JAIME (Indonesia)

JAIME (Indonesia)

Oleh:  iHapsari  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
60 Peringkat
49Bab
8.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Putus cinta dari kekasih pertamanya, membuat Nayra merasakan luka. Perih itu semakin membuncah kala Nayra tahu bahwa ketulusan cintanya hanya dianggap sebagai cinta pengganti untuk sementara. Hati sempat terkunci. Menyisakan rasa tidak percaya pada lelaki. Hingga suatu ketika, Dhanu, cinta masa kecil Nayra hadir kembali. Menawarkan cinta yang sekian lama terpendam untuk bisa bersambut dalam ikatan pernikahan. Tawaran cinta hendak Nayra raih, tapi hati mendadak bimbang lantaran teringat status cinta pengganti. Ditambah sebuah fakta masa lalu di kehidupan Dhanu, membuat Nayra banyak menimbang di tengah perasaan ragu. Akankah Nayra menerima Dhanu, atau justru menutup hati dan kembali menunggu cinta yang baru? JAIME (Saya Mencintai : Bukan Sebagai Cinta Pengganti). Ikuti kisah romantis yang bikin baper ini!

Lihat lebih banyak
JAIME (Indonesia) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
NurNur
Ya ampun enak banget bahasanya. keren deh 😍
2021-07-17 12:15:45
2
user avatar
Orekyu
Bagus banget kak, ikut terbawa dengan diksi yang memukau!! Mantap👍
2021-07-03 19:04:35
1
user avatar
Fit
Jahat banget ih...
2021-06-28 09:06:19
1
user avatar
Ailana Misha
Tega banget ya Ivan, bisa mutusin Nayra kayak gitu ... Saat baca, ikut sedih, seakan ikut ngerasain jadi Nayra. Kakak keren banget. Kalian harus baca novel ini .... Rekomen ....
2021-06-26 17:24:37
2
user avatar
Alvern Gyan
Diksinya puitis, tanpa sadar ikut terlarut dalam suasanya yang dirasakan Nayra.
2021-06-23 10:12:40
1
user avatar
Bella
Kasian banget sama Nayra, semangat, kak aku suka sama diksi yang kakak pake, kerenn
2021-06-23 07:59:37
1
user avatar
Scarlet Crown
Menarik! Mulai dari cover sampai blurb nya juga udh menarik banget! Keep it up author!🤩
2021-06-23 07:46:51
1
user avatar
th
Interesting thorr, lanjuttt
2021-06-21 18:42:40
1
user avatar
Hyuncha
Baru baca beberapa bab awal, dan cerita nya ngefeel bangett, semangat nulisnya thor!!💟
2021-06-21 17:56:48
1
user avatar
Veedrya
Wah.... Keren sih ini....
2021-06-21 09:57:53
1
user avatar
Asterona
Keren banget Diksinya😍😍 semangat author
2021-06-21 09:55:45
1
user avatar
Gadiahli
Diksi pilihan semua. Bagus banget kak!
2021-06-20 22:32:15
1
user avatar
Amy_Asya
Nayra semangat 💪 kita pernah berada di posisi yang sama 😔
2021-06-20 14:30:59
1
user avatar
THARNTYPE SEASON 3
mantap 👏👏👏👏👏👏👏
2021-06-20 11:54:03
1
user avatar
athena_vivian
Covernya bagus, isi blurb-nya menarik ... complicated story. Masa lalu Dhanu ...?? Ada apa dengan Dhanu ...interestinggggggggg...more chaps, Thorrr
2021-06-20 11:44:07
2
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
49 Bab
Episode 1 : Putus Cinta
Dunia mendadak dipenuhi abu-abu. Di mana-mana hanya kelabu, selayaknya hati yang tengah merasakan pilu. Begitu sakit. Sungguh terasa sakit meski tiada darah yang keluar dari luka yang jelas-jelas menganga di dalam sana. Luka lantaran putus cinta, benar-benar menyesakkan. Bahkan, air mata ikut berperan. Berkali-kali membuat jejak tangisan. Nayra, dia baru saja putus cinta dari kekasih pertamanya. Kekasih yang begitu dicintainya. Sosok tampan yang begitu diharapkan untuk bisa berakhir di pelaminan. Nyatanya, usai tiga bulan yang manis dalam masa berpacaran, yang tersuguh selanjutnya adalah rasa hambar. Lebih dari itu, pahit pun turut Nayra rasakan."Break?" Berulang kali Nayra mengulang kata 'break' yang menjadi penutup pesan usai kata maaf dan salam perpisahan. "Putus? Aku dan kamu akhirnya putus? Benarkah ini?" Nayra terus menatap layar ponselnya. Berusaha menolak fakta dengan mencari definisi lain dari kata 'break' y
Baca selengkapnya
Episode 2 : Luka Hati
Nayra sesenggukan sembari meringkuk di lantai kamar. Itulah pemandangan mengejutkan yang membuat Febi berlarian. Diraihnya tubuh Nayra, lantas didudukkan. Mata sembab, dengan air mata yang tidak henti-hentinya mengalir menyisakan jejak. Betapa raut wajah Nayra sungguh membuat prihatin siapa saja yang melihatnya. Seolah perih yang Nayra rasakan, tersalurkan pada orang di sekitarnya."Kamu kenapa, Nay?" tanya Febi.Bibir Nayra hendak berucap. Berniat menjelaskan dengan singkat. Namun, lidahnya justru tercekat. Tiada kata yang terlontar demi memberi sebuah penjelasan. Yang tersuguh justru tangis sesenggukan. "Huuuuhuhuhu." Isak tangis Nayra terus menjadi, kala Febi sekali lagi bertanya tentang apa yang terjadi. Sungguh, Nayra ingin sekali berucap, mengumpat, meneriaki Ivan dan meluapkan luka hati yang begitu menyakitkan. Akan tetapi, lagi-lagi yang terus tersuguh hanyalah sebuah tangisan."Cup-cup-cup. Tenangkan dirimu dulu, N
Baca selengkapnya
Episode 3 : Mengobati
Tiga minggu berlalu usai keputusan mengunci hati hingga tidak akan percaya lagi pada laki-laki. Sungguh, keputusan itu memberi arti tersendiri. Hati yang semula teramat perih, perlahan terobati. Tentu saja, senyum di wajah Nayra tidak serta merta tertoreh begitu saja. Butuh perjuangan ekstra di tengah linangan air mata yang sesekali masih saja hadir menegaskan rasa yang masih tersisa. Perih itu tidak akan tercipta kala rasa kecewa tidak pernah diterima. Namun, jika luka itu tidak pernah dirasa, maka pelajaran berharga tidak akan pernah diterima. Nayra, usai tiga minggu penuh berusaha mengobati luka hatinya, kini dia menjelma menjadi pribadi yang berbeda. Ketegasan yang sempat memudar akibat efek samping patah hati, kini sudah melekat lagi. Nayra sudah bisa berpikir jernih, meski sesekali masih saja merutuki diri. Wajar, proses bergerak untuk perubahan itu tidak bisa dilakukan dengan instan. Perlu waktu untuk mengusahakan. Juga, butuh keikhlasan untuk merela
Baca selengkapnya
Episode 4 : Rasa yang Serupa
Senyum manis tersuguh. Bukan dari Nayra, melainkan dari Dhanu. Tatapan mata bersahabat, juga senyum yang terus melekat, pastilah membuat wanita terpikat. Sayangnya, usai hati Nayra terkunci, rasa peka itu tidak begitu dirasa lagi. Senyuman Dhanu tidak begitu ditanggapi. Balik badan, Nayra langsung menuju kamar. Nayra duduk di tepian ranjang, kemudian senyum-senyum sendirian. Akan tetapi, senyum Nayra saat ini bukanlah senyum balasan atas senyum yang tadi Dhanu suguhkan. Nayra tersenyum karena masih merasa menang dari Ivan. "Mas Ivan pasti menyesal," ucap Nayra diiringi senyuman yang terus merekah.Nayra berdiri, kemudian bermonolog lagi."Mas Ivan, Maaf. Ini adalah keputusan terbaik. Tidak ada lagi kesempatan kedua untukmu. Dengan sikapmu yang masih tetap sama, bisa saja luka itu akan kembali tercipta."Mantap sekali Nayra berkata. Hati Nayra kini benar-benar lega. Satu tahun usai putus cinta, kini Nayra berkesempatan melihat penyesalan
Baca selengkapnya
Episode 5 : Debar Candu
Langkah Nayra terhenti. Bukan karena tidak sanggup melangkah lagi, melainkan karena debar merdu yang memerangkap hati. Terdiam mematung sembari tetap menatap senyum, itulah yang Nayra lakukan saat ini. Seiring irama jantung yang teramat merdu, bola mata Nayra tidak henti-hentinya membalas tatapan Dhanu. Teramat memesona. Tatapan matanya, senyum yang menghiasi wajah, juga tampilan diri yang tidak biasa. Semua itu telah menawan hati Nayra. Apalagi, kumis tipis yang membuat sosok Dhanu terlihat semakin manis, Nayra sungguh menyukainya. Deg-deg Deg-deg Deg-deg-degSatu-satunya yang memenuhi hati, pikiran, dan tatapan mata hanyalah sosok rupawan. Baik Nayra ataupun Dhanu, keduanya sama-sama terjebak tatapan bola mata indah. Hingga kemudian, sebuah panggilan tidak terduga membuyarkan aksi tatapan Dhanu dan Nayra."Dhanu, ngapain bengong di situ?" Dhanu menoleh ke sumber suara, dan mendapati sepupunya tengah berjalan mendekat ke arahnya.
Baca selengkapnya
Episode 6 : Baper
"Hatiku milikku. Akulah tuannya. Mau sedih, bahagia, menolak ataupun menerima, akulah yang lebih berhak memilihnya. Cukuplah aku. Hanya aku."Ucapan Nayra usai perdebatan singkat dengan dua rekan kerjanya, lebih terdengar seperti keegoisan daripada kata mutiara. Awalnya semua itu hanya obrolan biasa di sela istirahat makan siang. Tiba-tiba saja rekan kerja Nayra membahas tentang jodoh, pernikahan, dan status lajang yang ujung-ujungnya mencipta kebaperan. "Serius amat sih, Nay. Kita cuma bercanda doang." Dua rekan kerja Nayra mengambil jalan tengah. Berdamai, dengan alasan semua kata yang terlontar sebelumnya adalah sebuah canda."Ngatain aku nggak laku dan nggak pintar merias diri, seperti itu yang kalian bilang bercanda?" Nayra masih menampilkan mimik serius pada kedua rekan kerjanya. "Sudah-sudah. Maafin kita, ya?"Nayra menghela nafas dalam, kemudian mengangguk perlahan. Nayra tidak ingin terus larut dalam perdebatan hingg
Baca selengkapnya
Episode 7 : Let Me Love You
Segala rasa menyeruak di dada Nayra. Merasa menang, geregetan, bahkan kebingungan pun sempat dirasakan. Gejolak di hati Nayra nano-nano rasanya. Semua terjadi lantaran Nayra melihat foto Ivan yang bersanding dengan pasangannya di pelaminan. Usai beberapa detik larut memperhatikan foto Ivan, tawa Nayra pecah tak tertahankan."Hahaha. Habis dikhianati Olivia langsung cari cewek baru rupanya. Untung kali ini langsung diajak nikah. Kalau nggak, tuh cewek pasti nasibnya nggak jauh beda sama ... a-ku."Deg!Usai tawa yang membahana, mendadak saja ada perasaan lain yang dirasakan Nayra. Sekilas, Nayra teringat nasib dirinya. Langkah kehidupan yang kini dilalui Nayra belum sepenuhnya lepas dari bayang-bayang masa lalunya dengan Ivan. Apalagi jika teringat status cinta pengganti yang sempat disematkan Ivan. Sungguh, keputusan yang Nayra buat setelah kejadian itu masih terbawa hingga sekarang. "Mas Ivan sudah mengambil langkah bahagianya. Lalu ..
Baca selengkapnya
Episode 8 : Akan Dijodohkan
Mood Nayra begitu baik. Saat mengajar di sekolah pun begitu energik. Alhasil, setiap ilmu yang Nayra sampaikan pada murid, semuanya bisa diterima dengan baik. Tidak sebatas itu saja, sepanjang pagi hingga siang hari pikiran Nayra selalu positif, bahkan senyumnya begitu murah hingga senantiasa merekah. Akan tetapi, semua berubah ketika Nayra pulang ke rumah. Nayra sedang mengecek akun media sosial milik Dhanu ketika sang ibu menghampiri untuk membicarakan sesuatu. Mimik wajah sang ibu tampak tenang, tapi menyiratkan keseriusan. "Boleh ibu berbicara sesuatu, Nay?" Sang ibu duduk di tepi ranjang milik Nayra. Lebih dulu meletakkan smartphone, setelahnya Nayra pun merespon. Nayra mengangguk, lantas memfokuskan perhatian pada sang ibu yang masih menampilkan mimik keseriusan. "Begini, Nay. Usiamu sudah matang untuk berkeluarga. Jadi, ibu sama ayahmu berniat menjodohkanmu dengan si Dika, anaknya Ning Rum." Deg!Seketika
Baca selengkapnya
Episode 9 : Toxic di Masa Lalu
Keterkejutan Dhanu, juga Ron yang lesu. Mimik kedua lelaki itu mengubah atmosfir ruangan tempat kerja Dhanu. Di jeda sikap terkejut dan lesu yang ditunjukkan, heningnya sekitar mendadak begitu peka dirasakan. Hawa AC yang begitu dingin, detak jarum jam yang tak biasa-biasanya terdengar nyaring, sampai langkah kaki samar di luar ruangan pun tertangkap pendengaran. Hingga kemudian, suara ketukan pintu membuyarkan jeda antara Dhanu dan Ron yang masih terdiam.Tok-tok-tok!Dhanu dan Ron kompak menoleh ke arah pintu kaca. Didapatinya Pak Bos Besar sedang berdiri di sana, tersenyum sembari memasang mimik bahagia.Sebelum mempersilakan, Dhanu melihat ke arah Ron. Tampak jelas sekretaris sekaligus sahabatnya itu membalas tatapan, kemudian kembali tertunduk lesu. Dhanu bisa menebak bahwa Ron sedang terjebak dalam ingatan masa lalunya bersama Soraya. Paham dengan keadaan yang ada, Dhanu pun memutuskan untuk menemui Pak Bos Besar di luar ruangan saja. "Maaf, Pak
Baca selengkapnya
Episode 10 : Satu Tahap Penolakan
Sebuah restoran bergaya kekinian, dengan lampu kerlap-kerlip dan booth swafoto menjadi pilihan tempat pertemuan. Seperti permintaan Pak Bos Besar sore tadi, Dhanu datang tepat waktu dengan berpenampilan casual. Jam yang melingkar di tangan menambah kesan tampan. Rambut rapi, kumis tipis di wajah, dan air muka ramah, semua itu memberi predikat wah di mata yang melihat sosoknya. Tak heran jika beberapa perempuan pengunjung restoran sempat curi-curi pandang. “Nayra!” seru seorang pengunjung.Mendengar nama yang tidak asing itu membuat Dhanu sontak menoleh ke sumber suara. Berharap sosok yang dicinta benar-benar ada di sana. Nyatanya, harapan Dhanu belum bersambut nyata. Nayra yang dilihatnya bukanlah Nayra sang pujaan hatinya. Itu adalah Nayra yang lain, yang kebetulan sama dalam hal nama. “Dhanu, sepertinya nama Nayra telah menjadi candu untukmu,” ujar Dhanu sembari tersenyum teringat sosok Nayra.Perhatian Dhanu teralihk
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status