Lahat ng Kabanata ng Selir Medis Penguasa Langit: Kabanata 2341 - Kabanata 2350

Sera merasa dibodohi dan dipermainkan, dia terus menatap wajah Coleman yang tampak datar. Dia malah berjalan ke arah Sera dan menghiburnya "Ya begitulah."Sera meminta Deon memanggilnya ke samping untuk bertanya, "Apakah kamu memanfaatkan putri ketujuh untuk membodohi ibumu? Kamu sama sekali tidak menyukainya?"Coleman berkata dengan malas, "Tidak membodohi, aku bukannya tidak menyukainya, aku hanya merasa ingin melakukan sesuatu yang menarik."Sera sangat marah mendengar kata-katanya, langsung berkata di depan mukanya, "Apa maksudmu dengan hal yang menarik? Apakah kamu tahu bahwa Nyonya Besar keluarga Yuan begitu senang? Coba kamu masuk sebentar, lihat cara dia menatapmu. Bukankah tatapannya seperti ibu mertua melihat menantunya? Tuan Coleman, hidupmu terlalu membosankan ya, sampai kamu ingin mempermainkan orang tua?"Ketika Deon melihat Sera sudah marah sampai ubun-ubun, dia berkata, "Sudah cukup, katakan yang jelas."Sera melirik Deon dan berkata dengan marah, "Kamu masih membe

Bima kembali ke ibu kota 3 hari kemudian dan langsung menuju Paviliun Xiaoyue.Dia berjalan dengan sangat buru-buru, dan tidak sempat membasuh wajahnya yang kotor. Dia sangat cemas sampai bola matanya hampir meloncat keluar. Dia bertanya dengan bodoh pada Deon, "Di mana dia?"Deon menenangkan dirinya dan memintanya untuk duduk. Deon hanya memberi tahu Bima tentang identitas putri ketujuh dan informasi dari Coleman.Bima mendengarkan kata-kata Deon dan reaksi pertama adalah menggelengkan kepalanya, "Bagaimana mungkin? Dia tidak mungkin anggota keluarga Yuan.""Aku tidak tahu, aku belum melihat gadis yang kamu katakan," kata Deon."Kamu pergi temui dia, dia masih di ibu kota." Kata Sera.Bima terpana sejenak. Dia tidak pernah mendengar hal ini, bagaimana mungkin dia adalah anggota keluarga Yuan? Dia mengatakan bahwa dia hanyalah keturunan keluarga bela diri biasa dan berbisnis kecil-kecilan."Aku akan temui dia." Bima menyelesaikan kalimatnya, bergegas keluar, dan pergi dengan nai

Setelah putri ketujuh membantunya duduk, dia berbalik ke belakang dan menggosok bahunya, "Katakan padaku, betapa membosankannya begadang sampai larut malam dan harus mendengarkan dari sudut seperti pencuri tua?"“Menurutmu bagaimana?" Nyonya Kerajaan Ting berkata dengan marah, sambil menepuk punggungnya dengan cekatan, "Aku tidak ingin kamu menggosoknya. Duduklah dan biarkan aku menatap wajahmu untuk melihat apakah kamu berbohong. Hari ini kamu harus memberiku penjelasan."Putri ketujuh datang dan duduk, menatapnya, "Mengapa Ibu terburu-buru? Aku belum mengatakan tidak akan memberitahumu, padahal aku hendak memberitahumu."“Kalau begitu coba kamu katakan, kenapa kamu begitu bertele-tele?” Nyonya Kerajaan Ting benar-benar berharap, dan memukulkan tongkat penopang ke kepala putri ketujuh, anggap saja mengurangi satu anak perempuan.Putri ketujuh tersenyum dan berkata, "Jika Ibu bertanya padaku apakah aku bersamanya saat itu, maka jawabannya iya, dia hampir menjadi menantumu."Nyonya

Setelah Bima Tang kembali, dia tidak mengatakan apa pun tentang dia dan putri ketujuh, dan Sera tidak bertanya, tetapi melihat aura berat yang tersembunyi di antara alisnya telah hilang, sepertinya dia lega. Tampaknya bibi ketujuh belum mati, yang membuat seluruh hidupnya lebih mudah.Deon diam-diam bertanya padanya apakah dia dan putri ketujuh masih punya kesempatan? Dia memberi tahu Deon bahwa dia akan berusaha datang sedini mungkin di kehidupan berikutnya.Deon merasa sedikit kasihan, jika itu adalah Sera, dia harus mengejarnya bagaimanapun caranya, dan dia tidak akan pernah melepaskannya.Hanya urusan Bima Tang yang tidak bisa dia kendalikan. Untuk orang yang sudah tua, Bima Tang tahu perasaannya sendiri.Perhitungan Sera mempunyai hasil awal, jadi dia memanggil Bakpao untuk memberi tahu pamannya agar memulai kembali percobaan, terutama untuk melihat penyimpangan ini.Shinta sekarang sedang hamil, dan Ryan Xu tidak bisa pergi ke Danau Cermin, jadi dia mengirim beberapa Pengawal

Sudah ada dua tabib kekaisaran di samping tempat tidur Permaisuri. Karena Selir Agung Kekaisaran dan Selir Hu sama-sama sedang hamil, Selir Di datang berkunjung dan mendengarkan diagnosis dan pengobatan tabib kekaisaran, hanya menunggu untuk melapor kembali kepada Kaisar.Setelah Sera bertemu dengan Selir Agung Kekaisaran, dia bertanya kepada tabib kekaisaran duluan, "Bagaimana kondisi Permaisuri?" Tabib kekaisaran melangkah maju dan membungkuk untuk menjawab, "Jelaskan Putri mahkota, wajah Permaisuri kuning, tubuhnya bengkak, hatinya keras dan bengkak. Aku kira itu stagnasi qi hati, kekurangan qi dan darah, dan kerusakan pada organ dalam." Sera mengatakan ini sambil berjalan dengan kotak obat. Ketika dia melihat Permaisuri, dia sedikit terkejut. Berat badannya turun banyak, wajah dan matanya menguning, dan selimut menutupi tubuhnya, tetapi dapat dilihat bahwa perutnya sedikit bengkak. Permaisuri sadar tetapi kelelahan mental. Ketika dia melihat Sera datang, tidak ada cahaya di matany