All Chapters of Will You Marry Me: Chapter 11 - Chapter 20
36 Chapters
Resepsi pernikahan
Selvia menghampiri Elardo dan Mega di ballroom hotel yang di jadikan tempat resepsi pernikahan kedua sejoli yang baru dah ini. Mega sudah cemberut melihat kedatangan Selvia yang akan menghampiri dirinya dan laki-laki di sampingnya. "Hay kak, happy wedding. Semoga langgeng sama kak Elardo," katanya memberi selamat ke Mega. Mega memutar bola matanya malas, tidak menanggapi ucapan selamat dari Selvia. Elardo berdecak tidak suka melihat respon istrinya. "Makasih Selvia, nikmati makanan di sana. Kamu juga bisa berkenalan dengan adik saya." Jawab Elardo mewakili Mega yang tidak mau menjawab ucapan selamat Selvia. Ada apa dengan istrinya dan Selvia! terlihat tidak akur, seperti kedua kakaknya yang sangat akur dengan Mega. Berbeda dengan Selvia, seolah Selvia hanya butiran debu. "Siap kak, aku permisi dulu. Kak aku ke sana, sekali lagi selamat menempuh hidup baru." Setelah mengucapkan itu, Selvia segera berjalan ke arah jajaran makanan yang tersedia di bagian kiri. "Aku paling gak suka sama
Read more
Hukuman untuk Mega
Pagi harinya Mega baru saja bangun dari tidurnya. Memandang keadaan kamar hotelnya bersama Elardo. Elardo sudah berdiri di hadapan Mega, Mega duduk di ranjang sambil menatap Elardo dengan wajah angkuhnya.  Elardo bersedekap dada dan menatap sengit ke arah istrinya yang sudah membuat dirinya khawatir tadi malam. Harusnya malam pertama mereka, lah...Mega malam masuk bar dan berjoget heboh sambil minum Vodka. Jelas! jelas membuat Elardo murka dan langsung menghempaskan Mega kasar ke ranjang, menciun Mega beringas dari bibir, wajah dan juga leher. Mega belum menyadari lehernya yang banyak sekali tanda merah atau bisa di bilang dengan kissmark.  "Kapan kamu izin aku ke tempat kaya semalam. enak ya? enak banget, sampai gak kasih kabar aku atau minta izin aku dulu. Oke...kamu gak pernah menganggap aku suami, tapi kamu harus ingat dengan status kamu Mega. Kamu sudah menjadi seorang istri, aku mohon rubah diri kamu saat ini juga." Tegas Elardo, Elardo langsung masuk
Read more
Marahnya Elardo
Tadi aku udah kirim chat sama istri, kenapa gak ada balasan. Ini juga udah 30 menit aku nunggu kamu beb, kamu belum juga datang. Pasti kamu lagi makan siang sama sahabat kamu, gak izin aku sama sekali lagi.  "Gak makan siang lo?" tanya Rico langsung masuk ke ruangan Elardo.  "Gak! nunggu istri tapi istri gue sedari tadi belum juga muncul." Lirih Elardo sudah mulai bete dengan Mega. Rico terkekeh dan duduk di ranjang pasien. "Ngapain lo nunggu wanita yang jelas-jelas cuek banget sama lo. Terlalu membuang waktu lo aja, mendingan lo ikut gue dan yang lain makan siang di cafe seberang rumah sakit." Ujar Rico menawarkan makan siang ke sahabatnya yang lagi bete sama istrinya yang belum juga datang ke ruangannya.  "Ya udah yuk, nanti di rumah gue kurung Mega samapai gak bisa jalan lagi." Rico tertawa ngakak mendengar ucapan gamblang sahabatnya yang masih di mode buruk ini.  "Buat Mega kewalahan, sampai bilang nyerah sama lo." Ledek Rico
Read more
Marahnya Elardo 2
"Aku tadi nyuruh kamu ke ruangan aku loh. Kamu gak datang! kamu malah pergi makan siang saya sahabat kamu. Kamu anggap aku angin lalu, aku udah berusaha baik sama kamu. Aku mencintai kamu tulus, tapi kamu tidak bisa menghargai aku sepeser pen. Kesalahan aku memaksa kqmu menikah, itu semua sudah takdir. Kamu tahu aku marah sama kamu. Hal pertama yang tidak aku inginkan, akhirnya terjadi. Aku mau kita pisah ranjang, aku mau menginap di apartemen pribadi aku. Aku mau memberikan waktu buat kamu menyadarkanmu diri sendiri!!"marah Elardo langsung keluar dari kamarnya dengan membanting pintu kamar. "Elardo!" teriak Mega keras. Sial! cuman gara-gara gue gak ke ruangan dia, dia langsung marah. Kekanak-kanakan banget tuh laki-laki pemaksa. Mega membaringkan tubuhnya di ranjang. Salahkah aku bersiap kurang ajar dengan Elardo. Elardo memang baik denganku, tapi aku tidak bisa menerimanya begitu saja. Pemaksaan dia yang membuat aku tidak bisa menerima dia dengan ikhlas. Andai aku tidak bertemu d
Read more
Salah tingkah
"Kamu peluk aku aja kaya tadi malam sampai pagi hari beb. Aku senang kalau kamu peluk aku kaya gitu, aku bahagia. Jadi gini ya rasanya di peluk sama wanita di hati aku." Kata Elardo dengan  gamblangnya.Mega malu dan langsung beranjak dari ranjang. Sebelum melangkah ke kamar mandi, pergelangan tangan kanan Mega sudah di cekal Elardo. Elardo menarik pelanggan pergelangan Mega, Mega terjatuh di tubuh kekar suaminya. "Kamu salah tingkah, aku suka sayang." KatanyaAstaga jantung Mega berdetak sangat cepat. Nafasnya memburu, menginginkan yang lebih dari ini. Astaga sadar lo ga, gak mungkin lo minta yang lebih dari ini. Dimana harga diri lo! jangan buat malu diri lo sendiri. "Minggir, gue mau mandi." Ketus Mega menutupi wajah merahnya, menetralkan jantungnya yang masih berdetak sangat cepat. Seperti orang sudah lari maraton, Mega cepat-cepat bangkit dari tubuh Elardo. Elardo membiarkan Mega ke kamar mandi, "Mau mandi bareng aku atau sendirian." Goda Elardo,
Read more
Makan siang bersama
"Masuk," ucap Elardo di dalam ruangannya.  Ceklek Mega membuka pintu ruangan Elardo, Elardo terkejut melihat Mega masuk ke dalam ruangannya. Elardo pikir tadi rekannya atau siapa, ternyata istrinya yang masuk ke dalam ruangannya.  "Sini duduk," ucap Elardo menyuruh Mega duduk di sofa ruangannya. Mega berjalan ke sofa dan duduk di samping Elardo.  "Kamu mau makan sama apa? nanti aku pesenin?" tanya Elardo.  "Apa aja, yang penting jangan rumput." Elardo tertawa mendengar jawaban Mega, "Jangan ngelawak beb, jawaban kamu ada-ada aja. Ya kali aku kasih kamu rumput buat makan siang." Kata Elardo masih saja tertawa ngakak, anjir malu sendiri ngomong kek gitu.  "Mau spaghetti apa pizza," Mega menatap Elardo lekat. "Pizza sayur dan daging panggang mozarella." Pinta Mega.  "Oke siap, minumnya mau apa?" tanya Elardo lagi.  "Milkshake aja satu, rasa blueberry." Elardo mengangguk setuju, aslinya ga
Read more
Kita satu alumni
Mega berjalan santai di depan banyak karyawan kantor. Hari ini, adalah hari pertama Mega bekerja di kantor besar dan terkenal milik D'suza group. Siapa direktur D'suza group? jujur Mega tidak tahu siapa direkturnya. Gala hanya memberitahu Mega lulus dalam wawancara sekertaris direktur. Mungkin kalian pikir Gala adalah direkturnya, dugaan kalian salah besar. Gala hanya CEO saja, bukan direktur utama perusahaan. Mega sudah berada di lantai 15. Mega berjalan angkuh ke arah pintu berwarna cokelat terang. Tok Tok Tok "Masuk," kata orang di dalam menyuruh masuk. Ceklek Mega langsung masuk ke dalam ruangan yang bernuanasa putih "Mega Aurum," ucap laki-laki yang berdiri di depan Mega. "Saya," balas Mega. "Halo teman, kita satu alumni loh. Masih belum mengingat," kata laki-laki di depan Mega. "Satu alumni? siapa?" tanya Mega penasaran. "MEGA MEGA MEGA AKU PADAMU." Hah! Mega terdiam lalu tersenyum sumringah. "Lo Ramadhang alias Ramadhan." Celetuk Mega Laki-laki di depan Mega langsu
Read more
Memastikan bukan khayalan
"Jadi kalian sudah bertemu setelah sekian lama." Mega mengangguk"Kesan pertama bertemu dengan Ramadhan setelah sekian lama apa lo.""Gak ada hanya rindu saja sudah sekian lama tidak bertemu. Eh akhirnya kita berdua kembali dan gak nyangka kalau dia yang jadi bos gue di kantor." Keempat temannya mengangguk dan masih penasaran dengan Ramadhan. Mereka tahu siapa Ramadhan, seorang laki-laki tampan dan pengusaha muda yang sedang naik daun. Mereka belum tahu jika Ramadhan juga alumni dengan mereka. "Elardo tahu jika lo bertemu teman lama." Mega mengangguk"Btw hubungan lo dan Elardo sudah ke tahap mana. Masih sama atau tetap jalan di tempat." Mega mengangkat bahunya acuh, "Kalian sudah tahu hubungan gue dan Elardo. Gue tidak mencintai dan dan tidak ada niatan jatuh cinta dengan dia." Mereka berempat menepuk jidat masing-masing. Ternyata Mega memang belum jatuh cinta dengan suaminya. "Elardo sudah menjadi suami sempurna buat lo. Lo harus mau menerima Elardo sebagai pendamping lo.""Samp
Read more
Kekejian Kakak beradik
"Apa kamu baik-baik saja Mega.""Ya aku baik-baik saja. Aku hanya lelah saja gitu." Kata Mega"Kalau ada apa-apa kamu bilang ya sama aku jangan sungkan. Kamu itu udah aku anggap calon masa depan ku eh maksudnya calon adik aku eh bukan maksudnya gini aku udah anggap kamu adik aku." Mega tertawaJarang loh Mega tertawa dan yeah Rama bisa membuat Mega tertawa. "Lucu loh kamu sekarang jadi sering melawak jika bersama aku.""Biar kamu ketawa dan beban dalam diri kamu hilang. Sudah lama tidak membuat kamu tertawa.""Aku kamu nih sekarang sama aku.""Heem ya begitulah gampang aku kamu gak sih kalau lagi ngobrol gini. Berasa dekat banget hubungan kita selain persahabatan." Mega mengangguk lalu merangkul tangannya di lengan Rama. Rama tersentak lalu menatap ke arah Mega. "Lihat laki-laki di sana. Dia suami aku dan aku minta tolong sama kamu buat dia cemburu." Mata Rama mengarah ke arah Elardo dan Liana. Ada orang yang cemburu nih, wah senang sekali meledek seorang Mega. "Cemburu ya melihat
Read more
Gara-gara Selvia
Mia masuk ke dalam kamar adiknya lalu lihat adiknya sedang bermain handphone di tepi ranjang. "Dek ada suami kamu di ruang tamu." Mega mendongak"Kok bisa kamu suruh masuk kak. Harusnya kamu usir aja dia dari rumah ini. Aku lagi gak mood ketemu dia.""Ya masa aku tega mengusir adik ipar sendiri. Kalau ada apa-apa bicarakan baik-baik jangan gitu. Dia lagi sama Selvia kamu gak takut suami kamu di goda benalu seperti Selvia.""Gak mungkin tergoda sama Selvia dia kak. Aku gak mau ketemu dia maunya rebahan di sini aja.""Dek jangan gitu lah kasihan jauh-jauh ke sini mau ketemu sama kamu. Temui dia dulu aja nanti kamu ngomong ke dia biar dia pulang gitu." Pada akhirnya Mega menurut lalu keluar dari kamar bersama Mia.Mia hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan adiknya. Tidak berubah juga, jadi penasaran dengan hubungan mereka berdua ada kemajuan atau masih jalan di tempat. Mega berjalan duluan dari Mia yang di belakangnya. Mega menatap ke arah laki-laki di ruang tamu sedang bercengkra
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status