All Chapters of Suami Dibuang Sayang: Chapter 81 - Chapter 90
3330 Chapters
Bab 81
“Dia membeli dua mobil dan dia juga membeli rumah baru-baru ini. Meskipun itu adalah rumah bekas.” Bella tidak pernah memberitahu siapa pun mengenai hal ini. Michelle adalah yang pertama. Seseorang yang ingin dia ceritakan sejak awal.Mulut Michelle terbuka saking terkejutnya. Dia mengira mobil itu dibeli Bella dari kantor, tetapi dia tidak menyangka mobil itu dibeli dari kartu kredit Michael. Dua mobil itu harganya jutaan. Ditambah rumah bekas. Orang ini ternyata sangat kaya!“Bella, bagaimana kamu bisa membiarkan seorang pria memiliki uang pribadi? Tidakkah kamu tahu bahwa itu tabu? Bagaimana kalau dia selingkuh?” Michelle menatap Bella dengan marah.Bella menggelengkan kepalanya. Dia tidak pernah khawatir tentang ini. Jika Michael selingkuh, dia pasti sudah lama melakukannya. Kenapa harus menunggu sampai sekarang? Selama tiga tahun penuh, orang-orang tahu posisinya dalam keluarga Su. Berapa banyak penghinaan yang dia terima.“Kamu terlalu banyak berpikir. Jika ingin berselingkuh
Read more
Bab 82
“Pergi? Adakah tempat yang tidak bisa aku kunjungi?” Kevin berjanji sambil menepuk dadanya.Keduanya berpakaian dan menuju vila di lereng gunung.Sepanjang jalan, Kevin merasa sedikit gugup. Sebaiknya dia tidak bertemu dengan si pemilik vila. Jika tidak, maka akan sulit untuk dijelaskan.Alasan mengapa dibangun vila di Gunung Yunding ini adalah lingkungan yang mewah. Kemudian area ini tidak bisa diganggu oleh siapa pun. Setiap vila memiliki daerah pribadinya masing-masing. Jika ada yang masuk tanpa izin, hal itu dianggap melanggar aturan. Lagi pula, orang-orang yang tinggal di sini bukan orang biasa.Sebelum mencapai lereng gunung, si wanita tampak tidak sabar tetapi Kevin justru tampak lebih tidak tenang dan ingin segera meninggalkan daerah tersebut.“Vila ini adalah yang terbesar di seluruh area Gunung Yunding, kan?” Si wanita itu berkata dengan ekspresi mendamba di wajahnya.Kevin menjulurkan lehernya untuk mengamati apakah ada orang selain para pekerja. Mendengar apa yang dik
Read more
Bab 83
"Kevin, apa yang kamu lakukan, orang-orang ini ...""Tutup mulutmu," potong Kevin tajam.Wanita itu terkejut. Mungkinkah semua petugas keamanan di vila ini adalah orang-orang penting? Kalau tidak, bagaimana Kevin bereaksi seperti itu?“Kau terlihat tidak asing. Apa kau berasal dari keluarga Kong?" kata kepala petugas keamanan dengan nada dingin. Dia berjalan ke arah Kevin.Keringat dingin muncul di pelipis Kevin. Dia menjawab dengan cepat. "Maaf, tapi berilah aku kesempatan. Aku hanya penasaran. Tidak akan kuulangi lagi.""Hah." Kepala petugas keamanan mendengus. "Ikut denganku. Keluarga Kong sudah tinggal di sini selama beberapa tahun. Tidak mungkin tidak tahu aturan di sini. Karena kamu masuk tanpa izin, kamu harus membayarnya."Kevin sangat takut sehingga kakinya menjadi lemas. Ikut dengan mereka? Dia dengar ada ruangan khusus untuk mengurusi orang-orang yang melanggar aturan. Beberapa tahun yang lalu, ada putra dari keluarga kaya yang masuk ke ruangan itu. Berikutnya saat dia
Read more
Bab 84
Setelah Michael memerintahkan desainer interior untuk mengirim lebih banyak staf dan mengerjakan renovasi sesegera mungkin, dia lalu pergi dari vila.Bella libur hari ini jadi tidak perlu pergi ke kantor. Tetapi Michael berencana untuk mengunjungi kantin.Setelah tiba di kantin, Mark akhirnya membuka pintu hari ini. Dia sedikit terkejut ketika melihat Michael.“Tumben kau muncul di akhir pekan, bukan karena aku, kan?" ujar Mark sambil tersenyum.Michael meminta sebungkus rokok, menyerahkan satu kepada Mark. "Bagaimana Yuncheng saat ini? Berbeda dari masa lalu, kan?"Mark mengangguk. Setelah menyerahkan pemantik api kepada Michael, dia berkata, "Benar-benar berbeda. Sekarang orang-orang banyak yang tidak pakai otak, terutama anak muda. Mereka dipengaruhi oleh film-film jaman sekarang, yang sedikit berbahaya. Mereka pikir mereka bisa menaklukkan dunia hanya dengan bertarung dan membunuh. Ini adalah hal yang illegal. Hanya orang-orang dengan otak yang sakit yang bisa melakukannya."
Read more
Bab 85
“Omong kosong. Jelas-jelas kau yang menabrakku. Tabrakan itu terjadi karena dia sibuk melihat ponselnya.” Wanita paruh baya itu menunjuk Robert.Robert tampak bersalah dan tidak berani berbicara sama sekali.Suzy lalu dengan cepat membantah. "Kau berbohong. Kapan suamiku melihat ponselnya? Mungkin kau sudah buta. Kau pikir mentang-mentang kami mengendarai mobil Audi, kami akan memberimu uang? Dasar perempuan miskin."Wanita paruh baya itu memandang Suzy dengan dingin. Dia menyeberang jalan seperti biasanya. Dia yang ditabrak, dan sekarang dia yang dikata-katai."Aku memang miskin, tetapi orang miskin juga punya harga diri. Aku tidak akan memeras siapa pun. Biar Tuhan mengirimkan petir untuk menyambarku jika aku berbohong," ujar wanita paruh baya dengan tegas.Suzy sedikit bingung ketika mendengar sumpah wanita itu. Saat dia sadar bahwa tempat ini bukan tempat yang nyaman untuk berdebat. Dia berkata kepada Michael, "Coba kau selesaikan masalah ini. Kalau tidak berhasil, jangan pula
Read more
Bab 86
Suzy mencibir. Dia membayangkan rumah baru Michael adalah rumah bekas yang sudah bobrok. Bahkan jika itu diberikan kepadanya, dia juga tidak akan mau. Jadi kenapa dia mau tinggal dengannya?"Michael, apa menurutmu keputusan yang tepat untuk membeli rumah bekas? Aku tidak mau pergi ke rumahmu seumur hidupku. Bella juga tidak akan tinggal bersamamu," ujar Suzy dengan sombong.Michael tersenyum tipis, dia sedikit khawatir kalau ibu mertuanya ini akan meminta untuk tinggal bersama ketika saatnya tiba nanti.Buat Michael, batas toleransi yang diterimanya hampir tak terbatas. Tetapi itu hanya berlaku untuk dirinya sendiri. Sikap Suzy yang seenaknya telah menyakiti orang lain jelas bukan sesuatu yang bisa diterima dengan mudah. Saat ini yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu sudah jelas. Robert-lah yang bertanggung jawab penuh. Dia juga yang seharusnya bertanggung jawab untuk biaya pengobatan dan untuk biaya perbaikan mobil.Polisi berjalan ke arah Suzy dan berkata dengan ringan, "C
Read more
Bab 87
Dari kejauhan, Michael melihat sekelompok anak kecil melemparkan batu ke seorang anak laki-laki. Melihat anak laki-laki itu menangis kesakitan, Michael mempercepat langkahnya.“Hentikan, apa yang kalian lakukan?” Michael berteriak.Orang-orang di lingkungan itu tidak takut dengan hukuman. Mereka juga tidak takut pada Michael. Anak yang paling tua meneriaki Michael."Siapa kamu? Apa hubungannya dengan orang bodoh ini? Kami punya urusan dengannya. Apa urusanmu, sana pergi!""Lihat. Dia masih bisa tersenyum. Berarti dia suka dipukuli."Setelah itu, beberapa anak melemparkan batu lagi ke arahnya.Michael berdiri di depan Sunny.Ibunya memberi nama seperti itu karena berharap putranya akan bersinar seperti matahari dan merasa bahagia setiap hari. Tetapi Ibunya tidak tahu bahwa setelah dia pergi bekerja, putranya menjadi bulan-bulanan bagi orang-orang di dekatnya."Kamu bodoh, kamu juga akan dipukul karena sudah membelanya.""Aku tidak berharap orang bodoh lain datang. Gampang saja
Read more
Bab 88
Bocah lelaki itu bangga sekali dengan perilaku ayahnya. Dia berkata, "Ayah, aku akan menjadi kuat sepertimu kalau aku besar nanti."Smith menepuk kepala putranya. "Kamu harus lebih baik dari aku. Kalau sudah besar nanti, ajak teman-temanmu berpetualang keluar kampung ini. Cukup seperti itu saja, aku sudah bahagia."Ayah dan anak itu sedang merencanakan masa depan saat Michael kembali dari membeli makanan. Kemudian dia melihat bocah yang dia beri pelajaran itu membawa beberapa orang dewasa. Saat Michael melihat kondisi Sunny yang sudah babak belur, seketika timbul hasrat membunuh.“Ayah, itu dia. Dia yang tadi memukulku.” Bocah lelaki itu menunjuk Michael dengan mata berapi-api.Smith menyeringai. "Kau yang memukul anakku? Berlutut dan minta maaf padanya. Kalau tidak, aku akan mematahkan kakimu hari ini."Michael meletakkan makanan di meja dan berlari ke arah Smith.Pada saat ini, Michael tidak segan memperlihatkan aura membunuhnya. Pada saat yang bersamaan, anak buah meremehkan
Read more
Bab 89
Pada saat yang bersamaan, Bella pulang ke rumah dalam keadaan lelah. Dia pulang habis berbelanja.Suzy duduk di sofa di ruang tamu dengan wajah muram. Sebelum Bella meletakkan barang-barangnya, dia berkata dengan dingin, "Mulai hari ini, keluarga ini hanya dapat menampung salah satu, aku atau Michael. Bella, kau harus memutuskannya."Bella merengutkan alisnya.“Bu, ada apa?” Bella mencium bau permusuhan. "Ada apa denganku?" Suzy langsung meledak. "Michael sudah benar-benar tidak menghormatiku sekarang. Aku pikir dia jadi sombong, bahkan dia berani memarahiku. Apa kamu pikir aku bisa mentolerir orang seperti itu?"Sombong?Dan bagaimana bisa Michael memarahi Suzy? Pasti ada kesalahpahaman.“Bu, kau tidak mendengarkan omong kosong dari orang lain, kan?” Bella bertanya."Dia memarahiku di depan orang banyak. Bagaimana aku sempat mendengarkan omongan orang lain?" ujar Suzy gusar. "Bagaimana mungkin." Reaksi pertama Bella adalah menolak. Dia yang paling tahu orang seperti apa Mic
Read more
Bab 90
Setelah Michael dan Sunny makan bersama, Michael khawatir kalau Smith dan yang lainnya akan membalas dendam begitu dia pergi. Michael membawa Sunny ke rumah sakit, mengatur ruang VIP dan menyewa pengasuh.Ibunya sangat berterima kasih atas apa yang telah dilakukan Michael untuknya. Ada tempat bagi Sunny untuk dirawat lukanya di ruang VIP, sehingga ibu dan anak itu bisa beristirahat dengan tenang. Setelah beres melakukan semua ini, Michael kembali ke rumah.Michael sudah menduga bahwa Suzy tidak akan menyerah begitu saja dalam masalah ini. Dirinya justru terkejut Suzy membiarkannya masuk begitu saja saat dia tiba di rumah.Bella berdiri di depan Michael. Tidak peduli ibunya mengeluh seperti apa pun, dia tetap akan meminta penjelasan pada Michael, "Apa yang sebenarnya sudah terjadi?"Michael memberitahu Bella cerita sesungguhnya. Bella sangat murka begitu mendengar cerita Michael. Dia tidak menyangka Suzy bisa bersikap tidak masuk akal, tidak mau bertanggung jawab ketika menabra
Read more
PREV
1
...
7891011
...
333
DMCA.com Protection Status