Semua Bab JAIME (Indonesia): Bab 31 - Bab 40
49 Bab
Episode 31 : Duda tapi Perjaka
Aura dua meja di Pesona Cafe pagi itu tidak ceria seperti meja pengunjung lainnya. Di meja tempat Bintang berada, aura kekesalan begitu kentara. Wajah Bintang sama sekali tidak berhias senyuman. Dahinya mengkerut, tangannya mengepal, dan itu semua Bintang lakukan sambil menajamkan pendengaran ke arah meja tempat Nayra dan Dhanu berada.Sementara itu di meja yang berbeda, Dhanu masih harap-harap cemas menanti tanggapan Nayra. Sedangkan Nayra, dia masih kehilangan senyumnya. Masih terkejut dan sulit mempercayai fakta yang baru saja dia terima. Fakta masa lalu di kehidupan Dhanu, sukses membuat hati dan pikiran Nayra tak karuan rasanya. "Apa Mas Dhanu sedang bercanda?" tanya Nayra demi untuk meyakinkan dirinya.Dhanu menggeleng pelan. Tanda bahwa pernyataannya barusan bukanl
Baca selengkapnya
Episode 32 : Keputusan Nayra
Cermin besar nan lebar menjadi perhatian. Nayra melihat pantulan dirinya sebentar, kemudian menuju wastafel untuk mencuci muka. Jejak air mata yang membasahi pipinya, kini sudah terbasuh semua. Tak ada lagi air mata, tapi yang tersisa justru kebingungan yang nyata. Untungnya toilet Pesona Café sedang sepi. Hanya Nayra yang ada di sana, dan itu dimanfaatkan sebagai tempat berdiam untuk sementara. Di dalam sana, Nayra memang tampak terdiam. Akan tetapi, hati dan pikirannya tengah menimbang sebuah keputusan. “Aku memang mengkhawatirkan masa lalu. Tapi, hatiku tidak bisa berdusta. Mas Dhanu adalah lelaki yang kucinta.” Nayra bermonolog.  Saat ini Nayra tengah meyakinkan hatinya. Melihat jauh ke dalam, tentang seberapa besar perasaan untuk Dhanu dibandingkan masa lalu yang sesekali membayang. 
Baca selengkapnya
Episode 33 : Meminta Restu
'Nayra, berbahagialah. Jika tidak, aku akan kembali datang untuk menyapa.' Pesan dari Bintang itu benar-benar mengalihkan fokus Nayra. Dengan perasaan kesal, Nayra menggenggam erat smartphone-nya sambil memikirkan kalimat balasan. Sikap Nayra yang demikian begitu jelas diperlihatkan. Padahal, di sana ada Dhanu dan kedua orangtuanya. "Nayra, ada apa?" tanya Dhanu. Pertanyaan Dhanu berhasil membuat Nayra tersadar dari sikap kesalnya. Smartphone yang semula digenggam erat dengan kesal, kini diletakkan. Nayra berusaha mengesampingkan pesan dari Bintang, kemudian kembali fokus ke niatan awal. "Apa terjadi sesuatu?" tanya Dhanu dengan nada yang terdengar ramah hingga menyentuh hati Nayra. "Tidak ada, Mas." Nayra tidak ingin merusak acara di ruang tamu. Untuk sementara waktu, Nayra tidak akan bercerita panjang lebar tentang Bintang pada Dhanu. Nayra akan menyimpan itu. Lagipula, saat ini ada hal yang jauh lebih p
Baca selengkapnya
Episode 34 : Berteman?
Layar smartphone Nayra masih menampilkan nama Erika. Dengan tetap duduk di tepi ranjang, Nayra mengedarkan pandang ke sekitar. Bukan untuk mencari sesuatu, melainkan hanya sebuah sikap bimbang lantaran bingung apa yang sebaiknya harus dilakukan. Getar berakhir. Telepon Erika pada akhirnya tidak diterima oleh Nayra. Jujur, saat ini Nayra begitu bingung. Sebelum Dhanu menceritakan fakta tentang Erika, Nayra masih bisa bersikap biasa saja. Akan tetapi, semua jadi tidak sama saat Nayra tahu siapa Erika sebenarnya.Terdiam. Nayra pun memutuskan untuk kembali merebahkan badan. Langit-langit kamar menjadi satu-satunya pemandangan yang mendukung sebuah lamunan. Ya, Nayra sedang melamun. Pikirannya penuh dengan beragam tanya, tapi Nayra belum bisa menemukan jawabannya. Aku sudah memutuskan. Tapi, apakah keputusan
Baca selengkapnya
Episode 35 : Bertemu di Kotamu
Sekian detik lamanya, Nayra masih setia menunggu jawaban Erika. Nayra tidak mendesak, karena Nayra tulus meminta. Sungguh, Nayra tidak ingin bermusuhan. Nayra lebih memilih untuk berteman.“Nayra. Apa kamu sangat ingin berteman denganku setelah kamu tahu fakta masa laluku dengan Dhanu?” Erika kembali bersuara setelah sekian detik bungkam.“Tentu saja. Mari kita hidup di masa sekarang dan fokus menatap masa depan. Aku ingin kita berteman, dan aku sudah memutuskan.”Nada bicara Nayra terdengar mantap. Itulah yang kemudian membuat Erika mengambil sebuah keputusan. “Baiklah, Nay. Jika itu maumu, mari kita berteman.” Jeda sebentar. ‘Tapi, suatu hari nanti jangan sampai cemburu saat melihatku dekat dengan Dhanu,’ imbuh Erik
Baca selengkapnya
Episode 36 : JAIME
"Copeeeet!"Teriakan Nayra didengar orang-orang di sekitarnya. Sopir bus, kernet, bahkan penumpang lain yang tadi satu bus dengan Nayra pun ikut panik. Perhatian mereka bergantian tertuju pada Nayra yang kebingungan dan pada si pencopet yang tampak berlarian."Tolong! Ada copet!" teriak Nayra lagi sambil berlarian mengejar si pencopet.Ada perasaan kesal, karena sebagian orang yang mendengar justru ketakutan. Nayra belum melihat satu pun orang yang berusaha menghadang langkah si pencopet. Hanya dirinya saja yang mengejar. Memang, penampilan si pencopet tampak mengerikan. Dengan body yang kekar, siapa pun yang melihat pasti ketakutan."Berhenti kau copet!" teriak Nayra.Percuma Nayra berteriak. Si pencopet jelas-jelas tidak akan menghentikan langkahnya. Hingga kemudian, dari arah belakang melayang ransel berukuran besar yang langsung mendarat tepat di punggung si pencopet."Aduh!" Si pencopet jatuh tersungkur.Nayra begitu tidak percay
Baca selengkapnya
Episode 37 : JAIME (2)
Sore itu Dhanu sedang menghadiri pertemuan dengan salah satu calon relasi, sebelum akhirnya ditelepon oleh Bintang. Kali ini Dhanu mengesampingkan sikap profesional, kurang bersikap tenang, dan kebingungan. Semua itu gara-gara kabar yang disampaikan oleh Bintang.“Gimana, sih? Terus calon relasi kita gimana, tuh?” Ron melayangkan protesnya pada Dhanu.“Ada yang lebih penting, Ron. Kau urus saja mereka, dan jangan lupa laporkan hasilnya ke Pak Bos Besar,” ujar Dhanu sambil tergesa-gesa menuju motornya.“Apa sih yang lebih penting dari calon relasi?” Ron kembali mencegah langkah Dhanu sebelum lebih jauh.“Pokoknya penting. Gawat. Darurat.”“Iya apa?” Ron gemas.
Baca selengkapnya
Episode 38 : Harus Menginap
Tubuh Nayra masih didekap Dhanu dengan eratnya. Dalam pelukan hangat itu, air mata Nayra tumpah. Tidak sampai sesenggukan, tapi cukup membuat baju Dhanu basah karena air mata yang Nayra tumpahkan. Bukan sedang mendramatisir keadaan. Saat ini hati Nayra terasa begitu menyesakkan. Luka masa lalu sempat muncul ke permukaan, dan itu semua gara-gara status cinta pengganti yang disematkan. Sungguh, Nayra benar-benar tidak mengharapkan status yang demikian. “Cinta sejati. Itulah yang aku ingini. Bukan cinta pengganti,” ucap Nayra dengan lirih di sela tangisnya.“Nayra, berhentilah menangis. Coba lihat aku!” Dhanu begitu ramah menyikapi Nayra.Pelukan merenggang. Nayra dan Dhanu kini saling berhadap-hadapan. Senyuman Dhanu tersuguh hangat untu
Baca selengkapnya
Episode 39 : Rumah Calon Mertua
Betapa senyuman Dhanu kali ini terlihat lebih manis dari biasanya. Nayra yang menyaksikan itu makin berdebar-debar jantungnya. Apalagi saat Dhanu mendekat dan menyentil hidung Nayra, jantung Nayra berasa lompat-lompat tak dapat dikendalikan rasanya.“Nayra, apa yang kamu rasakan saat ini?” tanya Dhanu usai menyentil hidung Nayra.“Aku gugup, Mas.” Nayra auto nyengir, sambil memegangi dadanya yang masih saja berdebar-debar.“Gugup karena ada aku?” Dhanu menunjuk dirinya sendiri dengan PD-nya.Kali ini Nayra bisa tertawa. Ke-PD-an Dhanu membuat rasa gugupnya sedikit mereda.“Aku gugup karena mau bertemu calon mertua.”“Tenang saja. Hati mereka sudah berhasil kau genggam. Mereka tidak akan menyuruh yang aneh-aneh. Jadi ….”“Jadi apa, Mas?”“Jadi, lebih baik kita berangkat sekarang.”Tidak ada lagi penawaran, bujuk-membujuk, ataupun re
Baca selengkapnya
Episode 40 : Rumah Calon Mertua (2)
Perubahan sikap Nayra disadari oleh Dhanu. Begitu selesai membayar tagihan lalapan ayam, Dhanu segera menghampiri Nayra dan menanyakan perihal sikap gelisahnya. Awalnya Nayra bilang tidak ada apa-apa. Namun, bukan Dhanu namanya jika dia percaya dan menyerah dengan sikap Nayra.“Nay, ceritalah padaku! Ada apa?” “Em, sebenarnya ….”Rasanya Nayra tidak ingin memperpanjang kejadian di Raya Café tadi sore. Nayra pun tidak ingin membahas Erika, Soraya, ataupun kejadian yang membuatnya emosi seperti sore tadi. Akan tetapi, Nayra sadar bahwa Dhanu tidak akan menyerah untuk terus bertanya tentang perubahan sikapnya. Untung saja sesaat kemudian layar smartphone Nayra kembali menunjukkan telepon dari Erika. Jadilah, Nayra tidak perlu menjelaskan panjang lebar tentang kegelisahannya.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status