat menggunakan mulutnya setelah beberapa saat sebelumnya ia berbicara panjang lebar tanpa menggunakan mulut. “Kita perlu banyak bicara!” celetuk gadis itu yang juga kini berbicara menggunakan mulut. Ia memejamkan mata seperti sedang membayangkan sesuatu. Tetapi, ketika ia ingin mengucapkan sebuah kalimat, terdengar suara langkah-langkah kaki mendekat. “Ada yang datang,” Zhou Fu bergumam. “Tak perlu kau perjelas! Telingaku tidak tuli!” sahut Zhao Yunlei dengan wajah sangat ketus, sepertinya apapun yang keluar dari bibir Zhou Fu tetap akan membuatnya merasa marah. “Aku tidak menuduhmu tuli!” sergah Zhou Fu tak mau kalah, “mengapa perempuan suka sekali marah-marah? Bukankah marah hanya membuang-buang tenaga? Di mana otak kalian?” “Mengapa laki-laki suka membuat perempuan marah? Memangnya kalian tak ada pekerjaan lain?!” Tok Tok Tok… Adu mulut antara
Baca selengkapnya
95 – Yokomoya
Apa yang disebutkan oleh Zhao Yunlei kepada Zhou Fu adalah benar sepenuhnya. Gadis itu memang dididik dan dilatih keras sejak belia untuk sebuah misi berbahaya di negeri Caihong. Meski menjadi anggota termuda di dalam Pasukan Lima dari Pasukan Elite Bingdao, posisi Zhao Yunlei menjadi sangat strategis karena gadis itu memiliki kekuatan unik dan sekaligus dia adalah satu-satunya anggota yang berjenis kelamin perempuan. Dalam beberapa kasus, tim yang paling cocok untuk bertugas menjadi mata-mata di tempat musuh adalah seseorang yang berjenis kelamin perempuan. Mengerti tentang kelebihan strategisnya posisi Zhao Yunlei, pemimpin Pasukan Lima menaruh perhatian khusus pada gadis itu. Gadis itu memiliki masa kecil yang hampir serupa dengan Zhou Fu, diterpa dengan latihan berat dan keras hingga kini gadis tersebut memiliki kekuatan besar yang bahkan tak mungkin bisa diukur oleh lawan. “Nona Zhao, bagaimana bisa kau mengetahui informasi sebanyak ini dalam waktu yang cukup si
Baca selengkapnya
96 – Upacara Besar
“Tenang, ketika kita dikeluarkan dari Teluk Yin Mimi demi misi mengejar pendekar Li Xian, di situ aku sudah menyiapkan rencana agar kita bisa kabur dari pasukan Militer Caihong,” jawab Zhou Fu menanggapi kekhawatiran yang baru saja diungkapkan Zhao Yunlei. “Apakah kau yakin bisa melakukannya? Ingat, untuk misi mengawalmu dari istana ke Yin Mimi saja Mao Mingzao mengerahkan lima pendekar aura merah dan dilengkapi dengan sepuluh pendekar aura biru. Apa jadinya jika sekarang misinya adalah menangkap gurumu? Bisa jadi kita akan dikawal dengan seratus pendekar hebat yang kemampuannya berada di atas kita berdua?” sahut Zhao Yunlei dan terdengar sangat masuk akal di telinga. “Meski ada seribu pendekar aura merah sekalipun, aku masih yakin kita bisa lolos dari mereka. Kita hanya perlu menunda waktu sampai mereka benar-benar tahu bahwa kita berbohong,” sahut Zhou Fu meyakinkan Zhao Yunlei. “Sial, apa kau bilang? Kau berniat membohongi pemerintah? Kau cari mati rupanya
Baca selengkapnya
97 – Kunjungan Mao Mingzao
Di akhir pertemuan antara Mao Mingzao dan para jajaran pejabat penting dalam divisi militer Caihong, Mao Mingzao akhirnya membuat sebuah keputusan secara sepihak. Sebagai seseorang yang sangat paham akan bahaya di balik keberadaan anak yang dibawa kabur Li Xian, Mao Mingzao memutuskan untuk memecah pasukan militer Caihong. Namun, sebelum benar-benar memecah kekuatan, ia memutuskan untuk terlebih dahulu mengunjungi sel tahanan Zhou Fu di Teluk Yin Mimi.Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk menggali beberapa informasi dari Zhou Fu sehingga pada akhirnya akan menguntungkan posisi Mao Mingzao. Maka, malam itu juga, Mao Mingzao berangkat ke sel tahanan Zhou Fu di teluk Yin Mimi bersama dengan lima orang pilihannya. Lima orang tersebut sengaja dibawa oleh Mao Mingzao sebab pria raksasa itu telah mengatur sebuah rencana.Keesokan harinya, ketika Mao Mingzao telah sampai di sel tahanan Yin Mimi, tanpa membuat jeda, pria itu langsung memasuki bagian dalam sel tahanan untuk sege
Baca selengkapnya
98 – Pulau Huizhuan
----- Yuhuu... Jangan lupa sumbangkan Gem kalian untuk novel ini ya... Follow juga instagram author di @Banin.sn makasih----- CH. 98 – Pulau Huizhuan “Saudara Zhou, apa kau yakin benar-benar akan membocorkan lokasi persembunyian pendekar Li Xian sekarang? Itu berbahaya!” Zhao Yunlei meraih tangan Zhou Fu seolah ia ingin Zhou Fu menolak permintaan Xiao Lang dan Mao Mingzao untuk menuliskan nama-nama pulau di dalam peta. Bukan apa-apa, sepertinya Zhao Yunlei juga cukup khawatir jika kemudian identitas Zhou Fu sebagai pembaca Shufashen akan terungkap.Zhou Fu diam sejenak, seperti sedang mempertimbangkan usulan Zhao Yunlei. Bagaimanapun, usulan Zhao Yunlei ada benarnya. Urusan akan menjadi sangat runyam jika Mao Mingzao mengetahui bahwa Zhou Fu merupakan pembaca Shufashen.“Kuingatkan sekali lagi, waktuku tidak banyak, Anak Muda! Cepat tulis nama-nama pulau di peta itu dan kupastikan perempuan-perempu
Baca selengkapnya
99 – Louchuan
----- Author izin mengingatkan lagi ya, Kak. Harap dukung novel ini dengan memberikan Gem yang kalian miliki. Kalian juga bisa Follow Inst*gram author di @Banin.sn. Terima kasih-----CH. 98 - Louchuan Pagi itu, Teluk Yin Mimi yang beberapa hari sebelumnya terlihat tenang dan lengang, kini menjadi padat dan berisik. Kesibukan yang terjadi di Teluk Yin Mimi dipicu oleh keputusan Mao Mingzao untuk mengeluarkan Louchuan dari kandangnya. Louchuan adalah kapal angkatan laut Caihong yang berfungsi sebagai benteng terapung dan biasanya menjadi kapal utama dalam sebuah armada perang.Dalam keadaan normal, kapal jenis Louchuan hanya akan digunakan ketika sebuah negara akan melakukan perang antar negara. Maka, terbilang sedikit berlebihan jika Mao Mingzao memutuskan untuk memberangkatkan kapal Louchuan hanya untuk sebuah misi menangkap dua pendekar, yaitu Li Xian beserta anak yang dulu dibawa lari oleh Li Xian.Dari atas benteng pe
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
79
DMCA.com Protection Status