"Masuk," ucap Elardo di dalam ruangannya.
Ceklek
Mega membuka pintu ruangan Elardo, Elardo terkejut melihat Mega masuk ke dalam ruangannya. Elardo pikir tadi rekannya atau siapa, ternyata istrinya yang masuk ke dalam ruangannya.
"Sini duduk," ucap Elardo menyuruh Mega duduk di sofa ruangannya. Mega berjalan ke sofa dan duduk di samping Elardo.
"Kamu mau makan sama apa? nanti aku pesenin?" tanya Elardo.
"Apa aja, yang penting jangan rumput." Elardo tertawa mendengar jawaban Mega, "Jangan ngelawak beb, jawaban kamu ada-ada aja. Ya kali aku kasih kamu rumput buat makan siang." Kata Elardo masih saja tertawa ngakak, anjir malu sendiri ngomong kek gitu.
"Mau spaghetti apa pizza," Mega menatap Elardo lekat. "Pizza sayur dan daging panggang mozarella." Pinta Mega.
"Oke siap, minumnya mau apa?" tanya Elardo lagi.
"Milkshake aja satu, rasa blueberry." Elardo mengangguk setuju, aslinya ga
Mega berjalan santai di depan banyak karyawan kantor. Hari ini, adalah hari pertama Mega bekerja di kantor besar dan terkenal milik D'suza group. Siapa direktur D'suza group? jujur Mega tidak tahu siapa direkturnya. Gala hanya memberitahu Mega lulus dalam wawancara sekertaris direktur. Mungkin kalian pikir Gala adalah direkturnya, dugaan kalian salah besar. Gala hanya CEO saja, bukan direktur utama perusahaan. Mega sudah berada di lantai 15. Mega berjalan angkuh ke arah pintu berwarna cokelat terang. Tok Tok Tok "Masuk," kata orang di dalam menyuruh masuk. Ceklek Mega langsung masuk ke dalam ruangan yang bernuanasa putih "Mega Aurum," ucap laki-laki yang berdiri di depan Mega. "Saya," balas Mega. "Halo teman, kita satu alumni loh. Masih belum mengingat," kata laki-laki di depan Mega. "Satu alumni? siapa?" tanya Mega penasaran. "MEGA MEGA MEGA AKU PADAMU." Hah! Mega terdiam lalu tersenyum sumringah. "Lo Ramadhang alias Ramadhan." Celetuk Mega Laki-laki di depan Mega langsu
"Jadi kalian sudah bertemu setelah sekian lama." Mega mengangguk"Kesan pertama bertemu dengan Ramadhan setelah sekian lama apa lo.""Gak ada hanya rindu saja sudah sekian lama tidak bertemu. Eh akhirnya kita berdua kembali dan gak nyangka kalau dia yang jadi bos gue di kantor." Keempat temannya mengangguk dan masih penasaran dengan Ramadhan. Mereka tahu siapa Ramadhan, seorang laki-laki tampan dan pengusaha muda yang sedang naik daun. Mereka belum tahu jika Ramadhan juga alumni dengan mereka. "Elardo tahu jika lo bertemu teman lama." Mega mengangguk"Btw hubungan lo dan Elardo sudah ke tahap mana. Masih sama atau tetap jalan di tempat." Mega mengangkat bahunya acuh, "Kalian sudah tahu hubungan gue dan Elardo. Gue tidak mencintai dan dan tidak ada niatan jatuh cinta dengan dia." Mereka berempat menepuk jidat masing-masing. Ternyata Mega memang belum jatuh cinta dengan suaminya. "Elardo sudah menjadi suami sempurna buat lo. Lo harus mau menerima Elardo sebagai pendamping lo.""Samp
"Apa kamu baik-baik saja Mega.""Ya aku baik-baik saja. Aku hanya lelah saja gitu." Kata Mega"Kalau ada apa-apa kamu bilang ya sama aku jangan sungkan. Kamu itu udah aku anggap calon masa depan ku eh maksudnya calon adik aku eh bukan maksudnya gini aku udah anggap kamu adik aku." Mega tertawaJarang loh Mega tertawa dan yeah Rama bisa membuat Mega tertawa. "Lucu loh kamu sekarang jadi sering melawak jika bersama aku.""Biar kamu ketawa dan beban dalam diri kamu hilang. Sudah lama tidak membuat kamu tertawa.""Aku kamu nih sekarang sama aku.""Heem ya begitulah gampang aku kamu gak sih kalau lagi ngobrol gini. Berasa dekat banget hubungan kita selain persahabatan." Mega mengangguk lalu merangkul tangannya di lengan Rama. Rama tersentak lalu menatap ke arah Mega. "Lihat laki-laki di sana. Dia suami aku dan aku minta tolong sama kamu buat dia cemburu." Mata Rama mengarah ke arah Elardo dan Liana. Ada orang yang cemburu nih, wah senang sekali meledek seorang Mega. "Cemburu ya melihat
Mia masuk ke dalam kamar adiknya lalu lihat adiknya sedang bermain handphone di tepi ranjang. "Dek ada suami kamu di ruang tamu." Mega mendongak"Kok bisa kamu suruh masuk kak. Harusnya kamu usir aja dia dari rumah ini. Aku lagi gak mood ketemu dia.""Ya masa aku tega mengusir adik ipar sendiri. Kalau ada apa-apa bicarakan baik-baik jangan gitu. Dia lagi sama Selvia kamu gak takut suami kamu di goda benalu seperti Selvia.""Gak mungkin tergoda sama Selvia dia kak. Aku gak mau ketemu dia maunya rebahan di sini aja.""Dek jangan gitu lah kasihan jauh-jauh ke sini mau ketemu sama kamu. Temui dia dulu aja nanti kamu ngomong ke dia biar dia pulang gitu." Pada akhirnya Mega menurut lalu keluar dari kamar bersama Mia.Mia hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan adiknya. Tidak berubah juga, jadi penasaran dengan hubungan mereka berdua ada kemajuan atau masih jalan di tempat. Mega berjalan duluan dari Mia yang di belakangnya. Mega menatap ke arah laki-laki di ruang tamu sedang bercengkra
"Oh ternyata begini perilaku kalian bertiga terhadap adik sendiri. Selvia memang bukan adik kandung kalian tapi hargai dia. Dia sudah menjadi adik kalian karena kedua orang tua kalian sudah menjadikan anak mereka. Apa mungkin karena kedatangan Selvia yang tiba-tiba membuat kalian takut. Takut jika kedua orang tua kalian lebih sayang dengan Selvia Daru pada kalian. Aku kecewa dengan kalian terutama kamu Mega. Kamu panutan buat banyak orang tapi apa yang aku ketahui sekarang. Bukan panutan lagi tapi iblis terkejut yang pernah aku temui. Maxime kamu paling tua di sini tapi kamu diam saja tidak melerai kekejaman kedua adik kamu. Kamu juga Mia, kalian benar-benar mengerikan." Bentak Elardo ke mereka bertiga. Maxime ingin menyahut tapi Elardo lebih dulu mengangkat tangan kanannya. Sorot ke arah Maxime begitu tajam agar tidak menyahut apa yang iya katakan atau yang iya jelaskan ke mereka. "Bela terus dia! dia hanya benalu di keluarga aku. Kamu tidak tahu fakta yang sebenarnya. Dia benalu da
Mega berjalan ke arah ruang makan lalu melihat kedatangan kedua sepupunya. Mereka cipika-cipiki terlebih dahulu lalu duduk di kursi. Kedatangan mereka begitu mengejutkan untuk Mega. Tidak ada kabar apapun dari Mega terus mereka berdua datang ke rumah orang tuanya. "Sudah lama tidak berjumpa ya cantik.""Gue sibuk dan lo tahu gue jarang berkomunikasi sama siapapun kecuali orang terdekat gue. Lo sombong sama gue semenjak kerja di Bandung." Ujar Mega"Bukan sombong tapi ya gue membatasi diri juga. Kesibukan gue membuat gue jarang mengabari lo atau pun kedua Kakak lo." Sahutnya"Terus kedatangan lo ke sini mau apa." "Hanya ingin bertemu kalian saja. Masih sama perilaku kalian ke Selvia." Mega menganggukSemua orang datang lalu duduk di kursi yang masih kosong. Kedua sepupunya terkejut melihat keberadaan putra pertama Gabriell berada di sini bersama mereka semua. "Suami lo datar amat ga.""Kalian terlalu asing untuknya dan kalian belum saling mengenal." Kata Mega"Hai brother perkenalka
"Sayang nanti aku pulang telat ke rumah." Ucap Elardo di telfon bersama sang istri. Lo gak pulang aja gue udah bahagia banget. "Terserah lo mau pulang atau gak bukan urusan gue. Lagian gue juga menginap di rumah ortu gue lagi." Sahut Mega ogah-ogahan"Lo?"Anjing keceplosan segala lagi. "Maksud aku ya terserah kamu mau gak pulang atau tidak. Lagian aku menginap lagi di rumah Papah sama Mamah selagi mereka di luar negeri." "Sayang jangan buat adik kamu tersakiti lagi ya. Aku kasihan sama Selvia loh dia tertekan karena ulah kamu sama yang lainnya juga. Aku yakin hidup dia tidak akan tenang di rumah itu jika perlakuan kalian bertiga keterlaluan. Kamu bayangkan kedua orang tua kamu kecewa dengan kamu dan kedua Kakak kamu. Mereka menitipkan Selvia ke kalian tapi kalian memperlakukan Selvia bruk bahkan sampai melukai fisiknya. Sungguh menyakitkan bukan jika kamu berada di sisi Selvia dengan baik pasti Selvia akan baik-baik saja. Jangan bilang Selvia benalu lagi. Selvia beruntung punya k
"Kamu harus coba makanan punya aku juga nih." Mega mengangguk lalu mencoba makanan milik Rama lalu tersenyum sambil mengarahkan kedua jempol tangannya. "Enak banget tahu kita harus datang ke sini lagi lain waktu. Hari ini kamu traktir aku dan next aku yang bakal traktir kamu." Mereka melanjutkan makan malam lagi sampai makanan yang mereka pesan sudah habis tidak tersisa sedikit pun. Maklumi saja mereka berdua sama-sama sedang di fase lapar pakai banget. Tidak lebay tapi memang fakta mereka sedang lapar. Lalu keduanya pulang ke rumah masing-masing sebelum pulang ke rumah Rama lebih dulu mengantarkan Mega pulang. Tanpa mereka sadari ada Elardo mengikuti mobilnya dari belakang. Mengawasi gerak-gerik mereka yang terlihat sangat dekat seperti pasangan suami istri. Dirinya yang menjadi suami Mega bukan si Rama sialan itu. 30 menit kemudian mobil Rama berhenti di depan rumah orang tua Mega. Mega mengucapkan terima kasih ke Rama lalu pamit. Mobil Rama melaju meninggalkan halaman rumah oran