All Chapters of My Adorable CEO: Chapter 61 - Chapter 70
90 Chapters
Chapter 61. Amber Brouwer
Irish masih berdiri mematung. Irish melihat dengan seksama siapa perempuan yang sedang berdiri di depannya. Otaknya mulai berputar untuk mengingat siapa dia. "Maaf, kau siapa? Bagaimana kau bisa mengenalku, sedangkan aku sama sekali tidak mengenalmu." "Namaku Amber Brouwer. Apa kau sibuk?" tanyanya. "Aku——" "Lebih baik kita bicara di cafe itu saja," sela Amber, kemudian wanita itu menarik tangan Irish. Kedua perempuan itu masuk ke sebuah cafe yang letaknya tidak jauh dari rumah sakit tempat Tuan Robi dirawat. Mereka berdua mengambil tempat duduk di tengah-tengah, karena pada saat itu kafe belum terlalu ramai pengunjung. "Kau mau pesan apa?" tanyanya tersenyum ramah pada Irish. "Hmm ... aku pesan coklat hangat saja," sahut Irish sambil menaruh barang belanjaannya di bawah meja. "Baiklah." Amber mengangkat tangannya, tak berapa lama
Read more
Chapter 62. So Hot (21+)
Sekarang malam apa ya? Ada bonus nih 🌚 eh .... Bab sebelumnya .... Irish bertemu dengan Amber secara tidak sengaja di sebuah supermarket. Amber Brouwer adalah mantan pacar dari Benjamin Van De Haan. __________ Adegan saling berebut sepotong buah Pir akhirnya berhasil dimenangkan oleh Irish, lalu di kunyah dan menelannya. Adegan itu membuat Benjamin semakin berhasrat ingin bermain sore itu. Tanpa memberi kode kepada istrinya, Benjamin langsung mencium bibir Irish. Bibir Irish yang masih basah karena ulah Ben pada saat ciuman sebelumnya membuat sang suami semakin berhasrat untuk bercinta dengan istrinya. Intensitas ciuman perlu dibangun perlahan-lahan, Benjamin melakukan dengan sangat pelan dan hati-hati. Ketika Irish mulai merespon, barulah Benjamin masuk ke tingkat yang lebih tinggi. Perlahan tan
Read more
Chapter 63. Aku Hamil?
Bab sebelumnya .... Benjamin merasakan ada yang aneh dalam dirinya. Pasalnya bukan hanya ibunya yang menahan tawa saat melihat dirinya, Bibi Carrol yang notabene asisten rumah tangga paling setia ikut menahan tawa bahkan pelayan-pelayan yang lain pun sama seperti itu. __________ Ada apa sebenarnya denganku? Kenapa mereka semua menatapku aneh dan menutup bibirnya? gumamnya dalam hati. Benjamin melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya dan di dalam kamar Ben sudah disuguhi pemandangan yang begitu menggoda hasratnya. "Bisa-bisanya dia tidur dalam keadaan yang seperti ini," beo nya. Ben mendekati sang istri yang masih tertidur lelap, selimutnya tersingkap sebelah membuat gundukan daging kenyalnya terlihat jelas dan menantang. "Ini adalah aset-ku, bisa-bisanya tidur dalam posisi seperti ini. Pakai mengumbar aset-ku
Read more
Chapter 64. Positive
Bab sebelumnya. "Kau ini seperti orang yang sedang ngidam." "Bagaimana jika kau yang hamil, tapi aku yang merasakan rasa ngidam?" __________ Semalaman Irish tidak bisa tidur, dia tampak memikirkan kata-kata sang suami. Berbanding terbalik dengan suaminya yang sudah tertidur pulas di sampingnya. Mata Irish masih terbuka lebar hingga menjelang tengah malam. Keesokan harinya, Irish mengambil testpack dan segera masuk ke dalam kamar mandi. Dia mengisi wadah kecil dengan air urinenya dan mencelupkan alat testpack itu ke dalam wadah berisi air urine beberapa detik kemudian mengangkat testpack nya dan menunggu sekitar beberapa menit untuk memastikan dua garis merah itu nyata. "Aku positive hamil." Irish begitu sangat bahagia sampai menitihkan air mat
Read more
Chapter 65. Déjà Vu
Bab sebelumnya.   Irish hamil? Bahkan Irish sendiri tidak merasakan apa-apa jika dirinya sudah positive hamil. Irish pergi ke bazar musim gugur di sekitar komplek rumah suaminya. Dia pergi sendirian tanpa ada pengawalan khusus.   __________   Sebuah mobil Porsche berwarna silver berhenti di depan sebuah rumah. Pintu terbuka dan sosok pemuda tampan keluar. Dia melangkah masuk ke dalam rumah dan selang beberapa menit pemuda itu keluar dari rumah dengan berlari menuju mobil. Irish sangat terkejut ketika mengetahui sosok ora
Read more
Chapter 66. Heartbeat
Bab sebelumnya. Pasien hamil enam minggu dan sekarang tengah terbaring di rumah sakit ....   __________ "Kenapa ini harus terjadi padamu lagi?" Benjamin benar-benar merasa sangat bersalah, dia membelai lembut rambut Irish dan memandangi wajah sang istri yang pucat. Benjamin menggenggam tangan Irish. Bayangan kejadian setahun yang lalu mulai muncul kembali di kepala Benjamin. Denyut nadi yang berdetak lemah, akan tetapi pada akhirnya kembali normal. Drrtt ... Drrtt ... Drrtt .... Suara getaran ponsel milik Benjamin membangunkan Irish, sedangkan si empunya ponsel tertidur lelap. Irish meraih ponsel Ben yang memang tergeletak dekat dengan jemari
Read more
Chapter 67. Kejutan Kecil
Irish duduk di sofa. Matanya tajam menatap layar televisi. Sebuah berita yang membuat dadanya mulai terasa sesak mendengarkan sang pembawa berita menjelaskan tiap detailnya. Tiba-tiba Benjamin datang dan merebut remote yang sedang digenggaman Irish. "Berita tidak penting. Berita seperti itu akan membuatmu sakit kepala. Lebih baik aku matikan saja televisinya," ucap Benjamin. "Dia kan ...," ucapnya terhenti dan menatap Irish. Ben menarik napas, "Dia kan yang menyerangmu di bazar kemarin," lanjutnya. "Ba-bagaimana kau tahu hal itu?" tanya Irish kaget. Benjamin mendekati istrinya, lalu dia jongkok di depan istrinya. "Aku tidak ingin terjadi apa-apa denganmu. Jika bukan karena Marky, aku tidak tahu apa yang akan terj
Read more
Chapter 68. Tahanan Rumah (21+)
Salam bulgos eh selamat malam epribadeh .... Bab sebelumnya. Grace Van Dirk telah kembali ke Leiden? ________ Berita kaburnya beberapa narapidana dari penjara telah sampai ke telinga Alexander Van Willems. "Semoga keparat itu tidak ikut kabur," ujarnya. Pria tampan itu mulai khawatir, akan tetapi ditepisnya perasaan itu. Sekarang yang Alex khawatirkan adalah istrinya. Kehamilan Ayana yang sudah memasuki usia lima bulan. Alex sendiri sudah sedikit mengurangi pekerjaannya. Sang istri, Ayana juga sudah mendengar tentang berita tersebut. Di satu sisi, dia juga mulai khawatir. Namun, disisi lain, dia berusaha untuk tetap berpikir positif. Lain ceritanya dengan Benjamin, pria itu sekarang lebih over-protected pada sang istri. Tidak dipungkiri Ben juga mulai merasa kh
Read more
Chapter 69. Grace Van Dirk
Seorang wanita berjalan mendekati Mike dan Duncan di sebuah kafe. Tanpa basa-basi, wanita itu langsung duduk di antara Duncan dan Mike. Kedua pemuda itu tersentak kaget. "G-Grace!" Serentak mereka berdua menyebut nama wanita itu. Bahkan Mike sempat menyemburkan air yang telah di minumnya. "Hai ... lama kita tidak berjumpa. Apa kabar kalian?" tanyanya tersenyum sumringah. "Ki-kita baik kok, iyakan?" Kaki Mike menyenggol kaki Duncan. "Ah, iya kita dalam keadaan baik," balas Duncan melirik Mike sambil memberi kode. "Oh, di mana Benjamin? Dia pasti datang ke sini kan?" tanyanya antusias. "Ah ... itu, kita hanya berdua kok," sahut Mike menyedot minumannya. "Benarkah? Lalu di mana Benjamin sekarang?" tanyanya lagi. "Kami berdua sudah lama tidak bertemu dengan Benjamin!" timpal Duncan. "Kenapa?" Grace terlihat penasaran.
Read more
Chapter 70. Amber vs Grace
Bab sebelumnya. Amber segera keluar dari mobilnya, begitu pula dengan wanita yang mengendarai mobil sedan itu. Saat kedua mata itu saling bertemu. "Amber Brouwer!" "Grace Van Dirk!" ____________ Kedua wanita itu saling menatap. Tatapan mata Grace terlihat sinis, berbeda dengan Amber yang terlihat sangat kalem dan tenang. "Kau!" seru Grace. "Sedang apa kau di sini? Apa kau baru saja bertemu dengan Benjamin?" terka Grace. "Benjamin?" Amber mengulangi satu kata itu. "Iya, Benjamin. Aku seperti berpapasan dengan mobilnya dan kau juga berada di sini. Kalian berdua pasti masih punya hubungan kan?" "Aku memang bertemu dengan Benjamin tadi. Kenapa memangnya? Kau cemburu?" Amber justru memanas-manasi Grace. "Kau——" Grace tersulu
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status