Will You Marry Me

Will You Marry Me

By:  Anggraeni  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
43 ratings
36Chapters
2.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Mega Aurum perempuan angkuh yang harus menerima sebuah pernikahan dadakan dari dokter tampan bernama Elardo Gabriell. Awalnya benci tapi lama-lama benih-benih cinta mulai muncul di hatinya. Elardo menginginkan Mega menjadi istrinya, dengan perbedaan umur yang lumayan jauh darinya. Melalui tekad dan usaha, akhirnya dirinya bisa menikahi perempuan dambaannya. Naas, ternyata perempuan yang di cintainya tidak mencintai dirinya. Mega menganggap Elardo musibah untuk hidupnya.

View More
Will You Marry Me Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
agneslovely2014
Wow nikah dadakan dengan dokter tampan, mantep nih ... yuk dilanjut ceritanya Kak
2022-03-05 19:20:27
1
user avatar
RAZILEE
wahhh ceritanya bagus thor
2021-09-10 19:52:43
1
user avatar
Cheezyweeze
wah bagaimana nasib pak dokter?
2021-09-10 18:17:57
1
user avatar
nanaanisaa
Suka bgt sma karakternyaa huhu, semangat update kakakkkk❤
2021-07-04 20:42:07
1
user avatar
Hm_14
Cocok nih, mega yang angkuh sama elardo yg cool 😍😍
2021-06-05 17:42:51
1
user avatar
Luna Lupin
Menarik nih, up lagi kakk 😍😍
2021-06-05 14:40:10
1
user avatar
absurdaul
Penasaran kelanjutannya Mega sama Elardo, semangat up ya kak
2021-06-05 13:57:57
1
user avatar
BabyElle
Tinggalkan jejak dulu yaa kak 🤩🙏🏻
2021-05-26 22:41:06
1
user avatar
I am_Indah
Sering-sering update ya, Thor! Ceritanya bagus! Semangat terus:')
2021-05-26 22:38:45
1
user avatar
I am_Indah
Sering-sering update ya, Thor! Ceritanya bagus! Semangat terus:')
2021-05-26 22:38:45
1
user avatar
I am_Indah
Sering-sering update ya, Thor! Ceritanya bagus! Semangat terus:')
2021-05-26 22:38:45
1
user avatar
I am_Indah
Sering-sering update ya, Thor! Ceritanya bagus! Semangat terus:')
2021-05-26 22:38:45
1
user avatar
I am_Indah
Sering-sering update ya, Thor! Ceritanya bagus! Semangat terus:')
2021-05-26 22:38:44
1
user avatar
I am_Indah
Sering-sering update ya, Thor! Ceritanya bagus! Semangat terus:')
2021-05-26 22:38:44
1
user avatar
I am_Indah
Sering-sering update ya, Thor! Ceritanya bagus! Semangat terus:')
2021-05-26 22:38:44
1
  • 1
  • 2
  • 3
36 Chapters
Prolog
Mega Aurum berjalan angkuh di sebuah koridor rumah sakit. Mega bekerja di rumah sakit bukan sebagai dokter atau perawat. Mega bekerja di rumah sakit, di bagian administra. Sikapnya yang angkuh membuat semua orang tidak terlalu suka pada Mega. Mega tidak peduli, buat apa harus peduli dengan mereka yang tidak menyukai dirinya. Gak penting untuk Mega! terserah mereka mau gak suka atau suka dengan Mega. Mega tersenyum kecut ke arah gerombolan perawat yang sedang bergosip. Mereka bekerja dan di bayar dengan uang, kenapa malah bergosip unfaedah. Membicarakan seseorang yang tidak pernah mengganggu hidup mereka. Basi banget untuk Mega, Mega menatap tajam ke arah perawat perawat itu.  Sekilas tadi Mega mendengar suara gosipan dari mereka. Dirinya yang menjadi bahan gosipan mereka.  "Kalian bekerja untuk gaji buta. Saya bisa melaporkan ini semua ke atasan kalian. Biar kalian mendapatkan teguran tegas dari atasan kalian." Jelas padat yang Mega katakan ke perawat peraw
Read more
Mega Elardo
Ting Notifikasi masuk di handphone Mega. Mega segera mengeceknya, siapa tahu penting.   * Angry birds  Jangan lupakan nanti malam Mega. Aku menunggu kamu di cafe bersama yang lain.  Mega menghembuskan nafasnya berat, Mega melupakan acara kumpul-kumpul santai di cafe bersama sahabatnya dan juga rekan kerjanya. Untung ada Gavin yang langsung memberitahu dirinya lewat W******p. Mega menaruh handphone miliknya di nakas. Mega mengambil handuk dan pakaian ganti. Mega langsung masuk ke dalam kamar mandi, bersih-bersih sebelum pergi ke cafe. 15 menit kemudian, Mega keluar dari kamar mandi dengan wajah dan tubuh yang jauh lebih fresh dari sebelumnya. Mega berjalan ke arah meja rias miliknya. Mengeringkan rambutnya, memoles make-up tipis ke wajah cantiknya.  Ting Tong Suara bel apartemen Mega menyala. Baru aja selesai, eh udah ada yang mau bertamu saja. Gue yakin pasti Gavin yang bertamu, awalan banget datangnya
Read more
Pertemuan pertama
'Ya Tuhan dia tampan sekali.  'Tubuhnya seperti Idol Korea yang sedang trending topik.  'Pangeran dari mana dia, tampan sekali.  'Astaga! aku baru saja bertemu dengan masa depan. Semoga dia menjadi masa depan aku.  'Pasti dia masih single, aku sangat yakin.  Semua orang sedang membicarakan laki-laki dewasa yang sangat tampan. Baru saja tiba di rumah sakit Belarus, di sambut baik oleh semua karyawan yang bekerja di rumah sakit Belarus. Laki-laki itu adalah Elardo Gabriell, laki-laki yang baru saja pindah dari Bali.  Elardo memakai kaos berlengan panjang dan di padukan dengan celana jeans berwarna hitam. Jangan lupakan sepatu hak berwarna hitam. Di lengkapi jas dokternya yang berwarna putih. Aura wajahnya beh jangan katakan apapun lagi kecuali sempurna. Sangat sangat sempurna untuk kaum Hawa seperti mereka. Et...jangan lupakan yang ini, bukan kaum Hawa semuanya yang memuji seorang Elardo. Masih ada karyawan
Read more
Kemurkaan Mega
"Aku kira ada apa, ternyata ada cowok ganteng berdatangan ke rumah sakit mau cek kesehatan." Curhat Denada masuk ke dalam ruang kerjanya bersama Mega.  "Terus lo mau apa? mau modus sama mereka. Silahkan aja, tapi kalau Bird ke sini lo jangan sembunyi di belakang gue dan yang lain." Sahut Mega "Gue dan Bird kan udah selesai Mega." Mega memutar bola matanya malas, "Lo dan Bird belum fix putus tunangan. Sabar dulu, jangan bertindak gegabah." Denada misah misuh tidak setuju dengan pendapat Mega.  "Tapi kan gue dan Bird udah gak ada apa-apa. Gue dan Bird udah putus komunikasi ga," sabar ga menghadapi orang labil kaya Denada ini.  "Lo belum fix putus hubungan saka Bird. Nunggu lo udah benar-benar fix putus hubungan sama Bird. Sabar menunggu itu lebih baik, jangan bertindak gegabah yang merugikan lo." Kesal Mega menjelaskan semuanya ke Denada.  Ceklek Pintu ruangan kerja administrasi di buka para dokter tampan. 
Read more
Oh Mega
"Gila tadi lo keren banget ga. Gue lihat lo dari lantai atas, beh lo kejam banget marahin kedua dokter yang berpengaruh di rumah sakit ini. Mantap banget lo ga, berani banget lo sumpah." Cerocos Denada tidak berhenti sedari tadi. Mega hanya menganggap dengan anggukan saja, malas menjawab cerocosan Denada.  "Lo kejam tahu ga, siap-siap lo dapat surat PHK dari atasan. Siapa tahu tuh anak pemilik rumah sakit ngadu sama bokapnya." Ujar Gavin membenarkan jika akan terjadi badai besar, suatu saat nanti atau nantinya ini.  Mega terdiam sebentar, "Lo jangan buat gue deg-degan dong. Gimana kalau semau itu terjadi, gue bakal di keluarin lagi." Gelisah Mega  "Jalan satu-satunya ya lo harus minta maaf sama kedua dokter yang udah lo marahi habis-habisan. Apa lagi dokter Elardo yang paling mendapatkan amuian dari lo. Siap-siap aja lo ga, gur si tinggal nunggu hasilnya bagaimana." Jelas Roby menakut-nakuti Mega, Mega jadi bingung sendiri. Mau minta maaf atau
Read more
Makan malam
Mega sudah berada di rumah megah milik keluarga Gabriell. Mega menatap intens semua orang di meja makan. Malam ini Mega begitu terpesona dengan mereka semua. Sebuah keluarga yang sangat harmonis, mereka saling melengkapi satu sama lain. Ingin rasanya Mega seperti mereka, nyatanya Mega tidak akan pernah seperti mereka. Berkumpul dan bersama-sama untuk meluangkan waktu kebahagiaan.  "Selamat malam semuanya, terima kasih sudah hadir di acara makan malam sederhana yang sayang buat bersama istri saya. Terima kasih nak Mega, kamu sudah datang di acara makan malam hari ini. Saya sangat berterima kasih sekali dengan kehadiran kamu." Jelas Abass ke semua orang dan Mega tentunya. Mega mengangguk sopan, ingin rasanya Mega pingsan. Atasannya ini menatap Mega dengan baik dan sopan. Tidak pernah memandang kalau Mega adalah bawahannya.  "Saya sengaja mengadakan acara makan malam sederhana ini untuk mempererat silaturahmi." Lanjutnya Acara makan malam di mulai, mer
Read more
Ajakan menikah
"Bisa kamu jelaskan boy, apa yang kamu lakukan ke Mega. Kamu melecehkan Mega, kamu keterlaluan boy. Apa pernah Papi mengajarkan kamu melecehkan seorang perempuan." Tegas Papi Abass ke Elardo, aslinya mah senang kalau anaknya dan Mega sudah ada kata sentuhan. Sentuhan dalam artian saling menganalisis dan dekat.  Elardo menatap ke arah Papinya serius, lalu menatap ke arah Mega. "Aku mencintainya pi, aku ingin memilikinya. Dari pada diam saja, aku cium Mega dan menikmati ciuman pertama yang memabukkan." Sahut Elardo, mereka semua menepuk pelipisnya pelan kecuali Mega. Mega membulatkan matanya tidak percaya dengan jawaban Elardo.  Udah gila kali ya, ya kali ciuman kaya gitu memabukkan. Sudah melecehkan, tidak merasa bersalah lagi. Sinting kali nih orang, awas aja lo! gue akan buat lo menderita dan buat lo sakit hati.  Enak banget nih orang udah cium bibir seksi gue. Jadinya ibir seksi gue udah gak perawan, siapan banget nih orang.  "Ma
Read more
Pura-pura
"Aku gak suka kamu sama Gavin mesra-mesraan di depan aku." Bentak Elardo membawa Mega ke ruangannya di lantai 3. Mega manatap sengit ke arah Elardo. "Itu bukan urusan anda, Gavin calon suami saya. Gavin berhak melakukan itu dengan saya, mau kita mesra-mesraan di depan siapa pun, kita tidak peduli. Yang penting kita senang," jelas Mega murka.  Elardo menghimpit Mega ke dinding, mencium bibir Mega brutal. Mega mencoba mendorong dada bidang Elardo, kedua tangannya di cekal kuat oleh Elardo. Beberapa menit kemudian, Elardo melepaskan bibirnya. Elardo tersenyum manis ke arah Mega, menjilat air liur sisa ciuman mereka tadi, di bibir seksi Mega. Kedua mata Mega sudah berkaca-kaca, lagi-lagi dirinya mendapatkan pelecehan oleh Elardo.  "Manis, kamu candu aku sayang. Aku mau yang lebih dari ini, ayok kita menikah. Tidak usah menunggu lama untuk menikah. Kita bisa menikah besok sayang, resepsi akhiran saja. Yang penting kita udah sah dulu, aku cinta banget sam
Read more
Persiapan
Mega hanya diam mengikuti kemana perginya Elardo. Tidak mengucapkan kata pun, Mega hanya diam. Tadinya enggan mengikuti Elardo, Elardo tetap memaksa Mega untuk ikut dengannya.  Sudah 5 jam Mega mengikuti Elardo. Dari fitting gaun pernikahan sampai mencari cincin pernikahan. Selama itu, mereka belum juga menemukan yang cocok. Mega tidak mempermasalahkan, tetapi Elardo yang tidak menyetujui. Aneh dan menyebalkan, Mega bersabar setiap detik.  Seperti sekarang ini...Mega masih setia mengikuti Elardo masuk ke salah satu butik terkenal di Jakarta Selatan.  "Carikan gaun pengantin untuk dia." Suruh Elardo ke mbaknya sambil menunjuk ke arah Mega.  "Gaun seperti apa Pak, model sekarang atau model unlimited." Ujar Mbak butiknya, jengah sangat jengah Mega berada di sini.  "Terserah mbaknya aja, yang penting bagus dan menarik untuk saya dan calon istri saya." Jelas Elardo "Baik Pak, kalau begitu saya ambilkan gaunnya dulu.
Read more
Akad Nikah
Mega sudah di apit kedua sahabatnya, Denada dan juga Elsa. Ketiga perempuan ini berjalan keluar dari ruangan pengantin. Mega sudah tampil cantik menggunakan kebaya modern. Sungguh sangat cantik, Mega hanya diam saja. Tidak ada kebahagiaan di wajahnya, padahal Denada dan Elsa sudah berusahalah membuat Mega ikhlas. Yang namanya juga Mega, Mega masih tidak rela harus menikah dengan laki-laki yang sudah di cap menjadi musuh bebuyutannya.  Mega memejamkan kedua matanya sebentar, lalu membuka kedua matanya kembali. Melihat tatapan semua orang padanya. Tatapan terpesona melihat kecantikan Mega, belum pernah mereka melihat wajah cantik Mega luar biasa seperti sekarang ini. Apa lagi Elardo, Elardo sampai tidak bisa meneguk ludahnya. Sangat susah, kedua matanya masih memandang calon istrinya yang sebentar lagi akan menjadi istri untuk dirinya.  Denada dan Elsa mendudukan Mega di samping Elardo. Akad nikah akan di mulai, Elardo sudah berjabat tangan dengan Papa Mega.
Read more
DMCA.com Protection Status