All Chapters of The Hijabi Dancer: Chapter 11 - Chapter 20
20 Chapters
Cara Ajaib Melarikan Diri
Ardhy baru saja tersadar ketika Jay membawakan segelas susu hangat untuknya.Mendapati dirinya sedang terbaring di ranjang UKS, Ardhy langsung mengingat semua yang telah terjadi padanya. Seperti biasa, penyakitnya kambuh dan Jay yang menolongnya."Terima kasih atas susunya, kau bisa membawakanku pizza lain kali." ejek Ardhy selagi menerima segelas susu dari Jay yang sekarang ekspresi wajahnya mulai terlihat kesal."Lain kali akan kubuang kau ke laut lepas."Ardhy terkekeh mendengarnya, Ia begitu senang membuat Jay kesal.Terdengar suara riuh dari luar ruangan, beberapa siswa datang membopong Dini yang tak sadarkan diri ke dalam ruang UKS."Apa yang terjadi?" tanya Jay pada salah satu dari mereka."Kau tidak tahu? Sungguh tidak beruntung,""Terjadi perkelahian sengit di ruang olahraga antar siswi Jakarta itu dengan Dini. Itu adalah peperangan yang lege
Read more
Petunjuk Yang Jelas
Menyedihkan bagiku saat aku harus melarikan diri dari kehidupan kepada minuman keras. Karena itu hanya akan menambah masalahku.- Jihan Azzahra -•☆☆☆•Fable Club Jakarta.Sebuah klub malam yang terletak di Jl. Jendral Sudirman itu menjadi tempat yang dimaksud oleh Raihan sebagai tempat 'ajaib' yang bisa membuat Jihan melupakan semua masalahnya.Sesampainya di sana, suara dentuman musik yang dimainkan oleh seorang DJ International memenuhi ruangan tersebut. Semua orang sedang asik menari menikmati musik dan beberapa yang lainnya duduk sembari menikmati alkohol favorit mereka.Raihan dan Jihan mengambil meja di sudut ruangan agar tak terlalu membaur dengan yang lainnya.Tak berapa lama kemudian, seorang pelayan mengantarkan dua botol wisk
Read more
Cahaya Ketika Senja
  Selalu ada jalan untuk melarikan diri.Namun aku tak akan menempuhnya.Aku tidak cukup berani, namun kabur bukanlah pilihan.   - Jihan Azzahra - •☆☆☆• Mentari pagi baru terlihat memancarkan sinarnya dengan malu-malu kala Jihan terjaga dari tidurnya. Samar Ia mendengar riang tawa anak-anak penghuni panti asuhan tersebut.Tak mempedulikan apapun, Jihan segera bangkit dan berlari menghampiri anak-anak yang telah Ia anggap sebagai adik kandungnya itu. "Kak Jihan" ucap mereka sembari berlari dan langsung memeluk Jihan dengan erat. "Kakak kemana saja? Kami begitu merindukanmu." kata seorang gadis kecil bernama Bulan. Jihan tersenyum, tanpa kata Ia hanya terus memeluk para malaikat kecil di hadapannya it
Read more
Dimuliakannya Seorang Wanita
"Jangan merendahkan dirimu sendiri hanya demi seorang manusia hina.Karena bahkan Tuhan, Nabi, dan Agamamu telah memuliakan dirimu"   - Muhammad Ardhy Wijaya -   •☆☆☆•   M.Ardhy Wijaya Name tag dengan nama yang tak asing bagi Jihan itu bertengger tepat di seragam sekolah pemuda tersebut.   "Ardhy?!"   "Hei, long time no see."Sahut pemuda itu lengkap dengan senyum manis di akhir kalimatnya. Kalimat sederhana yang cukup untuk membuat Jihan melompat kegir
Read more
Gadis Berkerudung Putih
Dengan mengenakan pakaian muslim berwarna putih bersih lengkap dengan kerudungnya yang panjang, gadis itu terlihat sangat cantik di antara indahnya pemandangan di sebuah tempat dengan hamparan bunga yang begitu cantik di atas sebuah bukit tak dikenal. Langkahnya begitu ringan seolah tak ada yang membebani pikiran dan jiwanya.  Semilir angin yang sejuk menyambut setiap alunan langkahnya yang ringan. Angin lembut yang membelai wajah dan menerbangkan kerudung yang dipakainya itu seolah menandakan bahwa alam begitu memanjakannya saat itu. Sungguh itu adalah hal yang sangat kudambakan selama ini, sebuah kedamaian yang belum pernah kurasakan. Dari belakang, kuikuti setiap langkah yang diambilnya. Berharap ada secercah kedamaian miliknya yang akan menular padaku. Berharap sebuah kegundahan tak berujung ini a
Read more
Kpop Haram?
Tak ada waktu istirahat dalam mengejar mimpi. - Ardhy Wijaya - •☆☆☆•"Kuharap hari ini akan berlalu dengan mudah." ucap Jihan ketika Ia melangkahkan salah satu kakinya melewati pintu kelas saat itu. Hanya ada tiga orang siswa di sana termasuk dirinya. Tentu saja, itu karena Jihan datang terlalu awal hari ini dibanding biasanya.Menurut jadwal, kelas baru akan dimulai dalam 2 jam lagi.Gadis itu memeriksa sosial medianya sebentar lalu melihat daftar pesan yang Ia terima. Merasa tak ada yang begitu penting, Jihan memutuskan untuk menonton vidio-vidio di Youtube yang menampilkan pertunjukkan dari TVXQ. TVXQ adalah grup idola favorit Jihan.Dia begitu mengagum
Read more
Tertampar Rasa Malu
Setengah jam berlalu.Lagi-lagi Jihan terjebak di satu-satunya mata pelajaran yang selalu membuatnya merasa keringat dingin."Intinya adalah pelajaran agama Islam, tapi kenapa mereka membaginya ke dalam beberapa materi? Seolah sekolah ini begitu berniat untuk memojokkanku"Bukannya fokus pada mata pelajaran, gadis itu justru tengah fokus pada layar obrolannya dengan Clara.Meski dirinya juga sedang sibuk mempersiapkan materi kuliahnya, Clara tetap saja meladeni sahabatnya yang sedang meracau tak jelas di laman pesannya."Al-Qur'an Hadits, Fiqih, Akidah Akhlak dan Bahasa Arab. Bisakah kau membayangkannya? Aku bahkan hanya bisa membaca Iqro'." lanjutnya.Sembari mengetikkan begitu banyak kata di keyboard komputernya guna menyelesaikan tugas kuliahnya, Clara mengirimkan pesan suara pada sahabatnya itu."My dear Ji, tentang semua itu ... aku tidak mengetahui apa
Read more
Boneka Yang Bernyawa
"Jangan merubah dirimu demi orang lain, lakukan itu demi dirimu sendiri. Maka kau tak akan merasa terbebani. Dirimu berhak untuk tidak merasa terkekang." - M. Ardhy Wijaya -•☆☆☆•Jihan terus mengomel di sela-sela langkah kakinya yang dihentakkan dengan keras kala menaiki satu persatu anak tangga menuju rooftop sekolah."Seolah mengejekku adalah passion mereka dan ketika memiliki kesempatan itu, mereka menggunakannya sebaik mungkin.""Lagipula apa salahku jika aku tidak bisa mengaji? Toh jika nanti aku sudah dewasa, mengaji bukanlah prioritas utama untuk diterima bekerja di dalam sebuah perusahaan."Ketika Jihan hendak membuka pintu, sebuah tangan kekar muncul dari belakang dan membukakan pintu itu hingga gadis itu cukup terkejut dengannya.
Read more
Janji Tak Terlihat
"Hai, aku rasa aku telah menyinggungmu dengan sikapku tadi. Aku bersalah, maafkan aku yah?"Jihan melatih dirinya di depan kamera ponsel untuk meminta maaf atas sikapnya yang kasar pada Dini.Gadis itu memiliki rasa gengsi yang terlalu tinggi untuk meminta maaf terlebih dahulu meski itu adalah kesalahannya sendiri.Namun, jika Ia mau memperbaiki semuanya, Jihan tahu bahwa Ia harus menyingkirkan rasa gengsi itu terlebih dahulu."Kau baik-baik saja?" Indah menegur temannya yang sedang bicara sendiri di bangkunya itu.Jihan mengangguk mengiyakan. Namun ketika Ia melihat Dini berjalan memasuki kelas, tiba-tiba Ia merasa gugup dan segera mengemasi tasnya dan memindahkannya ke meja tempat Jay belajar."Aku rasa akan lebih nyaman jika aku kembali duduk di sini."Indah menatapnya, heran."Jay sudah kembali, ada hal yang ingin kutanyakan padanya hehe" kekehnya dengan gari
Read more
The Guardian Angel
Tak perlu selalu bersama untuk bisa melindungi.Bahkan meski aku tidak di sini, aku tetap akan bersamamu.   - Ardhy Wijaya -   •☆☆☆• Seketika Ardhy menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur setibanya Ia di kamarnya yang bernuansa warna putih dan hitam itu.Tangannya menggapai sebuah remote control dan ketika Ia menekan salah satu tombol di sana, tirai yang menutup atap kamar tersebut terbuka secara otomatis.Terlihatlah pemandangan langit malam yang begitu indah dari atap yang terbuat dari kaca tebal tersebut. Bulan sabit terlihat begitu tenang duduk di tempatnya ditemani sebuah bintang paling terang yang berada di sisinya. "Apa kalian mengejekku? Ya, benar dia tidak menepati janjinya, tapi buk
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status