Semua Bab SACRIFICE : THE LADY: Bab 11 - Bab 20
30 Bab
KEPUTUSAN DEWI AEGLE
Istana Orava, kediaman Dewi Aegle, Wali Kota sekaligus Dewi yang memberkati kesembuhan dan kesehatan kaum Bangsa Kahyangan. “Apa maksudmu aku juga tidak boleh menetap di istanamu, Aegle?” ucap Klevance meminta penjelasan kepada Aegle. “Bukan tidak boleh Klevance, tapi tidak untuk saat ini. Situasi dan kondisi saat ini sudah cukup runyam karenamu. Kau masih ingat kan mengenai Lucifer yang kau bawa pagi tadi? Setidaknya pikirkan juga nyawa Lucifer itu yang sedang sekarat. Aku tidak bisa mengizinkanmu menetap di tempatku sementara waktu ini demi kebaikan kita bersama. Kumohon mengertilah sedikit.” Klevance mendengus kesal. Dia menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. “Lalu aku akan pergi kemana disaat seperti ini, Aegle?” “Tentu saja ke Istana Lismore, kediaman ibumu,” jawab Dewi Aegle santai. “Sungguh? Setelah semua yang telah kuucapkan dan kuperbuat padanya beberapa saat yang lalu? Aku tidak yakin dia masih menerimaku di temp
Baca selengkapnya
KEMBALINYA SANG PUTRI
Di perjalanan menuju Istana Lismore, kediaman Ratu Larissa, Ratu kaum Bangsa Kahyangan sekaligus ibu Klevance. Klevance mendengus sebal di sepanjang perjalanan Ibukota yang menuju ke tempat kediaman Ratu Larissa. Bukannya apa, wanita berdarah campuran itu harus berjalan kaki ke Istana Lismore yang jaraknya sangat jauh dari Istana Orava---kira-kira sekitar tujuh kilometer jauhnya. Alasan lainnnya yang membuat wanita berdarah campuran satu ini merasa sebal di sepanjang jalan adalah karena dia harus kembali ke Istana Lismore setelah apa yang sudah dia perbuat di Istana Orava sebelumnya---dirinya menyinggung dan menyindir ibunya habis-habisan. Sayap Klevance juga masih dalam tahap pemulihan dan belum bisa digunakan saat ini. "Kenapa aku bisa sesial ini di hari pertamaku kembali?!" desisnya kesal. Klevance mencoba mengepakkan sayapnya untuk memastikan apakah sayapnya sudah dapat berfungsi seperti semula atau belum. Saat dirinya mulai mengepakkan sayapnya
Baca selengkapnya
ARGAN
"Rahasia," ujar Argan sambil tersenyum meledek Klevance. Klevance memicingkan matanya kesal melihat dirinya berulang kali berhasil dipermainkan oleh seorang pria hibrida di hadapannya ini. "Cih, dasar sialan!" Dia menatap tajam pria tersebut. Klevance lantas memaksa kembali dirinya untuk mencoba melebarkan sayapnya dan berusaha pergi dari hadapan Argan. Dia mencoba untuk pergi secepatnya darisana dengan cara memanfaatkan sayap hitam miliknya tersebut dan terbang mengudara di langit Ibukota. Dirinya meringis kesakitan bukan main dan amat sangat luar biasa saat memaksakan untuk terbang dengan sayap yang masih belum pulih tersebut. Belum sampai sayap Klevance berhasil mengudara dengan sempurna di langit, wanita berdarah campuran tersebut kehilangan keseimbangan dirinya dan bersiap jatuh menghantam tanah yang sudah menunggunya. Argan yang melihat Klevance akan segera jatuh tersebut segera sigap mengubah dirinya dan bertransformasi menjadi seekor n
Baca selengkapnya
ISTANA LISMORE
Bangunan termegah di seantero Ibukota Irish, terlihat sangat sibuk mempersiapkan pesta penyambutan kembalinya tuan putri mereka. Para pelayan dari berbagai macam ras kaum Bangsa Kahyangan sibuk kesana-kemari mengerjakan tugas mereka. Para pelayan yang ada di kediaman Ratu Larissa, menggunakan sihir-sihir mereka untuk mempercantik acara. Mereka juga beterbangan dan mengudara dengan bebas di langit Istana Lismore untuk mengatur angle dan juga view yang tepat. Menghiasi langit dengan cuaca dan juga pemandangan yang indah dan mendukung, menumbuhkan semua tanaman kesukaan Tuan Putri Klevance, hingga membuat kata sambutan dengan sihir mereka dan dibuat seperti kembang api yang terus menyala di langit. Ratu Larissa meminta semua persiapan pesta tersebut ditata dengan sesempurna mungkin dan juga harus meninggalkan kesan yang mendalam bagi putrinya, Klevance. Dia menyuruh semua pelayannya dengan permintaan yang sangat spesifik, tidak terkecuali kepad
Baca selengkapnya
PENGUMUMAN
Halo semuanya! Apa kabar? Author baru saja mengedit dan merevisi hampir semua bab. Barangkali bingung, mungkin bisa dibaca dari awal lagi sambil menunggu chapter selanjutnya di update. Ada beberapa perubahan juga dalam ceritanya tetapi tidak terlalu jauh berbeda dari sebelumnya. Author juga tidak mengubah alurnya, hanya merevisi bagian-bagian yang harus dan perlu direvisi. Jadi tidak perlu khawatir mengenai alur ceritanya. Seperti sebutan untuk kaum hasil perkawinan Bangsa Kahyangan dengan Bangsa Manusia yang tadinya disebut Half-Vier, sekarang author ganti menjadi Half-Angel. Saran dan masukan sangat author terima ya^^ Semoga bermanfaat^^ Jika ada pertanyaan ataupun apapun, kalian bisa memberitahu author melalui kolom komentar ataupun kolom ulasan yang tersedia. Terima kasih banyak author ucapkan, sampai jumpa^^
Baca selengkapnya
BANGUNAN MANUSIA
"Kita sudah sampai," ucap seorang pria makhluk hibrida yang masih bertransformasi menjadi seekor naga berwarna amethyst yang sangat besar---makhluk hibrida tersebut adalah Argan. Dari atas langit tempat tersebut, Argan yang masih mengudara memberitahu Klevance bahwa mereka telah sampai di tempat yang dia maksud sebelumnya. "Dimana ini, Argan?" Klevance mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat tersebut, mengamati lebih jelas tempat yang dimaksud oleh pria hibrida yang sedang ia tumpangi saat ini. Argan lalu mendaratkan tubuhnya di tanah tepat di hadapan bangunan tersebut. Klevance segera turun dari tubuh Argan dan berdiri di sampingnya, menunggu pria tersebut berubah menjadi wujud manusianya. Setelah selesai mengubah wujudnya menjadi manusia kembali, Argan berkata, "Masuklah, akan kuberi tahu nanti tempat apa ini." Klevance mengernyitkan keningnya dan menatap Argan sejenak. Dia bingung apa tujuan Argan mengajak nya ke tempat tersebut. Klev
Baca selengkapnya
JUBAH TEMBUS PANDANG
Keheningan menyelimuti taman belakang Istana Orava. Hanya embusan angin dan gemerisik dedaunan yang berjatuhan memenuhi atmosfer disana. Para Healer dan Nymph penjaga kepercayaan Dewi Aegle telah menunggu jawaban darinya mengenai pertanyaan yang Neva lontarkan sebelumnya. Mereka sama penasaran nya dengan Neva, terutama Nymph penjaga yang terlibat langsung di tempat kejadian tersebut. Dewi Aegle menatap para asisten kepercayaannya itu satu-persatu. Dia menyadari bahwa mereka sudah tidak sabar mendengar jawabannya. Lantas Dewi Aegle pun menghela napasnya dalam-dalam. "Apa kalian sangat penasaran bagaimana Lucifer tersebut bisa kabur tanpa terlihat oleh satupun penjaga?" tanya Dewi Aegle kepada mereka semua. Dengan serentak para asisten nya tersebut segera menganggukkan kepala mereka. "Tentu saja. Kami sangat penasaran, Dewi!" ucap mereka begitu antusias dengan kompak dan bersamaan. Kemudian para Healer dan Nymph
Baca selengkapnya
ELPíZO
"Klevance—!” Mata Argan menyusuri sekelilingnya yang sangat tidak familiar, lalu berhenti ketika melihat seorang wanita yang sedang bersantai di atas sebuah kubus. "Ini—!” Argan lalu terfokus pada tubuhnya yang sudah kembali menjadi wujud manusianya. Pandangannya menyapu sekujur tubuhnya dan menyadari dia tidak bisa bertransformasi di dunia ini. "Cukup bermain-main nya, Argan! Aku akan memberikanmu sedikit pelajaran agar kau tidak kembali melakukan sesuatu yang sangat ekstrem dan membuat dirimu sendiri dalam bahaya!" teriak Klevance, suaranya menggema di seluruh sisi dunia elpízo---dunia khusus miliknya. Kemudian Klevance segera turun dari kubus yang dia tempati sebelumnya dan menghampiri Argan yang masih kebingungan dan terkejut. Klevance kemudian mengeluarkan sebuah senjata ilusi, lebih tepatnya pedang ilusi yang dia tiru dan buat dari senjata pedang pusaka asli miliknya---yang sekarang masih berada di Hutan Aurora bersama sebuah kotak misterius. Argan tida
Baca selengkapnya
SISI LAIN KLEVANCE
"Apa maksudmu? Sisi Putihku?" tukas Klevance kebingungan jiwanya disebut sebagai sisi putih dari dalam dirinya. "Ya, tentu saja karena kau adalah sisi putih diri kita atau lebih tepatnya sisi yang terlahir dari Bangsa Kahyangan. Dan aku..." "Perkenalkan, aku adalah sisi Hitammu dan anak kecil yang berada di sampingku ini adalah sisi Abu-abumu," ujar si Hitam memperkenalkan diri kepada si Putih. "Halo," sapa si Abu-abu sambil tersenyum riang kepada si Putih. Klevance atau yang lebih tepatnya sisi putihnya itu, tidak paham akan maksud dari si hitam dan si abu-abu padanya. "Apa maksud kalian? Aku sama sekali tidak paham ini semua!" tukasnya kesal dan mulai geram. "Lalu, kalian bilang kalian adalah bagian dari diriku juga? Sungguh tidak masuk akal! Bagaimana bisa satu tubuh dihuni oleh tiga jiwa yang berbeda seperti ini?! Apa kalian sedang mengelabuiku?!" teriak Klevance. Kemudian sisi Putih Klevance pun ingin segera mengeluarkan k
Baca selengkapnya
AMBIL ALIH
"Klevance juga memiliki mata ketiga?! Kenapa kau menyembunyikan banyak fakta tentangnya dariku, Ratu?" tutur Zelus terkejut sekaligus kecewa kepada sang Ratu Bangsa Kahyangan yang beridiri di hadapannya. "Itu karena ... aku tidak bisa mengatakan sebelumnya padamu karena aku takut akan lebih banyak orang yang mengetahui fakta tentang Putriku itu. Jika sudah seperti itu, Klevance akan berada dalam bahaya yang lebih besar setiap harinya," jelas sang Ratu dengan penuh kecemasan dan raut wajah gelisah terlukis dengan jelas. "Jadi selama ini kau tidak pernah percaya pada diriku, Ratu? Kukira kau selalu mempercayaiku sebagaimana kau mempercayai Putrimu, Klevance," timpal Zelus sedikit kesal. Sang Ratu Bangsa Kahyangan tersebut pun menoleh ke arah Dewa yang sedang mempertanyakan kepercayaannya itu. Dengan penuh penyesalan dia berkata, "Tidak, aku sama sekali tidak bermaksud seperti itu. Aku mempercayai dan juga menyayangimu seperti anak kandungku sendiri. Tapi, aku j
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status